1. Metode Pendekatan
Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Pendekatan yuridis yaitu pendekatan yang menggunakan kaidah-kaidah
hukum serta ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai perlindungan anak yang menyangkut masalah pelaksanaan adopsi. Dalam hal ini Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Undang-Undang-Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Undang-Undang
Kesejahteraan Anak, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial, dan Undang-Undang
Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, sedangkan yang dimaksud pendekatan sosiologis, yaitu pendekatan yang
didasarkan pada praktek pelaksanaan adopsi dalam perspektif perlindungan anak di Semarang dan Surakarta.
2. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Bersifat deskriptif, karena penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran-
gambaran secara rinci, sistematis, dan menyeluruh mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan adopsi dan hambatan-hambatan yang
menghalangi pelaksanaan adopsi anak melalui Dinas Kesejahteraan Sosial .
3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan agar diperoleh data yang berhubungan erat dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
akan digunakan sumber data sekunder dan data primer, yaitu sebagai berikut : 1 Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh peneliti yang sebelumnya
telah diolah oleh orang lain. Data sekunder, antara lain meliputi dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang
berbentuk laporan, buku harian, dan lain-lain.
18
Data sekunder ini meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum
tersier. a.
Bahan hukum primer: bahan hukum yang mengikat, sesuai dengan perumusan masalah maka undang-undang yang digunakan sebagai
acuan adalah Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang No. 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak dan Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990
tentang Konvensi Hak Anak.
18
Soerjono, Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta:Universitas Indonesia. 1986. Hal 2
b. Bahan hukum sekunder: bahan yang erat hubungannya dengan
dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan memahami bahan hukum primer, sehingga bahan hukum sekunder
yang digunakan untuk menyesuaikan dengan bahan hukum primer ialah bahan hukum yang diperoleh dari buku-buku atau literatur-
literatur yang berkaitan dengan adopsi, perlindungan anak, dan hasil karya ilmiah serta hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan
permasalahan dalam penelitian. c.
Bahan hukum tersier: bahan hukum yang berupa kamus, ensiklopedi, dan media massa, informasi.
2 Data primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama, dari sumber asalnya dan belum diolah dan diuraikan oleh orang lain. Wilayah
penelitian di Jawa Tengah dengan obyek penelitian Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Semarang dan yayasan yang ditunjuk oleh Dinas
Kesejahteraan Sosial, dalam hal ini adalah Yayasan Pemeliharaan Anak dan Balita YPAB di Surakarta. Dalam penelitian ini, digunakan metode
wawancara yaitu dengan mempersiapkan daftar pertanyaan sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.
Penelitian ini berbentuk studi kasus dengan tinjauan yuridis sosiologis, sehingga responden dalam penelitian ini adalah
a. Pimpinan Yayasan Anak dan Balita YPAB di Surakarta
b. Staf pegawai yang mengurusi masalah anak adopsi di Dinas
Kesejahteraan Sosial Kota Semarang.
4. Metode Analisis Data