48
M. Afrilianto, 2012 Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
juga salah seorang mahasiswa sekolah pascasarjana UPI program magister, pada Program Studi Pendidikan Matematika.
Selain itu juga digunakan lembar observasi untuk mengamati setiap indikator kemampuan dari pemahaman konsep dan kompetensi strategis matematis yang dapat
dicapai siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Wawancara
Pedoman wawancara merupakan panduan yang digunakan untuk mencari informasi tambahan terhadap proses pembelajaran melalui pendekatan
metaphorical thinking
yang sudah dilakukan. Siswa yang dipilih untuk diwawancarai adalah semua siswa di kelas eksperimen.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui tes, lembar observasi, angket skala sikap dan lembar wawancara. Data yang berkaitan dengan pemahaman
konsep dan kompetensi strategis matematis siswa dikumpulkan melalui tes pretes dan postes. Sedangkan data yang berkaitan dengan sikap siswa dalam pembelajaran
matematika dengan pendekatan
metaphorical thinking
dikumpulkan melalui angket skala sikap siswa.
49
M. Afrilianto, 2012 Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
3.6 Teknik Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari hasil pretes dan postes dianalisis secara statistik. Sedangkan angket skala sikap, hasil pengamatan dengan menggunakan
lembar observasi, dan pedoman wawancara dianalisis secara deskriptif. Data yang dianalisis adalah data kuantitatif berupa hasil tes pemahaman
konsep dan kompetensi strategis matematis siswa dan data kualitatif berupa angket skala sikap, hasil observasi, dan pedoman wawancara. Untuk melakukan uji hipotesis
dilakukan pengolahan data dengan menggunakan
Microsoft Excell 2007
dan
software
SPSS 16. Sebelum data hasil penelitian diolah, terlebih dahulu dipersiapkan beberapa
hal sebagai berikut: a.
Menghitung skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan sistem penskoran yang digunakan.
b. Menghitung Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah
pembelajaran yang dihitung dengan rumus gain ternormalisasi, yaitu: Gain ternormalisasi g = Meltzer, 2002
Gain ternormalisasi ini untuk melihat mutu peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran.
Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi sebagai berikut:
50
M. Afrilianto, 2012 Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Tabel 3.12 Klasifikasi Gain g
Besarnya Gain g Interpretasi
g 0,7
Tinggi 0,3
g 0,7 Sedang
g 0,3 Rendah
Hake, 1999 c.
Menyajikan statistik deskriptif skor pretes, skor postes, dan skor N-Gain yang meliputi skor terendah
X
min
, skor tertinggi
X
maks
, rata-rata , dan simpangan
baku
S
. d.
Melakukan uji normalitas pada data pretes dan N-Gain pemahaman konsep dan kompetensi strategis matematis. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik yang digunakan dalam analisis selanjutnya.
Hipotesis yang diuji adalah: H
: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H
1
: sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal Uji normalitas ini menggunakan statistik uji yaitu
Kolmogorov- Smirnov
atau
Shapiro-Wilk
. Kriteria pengujian, jika nilai signifikansi
α maka H diterima.
e. Menguji homogenitas varians data skor pretes dan N-Gain pemahaman konsep
dan kompetensi strategis matematis. Pengujian homogenitas antara dua kelompok data dilakukan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok
homogen atau tidak homogen.
51
M. Afrilianto, 2012 Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah: H
: variansi pada tiap kelompok sama H
1
: tidak semua variansi pada tiap kelompok sama Uji statistiknya menggunakan Uji
Levene
. Kriteria pengujian H diterima
apabila nilai signifikansi taraf signifikansi α = 0,05.
Apabila data tersebut normal dan homogen, uji hipotesis dilakukan dengan uji t. Tetapi jika data tersebut normal tetapi tidak homogen dilakukan dengan uji t
’
, dan jika data tidak normal maka uji hipotesis menggunakan uji non parametric
yaitu uji Mann-Whitney U. Adapun hipotesis yang diuji dalam uji perbedaan dua rataan:
Uji dua pihakarah
2-tailed
H :
H
1
: Atau
Uji sepihaksearah
one-tailed
H :
H
1
: Jika kedua data berdistribusi normal, maka uji perbedaan dua rerata
menggunakan uji statistik parametrik, yaitu uji
Independent-Sample T Test
. Jika variansi kedua kelompok data homogen, nilai signifikansi yang diperhatikan yaitu
nilai pada baris “
Equal variances assumed
”. Sedangkan jika variansi kedua kelompok data tidak homogen, nilai signifikansi yang diperhatikan yaitu nilai pada
52
M. Afrilianto, 2012 Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
baris “
Equal variances not assumed
”. Sedangkan jika terdapat minimal satu data tidak berdistribusi normal, maka uji perbedaan dua rerata menggunakan uji statistik
non-parametrik, yaitu uji Mann-Whitney U. Alasan pemilihan uji Mann-Whitney U yaitu dikarenakan kedua sampel diuji saling bebas independen Ruseffendi, 1993.
Kriteria penerimaan H untuk uji dua pihak yaitu bila nilai signifikansi 0,025.
Dimana 0.025 diperoleh dari α , untuk α = 0,05.
f. Skala Sikap
Data skala sikap berguna untuk mengetahui kualitas sikap siswa terhadap 1 pelajaran matematika, 2 pembelajaran matematika melalui pendekatan
metaphorical thinking
, serta 3 soal-soal tes pemahaman konsep dan kompetensi strategis matematis. Pembuatan angket dilakukan dengan berpedoman pada skala Likert.
Derajat penilaian terhadap suatu pernyataan tersebut terbagi ke dalam 5 kategori, yaitu : sangat setuju SS, setuju S, Netral N, tidak setuju TS, dan sangat tidak
setuju STS. Dalam menganalisis hasil skala sikap, skala kualitatif tersebut ditransfer ke dalam skala kuantitatif. Pemberian nilainya dibedakan antara pernyataan yang
bersifat negatif dengan pernyataan yang bersifat positif. Untuk pernyataan yang bersifat positif, pemberian skornya adalah SS diberi skor 5, S diberi skor 4, N diberi
skor 3, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif, pemberian skornya adalah SS diberi skor 1, S diberi skor 2, N diberi skor 3, TS diberi
skor 4, dan STS diberi skor 5.
53
M. Afrilianto, 2012 Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
g. Data Observasi
Data hasil observasi yang dianalisis adalah aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang dirangkum dalam lembar observasi. Tujuannya
adalah untuk membuat refleksi terhadap proses pembelajaran, agar pembelajaran berikutnya dapat menjadi lebih baik dari pembelajaran sebelumnya dan sesuai dengan
skenario yang telah dibuat. Selain itu, lembar observasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang temuan yang diperoleh secara kuantitatif
dan kualitatif.
3.7 Prosedur Penelitian