PERAN AKTIF PEMBINAAN KONI KABUPATEN ACEH TENGAH PADA CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS.
PERAN AKTIF PEMBINAAN KONI KABUPATEN ACEH TENGAH PADA CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : FITRAH MIKO NIM: 6121111015
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
ABSTRAK
FITRAH MIKO. NIM : 6121111015, Peran Aktif Pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah Pada Cabang Olahraga Bulutangkis.
Pembimbing : Tarsyad Nugraha
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Aktif Pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah Pada Cabang Olahraga Bulutangkis. Metode penelitian berupa penelitian survey dengan subjek penelitian adalah pengurus KONI, pengurus PBSI, pengurus klub, pelatih dan atlet yang berjumlah 50 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan soal sebanyak 30 item.
Hasil analisis data menunjukkan persentase data peran aktif pembinaan KONI pada indikator kegiatan diperoleh sebesar 67,54% sedangkan 32,46% dipengaruhi oleh unsur lain, berada pada kategori cukup baik. Persentase data peran aktif pembinaan KONI pada indikator hasil diperoleh sebesar 64,56%, berada pada kategori cukup baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total persentase data dari indikator kegiatan dan hasil diperoleh sebesar 65,95% sedangkan 34,05% dipengaruhi oleh unsur lain.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran aktif pembinaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Aceh Tengah pada cabang olahraga bulutangkis termasuk dalam kategori cukup baik.
(5)
KATA PENGANTAR
Beribu ungkapan rasa terima kasih sebagai tanda puji dan syukur kepada
Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat
dan karunia-Nya yang terus memberikan kesehatan, kelapangan dan semangat bagi penulis untuk melaksanakan serta menyelesaikan dan menyusun skripsi ini dengan baik, walaupun disisi lain masih banyak kekurangan yang harus di perbaiki. Tak lupa pula shalawat berangkaikan salam penulis kirimkan kepada
“Sang Pencerah” suri tauladan yang ada pada diri nabi besar Muhammad
Sallallahu’alaihiwasallam,, yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Medan (PJKR FIK Unimed). Skripsi ini berjudul “Peran Aktif Pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah Pada Cabang Olahraga Bulutangkis”.
Dalam penyelesain skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan baik dari segi moril maupun materil. Penulis banyak diberikan saran, pendapat, maupun data atau bantuan dari pihak lain, sehingga memperlengkap kualitas karya ilmiah ini dalam dunia akademis. Ucapan terimakasih yang teristimewa dan tak terhingga penulis haturkan kepada kedua orang tua (Ama H. Drs. Idris Ismail. dan Ine Dra.Hj. Zahrani) yang telah memberikan bantuan yang luar biasa kepada penulis baik moril maupun materil dan juga dengan kasih sayang dan perhatian
(6)
yang tak terhingga. Tak pernah letih mengasuh mendidik dan membesarkan penulis dalam ketegasan dan kesederhanaan. Berizin Amaku, Ineku
Selain itu, dengan setulus hati penulis juga menghaturkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya penulis persembahkan karya istimewa ini kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, selaku Dekan FIK UNIMED, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Penegarah I dan selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED, Bapak Syamsul Gultom, S.K.M., M.Kes, selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED,Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, selaku Wakil Dekan III FIK UNIMED.
3. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Usman Nasution, S.Pd, M.Pd, Selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selama ini banyak membantu dan memberikan masukan serta nasehat untuk menyempurnakan skripsi ini.
6. Bapak Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd Selaku Pengarah I dalam skripsi ini yang telah memberikan arahan kepada peneliti.
