Pengaruh Suhu Anneaiing dan Jumlah Siklus yang Berbeda pada Program PCR terhadap Keberhasilan Isolasi dan Amplifikasi mtDNA Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus)

PENGARUH SUHU ANNEALING DAN JUMLAH SIKLUS YANG
BERBEDA PADA PROGRAM peR TERHADAP
KEBERHASILAN ISOLASI DAN AMPLIFlKASI mtDNA lKAN
PATIN (Pangasius ltypophthalmus)

Oleh:

TRI HARSO WAHYUDI
C01497077

SKRIPSI

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2001

"5esul1ggubl1;ga paoa pertukaral1 malam oal1 sial1g itu oal1 paoa ;gal1g oiciptakal1
A[[ab oi lal1git oal1 oi bumij bel1ar-bej1aJ teroapat tal1oa-tal1oa (Kekuasaal1-N;ga)
bagi oral1g-oral1g ;gal1g ·bertakwa. "(Q.5. YUl1US : 6)


KaY;)Ia ked ini kupersel11ba&kan untuk orang-orang ;)lang aku 5a;)laJ1gi

PENGARUH SUHU ANNEALING DAN JUMLAH SIKLUS YANG
BERBEDA PADA PROGRAM peR TERHADAP
KEBERHASILAN ISOLASI DAN AMPLIFIKASI mtDNA IKAN
PATIN (Pangasius hypophtlzalmus)

Oleh:
TRI HARSO WAHYUDI
C01497077

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
pada Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2001

Tri Harso Wahyudi (C01497077). Pengaruh Suhu Annealing dan Jumlah Siklus
yang Berbeda pada Pogram PCR terhadap Keberhasilan Isolasi dan Amplifikasi
mtDNA limn Patin (Pangasius ltypoplttltalmus) di bawah bimbingan
Dr. Ir. Odang Carman, M.Sc sebagai ketua dan Ir. Harton Arfah, M.Si sebagai
anggota.
RlNGKASAN
PCR (Polymerase
mengisolasi dan

Chain Reaction)

pada dasarnya

bertujuan untuk

mengamplifikasi DNA yang akan menentukkan keberhasilan

analisis berikutnya, salah satunya adalah analisis DNA mitokondria melalui metode

RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) yang membutuhkan DNA dalam
jumlah banyak dan berkualitas baik.

Salah satu tahap dalam PCR ini adalah

annealing yaitu proses penempelan primer pada DNA template yang menentukan
spefisitas dan

banyaknya DNA yang dihasilkan.

Salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan isolasi dan amplifikasi DNA template pada tahap

annealing ini adalah suhu, jika terlalu tinggi maka akan menyebabkan gagalnya
proses amplifikasi sedangkan jika terlalu rendah maka DNA yang terbentuk memiliki
spesifisitas rendah. sehingga sangat penting untuk mencari suhu annealing yang
optimum bagi proses isolasi dan amplifikasi tadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu annealing dan
jumlah siklus yang berbeda pada program PCR terhadap keberhasilan isolasi dan

ampllfikasimtDNA ika.n""patin (PiingasiiishypdplilhaliJfI1s)sehinggadidapatsuhu

annealing dan jumlah siklus yang paling optimum untuk mendapatkan kuantitas
DNA hasil PCR yang cukup banyak dengan spesifisitas yang cukup tinggi.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengembangbiakan dan Genetika
Ikan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan 11mu Kelautan, IPB dari
bulan April sampai dengan bulan Juli 2001. Bahan-bahan yang digunakan adalah
jaringan hati ikan patin sebagai sumber DNA, kit Genomic PrepTM, Buffer Ex Taq,
Ex Taq, dNTP, primer forward (tRNA-prol) sepanjang 30 basa dengan melting

temperature 65,4°C dan primer refers (tRNA- phel) sepanjang 29 basa dengan
melting temperature 62,6°C. Penelitian dimulai dengan mengekstraksi sampel

jaringan hati ikan patin yang kemudian dicek secara kuantitatif dengan gene-quant
dan secara kualitatif dengan elektoforesis, DNA yang terekstrak kemudian diisolasi
dan diamplifikasi melalui PCR yang hasilnya dicek kembali secara kualitatif melalui
elektroforesis dan dianalisis datanya.

