Kampanye menata perilaku suporter Persib

iii

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi
1. Nama

: Rendra Agustifan

2. Jenis kelamin

: Laki - laki

3. Tempat/Tanggal lahir : Bandung, 27 Agustus 1989
4. Umur

: 24 tahun

5. Agama


: Islam

6. Kewarganegaraan

: Indonesia

7. Status

: Belum Menikah

8. Alamat

: Jl. Cibeureum/Paledang Rt 02/02 No.130
Bandung

9. Tinggi/Berat badan

: 172 cm/63 kg


10. No. Kontak

: 022 - 91735239

II. Riwayat Pendidikan
1. Tahun 1995-2001 lulus SDN Cibeureum IX Bandung
2. Tahun 2001-2004 lulus SMP Pasundan 1 Bandung
3. Tahun 2004-2007 lulus SMA Pasundan 1 Bandung

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat Saya,

Rendra Agustifan

Laporan Pengantar Tugas Akhir
KAMPANYE MENATA PERILAKU SUPORTER PERSIB

DK 38315/Tugas Akhir
Semester II 2012-2013


Oleh :

Rendra Agustifan
51907073
Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan
rahmat-Nya, juga dukungan dan doa orang tua saya,dengan demikian saya telah
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan program penelitian terkait dengan
Menata Perilaku Suporter Persib di Masyarakat Kota Bandung.
Laporan penelitian ini disusun sebagai salah satu prasyarat penilaian mata kuliah
Tugas Akhir pada program studi Desain Komunikasi Visual judul laporan ini adalah
Menata Perilaku Suporter Persib di Masyarakat Kota Bandung.

Penelitian mengambil judul ini karena mengerjakan suatu proyek yang dimana
pengerjaannya mencari permasalahan menyangkut persepsi masyarakat terkait
dengan citra Viking Persib Club, dengan bekal ilmu penelitian dikerjakan dengan
sungguh - sungguh agar segala pekerjaan dapat dimudahkan untuk mencari
permasalahan.
Selama proses penelitian ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan
penelitian ini terdapat banyak sekali kekurangan baik dari segi penggunaan kata
dan bahasa yang belum memenuhi kaidah yang tepat, maupun dari laporan ini. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan bantuan, kritik dan saran yang membangun
dalam laporan ini. Tetapi dengan bimbingan, bantuan serta dorongan dari berbagai
pihak, kesulitan tersebut dapat teratasi, oleh karena itu kami ingin menyampaikan
terima kasih sebesar – besarnya kepada :


Taufan Hidayatullah, S.Sn., M.Ds, selaku pembimbing tugas akhir.



Deni Albar. M.Ds, selaku koordinator tugas akhir/skripsi.




Dadan, selaku pengurus sekertariatan Viking Persib Club.



Iman, selaku ketua Viking Sukajadi Bandung.



Ladi, selaku pengurus dokumentasi Viking Persib Club

iv

Akhir kata penulisan berharap semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi
penulis sendiri dan juga pihak – pihak yang memerlukan.

Bandung, 29 Agustus 2013

Penulis


v

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………….i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS …………………………………….ii
LEMBAR SURAT KETERANGAN HAK EKLUSIF …………………………..iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………....iv
ABSTRAK ……………………………………………………………...………..vi
ABSTRACT …………………………………………………………………...….vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..……..viii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………..…...xi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….xii
BAB I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………..1
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………………3
1.3 Rumusan Masalah ………………………………………………………...3
1.4 Batasan Masalah ……………………………………………………….….4
1.5 Tujuan Perancangan …………………………………………………........4
BAB II . PERILAKU SUPORTER PERSIB DALAM PANDANGAN DI

MASYARAKAT KOTA BANDUNG
2.1 Citra Sebagai Identitas Suatu Organisasi ………………………………....5
2.1.1 Pengertian Organisasi …………………………………………….5
2.1.2 Pengertian Citra Suatu Organisasi ………………………………..5
2.2 Tujuan Menciptakan Perilaku Suatu Organisasi ………………………....6
2.3 Mengenai Citra Viking Persib Club ……………...……………………….6
2.4 Profil Supporter Persib Bandung (Viking Persib Club) …………..…..…..9
2.4.1 Berdirinya Viking Persib Club……………………..................…..9
2.4.2 Kepengurusan Viking Persib Club ……………………...............11
2.4.3 Keanggotaan Viking Persib Club ………………………...……..12

viii

2.5 Penyelesaian Masalah …………………………………………….……..13
2.6 Opini Masyarakat Mengenai Citra Viking Persib Club …………………13
BAB III. STARTEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan………………………………………………….….14
3.1.1 Strategi Komunikasi ……………………………………………..16
3.1.2 Pendekatan Komunikasi …………………………………………16
3.1.3 Strategi Kreatif …………………………………………………..19

3.1.4 Strategi Media ………………………………………….………..20
3.1.5 Strategi Distribusi ……………………………………..……..…..22
3.2 Konsep Visual ……………………………………………………….......23
3.2.1 Format Desain …………………………………………….…......23
3.2.2 Tata Letak (Layout) …..………………………………….………24
3.2.3 Tipografi …………………………………………………….…...25
3.2.4 Ilustrasi …………………………………………………….….…26
3.2.5 Warna ………………………………………………………..…..26
BAB IV. TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1 Media Utama …………………………………………...…………28
1. Iklan Tabloid ……………………………………………….…28
2. Poster ……………………………………………………….....29
4.1.1 Media Pendukung ……………………………………...……..…31
1. Mini X-Banner …………………………………………..……30
2. PIN ………………………………………………………...….30
3. Gantungan Kunci…………………………………………...…31
4. Id Card ……………………………………………………..…31
5. Stiker ………………………………………………………….32
6. Gelas ……………………………………………………..……32
7. Kalender …………………………………………………...….33


ix

8. Jam …………………………………………………………....33
9. Papan Iklan …………………………………………..………..34
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...…...35
LAMPIRAN ……………………………………….............................................36

x

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Anggoro, Linggar. M. 2000. Teori dan Profesi Kehumas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Papalia, Diane, E., Old, Wendkos, Sally.& Feldmen,Duskin,Ruth. 2008. Human
Development/Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Rustan, Surianto. 2009. Layout dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Jefkins, Frank. 1994. Periklanan. Jakarta: Erlangga

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi
Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi.
Yohyakarta: Andi
Sumber Lain :
Wawancara dengan Dadan selaku pengurus sekertariatan Viking Persib Club di jl.
Gurame No. 2A, pada tanggal 3 April 2013 jam 14.00 WIB.Bandung.
Wawancara dengan Iman selaku ketua Viking sukajadi di jl. Sukajadi No. 138,
pada tanggal 21 April 2013 jam 19.00 WIB.Bandung.