(7)
7. Ibu Doris Apriani Ritonga, S, Psi, Ma. Selaku Pengarah II dalam skripsi ini yang telah memberikan arahan kepada peneliti
8. Para bapak dan ibu Dosen serta Staf Pegawai Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
9. Kepada pengurus KONI Kabupaten Aceh Tengah, pengurus PBSI Aceh Tengah, klub PB Casper, klub Aman Dimot.
10.Untuk abangku Rizky Tarmulo, adik-adikku tercinta, Al-Khatamy dan Mila Aina, yang telah menjadi penghibur penulis dalam duka maupun keceriaan, yang membantu penulis saat jenuh dalam penyelesaian skripsi ini. Buat keluarga Alik ku Anan Hj.Suwaibah Awan H. Dawam Karim, Ngah dan Pun ku. Keluarga Pedih ku salam semahku ku Awan Pedih Alm. Ismail Tubas dan Anan Pedih Alm. Hj. Hafsiah semoga damai selalu disisi-Nya. Makkul Ayahkul Ibi dan Cik ku,sepupuku di KBRM (Keluarga Besar Rebe Manti) dan sepupu alik ku.
11.Tak terlupakan kepada bang Dadong KONI, pak Zul KONI, dan bang Asra Ramadhani, S.Pd yang telah banyak membantu saya pada saat penelitian. 12.Sanggar Sining Rempak Mahasiswa Gayo Medan (SIREMAGA) sebagai
wadahku dalam berseni Gayo, bersama kita berjuang untuk Gayo.
13.Kepada Sekengken Brother (Muhammad Fajrul Fadly, Muhammad Isnandar, Paini, Ifan Setiawan) yang takkan terbalas saya budinya.
14.Kepada Mersi Nantaria Telaumbanua, S.Pd, berijin untuk tak pernah bosan memberi semangat motivasi tiada henti. Selalu mendampingi dari awal
(8)
sampai selesai skripsi ini. Sudah tak terkatekan alias tiada kata yang dapat mewakili rasa. Omasido khömö, saohagölö.
15.Teman-teman sekelasku PJKR regular “A 2012 yang aneh, lucu, gila, dan tak pernah kompak.
16.Kepada teman-teman PPLT SMA N 1 Pegajahan. Kesan bersama kalian takkan terlupakan. Pengalaman berharga kudapatkan bersama kalian. 17.Serta Saudara/i yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, penulis
mengucapkan banyak terimakasih atas doa dan dukungannya.
Penulis menyadari skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Atas perhatian, dukungan, dan masukannya penulis mengucapkan banyak terimakasih, semoga Allah SWT meridhoi kita semua.
Medan, November 2016 Penulis,
Fitrah Miko NIM. 6121111015
(9)
DAFTAR ISI
halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Pembatasan Masalah ... 4
1.4. Rumusan Masalah ... 4
1.5. Tujuan Peneliti ... 4
1.6. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
2.1. Kerangka Teoritis ... 6
2.1.1. Hakikat KONI ... 6
2.1.1.1. Sejarah KONI ... 6
2.1.1.2. Tujuan KONI ... 8
2.1.1.3. Fungsi KONI ... 8
2.1.1.4. Tugas KONI ... 8
2.1.2. Pengertian Peran Aktif dan Pembinaan ... 10
2.1.2.1. Pengertian Peran Aktif ... 10
2.1.2.2. Pengertian Pembinaan ... 11
2.1.3. Olahraga Bulutangkis ... 14
2.1.3.1. Pengertian Bulutangkis ... 14
2.1.3.2. Sejarah Bulutangkis ... 15
2.1.3.3. Teknik Keterampilan Dasar Bulutangkis ... 16
2.2. Kerangka Berpikir ... 18
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19
3.2. Populasi dan Sampel ... 19
3.2.1. Populasi ... 19
(10)
halaman
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 21
3.3.1. Variabel Penelitian ... 21
3.3.2. Definisi Operasional ... 21
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 22
3.5. Teknik Analisis Data ... 23
3.5.1. Uji Coba Instrumen ... 23
3.5.2. Validitas Angket ... 24
3.5.3. Reliabilitas Angket ... 24
3.5.4. Analisis Statistik Deskriptif ... 25
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 28
4.1. Deskripsi Data Penelitian ... 28
4.1.1. Validitas Angket ... 28
4.1.2. Reliabilitas Angket ... 29
4.2. Hasil Penelitian ... 29
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 35
4.3.1. Kegiatan ... 36
4.3.1.1. Ikut Ambil Bagian Dalam Suatu Kegiatan/Partisipasi ... 36
