Kondisi Demografis GAMBARAN UMUM SANGGAR SENI REOG SINGO BUDOYO

paling besar yaitu seluas 464,104 ha. Desa Pontang juga memiliki hutan lindung dengan luas 102,600 ha yang dikelola oleh pemerintah desa.

2.2 Kondisi Demografis

Demografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari persebaran, jumlah, teritorial dan komposisi penduduk serta perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya terjadi karena natalitas fertilitas, mortalitas, gerak teritorial migrasi dan mobilitas sosial perubahan status. 38 Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor yang sangat dominan, karena tidak hanya berperan sebagai pelaksanaan pembangunan tetapi juga sebagai sasaran pembangunan. Dengan demikian, maka sumberdaya yang berkualitas sangat berperan penting sebagai lokomotif penggerak untuk mendorong dan berhasilnya pembangunan. Oleh karena itu, pembangunan sumber daya manusia untuk menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas merupakan suatu kewajiban yang sangat mendesak dalam rangka mencapai pelaksanaan pembangunan yang maksimal di Kabupaten Jember. Dalam pembahasan mengenai kependudukan dapat dilakukan berbagai kepentingan yang berbeda, tergantung pada perspektif kepentingan yang dikembangkan. Pada prinsipnya, faktor kependudukan memberikan gambaran tentang karakteristik penduduk dalam jumlah, penyebaran, kepadatan, komposisi, perkembangan dan pertumbuhan. Jumlah penduduk selalu berhubungan dengan kepadatan, karena perubahan tingkat kepadatan akan sejalan dengan perubahan jumlah apabila luas daerah tetap. Tingkat kepadatan penduduk selain tergantung jumlah juga sangat tergantung pada luas wilayah. 39 Secara administratif jumlah penduduk dan Rumah Tangga Kabupaten Jember dapat diketahui pada tabel di bawah ini. 38 Ida Bagoes Mantra, Demografi Umum, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003, hlm. 2 39 Kodiran, Wujud dan Fungsi Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli Bagi Masyarakat Pendukungnya Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, 1996-1997, hlm. 22. Tabel 2.1 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Kabupaten Jember tahun 1961-1971 No. Tahun laki-laki Perempuan Jumlah kepadatan Penduduk jiwa per kmĀ² Rumah Tangga 1. 1961 738 254 760 565 1 498 819 455 - 2. 1971 843 064 863 207 1 706 271 518 414 928 Sumber : BPS Kabupaten Jember, Jember Dalam Angka 1961-2071. Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk dari tahun 1961 hingga tahun 2010 mengalami pertambahan. Hal ini disebabkan karena kelahiran dan banyaknya pendatang dari luar daerah pada setiap tahunnya. Angka pertumbuhan penduduk tertinggi pada tahun 1980-1990 sebesar 13,84 dan 10,22 per 10 tahun. Tinggi angka pertumbuhan penduduk ini dikarenakan pelaksanaan program Keluarga Berencana KB yang dicanangkan pada masa Orde Baru belum berjalan efektif. Peningkatan jumlah penduduk pada periode 1961-1971 telah memicu laju perkembangan dari berbagai sektor yang ada di Jember, misalnya sektor perekonomian, sektor pendidikan, sektor industri dan lain sebagainya. Faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan penduduk semakin berkembang yaitu pendatang dari berbagai wilayah di Jawa Timur dengan berbagai etnis, terutama etnis Jawa dan Madura yang tentunya mereka membawa budaya asalnya ke daerah yang baru. Peningkatan jumlah penduduk tersebut merupakan kontribusi dari wilayah-wilayah bagian yang ada di Kabupaten Jember. Salah satunya Kecamatan Ambulu yang merupakan bagian dari Kabupaten Jember. Setiap desa memiliki jumlah penduduk yang berbeda-beda. Data mengenai pertumbuhan penduduk per desa di Kecamatan Ambulu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.2 Banyaknya Penduduk Menurut Kelurahan atau Desa dan Jenis Kelamin Kecamatan Ambulu, 1961 No. Desa Penduduk L P Jumlah 1. Ambulu 8 784 9 022 17806 2. Karanganyar 4 901 4 709 9 610 3. Andongsari 5 983 5 666 11649 4. Pontang 3 804 3 714 7 518 5. Sabrang 4 954 4 683 9 637 6. Sumberejo 8 085 7 824 15882 Sumber : BPS Kabupaten Jember, Jember Dalam Angka 1961. Pada tabel 2.2 menunjukkan bahwa di setiap desa di Kecamatan Ambulu memiliki jumlah penduduk yang berbeda-beda. Besarnya jumlah penduduk di setiap desa dipengaruhi oleh luas wilayah desa. Di samping itu, faktor migrasi juga mempengaruhi, contohnya Desa Pontang pada 1961 memiliki jumlah penduduk 7.518. Sekitar 2000 adalah masyarakat pendatang berasal dari daerah Ponorogo yang migrasi ke Desa Pontang untuk merantau dan menetap di Desa Pontang. 40 Tabel 2.4, ingin menggambarkan tentang, jumlah penduduk Desa Pontang sejak tahun 1970 sampai dengan tahun 2012. Pada tahun 1970 jumlah penduduk Desa Pontang tercatat 7,518 jiwa, dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 11.493 jiwa. Dengan demikian penduduk Desa Pontang, Kecamatan Ambulu mengalami pertumbuhan sebesar 52,87 selama 42 tahun atau 1,25 per tahun. 40 Menurut Riyadi yang merupakan generasi ke-3 dari orang Ponorogo yang telah menetap di desa Pontang, 27 Desember 2015. Table 2.3 Jumlah Penduduk Desa Pontang, Kecamatan Ambulu Tahun 1961-1970 No. Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Pertumbuhan penduduk per tahun 1. 1961 3804 3714 7.518 2,93 2. 1970 4846 4877 9.723 1,04 Sumber data : Monografi Desa Pontang, pada bulan Agustus 2010. Tabel 2.3 menjelaskan bahwa jumlah penduduk dari tahun 1961 hingga tahun 1970 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang migrasi dari berbagai kota dan desa lain. Pada tahun 1961 sampai 1970 terjadi pertmbahan penduduk yang pesat sebesar 2,93 penduduk, karena banyak masyarakat Kota Ponorogo yang migrasi ke Desa Pontang dengan latar belakang faktor ekonomi dan musibah hama tikus yang menyerang persawahan di daerah Ponorogo, sehingga sebagian masyarakat Ponorogo migrasi ke Desa Pontang untuk memperbaiki perekonomian mereka dengan bekerja sebagai buruh tani di Desa Pontang.

2.3 Kondisi Sosial Budaya