35

BAB I.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Bagi organisasi, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati
diri organisasi. Persepsi masyarakat terhadap organisasi itu sendiri didasari pada
apa yang mereka ketahui. Citra organisasi yang baik dimaksudkan agar organisasi
dapat tetap hidup dan meningkatkan kreativitasnya bahkan memberikan manfaat
lebih bagi orang lain.

Setiap organisasi mau tidak mau harus memiliki citra dan perilaku yang
baik di masyarakat. Karena citra ada dalam penilaian atau persepsi di masyarakat,
maka salah satu hal yang harus dilakukan pimpinan organisasi adalah menjaga
jangan sampai karena berbagai macam sebab, mayoritas anggota,masyarakat
mempunyai persepsi yang salah tentang organisasinya sehingga menimbulkan
persepsi yang negatif. Karena itu akan merugikan organisasi karena citra menjadi
salah satu pegangan bagi banyak orang dan untuk menjadikan ciri dari organisasi
tersebut.
Berkaitan dengan citra organisasi, suatu organisasi yang selalu
berhubungan dengan masyarakat harus menjaga nama baik dengan itu dapat
memberikan penilaian sekaligus mewakili suatu organisasi tersebut dan
mendapatkan keuntungan bagi organisasi agar terus berkembang. Hal itu dapat
dilakukan dengan perilaku, komunikasi dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat
membangun citra baik di masyarakat.
Salah satu bentuk organisasi yang berkembang di masyarakat adalah
organisasi pendukung klub sepak bola khususnya pendukung klub sepak bola di
kota Bandung yaitu organisasi Viking Persib Club. Sebagai satu unsur penting
bagi suatu organisasi yang baik di masyarakat tentu perlunya membangun perilaku
hal-hal yang positif, sehingga dapat diterima dan mempunyai nilai citra yang baik
dimasyarakat.
Mengenai organisasi, keinginan dan dukungan itu dapat membangun dan
terbentuknya organisasi seperti halnya dengan perkembangan sepak bola di
Indonesia saat ini mengalami banyak perkembangan disetiap aspeknya,
1

Dukungan-dukungan yang diberikan oleh para pendukung terhadap klub-klub
sepak bola yang ada. Para pendukung yang ada di Indonesia memiliki sikap
fanatisme yang sangat tinggi sehingga dimasing-masing kota terdapat beberapa
organisasi yang terbentuk oleh para pendukung dan pecinta sepak bola di
Indonesia, seperti misalnya Aremania Indonesia yang mendukung Arema Malang,
The Jak Mania yang mendukung Persija Jakarta, Bonek yang mendukung
Persebaya Surabaya, dan lain sebagainya.
Di Kota Bandung klub Persib memiliki hubungan yang sangat kuat dengan
para pendukung yang selalu hadir memadati stadion ketika sedang
berlangsungnya pertandingan. Para pendukung yang ada di kota Bandung dikenal
dengan sebutan Bobotoh. Salah satu organisasi yang menghimpun para
pendukung Persib adalah Viking Persib Club, Viking Persib Club mulai
mengembangkan berbagai bentuk aktualisasi diri dengan membuat distrik-distrik
diberbagai daerah.
Hal tersebut berdampak pada perubahan persepakbolaan khususnya di
daerah Kota Bandung Jawa Barat dimana organisasi Viking Persib Club juga
memberikan berbagai efek seperti contohnya dari segi keanggotaan, ekonomi, tim
Persib, masyarakat dan Industri sepak bola di Indonesia.Dengan adanya antusias
yang tinggi dan dukungan para suporter maka akan memberikan efek positif pada
tim karena dukungan suporter merupakan salah satu sumber kekuatan tim.
Seiring dengan perkembangannya organisasi atau komunitas Viking
Persib Club mulai muncul berbagai masalah yang disebabkan oleh perilaku oleh
sebagian anggotanya. Seperti misalnya terdapat pada sikap arogan dan anarki dari
sebagian anggota Viking Persib Club hal ini mengakibatkan pandangan negatif
dari masyarakat.
Disamping perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti yang
diperlihatkan oleh sebagian anggota Viking ketika didalam dan di luar stadion,
adanya suporter lain yang mengenakan identitas Viking tetapi bukan anggota
resmi yang bertindak tidak terpuji telah turut merugikan citra Viking Persib Club
yang berdampak kepada pandangan masyarakat khususnya kota Bandung,
sehingga suporter yang tidak bertanggung jawab yang mengenakan pakaian
dengan beridentitaskan Viking telah merugikan banyak pihak diantara mayarakat,

