Pengembangan Indeks Kepekaan Ekologi (Ike) Ekosistem Mangrove Terhadap Tumpahan Minyak

PENGEMBANGAN INDEKS KEPEKAAN EKOLOGI (IKE)
EKOSISTEM MANGROVE TERHADAP TUMPAHAN
MINYAK

MUARIF

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertas berjudul Pengembangan Indeks
Kepekaan Ekologi (IKE) Ekosistem Mangrove Terhadap Tumpahan Minyak adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Muarif
NIM C262110011

RINGKASAN
MUARIF. Pengembangan Indeks Kepekaan Ekologi (IKE) Ekosistem Mangrove
Terhadap Tumpahan Minyak. Dibimbing oleh ARIO DAMAR, SIGID
HARIYADI, DEWAYANY SUTRISNO dan MENNOFATRIA BOER.
Mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang rentan terkena
tumpahan minyak. Pembersihan tumpahan minyak yang masuk ke dalam ekosistem
mangrove sangat sulit dan membutuhkan biaya yang mahal. Indeks kepekaan
ekologi (IKE) ekosistem mangrove adalah suatu metode alternatif untuk
mengendalikan tumpahan minyak melalui upaya mencegah tumpahan minyak
memasuki kawasan ekosistem mangrove yang memiliki kepekaan yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan variable-variabel utama indeks
kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak,
mengembangkan formulasi indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove
terhadap tumpahan minyak, dan menguji coba formulasi indeks kepekaan ekologi
(IKE) ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak di kawasan mangrove

Segara Anakan Kabupaten Cilacap dan Pesisir Kabupaten Indramayu.
Tahapan penelitian ini meliputi perumusan variabel-variabel kunci indeks
kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove, perumusan formulasi indeks, dan
ujicoba indeks. Perumusan variabel indeks dilakukan melalui studi literatur, survei
pakar, analisis cluster, dan uji statistik. Data yang digunakan berupa data sekunder
dari berbagai laporan penelitian dan jurnal, serta data primer yang merupakan hasil
survey di Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Indramayu.
Penelitian ini menghasilkan delapan variabel kunci indeks kepekaan ekologi
(IKE) ekosistem mangrove, yang meliputi keberadaan nursery habitat (KNH), jenis
flora mangrove (JMg), umur flora mangrove (UMg), lama penggenangan pasang
(LPP), kerapatan pohon mangrove (KPM), jumlah jenis flora mangrove (JJM),
keberadaan flora mangrove yang dilindungi (KML), dan keberadaan fauna yang
dilindungi (KFL). Formulasi IKE ekosistem mangrove yang terbentuk berdasarkan
variabel-variabel kunci dan pembobotan berdasarkan nilai rangking adalah:
IKEem =0,18KNH+0,12JMg+0,15 UMg+0,13LPP+0,09KPM+0,09JJM
+0,10KML+0,13KFL
Indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove ini mampu memenuhi
kriteria indeks yang baik, antara lain: (1) variabel-variabel indeks ini mampu
mewakili karakteristik ekosistem mangrove (lingkungan, flora, fauna, dan fungsi
ekologi); (2) indeks ini memiliki kemampuan menilai kepekaan ekologi ekosistem

mangrove dengan baik, terbukti pada ujicoba menggunakan data sekunder indeks
ini mampu membedakan tingkat kepekaan ekosistem mangrove dalam empat
kategori, yaitu kurang peka, cukup peka, peka, dan sangat peka; dan (3) formulasi
indeks sederhana sehingga mudah untuk digunakan. Kapasitas indeks ini mampu
menilai berbagai karakteristik ekosistem mangrove, sehingga indeks ini dapat
diterapkan pada seluruh lokasi mangrove di Indonesia.
Hasil penelitian ini juga menggambarkan sebaran indeks kepekaan ekologi
(IKE) ekosistem mangrove di Kabupaten Indramayu tergolong peka dan Kabupaten
Cilacap tergolong peka dan sangat peka. Keberadaan ekosistem mangrove dengan
tingkat kepekaan ekologi yang tinggi di Kabupaten Cilacap dan Indramayu

membutuhkan upaya pencegahan terjadinya tumpahan minyak sehingga tidak
menimbulkan kerugian ekologi dan juga kerugian ekonomi yang tinggi.
Pengendalian tumpahan minyak berbasis pada nilai indeks kepekaan ekologi
(IKE) ekosistem mangrove, maka kebijakan pengendalian tumpahan minyak di
ekosistem mangrove mengutamakan aspek pencegahan dan penanggulangan
tumpahan minyak secara efektif. Aspek pencegahan mengandung arti perencanaan
aktivitas mencegah terjadinya tumpahan minyak pada kegiatan-kegiatan yang
berpotensi menimbulkan tumpahan minyak. Aspek penanggulangan yang efektif
merupakan kegiatan merespon secara cepat untuk mencegah penyebaran minyak

dan melakukan pencucian minyak pada daerah yang tercemari secara efektif.
Kata kunci: indeks kepekaaan ekologi (IKE), mangrove, tumpahan minyak

