2.2 Landasan Teori 2.2.1 Kredit
Menurut Edy 1989 dari sudut ekonomi, kredit diartikan sebagai penundaan pembayaran, atau maksudnya adalah penerimaan uang danatau barang tidak
dilakukan bersamaan, tetapi pengembaliannya dilakukan pada masa tertentu yang akan datang.
UU Perbankan menyebutkan bahwa ”Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga” Djumhama,M. 2008
2.2.2 Definisi Koperasi Kredit
Koperasi kredit ialah koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus
untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Contohnya adalah unit-
unit simpan pinjam dalam KUD, KSU, Credit Union, Bukopin, Bank Koperasi Pasar dan lain-lain.
2.2.3 Teori Pengambilan Keputusan Konsumen
Keputusan nasabah dalam mengambil kredit adalah suatu tindakan memilih satu alternatif dari serangkaian alternatif yang ada. menurut Schiffman dan Kanuk
2004 keputusan nasabah dalam mengambil kredit adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pengambilan kredit, artinya bahwa
seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia alternatif lainnya. Keputusan nasabah dalam mengambil kredit adalah suatu proses yang dilakukan
nasabah pada saat mengambil kredit, kemudian nasabah memilih satu alternatif dari alternatif yang ada.
2.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1. Umur
Umur seseorang menentukan prestasi kerja atau kinerja orang tersebut. Semakin berat pekerjaan secara fisik maka semakin tua tenaga kerja akan semakin turun
pula prestasinya. Dalam hal tanggung jawab semakin tua umur tenaga kerja tidak akan berpengaruh karena justru semakin berpengalaman Suratiyah, 2008.
2. Pendidikan
Tingkat pendidikan manusia pada umumnya menunjukkan daya kreativitas manusia dalam berpikir dan bertindak. Pendidikan rendah mengakibatkan
kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Usaha-usaha penduduk berakibat hanya mampu menghasilkan pendapatan rendah
Kartasapoetra, 1994.
3. Pendapatan Petani
Sahidu 1998 pendapatan usahatani merupakan sumber motivasi bagi petani dan merupakan faktor kuat yang mendorong timbulnya kemauan, kemampuan serta
terwujudnya kinerja partisipasi petani. Kartasapoetra 1991 menyatakan bahwa setiap petani dan keluarganya ingin meningkatkan produksi dalam usahataninya
untuk memperoleh pendapatan yang sebesar- besarnya agar hidup lebih sejahtera.
Menurut Mosher 2002, pada bidang pertanian pendapatan merupakan produksi yang dinyatakan dalam bentuk uang setelah dikurangi dengan biaya yang
dikeluarkan selama kegiatan usahatani. 4.
Pengeluaran Keluarga Pengeluaran rumah tangga merupakan salah satu indikator yang dapat
memberikan gambaran keadaan kesejahteraan penduduk. Tingkat pengeluaran terdiri atas dua kelompok, yaitu pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan.
Tingkat kebutuhan permintaan demand terhadap kedua kelompok tersebut pada dasarnya berbeda- beda. Dalam kondisi pendapatan terbatas, kebutuhan makanan
didahulukan, sehingga pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah akan terlihat bahwa sebagian besar pendapatannya digunakan untuk membeli
makanan. Seiring dengan peningkatan pendapatan, maka lambat laun akan terjadi pergeseran pola pengeluaran, yaitu penurunan porsi pendapatan yang
dibelanjakan untuk makanan dan peningkatan porsi pendapatan yang dibelanjakan untuk bukan makanan BKP, 2010.
5. Jumlah Tanggungan
Semakin banyak anggota keluarga akan semakin besar pula beban hidup yang akan ditanggung atau harus dipenuhi. Jumlah anggota keluarga akan
mempengaruhi keputusan dalam berusaha. Petani yang memiliki jumlah tanggungan yang besar harus mampu mengambil keputusan yang tepat agar tidak
mengalami resiko yang fatal Soekartawi, 1999. 6.
Sumber Informasi Informasi adalah sekumpulan fakta data yang diorganisasikan dengan cara
tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.Sutarman,2012
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. Hidayat, 2009
Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan. Sarosa,
2009 Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.
7. Pengaruh keluarga
Keluarga mempunyai peran terbesar dalam mempengaruhi individu dalam pembelian suatu produk karena keluarga pula yang mempunyai peran paling
banyak dalam interaksi seorang individu. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah menjadi
penelitian yang luas.Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak kerap menjadi unit pengambilan keputusan yang utama. Anggota keluarga merupakan
kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Keluarga yang terdiri atas ayah,ibu dan saudara kandung mendapatkan orientasi atas agama, politik dan
ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan, jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga
terhadap perilaku pembeli tetap signifikan. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi, yaitu
pasangan dan anak-anak. Rangkuti, 2002.
8. Pelayanan
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung Moenir,2006. Membicarakan pelayanan berarti membicarakan suatu
proses kegiatan yang konotasinya lebih kepada hal yang abstrak Intangible. Pelayanan adalah merupakan suatu proses, proses tersebut menghasilkan suatu
produk yang berupa pelayanan, yang kemudian diberikan kepada pelanggan. 9.
Prosedur Kredit Kasmir 2012 mengemukan bahwa “Prosedur kredit adalah tahap-tahap yang
harus dilalui sebelum sesuatu kredit diputuskan untuk dikucurkan. Tujuannya adalah untuk mempermudah bank dalam menilai kelayakan suatu permohonan
kredit”. 10.
Akses ke lembaga lain Peluso dan Ribot 2003 mendefinisikan akses sebagai kemampuan menghasilkan
keuntungan dari sesuatu, termasuk diantaranya objek material, perorangan,institusi, dan simbol. Dengan memfokuskan pada kemampuan
dibandingkan dengan kepemilikan yang ada dalam properti.
2.3 Review Penelitian Terdahulu