Analisa perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional melalui pendekatan likuiditas (studi kasus Bank Syariah Mandiir dan Bank Mandiri)

(1)

(2)

(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Yayan Rochyana

Tempat /Tgl. Lahir : Bandung, 20 Februari 1988

Umur : 25 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Bangsa : Indonesia

Alamat : Kp. Legok Jabar Cicalengka Bandung

II. Pendidikan Formal

1. SDN 8 Cicalengka, Tahun 1994-2000.

2. SLTP Negeri 1 Cicalengka, Tahun 2000-2003. 3. SMA Bina Muda, Tahun 2003-2006.


(4)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas akhir ini.

Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Diploma III pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Dedi Sulistyo S,MT selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

3. Dr. Raeni Dwisanty, SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan dan Perbankan.

4. Ibu Windi Novianti,SE.,MM selaku Dosen Wali Program Studi Keuangan dan Perbankan.


(5)

vii

5. Bapak Oman Sukirman ,SE.,MM selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberi arahan dan masukan kepada penulis dalam penyeleseian tugas akhir ini.

6. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, yang memberikan petunjuk maupun arahan kepada seluruh mahasiswa dan yang telah membimbing dan memberikan materi perkuliahan kepada penulis.

7. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu penulis dalam peminjaman buku.

8. Pihak kantor PIPM Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Kepada Mamah dan Bapak tercinta yang telah memberikan bimbingan, dorongan dan dukungan baik material maupun moril sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

10.Kepada Istri dan Anakku tersayang yang telah memberikan do’a dan semangat kepada Penulis untuk segera menyelesaikan kuliah.

11.Seluruh rekan-rekan di Universitas Komputer Indonesia, khususnya Jurusan Keuangan dan Perbankan Angkatan 2008 yang telah memberikan saran dan kritiknya kepada penulis.

12.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis selama ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu


(6)

viii

penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Penulis mengucapkan terima kasih.

Bandung, Februari 2013 Penulis,


(7)

39

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani.

Husein Umar. 2006. Metode Riset Bisnis. Gramedia Pustaka Utama:Jakarta Nasir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia:Jakarta.

Rivai, Veithzal, dkk. Bank & Finansial Institution Management (Conventional & Shariah System). Rajawali Pers.

Sugiyono. 2007. Metoda Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metoda Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.


(8)

37 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang didasarkan pada data kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional melalui pendekatan likuiditas, penulis mencoba untuk menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Cash ratio pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri termasuk dalam kriteria sehat berarti bank memiliki kemampuan dalam mengelola asset yang digunakan untuk membayar kewajiban yang harus dibayar pada waktunya.

2. Hasil analisis pada rasio likuiditas memperlihatkan bahwa cash ratio dari Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri mengalami pergerakan naik turun dengan hasil akhir peningkatan rasio pada Bank Mandiri sedangkan terjadi penurunan pada Bank Syariah Mandiri hal ini menunjukkan kemampuan Bank Mandiri dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya membaik, sedangkan kemampuan Bank Syariah Mandiri dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya menurun.

3. Pada rasio LDR Bank Syariah Mandiri terjadi pergerakan naik turun. Sedangkan rasio LDR pada Bank Mandiri selalu meningkat pada tahun ke tahun, ditunjukkan kenaikan jumlah kredit yang diimbangi dengan kenaikan dana yang diterima oleh Bank.

4. Kinerja keuangan perbankan konvensional dengan perbankan syariah dinilai cukup bagus. Namun kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih


(9)

38

bagus dari Bank Syariah Mandiri.Karena LDR di perbankan syariah rata-rata lima puluh lima persen. Sedangkan LDR di bank konvensional enam puluh satu persen.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Laporan keuangan bank seharusnya benar-benar diteliti dan dianalisis untuk mengetahui secara detail kemampuan kinerja keuangan bank tanpa adanya manipulasi agar terhindari dari kebangkrutan atau financial distress.

2. Pada perbankan Syariah maupun perbankan Mandiri, pertimbangan kedepannya diharapkan lebih baik dan lebih mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat sebagai calon nasabah, sehingga dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan beberapa hal yang penting dalam menjaga kesehatan dan kinerja perbankan.