SUMMARY
MUARIF. Development of Ecological Sensitivity Index (ESI) of Mangrove
Ecosystem to Oil Spill. Supervised by ARIO DAMAR, SIGID HARIYADI,
DEWAYANY SUTRISNO and MENNOFATRIA BOER.
Mangrove is a coastal ecosystem that is vulnerable when it is exposed to oil
spills. Cleaning up oil spills in mangrove ecosystems is very difficult and highly
costly. Ecological sensitivity index (ESI) of mangrove ecosystem is an alternative
tool to control oil spill by protecting highly sensitive areas from oil spill. The
objectives of this research were to define key variables of the ecological sensitivity
index (ESI) of mangrove ecosystem to oil spills, developing formulations of
ecological sensitivity index (ESI) of mangrove ecosystems to oil spill, and assessing
the formulations of ecological sensitivity index (ESI) mangrove ecosystem to oil
spills in Cilacap Regency and Indramayu Regency.
The steps of this research included defining the key variables of ecological
sensitivity index (ESI) of mangrove ecosystems, defining ESI formulations, and
assessing ESI formulations. Formulation of the index variable was conducted by
literature studies, expert surveys, cluster analysis, and statistical tests. Secondary

data (research reports and journals) and primary data (surveys in Cilacap Regency
and Indramayu Regency) were collected.
This research resulted in eight key variables of ecological sensitivity index
(ESI) of mangrove ecosystem, namely the existence of nursery habitat (ENH), the
kind of flora mangrove (KFM), age of mangrove flora (AMF), length of tide
inundation (LTI), the density of mangrove trees (DMT), the number of mangrove
species (NMS), the existence of protected mangrove flora (EPM), and the presence
of protected fauna (EPF). ESI formulation of mangrove ecosystems was formed
based on key variables and weighting based on the value of the ranking as follows:
ESIme =0.18ENH+0.12KFM+0.15 AFM+0.13LTI+0.09DMT+0.09NMS
+0.10EPM+0.13EPF
Ecological sensitivity index (ESI) of mangrove ecosystem had the criteria of
the best index including: (1) variable index is able to represent the characteristics
of mangrove ecosystems (environment, flora, fauna, and ecological functions); (2)
This index has the ability to assess the ecological sensitivity of mangrove ecosystem
well and by using secondary data this index is able to distinguish the level of
sensitivity of mangrove ecosystem in four categories, namely, low sensitive,
moderately sensitive, sensitive and very sensitive; and (3) the index formulation is
simple and easy to use. The capacity of this index is that it is able to assess various
characteristics of mangrove ecosystem, so this index can be applied in any location

of mangrove in Indonesia.
Results also showed that the distribution of ecological sensitivity index (ESI)
of mangrove ecosystem in Indramayu Regency was categorized as sensitive and
that in Cilacap Regency was categorized as sensitive and very sensitive. High level
of ecological sensitivity of mangrove ecosystems in Cilacap Regency and
Indramayu Regency indicated the need of efforts to prevent oil spills in order to
avoid high ecological and economic losses.

Through oil spill control based on the level of ecological sensitivity index
(ESI) of mangrove ecosystem, the policy control of oil spills in mangrove
ecosystems would put priority on effective oil spill prevention and response.
Prevention aspect implied planning activities to prevent oil spills in activities which
are potential to cause oil spills. Effective response implied activities to respond
quickly to effectively prevent oil spread and clean up oil contamination in affected
regions.
Keywords: ecological sensitivity index (ESI), mangrove ecosystem, oilspill

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau

menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

PENGEMBANGAN INDEKS KEPEKAAN EKOLOGI (IKE)
EKOSISTEM MANGROVE TERHADAP TUMPAHAN
MINYAK

MUARIF

Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor
pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2016

Penguji pada Ujian Tertutup: Prof Dr Ir Cecep Kusmana, MS
Prof (Ris) Dr Ir Ngurah N Wiadnyana, DEA

Penguji pada Sidang Promosi: Prof Dr Ir Cecep Kusmana, MS
Prof (Ris) Dr Ir Ngurah N Wiadnyana, DEA

D"B/H ,>#