2

tim persib, manajemen persib, panitia pelaksana pertandingan dan itu menjadikan
organisasi Viking mendapatkan penilaian yang negatif di masyarakat.
Maka berkaitan hal tersebut, perlu sekali adanya upaya untuk mengubah
citra dari Viking Persib Club. Langkah untuk melakukan perubahan citra Viking
Persib club diantaranya adalah upaya membangun kesadaran dan mengingatkan
kepada anggota Viking juga di luar anggota Viking untuk menyadari pentingnya
perilaku yang positif. Dalam kasus ini masalah perilaku suporter yang ada
berdampak pada masyarakat luas. Untuk melakukan perubahan citra Viking
Persib Club tersebut perlu menganalisis permasalahan–permasalahan di atas yang
terkait dengan citra negatif Viking Persib Club di masyarakat.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penelitian latar belakang permasalahan yang ada, maka dapat
diidentifikasi masalah yang muncul adalah sebagai berikut:
- Berdasarkan pandangan masyarakat di kota Bandung, citra organisasi dari
Viking Persib Club saat ini dipandang negatif oleh masyarakat sekitar kota
Bandung.
- Sebagian besar anggota Viking Persib Club yang selama ini merugikan banyak
pihak dari segi perilaku yang ditunjukan di dalam dan di luar stadion.
- Masih adanya suporter yang tidak bertanggung jawab dengan menggunakan
pakaian beridentitaskan Viking yang meresahkan masyarakat pada saat didalam
dan di luar stadion.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka dapat
disimpulkan :
- Bagaimana upaya menyadarkan perilaku sebagian anggota dan diluar anggota
Viking Persib Club yang selama ini menunjukan perilaku yang merugikan
nama baik organisasi itu sendiri.

3

- Bagaimana upaya untuk merancang kampanye sosial yang membangun
kesadaran dalam berperilaku mendukung klub persib kepada sebagian anggota
Viking dan diluar anggota guna untuk meperbaiki citra organisasi itu sendiri.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah yang ada ialah mengenai perilaku sebagian anggota
Viking Persib Club serta suporter yang memakai atribut Viking Persib Club yang
selama ini merugikan banyak pihak dalam hal berperilaku di dalam dan di luar
stadion.
1.5 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangannya adalah untuk membangun perubahan perilaku
anggota dan diluar anggota Viking Persib Club agar selalu menjaga perilaku
dalam mendukung tim Persib, sehingga memberikan citra positif pada masyarakat
khususnya di kota Bandung.

4

BAB II.
PERILAKU SUPORTER PERSIB DALAM PANDANGAN
MASYARAKAT KOTA BANDUNG

2.1 Citra Sebagai Identitas Suatu Organisasi
Di dalam sebuah organisasi sangat penting mempunyai logo atau identitas
yang mewakili organisasi itu sendiri agar dapat dikenal di masyarakat, Disamping
itu organisasi harus mempunyai citra yang positif dalam berperilaku dan itu dapat
membangun citra yang baik di masyarakat, Identitas sebuah organisasi itu dapat
mewakili sebuah organisasi itu sendiri untuk di kenal dan diterima oleh banyak
orang dan dapat dijadikan sebagai ciri khas sebuah atau organisasi yang
berdampak positif.
2.1.1 Pengertian Organisasi
Dr. Sondang P. Sebagian mengemukakan bahwa Organisasi

adalah

“Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan,dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut
atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan”.(Drs. Adam Ibrahim
Indrawijaya MPA,1986,hal. 3)

2.1.2 Pengertian Citra Suatu Organisasi
Citra organisasi adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan,jadi
bukan citra atas produk atau pelayanan saja, beberapa pendapat citra diartikan
sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri suatu organisasi itu sendiri.citra
organisasi ini terbentuk oleh berbagai hal. Hal-hal positif yang dapat
meningkatkan citra suatu organisasi antara lain adalah sejarah dan riwayat hidup
organisasi yang gemilang .Citra dan reputasi yang baik tidak dapat dibeli,tapi
didapat, oleh karena itu semua para personalnya dituntut untuk mampu
menjadikan orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra
lembaga atau perusahaan yang diwakilinya.Suatu citra yang sesungguhnya bisa
dimunculkan kapan saja, Caranya adalah dengan menjelaskan secara jujur apa yang

5

terjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau suatu perilaku yang
keliru.(M.Linggar Anggoro,2000,hal.59).

2.2 Tujuan Menciptakan Perilaku Suatu Organisasi
Secara umum menciptakan kesadaran untuk membangun perilaku yang
bersifat positif suatu organisasi di masyarakat adalah sebagai berikut :
- Memberikan kepercayaan masyarakat terhadap suatu organisasi dalam hal
prilaku yang positif
- Meningkatkan citra dan reputasi di masyarakat dengan perilaku yang baik agar
terbangunnya suatu organisasi yang lebih baik.
- Menjaga nama baik organisasi dengan cara hal berhubungan langsung dengan
masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang positif
- Membangun kerjasama antara suatu organisasi dengan masyarakat agar dapat
saling menguntungkan dalam berbagai aspek.
2.3 Mengenai Citra Viking Persib Club
Seiring berkembangnya organisasi Viking Persib Club yang saat ini telah
menjadi klub suporter Persib yang terbesar di Jawa Barat, sejauh ini sudah
mendapatkan antusias dan dukungan dari masyarakat. Salah satu bentuk
dukungan masyarakat kepada organisasi Viking ini dengan cara mensponsori
guna untuk memenuhi keperluan organisasi Viking Persib Club, seperti salah satu
media informasi cetak yakni Koran harian Galamedia yang memberikan fasilitas
informasi Viking Persib Club yaitu papan informasi sekertariatan. Fasilitas yang
bersifat informasi yang dapat memudahkan masyarakat yang hendak ingin
mengunjungi tempat pusat sekertariatan organisasi Viking Persib Club.
Viking Persib Club pun tidak berhenti dalam membangun perilaku di
masyarakat, salah satunya kegiatan sosial tepatnya pada tanggal 22 November
2012 dimana di daerah Kabupaten Bandung tepatnya di daerah Desa Cincin yang
terkena bencana alam yaitu di daerah desa tersebut terkena banjir yang
mengakibatkan rumah warga terendam air dan sebagian ada bangunan rumah yang
roboh,dengan hal seperti itu organisasi Viking Persib Club berkeinginan untuk
6

peduli

dan

dapat

memberikan

bantuan

untuk

Desa

tersebut,dengan

mengumpulkan dana bersama anggota lain niat yang diingkan untuk membantu
korban banjir dapat terlaksana beberpa makanan dan minuman sekaligus pakaian
dan dalam rangka seperti ini semoga bermanfaat bagi korban banjir,seperti yang
di gambarkan di bawah ini :
a.

