HHV = 23,890 Btulb atau 994.7 Btuft
3
LHV = 21,518 Btulb atau 896.0 Btuft
3
Pada saat 68 °F dan 14.7 psia.
Berikut ini adalah table sifat-sifat biogas tiap CH4 yang dikandungnya Tabel 2.4 Nilai LHV Biogas tiap CH4 yang dikandungnya
David Ludington, 2006
Biogas Kering CH4 dan CO2 pada 32 F 1 atm Volume
CH
4
g mol wt
Berat CH
4
Densitas LHV
Btuft
3
lbs d.gft
3
ft
3
lb d.g
40 32.8
19.60 0.09160
10.920 385
42 32.3
20.90 0.09000
11.110 405
44 31.7
22.30 0.08850
11.300 424
46 31.1
23.70 0.08690
11.500 443
48 30.6
25.20 0.08540
11.710 463
50 30.0
26.70 0.08380
11.930 482
52 29.5
28.30 0.08220
12.160 501
54 28.9
30.00 0.08070
12.390 520
56 28.4
31.70 0.07910
12.640 540
58 27.8
33.50 0.07760
12.890 559
60 27.2
35.40 0.07600
13.160 578
62 26.7
37.30 0.07440
13.430 598
64 26.1
39.30 0.07290
13.720 617
66 25.6
41.40 0.07130
14.020 636
68 25.0
43.70 0.06980
14.340 655
70 24.4
46.00 0.06820
14.660 675
Biogas Kering
Sumber : David Ludington, 2006
2.2.5 Proses Purifikasi Pemurnian Biogas
Pemurnian purifikasi biogas adalah cara untuk meningkatkan nilai kalor dari biogas. Pemurnian bio gas dilakukan untuk menghilangkan gas CO2, H2O
dan H2S yang terkandung dalam bio gas,seiring dengan hilangnya gas gas
tersebut maka kandungan gas methana dalam bio gas akan meningkat yaitu sekitar 70-95. Dengan pemurnian biogas, maka biogas akan semakin baik digunakan
untuk pembakaran. Menurut Ryckebosch 2011 pemurnian biogas dapat dilakukan melalui dua
langkah utama yaitu menghilangkan trace components seperti hidrogen sulfida dan uap air yang menyebabkan korosi dan menghilangkan gas karbon dioksida
untuk meningkatkan nilai kalor. Proses pemurnian biogas dapat dilakukan dengan berbagai metode
pemurnian diantaranya menggunakan water scrubbing, penyerapan kimia menggunakan MEA dan DEA pressure swing adsorption dan cryogenic
separation.
Gambar 2.2 Proses pemurnian biogas
2.2.6 Proses Pembuatan Biogas
Pada dasarnya pembuatan biogas sangat sederhana, yaitu hanya dengan
memasukkan substrat seperti kotoran ternak, limbah pertanian, limbah rumah tangga ke dalam digester yang anaerob yang kemudian akan menghasilkan
biogas dan dapat disimpan di dalam tangki penyimpanan kemudian dapat digunakan.
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik tertutup dari udara bebas untuk menghasilkan gas yang sebagian besar
adalah berupa gas metan yang memiliki sifat mudah terbakar dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas. Proses dekomposisi anaerobik dibantu
oleh sejumlah mikroorganisme, terutamabakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55
o
C, dimana pada suhu tersebut mikro organisme mampu merombak bahan bahan organik secara optimal. Berikut ini skema proses
pembuatan biogas :
Gambar 2.3 Proses pembuatan biogas sederhana Sumber : http:denipriyatin.blogspot.co.id201203teknik-dan-analisa-pembuatan-
biogas
Proses pembuatan biogas dalam perkembangan saat ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Fixed Dome Plant
Pada fixed dome plant, digesternya tetap. Penampung gas ada pada bagian atas digester. Ketika gas mulai timbul, gas tersebut menekan
slurry ke bak slurry. Jika pasokan kotoran ternak terus menerus, gas yang timbul akan terus menekan slurry hingga meluap keluar dari bak
slurry. Gas yang timbul digunakandikeluarkan lewat pipa gas yang diberi katupkran.
2. Floating Drum Plant
Floating drum plant terdiri dari satu digester dan penampung gas yang bisa bergerak. Penampung gas ini akan bergerak keatas ketika gas
bertambah dan turun lagi ketika gas berkurang, seiring dengan penggunaan dan produksi gasnya.
3. Jenis Balon
Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang banyak digunakan pada skala rumah tangga yang menggunakan bahan plastik sehingga lebih
efisien dalam penanganan dan perubahan tempat biogas. reaktor ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi sebagai digester dan penyimpan
gas masing masing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat. Material organik terletak dibagian bawah karena memiliki berat yang
lebih besar dibandingkan gas yang akan mengisi pada rongga atas.
2.2.7 Kelebihan dan Kekurangan Biogas