4.3.1.2. Pemasalan ... 36
4.3.1.3. Pembibitan ... 37
4.3.2. Hasil ... 37
4.3.2.1. Prestasi ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
5.1. Kesimpulan ... 42
5.2. Saran ... 42
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
2.1. Kisi-Kisi Instrumen Peran Aktif Pembinaan ... 13
3.1. Kisi-Kisi Penelitian ... 21
3.2. Persentase Data ... 27
4.1. Persentase Indikator Kegiatan ... 30
4.2. Persentase Indikator Hasil ... 32
4.3. Persentase Seluruh Indikator ... 33
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
4.1. Diagram Persentase Indikator Kegiatan ... 31
4.2. Diagram Persentase Indikator Hasil ... 32
4.3. Diagram Kegiatan dan Hasil ... 34
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
1 Angket Uji Coba ... 45
2 Uji Validitas Angket ... 54
3 Uji Reliabilitas Angket ... 58
4 Angket Penelitian ... 62
5 Wawancara ... 69
6 Data Penelitian ... 75
7 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment ... 77
(14)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat yang ikut serta dalam setiap kegiatan olahraga bulutangkis yang dilakukan. Olahraga bulu tangkis dapat dimainkan mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa dan dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Olahraga bulutangkis di Indonesia sudah dikenal sejak lama, sehingga olahraga ini merupakan olahraga yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Sebagaimana dikemukakan oleh Sukintaka (1979 : 130) bahwa “bulu tangkis dikenal di Indonesia sejak pada zaman penjajahan Belanda”.
Prestasi bulutangkis Indonesia mencapai puncak keemasannya di era pebulutangkis Rudi Hartono, Christian Hadinata, Ivana Li, Susi Susanti, Alan Budikusumah, Liem Sweking. Banyak gelar yang diraih pada kejuaraan internasional seperti All England, Indonesia Open, Olimpiade dan kejuaran lainnya.
“Namun beberapa tahun terakhir ini, prestasi olahraga bulu tangkis di Indonesia mengalami penurunan bisa dibilang mencapai titik terendah pada tahun 2012, Antara News (14 April 2016). Hal ini dikarenakan kurangnya minat anak-anak untuk bermain bulu tangkis. Sesuai dengan yang dikatakan ketua umum
(15)
2
PBSI pusat Gita Wirjawan bahwa jika seluruh anak Indonesia memegang raket setiap harinya, beberapa tahun kedepan Indonesia pasti akan berjaya kembali seperti zamannya Rudi Hartono.
Faktor lain yang menjadi penyebab menurunnya prestasi bulutangkis Indonesia seperti kurangnya pembinaan yang serius dari pihak terkait ditambah lagi kurangnya interaksi antara PBSI dengan para mantan atlit bulu tangkis Indonesia yang pernah berjaya sehingga dilakukan perekrutan para mantan atlit kita menjadi pelatih bulu tangkis di negara lain.
Di samping itu tidak meratanya sosialisasi bulu tangkis kepada generasi muda di Indonesia membuat perkembangan bulutangkis Indonesia semakin menurun karena jarangnya melahirkan bibit-bibit atlit yang berkualitas seperti masa jayanya Indonesia di era 90-an.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai induk organisasi olahraga nasional yang menaungi seluruh organisasi cabang olahraga yang ada di Indonesia. Pada pasal 36 ayat (4) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional, yaitu KONI mengemban tugas membantu pemerintah membuat kebijakan nasional dalam bidang pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan olahraga prestasi nasional.
“Kemudian salah satu tugas KONI yaitu membina dan mengkoordinasikan induk organisasi cabang olahraga, organisasi olahraga fungsional, serta KONI Provinsi dan KONI Kabupaten/Kota dan melaksanakan pengelolaan, pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi berdasarkan kewenangannya”. (Tono Suratman, 2014:30).
