III-28
Gambar 3.9 : Posisi Titik Pusat Longsor Sepanjang Garis O
– K Sumber: K.R. Arora, 2002
3.6. Angin dan Gelombang di Laut Dalam
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai angin dan gelombang di laut dalam.
3.6.1. Angin
Angin adalah sirkulasi udara yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi. Gerakan udara ini disebabkan oleh perubahan temperatur atmosfer.
Kecepatan angin diukur dengan anemometer. Apabila tidak tersedia anemometer, kecepatan angin dapat diperkirakan berdasarkan keadaan lingkungan dengan
menggunakan skala Beaufort. Sifat angin yang perlu diketahui adalah arahnya, kecepatan, dan lama bertiupnya. Kecepatan angin biasanya dinyatakan dalam
knot. 1 Knot = panjang satu menit garis bujur melalui khatulistiwa yang ditempuh
dalam waktu 1 jam.1 Knot = 1,852 kmjam Berdasarkan pengamatan Beaufort, maka disusun skala intensitas dari 1
sampai dengan 12 yang umum disebut sebagai ”Skala Beaufort”. Lihat daftar skala Beaufort pada Tabel 3.14.
Dalam pembahasan angin, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah data angin serta pembuatan wind rose mawar angin. Data angin diperoleh dari BMG
Semarang, sedangkan wind rose diperoleh dari prosentase kejadian angin, sehingga didapatkan arah angin dominan.
O
n
O
3
O
2
O
1
O R
B A
O +Z
K4.5H,2H H
H 4.5H
2H
III-29
Tabel 3.14 : Skala Beaufort.
Tingkat Sifat Angin
Keadaan Lingkungan V
knot P
kgm
2
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Sunyi calm Angin sepoi
Angin sangat lemah Angin lemah
Angin sedang Angin agak kuat
Angin kuat Angin kencang
Angin sangat kuat Badai
Badai kuat Angin ribut
Angin topan Tidak ada angin, asap mengumpul
Arah angin terlihat pada arah asap, tidak ada bendera angin Angin terasa pada muka,daun ringan bergerak
Daunranting terus-menerus bergerak Debu atau kertas tertiup, ranting dan cabang kecil bergerak
Pohon kecil bergerak, buih putih dilaut Dahan besar bergerak, suara mendesir kawat tilpun
Pohon seluruhnya bergerak, perjalanan di luar sukar Ranting pohon patah, berjalan menentang angin
Kerusakan kecil pada rumah, genting tertiup dan terlempar Pohon tumbang, kerusakan besar pada rumah
Kerusakan karena badai terdapat di daerah luas Pohon besar tumbang, rumah rusak berat
0 – 1 1 – 3
4 – 6 7 – 10
11 – 16 17 – 21
22 – 27 28 – 33
34 – 40 41 – 47
48 – 55 56 – 63
64 0,2
0,8 3,5
8,1 15,7
26,6 41,0
60,1 83,2
102,5 147,5
188,0 213,0
Sumber: Bambang Triatmodjo, hal.46, 1996 Catatan : V = kecepatan angin dan p = tekanan angin
Wind Rose adalah diagram yang menggambarkan antara kecepatan angin, dan Prosentase kejadian angin, serta untuk mengetahui arah angin dominan.
Diagram Wind Rose dapat diberikan dalam bentuk bulanan, tahunan atau untuk beberapa tahun pencatatan data angin. Dengan diagram Wind Rose ini maka
karakteristik angin dapat dibaca dengan cepat. Cara membuat Wind Rose : − Cari data kecepatan dan data arah angin dominan tahunan, lalu disajikan
dalam bentuk tabel − Dari data kecepatan dan data arah angin seperti pada tabel kemudian,
dibuat penggolongan kecepatan berdasarkan jumlah kecepatan dan arah angin dan disajikan dalam bentuk tabel
− Dari tabel tersebut dapat dicari prosentase arah angin masing-masing data. Demikian seterusnya untuk masing-masing arah, kemudian disajikan
dalam bentuk tabel prosentase arah dan kecepatan angin. − Dari tabel tersebut dapat dibuat gambar Wind Rose untuk menggambarkan
prosentase data arah angin yang dominan. Wind Rose ini menunjukkan prosentase kejadian angin pada tiap-tiap arah mata angin untuk berbagai
III-30 range kecepatan angin. Dari Wind Rose dapat diketahui arah-arah angin
yang dominan.
3.6.2. Panjang Fetch