Ekstraksi dilakukan menggunakan 20 mg


jaringan hati ikan patin dan kit Genomic prepTM, elektroforesis dilakukan dalam gel
agaros dengan konsentrasi 0,7% untuk mengecek DNA terekstrak dan 1% untuk
mengecek DNA hasil PCR dengan menggunakan buffer Tris Borate-EDTA yang
mengandung 30 j.tg Etidium Bromida per liternya kemudian dialiri arus listrik sebesar
80 rnA dan tegangan 200 V selama kurang lebih 45 menit, PCR dilakukan dalam
volume total reagen 25 j.tl menggunakan primer khusus (tRNA-prol dan tRNA- phel)
yang programnya merupakan kombinasi antara suhu annealing berbeda (50°C, 53°C,
56°C, 59°C, 62°C, 65°C, dan 68°C) danjumlah siklus yang berbeda pula (30,35, dan
40 siklus), analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan antar
kombinasi perlakuan dengan parameter yang diamati berupa ketebalan dan intensitas
pita hasil PCR dan ketebalan dan intensitas bayangan ("smear") yang terbentuk pada
elektroforegram.
Hasil yang didapat dari serangkaian percobaan yang dilakukan adalah DNA
yang berhasil diekstrak sebanyak 390 ng/mg sampel, tanpa kontaminasi protein,
dengan tingkat kemurnian 81 %. DNA yang terekstrak ini cukup kecil namun masih
mencukupi bagi proses amplifikasi pada PCR.

Hasil PCR yang didapat adalah

sampai suhu annealing 65°C amplifikasi masih berlangsung tetapi disertai penurunan

kuantitas DNA, berbeda dengan suhu di bawahnya yaitu suhu 62°C amplifikasi
berlangsung dengan baik tanpa ada penurunan kuantitas DNA, sedangkan pada suhu
68°C sudah tidak terjadi lagi amplifikasi. Pada jumlah siklus 30 DNA non target
belum terbentuk berbeda dengan jumlah siklus 35 dan 40 DNA non target terbentuk
dengan jumlah yang cukup besar yang dicirikan dengan intensitas smear yang
terbentuk cukup tinggi. Dari penelitian ini didapat bahwa suhu annealing terbaik
untuk isolasi dan amplifikasi mtDNA ikan patin adalah 62°C dengan jumlah siklus
30.

SKRIPSI

Pengaruh Suhu Anneaiing dan Jumlah Siklus yang

Judul

Berbeda pada Program PCR terhadap Keberhasilan
Isolasi dan Amplifikasi mtDNA Ikan Patin (?angasius
hypophthalmus)
Nama Mahasiswa


: Tri Harso Wahyudi

NomorPokok

: C01497077

Program Studi

: Budidaya Perairan

Disetujui :
I. KOMISI PEMBIMBING

fblo
Dr. Ir. Odang Carman, M,Sc.
... Ketll a

Dr. Ir. Odang Carman, M.Sc.
Ketua Program Studi
Tanggallulus : 13 November 200 I


I) H:n Arfah, M.Si.
J\.l1ggota

DAFTARRIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Cirebon pada tanggal 24 November 1978 dari pasangan
Bapak Sugani Hardjo dan Ibu Julaeha. Pendidikan formalnya dimulai di SDN Waled
Kota I pada tahun 1985 kemudian pada tahun 1991 penulis melanjutk;an ke SMPN 2
Ciledug dan pada tahun 1994 ke SMUN 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon.
Pada tahun 1997 penulis diterima sebagai mahasiswa IPB melalui jalur
UMPTN di Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah aktif sebagai pengurus Himpunan
Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) dan sebagai staf Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI). Di bidang akademik penulis pernah menjadi asisten luar biasa di beberapa
mata ajaran di antaranya:

m.a. Biologi Perikanan, m.a. Fisiologi Hewan Air,

m.a. Fisiologi Reproduksi Ikan, m.a. Manajemen Pembenihan Ikan, m.a. Seleksi Ikan,

m.a. Teknik Pembenihan Ikan Hias, dan m.a. Penglolaan Pembenihan Ikan.
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana perikanan penulis
melaksanakan penelitian dengan judul "Pengaruh Suhu Annealing dan J umlah
Siklus yang Berbeda pada Program peR terhadap Keberhasilan Isolasi dan
Amplifikasi mtDNA Ikan Patin (Pangasius ltypoplztlzalmus)".

