Pemadatan Tanah TINJAUAN PUSTAKA

H. Pemadatan Tanah

Pemadatan tanah adalah suatu proses memadatnya partikel tanah sehingga terjadi pengurangan volume udara dan volume air dengan memakai cara mekanis. Kepadatan tanah tergantung pada nilai kadar air, jika kadar air tanah sedikit maka tanah akan keras begitu pula sebaliknya, bila kadar air banyak maka tanah akan menjadi lunak atau cair. Pemadatan yang dilakukan pada saat kadar air lebih tinggi daripada kadar air optimumnya akan memberikan pengaruh terhadap sifat tanah. Manfaat dari pemadatan tanah adalah memperbaiki beberapa sifat teknik tanah, antara lain: 1. Memperbaiki kuat geser tanah yaitu menaikkan nilai θ dan C memperkuat tanah. 2. Mengurangi kompresibilitas yaitu mengurangi penurunan oleh beban. 3. Mengurangi permeabilitas yaitu mengurangi nilai k. 4. Mengurangi sifat kembang susut tanah lempung. Pemadatan tanah dapat dilakukan di lapangan maupun di laboratorium. Di lapangan biasanya tanah akan digilas dengan mesin penggilas yang didalamnya terdapat alat penggetar, getaran tersebut akan menggetarkan tanah sehingga terjadi pemadatan. Sedangkan di laboratorium menggunakan pengujian standar yang disebut dengan uji proctor, dengan cara suatu palu dijatuhkan dari ketinggian tertentu beberapa lapisan tanah di dalam sebuah mold. Dengan dilakukannya pengujian pemadatan tanah ini, maka akan terdapat hubungan antara kadar air dengan berat volume. Berdasarkan tenaga pemadatan yang diberikan, pengujian proctor dibedakan menjadi 2 macam: 1. Proktor Standar. 2. Proktor Modifikasi. Rincian mengenai persamaan ataupun perbedaan dari kedua proctor tersebut, diperlihatkan dalam Tabel 6. Tabel 6. Elemen-elemen uji pemadatan di laboratorium Das, 1988 Proctor Standar ASTM D-698 Proctor Modifikasi ASTM D-1557 Berat palu 24,5 N 5,5 lb 44,5 N 10 lb Tinggi jatuh palu 305 mm 12 in 457 mm 18 in Jumlah lapisan 3 5 Jumlah tumbukanlapisan 25 25 Volume cetakan 130 ft 3 Tanah saringan - No. 4 Energi pemadatan 595 kJm 3 2698 kJm 3

I. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian laboratorium yang menjadi bahan pertimbangan dan acuan penelitian ini dikarenakan adanya kesamaan metode dan sampel tanah yang digunakan, akan tetapi untuk bahan aditif dan variasi campuran serta waktu pemeraman yang berbeda, antara lain :

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Ampas Tebu Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan Papan Partikel

6 62 89

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAPPENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG YANG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Penurunan Konsolidasi Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 2 18

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAPPENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Penurunan Konsolidasi Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 3 17

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 1 19

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 1 13

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 0 17

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 0 5

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 1 16

Pengaruh elektroosmosis pada tanah tanon ditinjau dari parameter konsolidasi tanah dengan penambahan abu ampas tebu AWAL

0 1 12

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP UJI KUAT GESER TANAH LEMPUNG TANON

1 1 7