1). Gharar
1). Gharar
a). Kuantitas yaitu tadlis dalam hal ini timbul Gharar artinya keraguan, atau tindakan apabila pedagang melakukan kecurangan yang bertujuan untuk merugikan pihak lain. dengan
Suatu transaksi yang mengandung unsur gharar, (timbangan) barang yang di jualnya. dikarenakan tidak ada kepastian, baik mengenai “Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk ada atau tidak ada objek akad, besar kecilnya Madyan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai jumlah maupun menyerahkan akad tersebut. kaumku, sembahlah Allah, sekali- kali tidak ada
2). Ihtikar (Penimbunan Barang)
Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah Penimbunan ialah membeli suatu yang datang kepadamu bukti yang nyata dari
masyarakat. Setelah itu Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan menyimpannya, sehingga barang itu mengalami timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi kekurangan dipasar harganya mengalami manusia
peningkatan. Penimbunan seperti ini dilarang timbangannya, dan janganlah kamu membuat karena dapat merugikan orang lain. kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan
3). Bai’an Najsy (Rekayasa Permintaan)
memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik Rekayasa permintaan adalah produsen atau bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah- beriman". olah ada banyak permintaan terhadap suatu b). Kualitas yaitu tadlis ini muncul pada saat produk sehingga harga jual produk tersebut akan penjual yang menyembunyikan cacat barang
naik.
4). Riba
Riba merupakan penyerahan pergantian
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, The International Institute of Islamic Thought Indonesia,
sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang tidak
Jakarta, 2003 71 Ibid., hal. 220-221.
72 Syaifullah MS, op.cit.,hal. 222.
dapat terlihat adanya kesamaan menurut berwirausaha
bertransaksi senantiasa timbangan syara’ pada waktu akad-akad, atau menjamin kesuksesan disertai mengakhirkan dalam tukar menukar atau hanya salah satu.
dan
dan kelanggengan usaha dengan cara menerapkan konsep berwirausaha syariah Nabi Muhammad
5). Maysir (Perjudian)
SAW. Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan Transaksi perjudian adalah transaksi yang yang perlu diteladani sikap, sifat, adil dan kejujuran melibatkan dua pihak atau lebih, dimana mereka dalam menjalankan bisnis. Konsep berwirausaha menyerahkan uang atau harta kekayaan lainnya, dalam diri Nabi Muhammad SAW ialah shiddiq, Kemudian mengadakan permainan tertentu, amanah, tabligh, fathonah. baik dengan kartu, adu ketangkasa, atau media
Konsep berwirausaha berbasis syariah memiliki lainnya. Pihak yang menang berhak atas hadiah dua dimensi, yaitu dimensi vertikal sebagai wujud yang dananya dikumpulkan dari kontribusi para ketaatan kepada Allah SWT (hablumminallah) dan pesertanya. Sebaliknya, bila dalam permainan dimensi horizontal yang terkait hubungan dengan itu kalah, maka uangnya pun harus direlakan sesama manusia (hablumminannas). Konsep untuk diambil oleh pemenang
berwirausaha bagi umat muslim dengan berpegang
6). Risywah (Suap Menyuap)
teguh pada Allah SWT yaitu dalam hal ini berkaitan Risywah ialah memberi suatu kepada pihak dengan berwirausaha semata-mata karena Allah, lain untuk mendapatkan sesuatu yang bukan berwirausaha adalah Ibadah, Takwa, Tawakal, haknya. Suap dilarang karena suap dapat Zzikir dan Syukur. Hubungan dengan sesama merusak sistem yang ada di dalam masyarakat, manusia dalam hal ini berkaitan dengan hubungan sehingga menimbulkan ketidakadilan sosial (human relation) dengan karyawan, menjalin persamaan perlakuan.
hubungan
dengan pelanggan, membangun jaringan dengan masyarakat.
harmonis
Dalam bertransaksi ekonomi syariah yang di Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan halalkan dalam islam terdiri dari Bai’ Al Murabahah, kemampuan dan keahlian kreatif dan inovatif yang Syarikat, Wadi’ah.
4. KESIMPULAN
Sedangkan faktor-faktor dimiliki seseorang yang dijadikan dasar, kiat, dan penyebab terlarangnya transaksi dalam islam yaitu sumber daya untuk mencari peluang menuju haram li-zatihi (haram karena zatnya), haram li sukses.