(10)

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL MELALUI PENDEKATAN LIKUIDITAS

(Studi Kasus Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)

Comparative Analysis of Financial Performance of

Syariah Banking With Conventional Banking Approach to Liquidity

Yayan Rochyana

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung, Indonesia e-mail : yrochyana@yahoo.com/ 085659061610

ABSTRACT

The research was conducted at the division Accounting Bank Syariah Mandiri and Bank Mandiri. The phenomenon that occurs when a bank is unable to meet the immediate needs of funds to meet day-to-day transactions and to meet urgent cash needs then comes the risk of liquidity. Banks are required to provide sufficient liquidity and to manage it well, because the bank will sound a positive effect on public confidence and achieve a good economic system. In this case the problem studied is comparative analysis of financial performance of syariah banking with conventional banking approach to liquidity.

In this study, the authors used descriptive analysiswhich compared theauthors calculate liquidity ratios at Bank SyariahMandiriBank Mandiri. Liquidity ratios are usedthe CashRatio andLoanToDeptRatio (LDR).

Based on the survey results revealed that the cash ratio of Bank Syariah Mandiri and Bank Mandiri had movement up and down with the end result an increase in the ratio of the two banks. The financial performance of Islamic banking with conventional banks was considered quite good. However, financial performance of Bank Syariah Mandiri is better than Bank Mandiri. Since Syariah BankingLDRaverageabove 55%. Whileconventional banksLDR61%. Keywords: Financial Performance, Cash Ratio, Loan To Dept Ratio (LDR)

PENDAHULUAN

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No.10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah


(11)

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan pinjaman dan bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Apabila bank tidak mampu memenuhi kebutuhan dana dengan segera untuk memenuhi kebutuhan transaksi sehari-hari maupun guna memenuhi kebutuhan dana yang mendesak maka munculah resiko likuiditas.

Suatu lembaga dapat berkurang likuiditasnya jika peringkat kreditnya turun, mengalami pengeluaran kas yang tak terduga, atau peristiwa lain yang menyebabkan pihak lain menghindari transaksi atau memberikan pinjaman ke lembaga tersebut. Suatu perusahaan juga dapat terpapar terhadap risiko likuiditas jika pasar yang diikutinya mengalami penurunan likuiditas. Oleh karena itu bank wajib menyediakan likuiditas tersebut dengan cukup dan mengelolanya dengan baik, karena apabila likuiditas tersebut terlalu kecil maka akan mengganggu kegiatan operasional bank, namun demikian likuiditas juga tidak boleh terlalu besar, karena apabila jumlah likuiditas terlalu besar maka akan menurunkan efisiensi bank sehingga berdampak pada rendahnya tingkat profitabilitas.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kinerja keuangan perbankan syariah jika dibandingkan dengan perbankan konvensional untuk masing-masing rasio keuangan.

2. Adakah perbedaan yang signifikan atas kinerja keuangan perbankan syariah jika dibandingkan dengan perbankan konvensional secara keseluruhan.

TUJUAN PENELITIAN


(12)

1. Untuk mengetahui dan menganalisa kinerja keuangan perbankan syariah jika dibandingkan dengan perbankan konvensional untuk masing-masing rasio keuangan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisa kinerja perbankan syariah jika dibandingkan dengan

perbankan konvensonal secara keseluruhan. KERANGKA PEMIKIRAN

Kinerja keuangan suatu bank dapat di ukur salah satunya melalui pendekatan likuiditas yang memiliki beberapa antara lain; cash ratio dan Rasio LDR. Rasio merupakan ukuran untuk menilai kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas akibat penarikan dana oleh pihak ketiga dengan menggunakan alat likuid bank yang tersedia. Semakin besar rasio semakin baik pula posisi likuiditas bank yang bersangkutan..

Skema sistematik kerangka pemikiran dapat di lihat pada gambar Kinerja Keuangan

Bank

Rasio Likuiditas

a. Cash Ratio

b. LDR

Analisa Data


(13)

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono dalam (2007: 1) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Peneliti menggunakan metode analisis deskriptif. Sugiyono (2007: 9) mengemukakan

bahwa “metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau

menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui gambaran mengenai kinerja keuangan bank dengan metode Likuiditas pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri .

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional melalui Pendekatan Likuiditas

Cash Rasio

Penilaian terhadap faktor likuiditas dapat menggunakan komponen yaitu rasio cash ratio dan Loan to Dept Ratio (LDR). Adapun perkembangan cash ratio pada Bank Syariah Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah bahwa cash ratio Bank Syariah Mandiri pada tahun 2007 adalah 22.75% dan terjadi kenaikan tahun 2008 sebesar 4,51% menjadi 27.26% dikarenakan jumlah aktiva likuid maupun pasiva likuid mengalami penambahan sehingga berdampak pada perhitungan rasio. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kembali sebesar 5,93% sehingga cash ratio menjadi 33.19%. Terjadi penurunan tahun 2010 sebesar 3,07% menjadi 30.12% dikarenakan jumlah aktiva likuid hanya mengalami penambahan jumlah yang sedikit sedangkan pasiva likuid mengalami penambahan yang cukup besar sehingga berdampak pada


(14)

perhitungan rasio dimana hasilnya akan lebih kecil. Selanjutnya, pada tahun 2011 terjadi penurunan kembali sebesar 1,53% sehingga cash ratio menjadi 28.59% dikarenakan jumlah aktiva likuid hanya mengalami penambahan jumlah yang sedikit sedangkan pasiva likuid mengalami penambahan yang cukup besar sehingga berdampak pada perhitungan rasio dimana hasilnya akan lebih kecil. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik posisi aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi. Sedangkan perkembangan cash ratio pada Bank Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah23.91% dan terjadi penurunan tahun 2008 sebesar 6.95% menjadi 16.96% dikarenakan jumlah aktiva likuid hanya mengalami penambahan jumlah yang sedikit sedangkan pasiva likuid mengalami penambahan yang cukup besar. Pada tahun 2009 terjadi penurunan kembali sebesar 3.54% sehingga cash ratio menjadi 13.42% lebih dikarenakan jumlah aktiva likuid mengalami penurunan jumlah sedangkan pasiva likuid mengalami penambahan yang cukup besar sehingga berdampak pada perhitungan rasio dimana hasilnya akan lebih kecil. Terjadi peningkatan tahun 2010 sebesar 6.31% menjadi 19.73%. Selanjutnya, pada tahun 2011 terjadi peningkatan kembali sebesar 6.40% sehingga cash ratio menjadi 26.13%. Peningkatan pada tahun 2010 dan 2011 dikarenakan jumlah aktiva likuid maupun pasiva likuid mengalami kenaikan sehingga berdampak pada angka rasio yang meningkat. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik posisi aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.30/12/KEP/DIR/1997 tentang cara penilaian

tingkat kesehatan bank, faktor likuiditas dikatakan sehat bila mencapai nilai CR sebesar ≥4,05% dan nilai LDR ≤94,75%. Pengukuran kesehatan keuangan bank berdasarkan faktor likuiditas pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri berada pada posisi yang sehat. Dapat dilihat dari analisis yang telah dilakukan. Perhitungan cash ratio berdasarkan SK DIR BI No.


(15)

30/12/KEP/DIR/97 maka cash ratio pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri dinilai sehat karena rasionya lebih dari 4,05% standar penilaian BI. Cash ratio pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri termasuk dalam kriteria sehat berarti bank memiliki kemampuan dalam mengelola asset yang digunakan untuk membayar kewajiban yang harus dibayar pada waktunya.

Loan to Dept Ratio (LDR)

Perkembangan Loan to Dept Ratio (LDR) pada Bank Syariah Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah 59.51% dan terjadi peningkatan tahun 2008 sebesar 5.81% menjadi 65.32% dikarenakan jumlah kredit maupun jumlah total dana pihak ketiga mengalami kenaikan sehingga berdampak pada angka rasio yang meningkat. Pada tahun 2009 terjadi penurunan sebesar 2.16% sehingga nilai rasio LDR menjadi 63.16%. Begitu pula pada tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 9.78% menjadi 53.38%. Selanjutnya, pada tahun 2011 terjadi penurunan kembali sebesar 14.76% sehingga nilai rasio LDR menjadi 38.62%. Penurunan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dikarenakan jumlah kredit hanya mengalami penambahan jumlah yang sedikit sedangkan jumlah total dana pihak ketiga mengalami penambahan yang cukup besar sehingga berdampak pada perhitungan rasio dimana hasilnya akan lebih kecil