Foto 1.1 :Kegiatan Sosial (Bencana Banjir Di Desa Cincin Kab.Bandung)

Selain itu adapun kegiatan-kegiatan yang ditunjukan oleh salah satu
Korwil (Koordinator Wilayah) yakni cabang dari Viking Persib Club yaitu salah
satu daerah yang berada di Kota Bandung tepatnya di daerah Gunung Batu yang
dinamakan Viking Gunung Batu oleh pimpinan dan angota-anggotanya dimana
anggota-anggotanya melakukan kegiatan Bakti Sosial di sekitar daerah tempat
berdirinya sekertariat organisasi Viking Gunung Batu, dalam kegiatan tersebut
bertujuan untuk menciptakan rasa bertanggung jawab dan saling bergotong
royong dan menimbulkan rasa kebersamaan dan persaudaraan antar anggotaanggotanya agar terciptanya kebersihan lingkungan yang berada di jalan Gunung
Batu Bandung, dengan demikian Viking Gunung Batu dapat mewakili organisasi
Viking Persib Club bahwasanya Viking tidak selalu meresahkan masyarakat
selama ini, dengan adanya kegiatan tersebut agar organisasi Viking Persib Club
tidak selalu di pandang negatif disisi lainpun Viking berupaya membangun
perubahan pandangan masyarakat yang selama ini mendapat citra yang negatif.

7

Dengan adanya organisasi Viking Persib Club, dilihat dari aspek
manajemen Tim Persib Bandung juga menimbulkan efek kepada Tim Persib guna
adanya sponsor yang ingin mensponsori tim Persib itu setidaknya membantu
dalam ekonomi Tim, selama ini tim Persib mendapat antusias dan dukungan dari
suporternya yaitu Viking Persib Club yang bisa dibilang pendukung Persib yang
selalu setia memadati sudut stadion dimana persib bertanding di Bandung dengan
hal seperti itu dapat mengundang para sponsor untuk bekerjasama memberikan
dukungan secara ekonomi sekaligus mengiklankan nama perusahaan masingmasing kepada publik dengan sistem seperti itu. Beberapa Tim resmi yang
mengikuti Liga Indonesia Tim Persib lah yang mendapat sponsor paling banyak
dapat terlihat dari iklan-iklan reklame yang memenuhi di sekitar samping
lapangan dimana persib bermain di Bandung dan juga di kostum pemainpun
terdapat beberapa sponsor yang sudah bekerjasama dengan manajemen yang
selalau memberikan dukungan kepada Persib dari segi ekonomi manajemen Tim.
Tetapi seiring berkembangnya organisasi Viking Persib Club sejauh ini
tidak selalu mudah dijalani salah satunya yaitu dalam hal perilaku yang
diperlihatkan sebagian anggotanya sehingga menimbulkan dampak yang sangat
merugikan pihak Viking itu sendiri, Dengan hal tersebut banyak pihak yang
dirugikan atas pandangan masyarakat yang dipandang negatif oleh perilaku
anggota disaat ada pertandingan Persib itupun terjadi didalam dan diluar stadion
dan itu dapat berdampak kepada citra organisasi Viking di masyarakat khususnya
di kota Bandung dimana terdapat ucapan-ucapan masyarakat mengenai perilaku
Viking.
Beberapa waktu yang lalu terbukti dengan adanya kerusuhan di dalam
stadion dimana Persib melakukan pertandingan yang mengakibatkan beberapa
penonton yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut, Di salah satu media
cetak menjelaskan “Kerusuhan Mencoreng Nama Baik Bobotoh” Meunang ribut,
Eleh ribut,dimana kata sindiran itu yang diucapkan masyarakat kepada Bobotoh
atau Viking, Hal tersebut sudah dapat terlihat bahwa perilaku juga citra Viking
sudah dipandang negatif oleh masyarakat kota Bandung.(Kutipan Koran Pikiran
Rakyat Edisi Senin 1 April 2013)

8

Dalam segi ekonomi, salah satu media informasi cetak menjelaskan
tentang oknum petugas penjaga pintu masuk stadion tidak terkonrol dengan benar
saat pertandingan Persib melawan Persiba Balikpapan, hal seperti itu tim Persib
merasa dirugikan karena terdapat penonton yang tidak mempunyai tiket bisa
masuk dalam stadion terlihat dari kapasitas stadion yang terlihat penuh sebelum
pertandingan, dengan demikian tim dirugikan secara ekonomi sebesar 300 Juta,
hal tersebut sudah jelas kerugian kepada Manajemen tim Persib dalam segi
ekonomi,hal

tersebut

dikarenakan

kelalaian

Panitia

Pelaksana(Panpel)

pertandingan yang menjaga pintu masuk stadion dengan demikian tidak luput dari
perilaku oknum penonton yang memaksa masuk ke dalam stadion sehingga di
dalam stadionpun berdesakan sehingga penonton yang mempunyai tiket merasa
tidak nyaman dengan adanya seperti itu.(Kutipan Koran Pikiran Rakyat Edisi Selasa
9 April 2013).

2.4 Profil Supporter Persib Bandung (Viking Persib Club)
Gambaran umum tentang sebuah organisasi menyangkut sejarah berdirinya
organisasi, jenis organisasi, struktur organisasi tersebut.
2.4.1 Berdirinya Viking Persib Club
Sejak terbentuknya persatuan sepak bola Indonesia Bandung (PERSIB) di
Bandung pada tahun 1933, para pendukung yang dulunya mendukung klub-klub
sepak bola yang ada di Bandung sepakat menyatukan diri dan membentuk sebuah
kelompok sosial yang setia memberikan dukungannya terhadap Persib. Kelompok
sosial tersebut diikat dengan sebuah azas kekeluargaan dan rasa persaudaraan
yang tinggi.
Pada tanggal 17 Juli 1993, kelompok sosial yang dibentuk oleh para
pendukung dari kota Bandung mendeklarasikan keberadaan mereka dengan
membuat sebuah identitas kelompok yang dikenal dengan sebutan Viking Persib
Clubdimana terdapat beberapa orang yang selalu setia memberikan dukungan bagi
Tim Persib Bandung Jawa Barat yang selama bertahun-tahun selalu setia
mendukung Tim Persib disaat bertanding.