(16)
3
Dari hasil observasi penulis di kantor KONI Kabupaten Aceh Tengah, mantan ketua harian PBSI Aceh Tengah menyatakan bahwa ada 2 klub yang melakukan pembinaan terhadap bibit muda, namun pembinaan itu bukan KONI/PBSI yang melakukannya. Hasil pengamatan penulis bahwasanya prestasi dan minat pada olahraga bulutangkis sangat minim, dikarenakan kurangnya sosialisasi kepada anak-anak dan remaja di Takengon oleh pengurus KONI daerah. Jarangnya diadakan pertandingan bulutangkis tingkat kabupaten ataupun tingkat kecamatan, selain itu kurangnya sarana prasarana dan fasilitas penunjang untuk olahraga bulutangkis membuat perkembangan olahraga bulu tangkis di Takengon terkesan kurang terlihat.
Berdasarkan hasil pengamatan itu penulis mengambil asumsi bahwasanya untuk membangkitkan prestasi dan minat anak-anak dan remaja terhadap olahraga bulutangkis dengan cara mengadakan sosialisasi ke daerah-daerah yang ada di Takengon oleh pihak terkait khususnya (KONI dan PBSI kabupaten) dan mengadakan kerjasama pihak KONI dan pihak desa agar setiap desa memiliki 1 klub bulutangkis untuk dibina, selain itu dibutuhkan juga fasilitas penunjang agar minat anak-anak dan remaja Takengon terhadap olahraga bulutangkis bangkit kembali.
Berdasarkan itu penulis tertarik untuk mengungkapkan model penelitian yang berjudul “Peran Aktif Pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah Pada Cabang Olahraga Bulutangkis”.
(17)
4
1.2. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengidentifikasi masalah yang ada antara lain: 1) Prestasi olahraga bulutangkis di Indonesia mengalami penurunan. 2) Minat anak-anak terhadap olahraga bulutangkis masih kurang. 3) Sosialisasi olahraga bulutangkis kurang kepada generasi muda tidak merata. 4) kurangnya fasilitas olahraga bulutangkis di daerah-daerah. 5) kurangnya pembinaan yang dilakukan oleh pihak terkait.
1.3. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu dan kemampuan penulis maka perlu adanya batasan masalah, adapun pembatasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah melihat “Peran Aktif Pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah Pada Cabang Olahraga Bulutangkis”. 1.4. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dapat diambil berdasarkan uraian sebelumnya adalah “Melihat peran aktif pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah pada cabang olahraga bulutangkis”.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: “Peran Aktif Pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah Pada Cabang Olahraga Bulutangkis”.
(18)
5
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi KONI Kabupaten Aceh Tengah dalam melakukan pembinaan pada cabang olahraga bulutangkis.
2. Sebagai masukan dan informasi bagi KONI yang ada di daerah-daerah lain dalam melakukan pembinaan pada cabang olahraga bulutangkis. 3. Menambah wawasan dan sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas
akhir penulis.
4. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian.
(19)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa “peran aktif pembinaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kabupaten Aceh Tengah pada cabang olahraga bulutangkis termasuk dalam kategori cukup baik.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada KONI agar meningkatkan pengawasan terhadap program pembinaan bulutangkis agar cabang olahraga bulutangkis menjadi cabang olahraga prioritas I di Kabupaten Aceh Tengah.
2. Diharapkan kepada KONI agar meningkatkan kerjasama dengan instansi lain agar program pembinaan cabang olahraga bulutangkis mendapat perhatian lebih.
3. Diharapkan kepada KONI agar merekomendasikan pelatih untuk mengikuti penataran pelatih di provinsi atau di luar daerah, sehingga pelatih mendapat pengetahuan yang nantinya akan diterapkan pada saat latihan.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti peran KONI pada cabang olahraga lainnya.
(20)
DAFTAR PUSTAKA
Agung Sunarno dan Syaifullah. 2011. Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta : Yusma Pustakas.
Apta Mylsidayu dan Febi Kurniawan. 2015. Ilmu Kepelatihan Dasar. Bandung : CV Alfabeta.
