Batasan Masalah Sistematika penulisan

6 c. Design Membuat rancangan aplikasi yang memenuhi kebutuhan user. d. Coding Pengkodean yang mengimplementasikan hasil ke dalam kode atau bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu pembuat aplikasi menggunakan JAVA. e. Testing Melakukan pengujian yang menghasilkan kebenaran aplikasi. Proses pengujian berfokus pada logika internal program aplikasi yang memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji dan memastikan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau belum. f. Maintenance Aplikasi yang sudah dibuat dapat dilakukan perubahan. Perubahan atau penambahan apabila dibutuhkan oleh pegguna apabila dibutuhkan.

1.6 Sistematika penulisan

Sistematika penulisan laporan yang di susun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian dalam Tugas Akhir yang dijalankan. Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab pertama, menguraikan tentang semua hal yang yang menjadi latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan dalam pembuatan laporan. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab kedua, menjelaskan tentang semua teori-teori yang akan digunakan untuk melandasi pembangunan sistem yang akan di buat. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ketiga, menguraikan tentang semua analisis dan perancangan yang akan digunakan dalam pembangunan sistem dari metode Normalized Cross Corelation NCC pada Template Matching. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Bab keempat, berisi tentang imlementasi hasil dari analisis dan perancangan sistem kedalam bentuk bahasa pemograman, serta kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan dalam membangun sistem. Bab ini juga berisikan tentang pengujian pada sistem yang telah lengkap dan telah memenuhi semua persyaratan dari kebutuhan sistem. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab kelima atau bab terakhir, berisikan tentang kesimpulan dari setiap tahapan yang dilalui dari setiap penelitian dan menunjukan saran untuk pengembangan sistem yang nantinya bisa lagi dikembangkan ke tahap yang lebih baik. 8 9

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Citra

Pengertian citra atau image merupakan istilah lain dari gambar, yang merupakan informasi berbentuk visual. Suatu citra adalah fungsi intensitas 2 dimensi fx,y, dimana x dan y adalah koordinat spasial dan f pada titik x,y merupakan tingkat kecerahan brightness suatu citra pada suatu titik[3]. Gambar 2. 1 Representasi Citra Citra ada 2 macam : 1. Citra Kontinu yaitu, citra yang dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misalnya, mata manusia dan kamera analog. 2. Citra Diskrit yaitu, citra yang dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra kontinu. Beberapa sistem optik dilengkapi dengan fungsi digitalisasi sehingga mampu menghasilkan citra diskrit, misalnya kamera digital dan scanner. 10

2.2 Citra Digital

Citra digital adalah citra fx,y yang telah dilakukan digitalisasi baik koordinat area maupun brightness level. Nilai f di koordinat x,y merupakan brightness atau grayness level dari citra pada titik tersebut[1]. Citra yang dihasilkan direkam datanya bersifat kontinu harus diubah dahulu menjadi citra digital dengan konversi sehingga dikenali komputer. Karena komputer hanya dapat mengolah data digital dan citra harus mempunyai format tertentu. Proses tersebut disebut digitasi, yaitu membuat kisi-kisi arah horizontal dan vertical sehingga terbentuk array 2 dimensi. Gambar 2. 2 Representasi Citra Dua Dimensi Representasi dari sebuah citra dua dimensi sebagai sebuah kumpulan nilai digital yang disebut elemen gambar atau piksel.Pixel adalah satuan terkecil dari citra yang mengandung nilai terkuantisasi yang mewakili brightness dari sebuah warna pada sebuah titik tertentu.Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya yang disebut sebagai elemen gambar atau piksel menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut. 11 Citra digital berukuran N x M tinggi = N, lebar = M dinyatakan dengan matriks N x M. N = jumlah baris ≤ y ≤ N- 1 M = jumlah baris ≤ x ≤ M – 1 Citra digital dipresentasikan sebagai matriks berukuran N x M dimana N = baris dan M = kolom sebagai berikut : Gambar 2. 3 Ilustrasi Matriks Citra Digital