9

Namun nama Viking tersamarkan dengan adanya istilah bobotoh, bobotoh
diambil dari bahasa sunda yang artinya pendukung. Seluruh anggota Viking
secara umum bisa dikatakan sebagai bobotoh Persib, akan tetapi bobotoh yang ada
di Bandung tidak bisa seluruhnya dikatakan sebagai anggota Viking, hal ini
dikarenakan Viking memiliki daftar keanggotaan yang harus diisi dan dimiliki
oleh setiap anggotanya dengan kata lain Viking

memberikannya kartu

keanggotaan bagi masing-masing anggota.
Perjalanan waktu, kebersamaan, hubungan pertemanan dan persaudaraan
serta rasa cinta yang telah terbina, menjadikan Viking Persib Club sanggup
bertahan bahkan berkembang dan tersebar hingga keberbagai wilayah seperti
kota-kota kecil di Jawa Barat khususnya Kota Bandung. Hal ini ditunjukan dengan
banyaknya distrik-distrik yang terbentuk dan tersebar di seluruh Kota Bandung
bahkan diluar Kota Bandung. dengan berkembangnya organisasi Viking Persib
Clubselama ini mempunyaikeinginan untuk membuat Identitas Logo yang dapat
mewakili organisasi Viking Persib Club dikarenakan untuk menjadi ciri khas
organisasi dan juga memberikanperbedakan dengan logo organisasi-organisasi
lainnya seperti gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 : Logo Organisasi Viking Persib Club

Visual logo yang ditonjolkan oleh Viking adalah sebuah kiasan bentuk
muka dari sebuah suku Norsemen (bangsa Viking) yang ada di Eropa Utara dan
merepresentasikan sifat-sifat dari suku tersebut yaitu, pantang menyerah, keras,
berani, gigih, solid, dan penjelajah.Menurut salah satu pengurus kelompok Viking
yaitu Dadan, logo Viking dibuat oleh salah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi
Seni Indonesia (STSI) Buah Batu Bandung. Logo Viking Persib Club terdiri dari
10

2 elemen pembentuk, yaitu sebuah objek gambar dan tipografi.Gambar yang
digunakan adalah merupakan objek gambar manusia yang dikiaskan dari suku
Viking itu sendiri, sedangkan pada objek tulisannya logo Viking menggunakan
jenis font Rockwell Extra Bold. Sumber : Dadan ( Kepengurus Viking Persib Club ).
2.4.2 Kepengurusan Viking Persib Club
Sejak awal berdirinya hingga saat ini kepemimpinan dan kepengurusan
Viking Persib Club tidak banyak mengalami perubahan, hal ini dikarenakan
Viking berbeda dengan organisasi lain yang memberlakukan sistem rotasi
kepengurusan. Alasan yang menjadikan hal tersebut adalah hubungan
kekeluargaan yang terikat didalamnya, sebagaimana dalam sebuah keluarga tidak
akan ada pengganti sosok kepala keluarga kecuali faktor kematian. Begitupun
dengan kepengurusan Viking Persib Club.
Disamping hal tersebut kepemimpinan dan kepengurusan Viking Persib
Club tidak terikat oleh aturan-aturan formal baik itu daerah atau pemerintah pusat
dan sebagaimana dikatakan oleh Ayi Suparman dalam wawancara seputar
kepengurusan Viking Persib Club, beliau mengatakan Viking terdiri dari beberapa
kumpulan orangyang terikat oleh rasa cinta terhadap Persib dan mereka tidak akan
pernah dijadikan sebuah organisasi yang berbadan hukum atau dilegalkan, akan
tetapi dari pihak Viking sendiri tidak mau dan memilih tetap menjadi pendukung
yang berdiri sendiri di dasari oleh rasa cinta terhadap Persib Bandung.
Akan tetapi ada kesepakatan antara anggota-anggota Viking mengenai
kepengurusan Viking Persib Club yaitu jabatan ketua umum Viking yang
diberikan kepada Heru Joko adalah merupakan tokoh kharismatik yang memiliki
fungsi politis terhadap organisasi atau kelompok lain. Sekretaris umum yaitu Yudi
bertugas mengelola dan mengkoordinir segala bentuk kegiatan secara
administratif.Satu hal lagi yang membedakan Viking dengan kelompok lainnya
yaitu didalam struktur kepengurusannya, Viking memiliki sosok panglima ketika
hadir disetiap pertandingan Persib.
Sosok panglima yang diberikan kepada Ayi Suparman atau dikenal dengan
panggilan akrab Ayi Beutik, memiliki peranan yang sangat penting dalam
kepengurusan Viking Persib Club, peran Ayi Beutik (Panglima) pada setiap
11

pertandingan yaitu untuk memimpin dan melindungi anggota Viking apabila
terjadi sesuatu dilapangan.
2.4.3 Keanggotaan Viking Persib Club

Foto 3.1 :Sekertariatan Viking Persib Club

Dengan berdirinya organisasi Viking Persib Club yang berdiri di kota
Bandung dimana Viking tersebut memiliki rasa cinta terhadap tim sepakbola yaitu
Persatuan Sepak Bola Kota Bandung (PERSIB), Viking Persib Club saat ini
memiliki keanggotaan 14.011 anggota tahun 2012/2013 yang terdaftar di
sekertariatan Viking Persib Club yang berada di Jalan Gurame No 2A Bandung
Sumber : Dadan (Kutipan Data Viking Persib Club)