Arma Abdullah. 1985. OlahragaUntuk Pelatih dan Penggemar. Yogyakarta : PT Sastra Hudaya.
Ismat, Penegasan Istilah, http://ismat89.blogspot.co.id/2012/03/peningkatan-peran-aktif-siswa-dalam.html (10 Mei 2016).
Jogiyanto. 2008. Pedoman Survei Kuisioner: Mengembangkan Kuisioner,
Mengatasi Bias dan Meningkatkan Respon. Yogyakarta :
BPEF-Yogyakarta.
Komite Olahraga Nasonal Indonesia. 20014. Grand Stategi. Jakarta : PT Gramedia.
Komite Olahraga Nasional Indonesia. 2002. Rencana Strategi Olahraga Prestasi Indonesia Tahun 1990 -.2002. Jakarta : KONI.
KONI Aceh, Komite Olahraga Nasional Indonesia.Koniaceh.or.id (10 Mei 2016). KONI, Sejarah KONI. http://www.koni.or.id/index.php/id/about-us/sejarah.
(10 Mei 2016).
Miftah Thoha. 2015. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Jakarta : Prenadamedia Group.
Nana Sudjana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung. Sinar Baru. Poerwadarminta,PengertianPembinaan.http://repository.upi.edu/operator/upload/s
sdt06081588chapter2.pdf (8 Mei 2016)
Prabowo, Bagoos Henry. 2013. Peran PBSI Kudus Terhadap Pembinaan Bulutangkis di Kabupaten Kudus Tahun 2013. Jurnal. (Hal: 16-19). Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
(21)
44
Sukintaka. 1979. Permainan dan Metodik. Jakarta : Tarata Bandung.
Syahri Alhusin. 2007. Gemar Bermain Bulutangkis. Solo : CV “Seti-Aji” Surakarta.
Wikipedia. Partisipasi. https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi#Prinsip-prinsip_partisipasi (25 Agustus 2016).
(1)
3 Dari hasil observasi penulis di kantor KONI Kabupaten Aceh Tengah, mantan ketua harian PBSI Aceh Tengah menyatakan bahwa ada 2 klub yang melakukan pembinaan terhadap bibit muda, namun pembinaan itu bukan KONI/PBSI yang melakukannya. Hasil pengamatan penulis bahwasanya prestasi dan minat pada olahraga bulutangkis sangat minim, dikarenakan kurangnya sosialisasi kepada anak-anak dan remaja di Takengon oleh pengurus KONI daerah. Jarangnya diadakan pertandingan bulutangkis tingkat kabupaten ataupun tingkat kecamatan, selain itu kurangnya sarana prasarana dan fasilitas penunjang untuk olahraga bulutangkis membuat perkembangan olahraga bulu tangkis di Takengon terkesan kurang terlihat.
Berdasarkan hasil pengamatan itu penulis mengambil asumsi bahwasanya untuk membangkitkan prestasi dan minat anak-anak dan remaja terhadap olahraga bulutangkis dengan cara mengadakan sosialisasi ke daerah-daerah yang ada di Takengon oleh pihak terkait khususnya (KONI dan PBSI kabupaten) dan mengadakan kerjasama pihak KONI dan pihak desa agar setiap desa memiliki 1 klub bulutangkis untuk dibina, selain itu dibutuhkan juga fasilitas penunjang agar minat anak-anak dan remaja Takengon terhadap olahraga bulutangkis bangkit kembali.
Berdasarkan itu penulis tertarik untuk mengungkapkan model penelitian yang berjudul “Peran Aktif Pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah Pada Cabang Olahraga Bulutangkis”.
(2)
4 1.2. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengidentifikasi masalah yang ada antara lain: 1) Prestasi olahraga bulutangkis di Indonesia mengalami penurunan. 2) Minat anak-anak terhadap olahraga bulutangkis masih kurang. 3) Sosialisasi olahraga bulutangkis kurang kepada generasi muda tidak merata. 4) kurangnya fasilitas olahraga bulutangkis di daerah-daerah. 5) kurangnya pembinaan yang dilakukan oleh pihak terkait.