Kenaikan rasio LDR menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah kredit yang diimbangi dengan kenaikan dana yang diterima oleh Bank. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kepercayaan nasabah masyarakat terhadap Bank Syariah Mandiri. Sedangkan perkembangan Loan to Dept Ratio (LDR) pada Bank Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah pada tahun 2007 adalah 53.78% dan terjadi peningkatan tahun 2008 sebesar 4.34% menjadi 58.12%. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kembali sebesar 1.83% sehingga nilai rasio LDR menjadi 59.95%. Begitu pula pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar 5.86% menjadi 65.81%. Selanjutnya, pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 6.20% sehingga nilai rasio LDR menjadi 72.01%. Peningkatan pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dikarenakan jumlah


(16)

kredit maupun jumlah total dana pihak ketiga mengalami kenaikan sehingga berdampak pada angka rasio yang meningkat.

Tabel 4.4 juga menunjukkan dana yang diterima oleh bank baik pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010 maupun 2011 lebih besar dari kredit yang diberikan. Kenaikan rasio LDR menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah kredit yang diimbangi dengan kenaikan dana yang diterima oleh Bank. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kepercayaan nasabah masyarakat terhadap Bank Mandiri.

Simpulan dan Saran

Dari hasil pembahasan yang didasarkan pada data kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional melalui pendekatan likuiditas, penulis mencoba untuk menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Cash ratio pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri termasuk dalam kriteria sehat berarti bank memiliki kemampuan dalam mengelola asset yang digunakan untuk membayar kewajiban yang harus dibayar pada waktunya.

2. Hasil analisis pada rasio likuiditas memperlihatkan bahwa cash ratio dari Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri mengalami pergerakan naik turun dengan hasil akhir peningkatan rasio pada Bank Mandiri sedangkan terjadi penurunan pada Bank Syariah Mandiri hal ini menunjukkan kemampuan Bank Mandiri dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya membaik, sedangkan kemampuan Bank Syariah Mandiri dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya menurun.

3. Pada rasio LDR Bank Syariah Mandiri terjadi pergerakan naik turun. Sedangkan rasio LDR pada Bank Mandiri selalu meningkat pada tahun ke tahun, ditunjukkan kenaikan jumlah kredit yang diimbangi dengan kenaikan dana yang diterima oleh Bank.


(17)

4. Kinerja keuangan perbankan konvensional dengan perbankan syariah dinilai cukup bagus. Namun kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih bagus dari Bank Syariah Mandiri. Karena LDR di perbankan syariah rata-rata lima puluh lima persen. Sedangkan LDR di bank konvensional enam puluh satu persen.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Laporan keuangan bank seharusnya benar-benar diteliti dan dianalisis untuk mengetahui secara detail kemampuan kinerja keuangan bank tanpa adanya manipulasi agar terhindari dari kebangkrutan atau financial distress.

2. Pada perbankan Syariah maupun perbankan Mandiri, pertimbangan kedepannya diharapkan lebih baik dan lebih mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat sebagai calon nasabah, sehingga dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan beberapa hal yang penting dalam menjaga kesehatan dan kinerja perbankan.

REFERENSI

Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani.

Husein Umar. 2006. Metode Riset Bisnis. Gramedia Pustaka Utama:Jakarta Nasir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia:Jakarta.

Rivai, Veithzal, dkk. Bank & Finansial Institution Management (Conventional & Shariah System). Rajawali Pers.

Sugiyono. 2007. Metoda Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metoda Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Undang – undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998, “Tentang Perbankan”.


(1)

1. Untuk mengetahui dan menganalisa kinerja keuangan perbankan syariah jika dibandingkan dengan perbankan konvensional untuk masing-masing rasio keuangan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisa kinerja perbankan syariah jika dibandingkan dengan

perbankan konvensonal secara keseluruhan. KERANGKA PEMIKIRAN

Kinerja keuangan suatu bank dapat di ukur salah satunya melalui pendekatan likuiditas yang memiliki beberapa antara lain; cash ratio dan Rasio LDR. Rasio merupakan ukuran untuk menilai kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas akibat penarikan dana oleh pihak ketiga dengan menggunakan alat likuid bank yang tersedia. Semakin besar rasio semakin baik pula posisi likuiditas bank yang bersangkutan..