Viking mempunyai tujuan tersendiri yaitu untuk selalu memberikan
dukungandan motivasi kepada tim Persib Bandung agar selalu semangat dalam
melakukan pertandingan-pertandingan dimana Persib bertanding, Seperti yang
sudah dijelaskan di atas bahwa anggota Viking Persib Club bukan hanya di kota
Bandung saja tetapi di kota-kota kecil di Jawa Barat, Viking Persib Club yang
selama ini setia dengan rasa kecintaan dan dukungan bagi tim Persib Bandung di
sisi lain organisasi Viking memiliki tujuan dalam hal membangun organisasi agar
dapat berkembang seperti halnya melakukan kegiatan-kegiatan yang positif
dengan seperti itu banyak membantu organisasi sehingga memberikan efek
persaudaraan dan kekeluargaan

12

2.5 Penyelesaian Masalah
Dengan adanya permasalahan mengenai citra Viking Persib Club di
masyarakat khususnya Kota Bandung, Maka dengan itu perlu melakukan
kampanye sosial untuk membangun kesadaran bagi sebagian anggota dan diluar
anggota Viking Persib Club untuk agar lebih peduli dan bertanggung jawab atas
perilaku sehingga dapat memperbaiki nama baik organisasi Viking Persib Club
yang positif di masyarakat.
2.6 Opini Masyarakat Mengenai Citra Viking Persib Club
Dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat di daerah wilayah
kabupaten dan kota Bandung yang keterkaitannya dengan masalah mengenai
perilaku dan pencitraan organisasi Viking Persib Club di masyarakat, dapat
disimpulkan bahwa citra ataupun perilaku suporter yang dinamakan Viking Persib
Club yang selama ini selalu menujukan perilaku yang sangat arogan dan anarkis.

13

BAB III.
STARTEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan
Strategi yang digunakan adalah sebagai proses untuk menginformasikan
isi pesan yang di sampaikan dalam hal permasalahan tentang perilaku sebagian
anggota Viking Persib Club di masyarakat yang selama ini mendapat penilaian
yang buruk, berkaitan dengan hal tersebut belum adanya media informasi yang
berfokus kepada permasalahan tertib dalam penyuluhan kepada sebagian anggota
Viking Persib Club di saat adanya pertandingan tim Persib,sehingga perlunya
adanya media yang berfokus dalam membangun kembali penilaian masyarakat
yang selama ini menilai kepada organisasi Viking Persib Club yang selalu
meresahkan masyarakat.
Target audience dalam hal penyampaian informasi/pesan yang membahas
perilaku sebagian anggota Viking Persib Club dilihat dari demografis, psikografis
dan geografias adalah sebagai berikut :
a. Demografis
 Usia

: remaja usia 17-22 tahun.

Karena pada usia tersebut telah memasuki level tertinggi dalam perkembangan
kemampuan berpikir, merespon dan melakukan suatu hal secara lebih bijak,
dengan faktor usia tersebut, diharapkan proses penyampaian pesan lebih mudah
dipahami.

 Status sosial - ekonomi

: menengah bawah

Berdasarkan status sosial, kampanye ini ditujukan kepada lapisan masyarakat
khususnya kelompok menengah bawah.
 Pendidikan : Sekolah Menengah Atas dan Mahasiswa
Dimana kematangan otak di usia remaja dapat menyerap suatu bentuk
informasi dengan mudah.(Diane E. Papalia, Sally Wendkos Old & Ruth Duskin
Feldmen,2008, hal 555).)

14

 Jenis Kelamin

: Laki-laki dan Perempuan

Dikalangan remaja tersebut masih terdapat kesukaan untuk kegiatan membaca,
menonton atau sering melakukan perbincangan dengan teman pergaulannya.
Pada umumnya pria dan wanita dewasa peduli terhadap segala sesuatu yang
menurutnya bermanfaat dan memiliki nilai positif jugaterbuka terhadap
informasi baru.

b. Psikografis
 Remaja yang aktif dalam kegiatan suatu organisasi khususnya dalam
perkumpulan beberapa orang yang menyukai sepak bola sehingga terdapat
keinginan yang sama.
 Remaja yang senang bermain dan beraktifitas di luar rumah dalam hal positif
yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
 Gaya hidup masa remaja cenderung mengikuti perkembangan gaya hidup
modern dikalangan usia remaja, seperti cara berpakaian, keinginan memiliki
benda-benda yang relatif mahal.
 Karakteristik remaja terdapat prilaku yang berkeinginan untuk menunjukan
identitas diri mereka dalam keberadaannya,remaja yang mulai memiliki rasa
ketertarikan pada hal-hal baru.
 Cara pandang remaja lebih memiliki untuk memilih suatu pemikiran yang lebih
bijak.
 Prilaku remaja lebih menonjolkan rasa yang emosional,ragu-ragu,bergantung
pada pencapaian jati diri.

c. Geografis
Berdasarkan

pemilihan

target

audience

berdasarkan

geografis,

ditujukankepada remaja-remaja di wilayah perkotaan khususnya kota Bandung
yang dimana terdapat banyak media informasi.

