dari 3: Pemberian Nilai Cara Membuat Tabel Penilaian

 Tabel penilaian pada dasarnya terdiri dari 5 bagian berbeda yang memiliki bobot nilai masing­masing: tesis atau argumen, susunan dan penataan paragraf, pembukaan dan kesimpulan, tata bahasapenggunaan kalimatpengejaan, sumberreferensi.  4 Fokuskan tabel penilaian Anda terhadap aspek­aspek yang sudah Anda sampaikan di dalam kelas. Tidak akan adil dan masuk akal bagi para siswa jika Anda memberikan bobot penilaian untuk hal yang tidak pernah Anda bahas di dalam kelas. Anda bisa menggunakan isi dari pelajaran yang Anda sampaikan di dalam kelas untuk menilai tugas yang dikumpulkan, jadi gunakanlah hal yang sama untuk menciptakan tabel penilaian Anda. [2]  Ketika Anda memiliki kategori­kategori utama di dalam tabel penilaian Anda, Anda dapat membaginya lagi menjadi bagian­bagian lebih kecil. Seperti dalam kategori Tesis atau argumen, Anda bisa membaginya menjadi beberapa bagian kecil seperti Bukti statistik, pernyataan dalam tesis, ataupun hal­hal lainnya yang dapat Anda masukkan ke dalamnya tergantung dari tingkat kelas dan kemampuan murid Anda serta nilai­nilai utama yang terdapat dalam materi yang Anda ajarkan saat itu. Iklan

