Defenisi Obesitas Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak di bawah kulit yang berlebihan Etiologi Obesitas

Tabel 2.2 Interpretasi Kurva CDC Indeks Antropometrik Persentil Status Nutrisi IMT-Usia 97 Overweight 85 - 97 Risk of overweight 5 Underweight Berat badan-panjangtinggi badan 95 Overweight 5 Underweight Tinggipanjang badan-usia 5 Short stature Indra Maharddhika, Rini Sekartini, 2014.

2.2 Obesitas

2.2.1 Defenisi Obesitas Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak di bawah kulit yang berlebihan

dan terdapat di seluruh tubuh. Sering dihubungkan dengan overweight kelebihan berat badan, walaupun tidak terlalu identik, oleh karena obesitas memiliki ciri- ciri tersendiri Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007. Obesitas adalah kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan adipose secara berlebihan, sedangkan overweight adalah kelebihan berat badan dibandingkan dengan berat badan ideal, yang mungkin dapat disebabkan oleh peningkatan massa otot seperti pada atlet binaraga Dimas Priantono, Titis Prawitasari, 2014. Obesitas adalah keadaan dimana terdapat jaringan lemak berlebihan. Walaupun sering diartikan sebagai peningkatan massa tubuh, tetapi individu dengan massa otot yang besar dapat dinyatakan dengan overweight tanpa peningkatan kadar lemak. Berat badan digolongkan secara kontinu oleh beberapa populasi, jadi perbedaan klinis yang bermakna antar obesitas dan overweight menjadi kacau. Obesitas paling baik didefinisikan sebagai derajat berapapun kelebihan lemak yang memberi resiko kesehatan Jeffrey S. Flier, Eleftheria Maratos-Flier, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Etiologi Obesitas

Obesitas biasanya disebabkan oleh kelebihan masukan makanan bukannya dari kelebihan makanan overeating yang masif. Simpanan lemak tubuh bertambah ketika masukan energi melebihi pengeluaran, dan keadaan ini biasanya terjadi bila ada keseimbangan energi yang sedikit positif selama masa yang lama. Anak gemuk tidak makan secara berbeda atau lebih banyak makan junk food atau tepung daripada sebayanya. Pengeluaran energi total selama latihan fisi anak gemuk terkontrol bertambah, tetapi bila dikoreksi menurut kenaikan massa tubuh adalah ekuivalen dengan energy total anak tidak gemuk nonobese. Angka metabolic istirahat juga sama bila disesuaikan dengan massa tubuh yang aktif secara metabolik Waldo E. Nelson, 2012. Masukan energi yang berlebihan terdapat pada keadaan sebagai berikut: 1. Gangguan emosional Dalam hal ini makanan merupakan pengganti untuk mencapai kepuasan dalam memperoleh kasih saying, ketenangan dan ketentraman jiwa yang tidak diperoleh penderita. 2. Kelainan pada otak hipotalamus atau hipofisis yang mengakibatkan gangguan terhadap ‘pusat rasa kenyang’. 3. Kelebihan insulin Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007. Penggunaan kalori yang kurang dapat terjadi pada: 1. Merendahnya nilai untu metabolism basal, specific dynamic action dan energy expenditure untuk berbagai kegiatan jasmani. 2. Endokrinopati misalnya hipotiroidea, sindrom adrenogenital dan\sebagainya. 3. Aktivitas jasmani kurang Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007 Universitas Sumatera Utara Faktor penyebab obesitas lainnya adalah kekurangan aktivitas fisik baik kegiatan harian maupun latihan fisik terstruktur. Aktivitas fisik yang dilakukan sejak masa anak sampain lansia akan mempengaruhi kesehatan seumur hidup. Penyebab obesitas dinilai sebagai multikausal dan sangat multidimensional karena tidak hanya terjadi pada golongan sosio-ekonomi tinggi, tetapi juga sering terdapat pada sosio-ekonomi menengah hingga menengah ke bawah. Obesitas dipengaruhi oleh faktor lingkungan dibandingkan dengan faktor genetik Ratu Ayu Dewi Sartika, 2011.

2.2.3 Faktor resiko obesitas