Islam gairihi (haram bukan karena zatnya) yaitu prinsif ‘an kewirausahaan merupakan bagian dari aspek taradin minkum/tadlis (kualitas, kuantitas, harga) kehidupan yang dikelompokkan ke dalam masalah dan La tazlimuna wa la tuzlamuna yaitu melanggar muamalah.
prinsip-prinsip etika wirausaha dalam Islam yang Islam sebagai agama rahmatan li al-„ālamīn, terdiri dari gharar, ihtikar (penimbunan barang), memberikan sumber-sumber normatif yang bai’an Najsy (rekayasa permintaan), riba, maysir berkaitan dengan kerja, nilai kerja, dan etos kerja. (perjudian) dan risywah (suap menyuap). Etos kerja harus didasarkan pada tiga unsur, yaitu tauhid, takwa, dan ibadah. Tauhid. Islam mengatur
5. DAFTAR PUSTAKA
kehidupan manusia baik dibidang politik, budaya, (1). Abd Aziz’, A.S, Dato. (2002). Konsep Syarikat keimanan dan ekonomi serta membahas tentang
Dalam Islam: Satu Tinjauan, Universiti Utara: transaksi-transaksi bisnis jual beli dan hutang
Malaysia. 81-86.
piutang. Penerapan hukum syariat Islam dalam (2). Aprijon. (2013). Kewirausahaan dan Pandangan berwirausaha
Islam. Jurnal Menara, 12 (1). menjamin kesuksesan dan kelanggengan usaha.
(3). Arikunto . (2006). Metode Penelitian Kualitatif, Kewirausahaan dalam Islam sangat erat
Bumi Aksara: Jakarta .
kaitannya dengan hubungan dimensi horizontal, (4). Arwani, Agus. (2017). Konsep Akad (Transaksi) yaitu hubungan antar manusia sedangkan vertikal
Dalam Islam.
berhubungan dengan manusia dengan tuhan (5). Ascarya. (2007). Akad & Produk Bank Syariah, dimana kelak akan dipertanggungjawabkan di
Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007. akhirat. Penerapan hukum syariat Islam dalam
(6). Athoillah, M.A. (2013). Ekonomi Islam: (19). Kristanto, Heru. (2009). Kewirausahaan transaksi dan problematikanya, Ijtihad, Jurnal
(Entrepreneurship) Pendekatan Manajemen dan Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, 13
Praktik, Cetakan I, Graha Ilmu: Yogyakarta. (2). 269-289.
(20). Maharani, Dewi. Penerapan Kejujuran dan (7). Al-Jaziri, Abdurrahman. (1994). Kitab Fiqih
Tanggung Jawab Dalam Etika Bisnis Syariah Empat Madzhab, CV. Asy Syifa: Semarang.
(21). Pasa Wirausaha Muslim Di Kecamatan Medan (8). Annajah, Ulfah & Falah, Nailul. (2016).
Marelan. Medan, Fakultas Agama Islam, Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Motivasi
Universitas Muhammadiyah: Sumatra Utara. Berprestasianak Panti Asuhan Nurul Haq. (22). Maulida, Agil N, dkk, (2016). Karakteristik Sikap Yogyakarta, Jurnal Hisbah, 13 (1).
Mental Wirausaha Mahasiswa Dalam Bidang (9). Bariyah, Oneng Nurul. (2013). Akad Mu’wadah
Otomotif. Journal of Mechanical Engineering Dalam Konsep Fikih dan Aplikasinya di Bank
Education, 3 (1).
Syariah, Jurnal Studi Ilmu Kesilaman (Almilal), 1 (23). Menne, Firman. (2017). Nilai-Nilai Spiritual (1). 1-20.
Dalam Entitas Bisnis Syariah, Celebes Media (10). Bisriyah, Nur Lailatul. (2017). Dimensi Ibadah
Perkasa.
Sosial Dalam Perspektif Qur’an Surat Al –Mâ’ûn, (24). Multahin, et.all. (2007). Pendidikan Agama (Skripsi Prodi Ilmu Al-Qur‟an Dan Tafsir,
Islam Penuntun Akhlak, Yudhistira: Jakarta. Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, (25). Muhammad. (2004). Tehnik perhitungan Bagi Universitas Islam Negeri (Uin) Raden Intan:
Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah, UII Lampung.
Press: Yogyakarta.
