Lahirnya Madzhab Sejarah Hukum

A. Lahirnya Madzhab Sejarah Hukum

Dalam mazhab sejarah, hukum tumbuh secara evolusioner dengan dipandu jiwa bangsa, mazhab sejarah muncul sebagai reaksi atas semangat kodifikasi pada saat itu yang sangat identik dengan aliran positivism dimana mazhab sejarah lebih identik dengan aliran hukum kondrat karena sama-sama mempunyai jiawa yakni mazhab sejarah berjiwa bangsa nasional sedangkan aliran kodrat bersifat universal. Jiwa bangsa adalah kehendak-kehendak umum masyarakat yang terorganisasi dalam suatu Negara yang bersifat khas dimana jika ingin diajarkan ke Negara lain maka hanya bungkus formalnya saja yang dapat dipindahkan sedangkan rohnya tidak dapat dipindahkan. Karena setiap negara mempunyai jiwa bangsanya sendiri.

Karl Freudricht von Savigny, seorang hali hukum terkemuka Jerman. Melalui konsep Volksgeist telah diperkenalkan new dimension di arena hukum. Savigny, juga dikenal sebagai pelopor sekolah sejarah hukum, konsepnya Volksgeist menjelaskan kebutuhan untuk memahami antara hukum keterkaitan dan orang-orang. Hukum dan orang tidak dapat dipisahkan dari satu sama lain dan ini juga dijelaskan oleh Savigny konsep Volksgeist. Selain itu, pemikiran dari Von Savigny bila dianalogikan ibarat bahasa: Timbulnya hukum seperti timbulnya bahasa, tidak ada yang universal;

Hukum bukan karena perintah penguasa atau karena kebiasaan tetapi karena perasaan keadilan yang terletak dalam jiwa bangsa itu (instinktif);

jiwa bangsa (volksgeist) adalah sumber dari segala sumber hukum (law in an expression of the common consiuness or spilt of people); untuk menganalisisi konsep Volksgeist dan sekolah sejarah hukum perlu diketahui lebih mendalam lagi. Hal ini juga berkaitan dengan konsep sistem yang diterapkan para ahli hukum Nepal serta bersama dengan referensi yang ada. Perkenalan kasus untuk Karl Freudricht Charles von Savigny (21 Februari 1779-25 Oktober 1861), pelopor sekolah sejarah lahir pada 21 Februari 1779 di Frankfurt, German yang adalah salah satu jurists. Pada abad ke- 19 yang paling dihormati dan berpengaruh mengajurkan bahwa arti dan isi tubuh hukum mekanis yang bila dianalisis melalui penelitian ‘historical origins’ mereka dan cara

4 Mukti Fajar ND dan Ahmad Yulianto, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010,hlm. 51.

Ilhamsyah Lubis Pemikiran Filusuf Mazhab Sejarah Hukum Di Dalam ...

penyebarannya yang bertahap dapat kita menelusuri perkembangan hukum sebagai proses. Perubahan secara bertahap (evolutionary process) jauh sebelum Charles Darwin memberikannya teori evolusi. Alasan inilah yang menyebutkan bahwa Volksgeist merupakan teori ‘ Darwin sebelum Darwin’ atas kontribusinya

evolusioner untuk pengembangan sistem hukum 5 .