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas lirnpahan rahrnat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat rnenyelesaikan laporan skripsi ini dengan judul "Pengaruh
Suhu Annealing dan Jumlah Siklus yang Berbeda pada Program ;PCR terhadap
Keberhasilan

ISGlasi

dan

Amplifikasi

mtDNA


Ikan

Patin

(Pangasills

hypophthal11llls)" yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
dengan bidang keahlian Budidaya Perairan.
Pada Kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
kepada:
1. Bapak dan Ibu serta keluargaku atas do'a restu, kasih sayang, dan

dukungannya.
2. Bapak Dr. Ir. Odang Carman, M.Sc. selaku pembirnbing I atas bimbingan.
arahan, dan petunjuknya.
3


Bapak Ir. Harton Arfah, IVI.Si. selaku pembimbing II atas bimbingan dan
arahannya.

4. Bapak Dr. II". Agus Oman Sudrajat, IVI.Sc. selaku dosen penguji tamu atas
segala saran dan masukannya.
5. Keluarga besar Laboratorium Pengembangbiakan dan Genetika Ikan
Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB atas
naungan dan dukungannya.
6. Lina, Ibu Rina, Sutrisna, IIvi, Sri, Yuli, Yanti, Nine, Awo, Dehonk, dan
T' Yuyun atas bantuan dan dukungannya.
7. Ternan-teman

pertelitianku

amy

dan

lis

atas

kebersarnaan

dan

kerjasamanya.
8. Sobat-sobatku: Catur, Dedi, Adi (boss), Soleh, Rahmat, Komeng serta
Jason ('ndut) atas kebersamaan dan dukungannya.
9. Nurul Ainah atas dukungan dan do'anya.

10. Ternan-ternan BDP'34 atas kebersarnaannya.
11. Warga Lagoon dan Al-Fatha : Elm, Yayat, Toni, Fauzan, Wawan, Andi,
Mochtar, Victory, Dede, Iskandar, Kurniawan, dan Firman atas bantuan
dan kebersarnaannya.
12. Ibu Teti, Dea, Neng, dan Azis atas tumpangan rurnahnya,
13. Serta pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah banyak
rnembantu dalarn pelaksanaan penelitian.
semoga rnendapat balasan dari Allah SWT atas sernua kebaikannya.
Akhir kata penulis berharap sernoga laporan skripsi ini berrnanfaat bagi
pembacanya.

Bogor, November 2001

Penulis

DAFTARISI

Teks

Halaman

.iii

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR.

:

.iv

DAFTAR LAMPIRAN

v

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1

1.2. Tujuan

_

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakter DNA Mitokondria dan Pemanfaatannya
2.2. Metode Ekstraksi DNA Sel dan mtDNA.
2.3. PCR (Polymerase Chain Reaction)
2.3.1. Pengertian dan Tahap-Tahap PCR
2.3.1.1. Denaturasi
2.3.1.2. Primer dan Annealing
2.3.1.3. Extension
2.3.2. Komponen PCR.......
2.3.3. Aplikasi PCR.........
2.4.'peteksi dan Analisa mtDNA

.4
6
8
8
9
10
11
11
1,

.

13

III. BAHAN DAN METODE
·-3clc Waktu-dan Tempat. " '." .,." ,.-. '.'. , ,." ,

3.2. Bahan dan Alat..
3.2.1. Ekstraksi DNA seI
3.2.2. Elektroforesis
3.2.3. Pengukuran Konsentrasi DNA
3.2.4. PCR (Polymerase Chain Reaction)
3.3. Metode Kerja
3.3.1. Ekstraksi DNA sel
3.3.2. Elektroforesis _
3.3.3. Pengukuran Konsentrasi DNA
3:3.4. PCR (Polymerase Chain Reaction)
3.4. Rancangan Percobaan
3.5. Analisis Data

" ,

,

_.. _,

I5
I5
15
16
16
16
16
]7
18
19
20
20