15

3.1.1 Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi yang digunakan ialah komunikasi secara langsung
dengan menggunakan strategi visual yang mudah dipahami, melalui ilustrasi
visual yang digambarkan secara realis seperti hal-hal yang ditujukan sebagian
anggota dan diluar anggota Viking dalam perilaku, kesaksian dan kejadian yang
sudah dialamainya, Maka strategi komunikasi secara langsung tersebut
digambarkan dengan menggunakan ilustrasi secara realis, Ilustrasi realis yaitu
tehnik gambar yang sama persis dengan bentuk benda sebenarnya atau dengan
aslinya tanpa ada sedikit perubahan.Hal itu agar dapat memperlihatkan kejadian
yang nyata dan tidak mengada-ada agar tercapai pesan kepada khalayak sasaran,
dan untuk mempermudah khalayak sasaran dalam menyerap dan memahami isi
pesan yang ingin disampaikan melalui visual tersebut.
3.1.2 Pendekatan Komunikasi
Dalam pendekatan komunikasi mengenai perilaku sebagian anggota
Viking Persib Club yang berkaitan dengan persaudaraan akan mengunakan
strategi perancangan media informasi cetak yaitu Media informasi cetak berupa
tabloid yang akan menyampaikan dan menampilkan tentang beberapa kegiatan
mengenai seputar berita sepak bola dengan tema Persaudaraan yang melibatkan
beberapa orang yang mengalaminya secara langsung, agar pesan yang
disampaikan dapat tersampaikan secara jelas dan dimengerti oleh masyarakat
dimana dengan itu dapat merubah dan membangun Citra Positif di masyarakat
khususnya Kota Bandung. Persaudaraan bukan belarti untuk mencampuri masalah
orang lain tetapi keinginan untuk membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.
A. Pesan Utama
Dalam penyampaian pesan utama yang bertemakan Persaudaraan maka
akan dibuatnya Tagline “Suporter Bersaudara” kata dari “Bersaudara” itu sendiri
diambil dari suatu kejadian yang sebenarnya dan nyata yang dimana sebagian
anggota Viking melakukan kegiatan sosial kepada sebagian masyarakat yang

16

membutuhkan dan dari rasa keinginan untuk menjalin persaudaraan dalam hal
positif.
Adapun penyampaikan pesan kepada khalayak bahwa Viking Persib Club
itu tidak hanya selalu membuat hal-hal yang negatif adapun hal yang positif yang
selama ini sebagian anggota Viking sudah melakukan diluar kegiatan
sebagaimana hanya sekelompok penonton sepak bola saja,tetapi Viking diluar itu
kegiatan sosialpun sudah dilakukannya seperti salah satunya membantu para
korban banjir di daerah Desa Cincin Soreang Kabupaten Bandung,melakukan
kegiatan Khitanan Masal di daerah Sukajadi Bandung,mereka yang melakukan
hal tersebut dari keinginan mereka untuk membangun rasa Persaudaraan.Maka
dalam hal itu disampaikanlah bahwa melihat seseorang atau sekelompok orang
jangan melihat sisi luarnya saja tetapi lihat dari sisi positifnya.
Maka

dengan

itu

pesan

yang

bertemakan

Persaudaraan

akan

menyampaikan pesan yang dapat mewakili organisasi Viking Persib Club dalam
permasalahan Citra yang selama ini hanya di pandang dari sisi negatifnya saja
tetapi pesan yang akan di rancang yakni dari sisi kejadian dan perilaku dari
sebagian anggota Viking yang telah menunjukan beberapa hal dari sisi positifnya.
Sehingga dapat membangun kembali citra yang positif di kalangan masyarakat
dan akan fokus dalam hal prilaku di luar stadion maupun di dalam stadion yang
selama ini sebagian anggota Viking Persib Club dipandang negatif oleh
masyarakat.
A. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi yang hendak dicapai dalam perancangan media ini adalah:
1. Menginformasikan dan menyampaikan kesadaran kepada anggota Viking
Persib Club untuk tertib dan menjaga perilaku-perilaku yang tidak merugikan
organisasi terutama di kalangan masyarakat khususnya di Kota Bandung.
2. Memberikan kenyamanan dalam menonton pertandingan di dalam stadion
kepada penonton lainnya.

17

3. Memberikan kesadaran kepada angota dan bukan anggota Viking Persib Club
untuk tertib di dalam stadion dan di luar stadion saat berlangsungnya
pertandingan Tim Persib.
4. Membangun rasa peduli dan saling menjaga persaudaraan sesama suporter
khusunya untuk membangun kembali nama baik Viking Persib Club.
5. Meningkatkan kesadaran khususnya bagi suporter yang selama ini selalu
melakukan perilaku terpuji.
B. Pendekatan Komunikasi Visual
Pendekatan Visual yang digunakan adalah pembuatan media informasi
cetak yaitu Iklan tabloid yang dimana di ilustrasikan oleh gambar visual dan
tulisan/pesan yang dimana menyampaikan isi pesan tersebut akan di buat dengan
konsep ilustrasi Dramatization of a headline yaitu ilustrasi yang mendramatisir
judul/tema itu dalam konsep Otto Klepner yang di kutip Bedjo Riyanto. Dengan
konsep itu akan menggambarkan perilaku dan kejadian yang sebenarnya,dimana
informasi dapat dipahami dan menarik perhatian masyarakat, karena itu dengan
mengunakan media tersebut dapat membantu dalam menyampaikan isi pesan
yang ditujukan.
Target audience yaitu remaja,dengan tema yang sudah ditentukan yaitu
Persaudaraan dengan Headline “Suporter Bersaudara”, yang akan di sampaikan
kepada kalangan remaja tentunya penyajiannya pun disesuaikan dengan
karakteristik remaja agar menarik dan disukai sehingga pesan yang akan
disampaikan dapat tersampaikan.dengan menampilkan suatu kejadian yang nyata
dalam penyampaian pesan yang bertemakan Persaudaraan dimana menceritakan
kegiatan-kegiatan hal positif oleh organisasi Viking Persib Club yang dapat
membangun dan merubah perilaku di kalangan remaja.
B. Pendekatan Komunikasi Verbal
Dengan penyampaian isi dari pesan yang akan ditujukan bagi kalangan
remaja dimana akan menggunakan kata-kata yang efektif dan jelas agar tidak
rumit untuk dimengerti sehingga bahasa yang akan digunakan dalam media