Skema sistematik kerangka pemikiran dapat di lihat pada gambar Kinerja Keuangan

Bank

Rasio Likuiditas

a. Cash Ratio

b. LDR

Analisa Data


(2)

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono dalam (2007: 1) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Peneliti menggunakan metode analisis deskriptif. Sugiyono (2007: 9) mengemukakan bahwa “metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui gambaran mengenai kinerja keuangan bank dengan metode Likuiditas pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri .

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional melalui Pendekatan Likuiditas

Cash Rasio

Penilaian terhadap faktor likuiditas dapat menggunakan komponen yaitu rasio cash ratio dan Loan to Dept Ratio (LDR). Adapun perkembangan cash ratio pada Bank Syariah Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah bahwa cash ratio Bank Syariah Mandiri pada tahun 2007 adalah 22.75% dan terjadi kenaikan tahun 2008 sebesar 4,51% menjadi 27.26% dikarenakan jumlah aktiva likuid maupun pasiva likuid mengalami penambahan sehingga berdampak pada perhitungan rasio. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kembali sebesar 5,93% sehingga cash ratio menjadi 33.19%. Terjadi penurunan tahun 2010 sebesar 3,07% menjadi 30.12% dikarenakan jumlah aktiva likuid hanya mengalami penambahan jumlah yang sedikit sedangkan pasiva likuid mengalami penambahan yang cukup besar sehingga berdampak pada


(3)

perhitungan rasio dimana hasilnya akan lebih kecil. Selanjutnya, pada tahun 2011 terjadi penurunan kembali sebesar 1,53% sehingga cash ratio menjadi 28.59% dikarenakan jumlah aktiva likuid hanya mengalami penambahan jumlah yang sedikit sedangkan pasiva likuid mengalami penambahan yang cukup besar sehingga berdampak pada perhitungan rasio dimana hasilnya akan lebih kecil. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik posisi aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi. Sedangkan perkembangan cash ratio pada Bank Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah23.91% dan terjadi penurunan tahun 2008 sebesar 6.95% menjadi 16.96% dikarenakan jumlah aktiva likuid hanya mengalami penambahan jumlah yang sedikit sedangkan pasiva likuid mengalami penambahan yang cukup besar. Pada tahun 2009 terjadi penurunan kembali sebesar 3.54% sehingga cash ratio menjadi 13.42% lebih dikarenakan jumlah aktiva likuid mengalami penurunan jumlah sedangkan pasiva likuid mengalami penambahan yang cukup besar sehingga berdampak pada perhitungan rasio dimana hasilnya akan lebih kecil. Terjadi peningkatan tahun 2010 sebesar 6.31% menjadi 19.73%. Selanjutnya, pada tahun 2011 terjadi peningkatan kembali sebesar 6.40% sehingga cash ratio menjadi 26.13%. Peningkatan pada tahun 2010 dan 2011 dikarenakan jumlah aktiva likuid maupun pasiva likuid mengalami kenaikan sehingga berdampak pada angka rasio yang meningkat. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik posisi aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.30/12/KEP/DIR/1997 tentang cara penilaian tingkat kesehatan bank, faktor likuiditas dikatakan sehat bila mencapai nilai CR sebesar ≥4,05% dan nilai LDR ≤94,75%. Pengukuran kesehatan keuangan bank berdasarkan faktor likuiditas pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri berada pada posisi yang sehat. Dapat dilihat dari analisis yang telah dilakukan. Perhitungan cash ratio berdasarkan SK DIR BI No.


(4)

30/12/KEP/DIR/97 maka cash ratio pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri dinilai sehat karena rasionya lebih dari 4,05% standar penilaian BI. Cash ratio pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri termasuk dalam kriteria sehat berarti bank memiliki kemampuan dalam mengelola asset yang digunakan untuk membayar kewajiban yang harus dibayar pada waktunya.