Bagian 2 dari 3: Pemberian Nilai

1. 1 Gunakan angka yang bulat untuk mempermudah pekerjaan Anda. Ada banyak cara untuk melakukan pembagian bobot nilai dalam sistem penilaian sebuah mata pelajaran. Namun yang paling umum digunakan adalah dengan menggunakan angka 100 sebagai nilai maksimum, yang mana nantinya akan menghasilkan nilai berbentuk sebuah huruf. Penilaian dengan cara ini adalah cara penilaian yang paling sederhana dan para murid sudah cukup mengenal metode penilaian ini dengan baik. Cobalah tambahkan semua nilai maksimum sehingga ketika dijumlahkan menghasilkan nilai 100, baik dalam bentuk persentase ataupun nilai total. o Beberapa guru di sekolah menggunakan sistem penilaian yang tidak umum untuk membedakannya dengan yang lainnya. Memang benar bahwa itu adalah kelas Anda dan Anda berhak untuk menentukan cara penilaian Anda, namun percayalah cara yang tidak umum akan lebih banyak memusingkan para murid dibandingkan membantu mereka. Hal ini juga akan menyebabkan para murid semakin percaya bahwa mereka dinilai secara subjektif oleh para guru yang menggunakan sistem yang berbeda. Untuk menghindari hal ini, Anda lebih disarankan untuk kembali menggunakan cara tradisional yaitu penilaian dengan nilai maksimum 100 poin. [3]  2 Berikan nilai tergantung pada tingkat kepentingan masing­masing aspek.Akan ada beberapa aspek tertentu yang mungkin memiliki tingkat kepentingan lebih tinggi dibandingkan dengan bagian lain, sehingga Anda harus memberikan nilai yang lebih juga terhadap aspek tersebut. Sering kali ini menjadi bagian tersulit dalam pembuatan tabel penilaian, namun sebenarnya hal ini dapat dibantu dengan menentukan tujuan utama dari proyek atau tugas yang Anda berikan serta tujuan pembelajaran para murid. tabel penilaian essay pada dasarnya akan terdiri dari aspek­aspek seperti berikut: o Tesis dan argumen _40  Pernyataan tesis: _10  Pilihan kalimat dalam topik: _10  Pernyataan dan Bukti­bukti: _20  Penyusunan dan penataan paragraf: _30  Urutan paragraf: _10  Alur: _20  Pembukaan dan Penutup : _10  Perkenalan terhadap topik: _5  Kesimpulan yang merangkum argumen: _5  Ketelitian dalam penulisan: _10  Penggunaan tanda baca: _5  Tata Bahasa: _5  Sumber,referensi, dan Kutipan: _10  Sebagai alternatif, Anda bisa membagi nilai setiap aspek dengan merata. Cara ini kurang cocok diterapkan di dalam tugas tertulis, namun tidak menutup kemungkinan bisa digunakan untuk penilaian terhadap presentasi ataupun proyek kreatif lainnya.  3 Berikan nilai huruf tergantung dengan tingkat pencapaian nilai yang dihasilkan. Ini adalah cara yang sudah paling umum digunakan dalam penilaian satu semester di dalam proses pembelajaran. Cara ini dapat menghindarkan Anda menemui masalah­masalah rumit yang akan memperlambat dan mempersulit proses penilaian Anda. Anda lebih disarankan tetap menggunakan penilaian huruf yang tergantung pada nilai total 100 poin.  Sebagai alternatif, jika Anda merasa penggunaan penilaian dengan huruf tidak membuat Anda nyaman, Anda dapat menggantinya dengan kata­ kata seperti Sempurna Memuaskan Cukup Baik Berusahalah lebih keras untuk menggantikan penilaian menggunakan huruf.  4 Tentukan dan jelaskan tentang huruf penilaian Anda. Tuliskan deskripsi lengkap tentang setiap tingkatan nilai dan menjelaskan apa arti dari para huruf tersebut dari segi nilai dan bagaimana seharusnya para murid menangkap arti dari penilaian yang Anda berikan. Memulai dengan menjelaskan huruf nilai yang tertinggi A akan mempermudah Anda dibandingkan Anda langsung memulai dengan spesifik menjelaskan yang di tengah­tengah misalkan C. Pada umumnya, penjabaran huruf penilaian akan terlihat seperti ini:  A 100­90: Hasil pekerjaan sang murid memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan untuk tugas tersebut dengan cara yang kreatif dan memuaskan. Pekerjaan yang dihasilkan melebihi standar­standar yang diharapkan, yang mana menunjukkan bahwa sang murid memiliki inisiatif lebih dalam pengerjaan tugas yang diberikan.  B 89­80: Hasil pekerjaan sang murid memenuhi kriteria­kriteria standar yang diharapkan. Tugas yang dikerjakan sangat baik, namun seharusnya dapat ditingkatkan dengan penyusunan ataupun gaya yang lebih unik di dalamnya.  C 79­70: Hasil pekerjaan sang murid memenuhi kebanyakan kriteria yang diberikan seperti isi, penyusunan, dan gaya yang diharapkan. Namun, beberapa kekurangan masih ditemukan di dalam hasil pekerjaannya sehingga mungkin masih memerlukan revisi. Di dalam hasil pekerjaan ini tidak ditemukan adanya ciri khas tersendiri, keunikan, dan kreativitas oleh sang murid.  D 69­60: Hasil pekerjaan tidak memenuhi kriteria yang diharapkan dengan baik. Hasil pekerjaan ini memerlukan banyak revisi dan tidak berhasil dalam membawakan isi, penyusunan, serta gaya yang baik.  F di bawah 60: Pekerjaan tidak memenuhi persyaratan dalam tugas. Secara umum, murid yang benar­benar berusaha untuk mengerjakan pekerjaan ini tidak akan mendapatkan nilai F  5 Susunlah kriteria penilaian dan tingkatan nilai ke dalam sebuah tabel.Dengan menyusun sebuah tabel yang bisa Anda isi ketika Anda mengoreksi suatu tugas akan melancarkan proses pengoreksian Anda dan juga memberikan para murid alasan penilaian yang nyata ketika Anda membagikan hasil koreksian Anda kepada mereka. Penilaian seperti ini akan lebih membantu pada murid untuk mengerti pada bagian mana mereka harus memperbaiki diri daripada Anda hanya menuliskan nilai akhir saja tanpa ada penjelasan lebih lanjut tentang nilai yang diberikan. Iklan [4] Letakkan setiap objektif penilaian pada barisan mereka masing­masing, sehingga Anda dapat memberikan bobot nilai yang berbeda untuk masing­masing aspek penilaian. Berikan juga ekspektasi nilai di bawah range nilai yang Anda tuliskan seperti 90 ­ 100, tambahkan tulisan Sangat memuaskan di bawahnya sehingga dapat membantu Anda dalam memberikan nilai. Untuk urutan penilaian, disarankan untuk Anda mengurutkannya dari nilai terbaik ke terendah ataupun sebaliknya, tergantung bagaimana Anda merasa lebih nyaman.

Bagian 3 dari 3: Menggunakan Rubrik