BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif yang disajikan secara deskriptif eksploratif dengan jenis penelitian studi kasus
melalui observasi dan wawancara mendalam. Pengumpulan data dilakukan dari 15 Mei 2009, hingga pada informan terakhir pada tanggal
10 Juni 2009 melalui teknik wawancara mendalam terhadap 8 bidan di Puskesmas wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga sebagai
informan utama. Informan triangulasi berjumlah 9 orang. Triangulasi ke atas dilakukan kepada kepala Seksi Kesehatan keluarga Dinas
Kesehatan Kabupaten DKK Purbalingga dan Kepala Puskesmas yang ada di mana bidan tersebut bertugas. Hasil penelitian dan pembahasan
selengkapnya akan diuraikan pada bab IV ini.
A. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari faktor keterbatasan dan kelemahan. Adapun faktor keterbatasan dan kelemahan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam untuk memperoleh
gambaran tentang pelaksanaan pelayanan antenatal di Puskesmas terutama kualitasnya, namun tidak semua puskesmas dijadikan
obyek penelitian.
2. Kriteria informan triangulasi sebagai cross check. dilakukan pada kepala puskesmas, namun ada dua kepala puskesmas yang tidak
mau diwawancara jadi mendelegasikan kepada dokter puskesmas dengan alasan dokter puskesmas tersebut lebih mengetahui program
yang akan ditanyakan, mungkin ada perbedaan persepsi. 3. Pengumpulan data melalui teknik wawancara mendalam dengan
menggunakan pedoman wawancara mendalam dan terdiri dari banyak item pertanyaan, membutuhkan waktu yang lama, sehingga
kemungkinan subjektivitas jawaban cukup besar dan membuat informan jenuh. Antisipasi jawaban subyektifitas ini adalah dengan
cara croscek dengan tri angulasi dan pengamatan terhadap bidan dalam pelaksanaan pelayanan antenatal dan sarana dan prasarana
yang ada di puskesmas.
B. Gambaran Umum Program Pelayanan Antenatal ANC di Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang mencakup anamnesis,
pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi tertentu serta indikasi dasar dan khusus. Selain itu
aspek yang lain yaitu penyuluhan, Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE, motivasi ibu hamil dan rujukan.
Pelayanan yang dilakukan secara rutin juga merupakan upaya untuk melakukan deteksi dini kehamilan beresiko sehingga dapat
dengan segera dilakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi dan merencanakan serta memperbaiki kehamilan tersebut.
Kebijakan program dalam pelayanan antenatal yaitu kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan, satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga atau dua kali pada triwulan
ke dua dan dua kali pada triwulan tiga. Penerapan operasionalnya dikenal standar minimal 7T yang terdiri atas :
n. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan, suatu teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan untuk menilai status gizi ibu bila
tidak tersedia timbangan pada waktu pemeriksaan kehamilan yang pertama, adalah pengukuran lingkar lengan atas LLA.
o. Ukur Tekanan darah.
p. Ukur Tinggi fundus uteri.
q. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid TT lengkap.
r. Pemberian Tablet besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
s. Tes terhadap Penyakit Menular Seksual.
t. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga telah melakukan berbagai hal dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan
antenatal diantaranya:
a. Mengadakan pelatihan tentang pelayanan antenatal kepada bidan b. Memberikan
perlengkapan sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan pelayanan antenatal. c. Membimbing untuk pembuatan SOP pelayanan antanetal.
d. Melakukan monitoring dan evaluasi tahunan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak khusunya pelayanan antenatal di
Puskesmas DKK Purbalingga. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mendukung
pelaksanaan kegiatan pelayanan antenatal di Puskesmas DKK Purbalingga, sehingga semua ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas DKK
Purbalingga dapat terjangkau oleh pelayanan antenatal yang berkualitas.
C. Gambaran Karakteristik