Loan to Dept Ratio (LDR)

Perkembangan Loan to Dept Ratio (LDR) pada Bank Syariah Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah 59.51% dan terjadi peningkatan tahun 2008 sebesar 5.81% menjadi 65.32% dikarenakan jumlah kredit maupun jumlah total dana pihak ketiga mengalami kenaikan sehingga berdampak pada angka rasio yang meningkat. Pada tahun 2009 terjadi penurunan sebesar 2.16% sehingga nilai rasio LDR menjadi 63.16%. Begitu pula pada tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 9.78% menjadi 53.38%. Selanjutnya, pada tahun 2011 terjadi penurunan kembali sebesar 14.76% sehingga nilai rasio LDR menjadi 38.62%. Penurunan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dikarenakan jumlah kredit hanya mengalami penambahan jumlah yang sedikit sedangkan jumlah total dana pihak ketiga mengalami penambahan yang cukup besar sehingga berdampak pada perhitungan rasio dimana hasilnya akan lebih kecil

Kenaikan rasio LDR menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah kredit yang diimbangi dengan kenaikan dana yang diterima oleh Bank. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kepercayaan nasabah masyarakat terhadap Bank Syariah Mandiri. Sedangkan perkembangan Loan to Dept Ratio (LDR) pada Bank Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah pada tahun 2007 adalah 53.78% dan terjadi peningkatan tahun 2008 sebesar 4.34% menjadi 58.12%. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kembali sebesar 1.83% sehingga nilai rasio LDR menjadi 59.95%. Begitu pula pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar 5.86% menjadi 65.81%. Selanjutnya, pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 6.20% sehingga nilai rasio LDR menjadi 72.01%. Peningkatan pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dikarenakan jumlah


(5)

kredit maupun jumlah total dana pihak ketiga mengalami kenaikan sehingga berdampak pada angka rasio yang meningkat.

Tabel 4.4 juga menunjukkan dana yang diterima oleh bank baik pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010 maupun 2011 lebih besar dari kredit yang diberikan. Kenaikan rasio LDR menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah kredit yang diimbangi dengan kenaikan dana yang diterima oleh Bank. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kepercayaan nasabah masyarakat terhadap Bank Mandiri.

Simpulan dan Saran

Dari hasil pembahasan yang didasarkan pada data kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional melalui pendekatan likuiditas, penulis mencoba untuk menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Cash ratio pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri termasuk dalam kriteria sehat berarti bank memiliki kemampuan dalam mengelola asset yang digunakan untuk membayar kewajiban yang harus dibayar pada waktunya.

2. Hasil analisis pada rasio likuiditas memperlihatkan bahwa cash ratio dari Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri mengalami pergerakan naik turun dengan hasil akhir peningkatan rasio pada Bank Mandiri sedangkan terjadi penurunan pada Bank Syariah Mandiri hal ini menunjukkan kemampuan Bank Mandiri dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya membaik, sedangkan kemampuan Bank Syariah Mandiri dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya menurun.

3. Pada rasio LDR Bank Syariah Mandiri terjadi pergerakan naik turun. Sedangkan rasio LDR pada Bank Mandiri selalu meningkat pada tahun ke tahun, ditunjukkan kenaikan jumlah kredit yang diimbangi dengan kenaikan dana yang diterima oleh Bank.


(6)

4. Kinerja keuangan perbankan konvensional dengan perbankan syariah dinilai cukup bagus. Namun kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih bagus dari Bank Syariah Mandiri. Karena LDR di perbankan syariah rata-rata lima puluh lima persen. Sedangkan LDR di bank konvensional enam puluh satu persen.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Laporan keuangan bank seharusnya benar-benar diteliti dan dianalisis untuk mengetahui secara detail kemampuan kinerja keuangan bank tanpa adanya manipulasi agar terhindari dari kebangkrutan atau financial distress.

2. Pada perbankan Syariah maupun perbankan Mandiri, pertimbangan kedepannya diharapkan lebih baik dan lebih mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat sebagai calon nasabah, sehingga dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan beberapa hal yang penting dalam menjaga kesehatan dan kinerja perbankan.

REFERENSI

Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani.

Husein Umar. 2006. Metode Riset Bisnis. Gramedia Pustaka Utama:Jakarta Nasir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia:Jakarta.

Rivai, Veithzal, dkk. Bank & Finansial Institution Management (Conventional & Shariah System). Rajawali Pers.

Sugiyono. 2007. Metoda Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metoda Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Undang – undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998, “Tentang Perbankan”.


Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional ( Studi Kasus pada BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mandiri Syariah – BNI Konvensi

0 6 23

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional ( Studi Kasus pada BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mandiri Syariah – BNI Konvensi

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional ( Studi Kasus pada BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mandiri Syariah – BNI Konvensional, BRI Konvensional, Bank Mandiri Konvensional Periode Tahun 2011-2014 )

0 2 11

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 1 9

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 2 15

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 9

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 1 17