untuk menerapkan prinsip

Karl Freudricht Charles Von Savigny, belajar di Universitas Marburg dan Göttingen dan memperoleh pengetahuan yang mendalam selama hidupnya tentang hukum dan sastra romantik. 1) Ia bekerja sebagai Guru Besar Universitas Berlin pada tahun 1810 dan kemudian juga ditunjuk sebagai Menteri Kehakiman Prusia pada tahun 1848. 2) Kontribusi yang utama di abad pertengahan dalam enam jilid 1818-31. 3) Sistem hukum romawi modern, 1840-49. 4) Kontrak, 1853, 4 tahun 1814, Profesor Thibaut dari University of Heidelberg – seorang ahli Hukum alam yang diajukan Aplan sebelum orang Jerman untuk penyatuan hukum Jerman pada pola Napoleonic Code 1802 yang akan mempercepat proses penyatuan hukum Jerman saat ia masih politik pemisahan. Tetapi tahun yang sama Savigny mengeluarkan pamflet protes, yang menyangkut pada panggilan jiwa kami untuk legilasi dan peraturan. Dimana dia berbicara menentang pamflet yang dikeluarkan oleh ahli hukum Heidelberg, yang terkenal AFJ Thibaut kebutuhan akan kode-kode untuk Jendral Jerman (1814). 5) Begitu kuatnya pengaruh bahwa kegiatan terhadap kodifikasi secara efektif dihentikan dan itu tidak sampai tahun 1900, setelah bertahun-tahun agitasi berkelanjutan, bahwa Jerman akhirnya diakuisisi kodenya, Burgeriches Gesetzbuch. 6) Dia tidak menentang reformasi, tetapi menyatakan bahwa reformasi yang terhadap aliran bangsa dan kelangsungannya dikecam/dikutuk. Prasyarat penting untuk reformasi hukum Jerman adalah pengetahuan yang mendalam tentang sejarah hukum. Dasar-

dasar peraturan dan perundang-undangan 6 . Dalam pengantar sejarah sekolah: dua alasan utama untuk sejarah evolusi

sekolah adalah 1) ia datang sebagai reaksi terhadap hukum alam, yang mengandalkan akal sebagai dasar hukum kepercayaan bahwa prinsip-prinsip tertentu dari penerapan yang universal dapat diturunkan secara rasional tanpa mengambil pertimbangan sosial, sejarah dan faktor lainnya, dan 2) hal itu

5 Kathmandu School of Law, LLB NV, Studi dalam Fikih dan Teori Hukum, 4thedi, Tengah, Hukum Badan, Allahabad, 2006, hlm. 32. 6 Indian

Allahabad, 2004 pg245.5 http://findarticles.com/p/articles/mi_gx5229/is_2003/ai_n19150038/6dias RWM, Dias fikih, 5thedi, aditya books, Butterworths, Delhi, 1995, pg 377, 7 Mahajan VD, fikih dan Teori Hukum, 5thedi, Timur Book Company, Lucknow, 1998, pg.560. diunduh pada. 18 Desember 2012. Jam 16.00

Approachs.

Center

board

of

Law,

Jurnal Surya Kencana Satu: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan

Vol. 6 No.2, Oktober 2016

datang sebagai reaksi terhadap positivism analitis yang membangun jiwa- kurang pada buatan-koersif hukum tanpa nilai-nilai moral dan budaya yang digambarkan sebagai “ senjata-situasi pria”. Implementasi dasar dari sekolah sejarah dapat diringkas sebagai berikut:

1. Yurisprudensi sejarah ditandai oleh hakim yang menganggap sejarah, tradisi, dan kebiasaan bila memutuskan suatu keputusan yang salah (dispute).

2. Hukum di sekolah sejarah ini memandang hukum sebagai warisan masa lalu dan produk adat istiadat, tradisi dan segala kepercayaan yang hidup di masyrakat (beliefs prevalent at communities).

3. Hal yang berbeda adalah memandang hukum sebagai pertumbuhan biologis, suatu fenomena evolusi dan tidak sewenang-wenang, dan berkreasi terus sesuai dengan pertumbuhan masyarakatnya (creation).

4. Fantastis dan buatan. Hukum bukanlah seperangkat aturan abstrak yang dikenakan pada masyarakat tetapi memiliki akar dalam faktor ekonomik sosial dan sikap anggotanya masa lalu dan kini sebagai masyarakat (society).

5. Esensi hukum adalah penerimaan, regulasi dan ketaatan oleh anggota masyarakat.

6. Hukum berasal legitimasi dan otoritas dari standar yang telah bertahan dan telah mengalami waktu ujian.

7. Hukum didasarkan pada bentuk kesadaran popular disebut Volksgeist.

8. Hukum berkembang dengan masyarakat dan mati dengan juga dengan masyrakat.

9. Kebiasaan (custom) adalah sumber yang paling penting dari hukum (law).