(11). Daryanto. (2014). Bagaimana Berwirausaha? (26). Norvadewi. (2015). Bisnis Dalam Perspektif Gunung Samudera, Cetakan I: Malang
Islam (Telaah Konsep, Prinsip dan Landasan (12). Fauzan. (2014). Hubungan Religiusitas dan
Normatif), Jurnal Ekonomi dan Bisnis (AL- Kewirausahaan: Sebuah Kajian Empiris Dalam
TIJARY), 1 (1). 33-46.
Perspektif Islam, MODERNISASI, 10 (2). 147- (27). Noviana Hidaya. (2016). Rukun Dan Syarat Jual 157.
Beli Murabahah, Makalah, Prodi Perbankan (13). Fauzul Iman, “Membangun Relasi”, diakses
Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN): darihttps://www.republika.co.id/berita/duniaisl
Jurai Siwo Metro.
am/hikmah/17/01/26/okd7nq313- (28). Rahmawati. (2011). Dinamika Akad Dalam membangun-relasi, pada tanggal 18 Oktober
Transaksi Ekonomi Syariah, Al-Iqtishad, 3 (1). 2018, pukul 12.53.
19-34.
(14). Farida, Naili. (2010). Pengaruh Ikatan (29). Rasyid, Daud. (1998). Islam Dalam Berbagai Hubungan, Citra Perusahaan, Nilai Pelanggan
Dimensi, Cetakan I, Gema Insani Press: Jakarta. dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas (30). Rasyidin. (2008). Falsafah Pendidikan Islam (Al Nasabah Bank Pemerintah Di Jawa Tengah,
Membangun Kerangka Ontologi, Epistimologi WACANA, 13 (2). 202-213.
dan Aksiologi Praktik Pendidikan). Cetakan I, (15). Hendayana, Yana, dkk. (2017). Kewirausahaan
Citapustaka Media Perintis: Bandung. Berbasis Syariah, Manggu Makmur Tanjung (31). Retnanto, Agus. (2014). Entrepreneurship Bagi Lestari: Bandung.
Ummat Islam. EQUILIBRIUM, 2 (2). 166-189. (16). Hendro. (2011). Dasar-Dasar Kewirausahaan (32). Sarwono , Jonathan. 2006. Metode Penelitian (Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal,
Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu: Memahami, dan Memasuki Bisnis, Erlangga:
Yogyakarta.
Jakarta. (33). Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif (17). Ismail, Muhammad, dkk, (2002). Mengagas
Kualitatif dan R&D, Alfabeta: Bandung. Bisnis Islam, Gema Insani Press: Jakarta. (18). Jalil, Abdul. (2013). Spiritual Enterpeneurship (Transformasi Spiritualitas Kewirausahaan), (34). Sunarso . (2010). Sikap Mental Wirausahawan LkiS: Yogyakarta.
Dalam Menghadapi Perkembangan Zaman, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 10 (2).
(35). Sunarta . Berpikir Kreatif dan Inovatif Modal Utama Menjadi Wirausaha, Disampaikan pada
Seminar Entrepreneurship tanggal 27 Juli 2011 di Balai Desa Sindumartani, Ngemplak Sleman.
(36). Suryana. (2009). Kewirausahaan (Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat: Jakarta.
(37). Suyono dan Purnomo. Jaringan Relasional Vertikal dan Horizontal Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Pemasaran Ukm Batik Tanjung Bumi Di Kabupaten Bangkalan, Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo Madura: Madura.
(38). Soemitra, Andri. (2015). Kewirausahaan Berbasis Syariah. CV. Manhaji: Medan. (39). Syaifullah MS. (2007). Perdagangan Terlarang Menurut Islam Dalam Tinjauan Maqashid Al- Syari’ah, Jurnal Hunafa, 4 (3). 217-226.
(40). Syu’aibun. (2014). Tinjauan Kritis Terhadap Deviasi Akad Murabahah Dalam Aplikasinya Pada Perbankan Syari’ah, HUMAN FALAH,1 (2). 24-40.
(41). Srianjani , Titin. (2015). Analisis Strategi Mempertahankan Konsumen Toko Zoya Kudus Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Iqtishadia , 8 (1). 1-18.
(42). Thahir, Andi. (2013). Hubungan Relegiusitas dan Etos Kerja Masyarakat Lampung, Lampung: Laporan Hasil Penelitian Individu, 2013.
(43). Wigati, Sri. Kewirausahaan Islam (Aplikasi dan Teori), Buku Perkuliahan S1, Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Sunan Ampel Surabaya: Surabaya.
(44). Zuchairiny, Andi. Human Relation Dalam Perspektif Islam. Jurnal Hunafa, 5 (2). 189-200.