1.3. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu dan kemampuan penulis maka perlu adanya batasan masalah, adapun pembatasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah melihat “Peran Aktif Pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah Pada Cabang Olahraga Bulutangkis”.
1.4. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dapat diambil berdasarkan uraian sebelumnya adalah “Melihat peran aktif pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah pada cabang olahraga bulutangkis”.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: “Peran Aktif Pembinaan KONI Kabupaten Aceh Tengah Pada Cabang Olahraga Bulutangkis”.
(3)
5 1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi KONI Kabupaten Aceh Tengah dalam melakukan pembinaan pada cabang olahraga bulutangkis.
2. Sebagai masukan dan informasi bagi KONI yang ada di daerah-daerah lain dalam melakukan pembinaan pada cabang olahraga bulutangkis. 3. Menambah wawasan dan sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas
akhir penulis.
4. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian.
(4)
42 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa “peran aktif pembinaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kabupaten Aceh Tengah pada cabang olahraga bulutangkis termasuk dalam kategori cukup baik.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada KONI agar meningkatkan pengawasan terhadap program pembinaan bulutangkis agar cabang olahraga bulutangkis menjadi cabang olahraga prioritas I di Kabupaten Aceh Tengah.
2. Diharapkan kepada KONI agar meningkatkan kerjasama dengan instansi lain agar program pembinaan cabang olahraga bulutangkis mendapat perhatian lebih.
3. Diharapkan kepada KONI agar merekomendasikan pelatih untuk mengikuti penataran pelatih di provinsi atau di luar daerah, sehingga pelatih mendapat pengetahuan yang nantinya akan diterapkan pada saat latihan.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti peran KONI pada cabang olahraga lainnya.
(5)
43
DAFTAR PUSTAKA
Agung Sunarno dan Syaifullah. 2011. Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta : Yusma Pustakas.
Apta Mylsidayu dan Febi Kurniawan. 2015. Ilmu Kepelatihan Dasar. Bandung : CV Alfabeta.
Arma Abdullah. 1985. OlahragaUntuk Pelatih dan Penggemar. Yogyakarta : PT Sastra Hudaya.
Ismat, Penegasan Istilah, http://ismat89.blogspot.co.id/2012/03/peningkatan-peran-aktif-siswa-dalam.html (10 Mei 2016).
Jogiyanto. 2008. Pedoman Survei Kuisioner: Mengembangkan Kuisioner, Mengatasi Bias dan Meningkatkan Respon. Yogyakarta : BPEF-Yogyakarta.
Komite Olahraga Nasonal Indonesia. 20014. Grand Stategi. Jakarta : PT Gramedia.
Komite Olahraga Nasional Indonesia. 2002. Rencana Strategi Olahraga Prestasi Indonesia Tahun 1990 -.2002. Jakarta : KONI.
KONI Aceh, Komite Olahraga Nasional Indonesia.Koniaceh.or.id (10 Mei 2016). KONI, Sejarah KONI. http://www.koni.or.id/index.php/id/about-us/sejarah.
(10 Mei 2016).
Miftah Thoha. 2015. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Jakarta : Prenadamedia Group.
Nana Sudjana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung. Sinar Baru. Poerwadarminta,PengertianPembinaan.http://repository.upi.edu/operator/upload/s
sdt06081588chapter2.pdf (8 Mei 2016)
Prabowo, Bagoos Henry. 2013. Peran PBSI Kudus Terhadap Pembinaan Bulutangkis di Kabupaten Kudus Tahun 2013. Jurnal. (Hal: 16-19). Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
(6)
44
Sukintaka. 1979. Permainan dan Metodik. Jakarta : Tarata Bandung.
Syahri Alhusin. 2007. Gemar Bermain Bulutangkis. Solo : CV “Seti-Aji” Surakarta.
Wikipedia. Partisipasi. https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi#Prinsip-prinsip_partisipasi (25 Agustus 2016).