Fahmi Arieif Nasution : Pembuatan Vinil Asetat Dari Etilena, Asam Asetat Dan Oksigen Dengan Kapasitas 40.000 TonTahun, 2009.
pengembangan proses, masih sedang berlangsung, dengan menggunakan oksigen murni sebagai pengganti udara menawarkan keekonomisan yang lebih baik dan
kualitas produk yang lebih tinggi, dan juga keuntungan lingkungan. Secara berkelanjutan, adanya perkembangan dalam teknologi pemisahan udara
menghasilkan ketersediaan oksigen dalam jumlah besar dengan harga yang murah untuk digunakan dalam produksi petrokimia. Konsekuensinya, akan berlanjut pada
perubahan proses oksidasi dari udara ke teknologi yang berbasis oksigen.
2.3.2 Keuntungan Menggunakan Oksigen
Dengan menggunakan oksigen murni sebagai pengganti udara akan mengijinkan kita menggunakan alat-alat yang lebih kecil dalam tahap proses reaksi.
Dengan menghilangkan nitrogen dari sistem, volume gas yang mengalir ke reaktor dan penggabungan alat-alat dapat dikurangi. Kompresor dan alat lainnya dapat dibuat
lebih kecil karena hanya dibutuhkan untuk menangani 15 volume. Pengurangan volume dan pengecilan alat berarti akan menghemat biaya modal. Sebagai tambahan,
peningkatan kinerja katalis dan rentang waktu pakai katalis kerapkali didapat dengan menggunakan oksigen murni Gunardson, 1998.
2.3.3 Beberapa Produk Oksidasi Petrokimia
1. Etilen Oksida
2. Propilen Oksida
3. Asetaldehid
4. Vinil Klorida
5. Vinil Asetat
6. Kaprolaktam
2.4 Vinil Asetat Monomer VAM
Vinil asetat pertama kali dikenalkan dalam pemberian hak paten Jerman kepada Fritz Klatte dan diserahkan kepada Chemishe Fabriken Grieshiem-Electron
pada tahun 1912. Vinil asetat diidentifikasi sebagai bagian kecil hasil samping dari reaksi antara asam asetat dan asetilena membentuk etilidena diasetat. Dari tahun
Fahmi Arieif Nasution : Pembuatan Vinil Asetat Dari Etilena, Asam Asetat Dan Oksigen Dengan Kapasitas 40.000 TonTahun, 2009.
1925, kepentingan komersial dari vinil asetat monomer dan polimernya, polivinil asetat, semakin dikembangkan dan proses untuk memproduksi keduanya dalam skala
industri telah dipikirkan. Proses komersial pertama untuk vinil asetat monomer yaitu dengan penambahan asam asetat ke asetilena dalam fasa uap dengan menggunakan
katalis seng asetat yang dibantu dengan karbon aktif. Proses ini dikembangkan oleh Wacker Chemie pada awal 1930-an dan mendominasi produksi vinil asetat sampai
tahun 1960 ketika proses etilena telah dikomersialisasi yang didukung oleh teknologi asetilena.
Proses vinil asetat dari etilena juga telah dikembangkan oleh Wacker Chemie. Dalam proses pembuatan vinil asetat, etilena direaksikan dengan oksigen dan asam
asetat dengan kemurnian yanng tinggi dengan katalis paladium klorida. National Distillers and Chemical, yang kemudian bernama USI Chemical dan saat ini sebuah
divisi dari Quantum Chemical, mengembangkan teknologi etilena fasa uap di Amerika Serikat. Proses versi keduanya saat ini digunakan secara komersial.
Proses etilena fasa cair juga dikembangkan oleh beberapa kelompok secara simultan, tetapi itu tidak pernah dikomersialisasi. Korosi yang parah dan juga
kesulitan teknik lainnya menyebabkan proses ini tidak ekonomis dibandingkan dengan versi fasa uap.
Dalam proses udara untuk vinil asetat dari etilena tidak pernah dikembangkan. Seperti proses Wacker untuk asetaldehid, vinil asetat dari oksidasi
etilena telah dikembangkan selama tahun 1960-an ketika etilena dan oksigen tersedia dalam harga yang relatif murah. Hasilnya, hanya proses oksigen yang dikembangkan.
Sesungguhnya, transisi dari asetilena ke oksidasi etilena terjadi dengan laju yang menakjubkan untuk permulaan sebuah teknologi baru. Pengembangan proses dimulai
sekitar tahun 1960 dan dari tahun 1970 teknologi baru telah dibangun sebagai bagian dari pasar. Dari tahun 1980, pada dasarnya seluruh vinil asetat dunia dibuat melalui
oksidasi etilena fasa uap dengan menggunakan oksigen murni Gunardson, 1998. Vinil Asetat atau VAM vinyl acetate monomer adalah senyawa kimia
dengan rumus kimia CH
3
COOCH=CH
2
, dan merupakan monomer dari polivinil asetat. Senyawa ini merupakan cairan tak tak berwarna dengan rasa manis. Nama
sistematis dari senyawa ini adalah 1-asetoksietilena atau etenil asetat. Senyawa ini biasanya dibuat melalui reaksi dari etilena, asam asetat, dan oksigen dengan katalis
Fahmi Arieif Nasution : Pembuatan Vinil Asetat Dari Etilena, Asam Asetat Dan Oksigen Dengan Kapasitas 40.000 TonTahun, 2009.
paladium. Senyawa ini dapat dipolimerisasi sendiri membentuk polivinil asetat PVA, atau bersama monomer lain untuk membentuk kopolimer seperti etilen-vinil
asetat Anonim, 2008d
Gambar 2.1 Rumus Struktur Vinil Asetat
VAM merupakan senyawa kimia yang digunakan dalam pembuatan berbagai macam produk industri, sebagai polivinil asetat digunakan untuk memproduksi cat,
bahan perekat, dan lapisan untuk bahan lunak. Polivinil alkohol digunakan untuk memproduksi bahan perekat. Polivinil asetal digunakan untuk memproduksi isolasi
untuk kawat magnet. Etilena vinil asetat kopolimer digunakan untuk memproduksi bahan perekat, pelapis, dan isolasi. VAM merupakan bahan baku utama untuk
pembuatan polivinil asetat PVAc dan polivinil alkohol PVOH atau PVA. Hampir 80 persen dari total keseluruhan VAM yang diproduksi diseluruh dunia digunakan
untuk membuat kedua bahan kimia tersebut. VAM juga digunakan untuk membuat polivinil butirat PVB, etilena-vinil asetat EVA kopolimer, dan resin etilena vinil
alkohol EVOH Anonim, 2008e. Secara umum penggunaan vinil asetat adalah polivinil asetat termasuk polivinil alkohol PVA, 27 , 82 ; Etilena Vinil Asetat
EVA, 8 ; Etilena Vinil Alkohol, 6 ; Vinil KloridaVinil Asetat Kopolimer, 1 dan campuran, 3 Anonim, 2008f.
2.5 Sifat-Sifat Bahan Baku dan Produk