18

informasi cetak mengenai Persaudaraan adalah bahasa Indonesia yang akan
disampaikan dengan pesan-pesan yang dapat dipahami khususnya para remaja.
3.1.3 Strategi Kreatif
Startegi kreatif merupakan langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan kreatif yang telah ditetapkan.Strategi
kreatif dalam kampanye sosial ini menggunakan komunikasi visual dengan
penggambaran secara langsung agar pesan visual dapat ditangkap secara langsung
dan cepat oleh khalayak sasaran dengan mudah. Kaitannya dengan kampanye
sosial mengenai Persaudaraan.
Dalam membangun sebuah pesan yang sudah ditentukan, maka akan
dibuat dengan tampilan beberapa perilaku yang memberikan kesan positif guna
memperbaiki citra Viking Persib Club yang bertemakan Persaudaraan, dengan
menggunakan teknik Visual yaitu teknik Testimoni dimana Biasanya
menggunakan

orang

terkenal

untuk

memberikan

kesaksian

dalam

pengalamannya, berkaitan dengan itu teknik Testimoni yang akan diterapkan
merupakan hasil dari penelitian yang telah dicapai dengan beberapa kesaksian dan
bukti yang ada maka teknik itu dapat berhubungan dengan tema yang sudah
ditentukan yakni Persaudaraan.
Informasi yang akan disampaikan kepada khalayak yaitu meniklankan
suatu informasi yang bersifat Amplified Expressiveness (Iklan yang mampu
mendramatisasi organisasi dan produknya melalui gambar dan suara untuk
menggugah dan mempengaruhi perasaan audience). sehingga dapat memberikan
dampak yang positif dalam perilaku juga memiliki rasa persaudaraan khususnya
dikalangan remaja, Maka dengan itu akan dibuat media informasi cetak yang akan
menggabungkan teknik-teknik seperti yang dijelaskan di atas agar dapat
tercapaianya tujuan iklan dalam penyampaian informasinya kepada masyarakat
sebagaimana fungsinya bertujuan untuk mengangkat kekeluargaan antar anggota
Viking Persib Club dengan masyarakat dengan hal yang positif.
Media informasi cetak yakni media poster yang diaplikasikan ke dalam
iklan tabloid yang memiliki ukuran lebih kecil dengan media Koran harian, ,serta
keterkaitannya dikarenakan berdasarkan target audience, tabloid merupakan

19

media yang paling sering melakukan kontak dengan target audience itu pada saat
beristirahat maupun mencari informasi-informasi dan berita yang baru khususnya
remaja terbukti dari hasil wawancara kepada salah satu penjual koran atau media
informasi berupa cetak menyebutkan bahwa tabloid tentang informasi olahraga
paling cepat dan dicari oleh rata-rata usia remaja didukung dengan harga yang
relatif/berbeda-beda terjangkau salah satunya tabloid olahraga yaitu Tribun Jabar
dengan harga Rp. 1.000 berita-berita seputar daerah Jawa Barat. Mengingat bahwa
target audience adalah kaum menengah bawah dan usia remaja maka media
tersebut tepat untuk menyampaikan pesan yang akan di sampaikan kepada target
audience dimana tabloid adalah media yang berisikan pesan-pesan yang sangat
tepat dan nyata dari apa yang telah dikatakan dan disampaikan oleh beberapa
sumber-sumber tertentu.
3.1.4 Strategi Media
1. Media Utama
Strategi yang akan digunakan berupa poster untuk diaplikasikan ke media
informasi cetak tepatnya Iklan Tabloid olahraga yang akan berfungsi untuk
menyampaikan isi dari beberapa pesan dan informasi, poster menurut pendapat
Robin Landa dalam buku Graphic Design Solution mendeskripsikan poster
sebagai bentuk publikasi dua dimensional dan satu muka. Digunakan untuk
menyajikan informasi, data, jadwal,atau penawaran dan untuk mempromosikan
orang , acara, tempat, produk, perusahaan atau organisasi (Supriyono, Rakhmat.
2010.hal 158).

Tabloid sebenarnya adalah istilah format surat kabar yang lebih kecil dari
ukuran standar koran harian, meskipun demikian beberapa tahun terakhir,
beberapa surat kabar harian seperti Republika dan Koran Tempo telah memulai
menggunakan format tabloid. Dengan demikian tabloid dapat memudahkan dalam
penyimpanannya, istilah nama tabloid sama dengan media koran adalah sebuah
media publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikel – artikel dari
berbagai penulis (Assegaff, 1983,127). Selain memuat artikel, Tabloid juga
merupakan publikasi yang berisi cerita pendek, gambar, review, ilustrasi atau fitur
lainnya yang mewarnai isi dari tabloid. Oleh karena itu, tabloid dijadikan salah
20

satu pusat informasi bacaan yang sering dijadikan bahan rujukan oleh para
pembaca dalam mencari sesuatu hal yang diinginkannya. Dipilihnya media poster
bertujuan agar mudah dikenal dan dijumpai oleh kalangan remaja untuk mencari
informasi yang diaplikasikan ke dalam iklan tabloid.
2. Media Pendukung
Media pendukung akan digunakan sebagai media tambahan selain dari
media utama yang bertujuan untuk menarik minat dan perhatian target audience
terhadap media utama. Maka media yang digunakan sebagai pendukung adalah:


Sticker
Dimana dapat membantu penyampaian informasi yang telah di tentukan,
karena media sticker mudah untuk di letakan dimana pun.



Pin
Seperti halnya sticker pin dapat memberikan kesan yang menarik di
karenakan pin termasuk media asesoris yang disukai di kalangan remaja.



Id Card (Kartu Identitas)
Dengan mengunakan media Id card dapat membantu dalam menyampaikan
informasi yang sudah di tentukan khususnya Id card suatu organisasi atau
identitas keanggotaan.



Gantungan Kunci
Media tersebut menjadi media pendukung karena sering dibawa kemana
beserta kunci, sehingga bisa menjadi media penyampai pesan.



Mini X-Banner
Media yang dapat memudahkan penyampaian informasi atau pesan yang
lebih mudah ditemui ditempat keramaian, seperti pertokoan.



Kalender
Media tersebut selalu berhubungan dengan khalayak umumunya,sehingga
pesan yang disampaikan dapat mudah dan sering terlihat oleh khalayak.

21



Jam
Media tersebut selalu berhubungan dengan khalayak setiap hari,sehingga
pesan yang disampaikan dapat mudah dan sering terlihat oleh khalayak.



Gelas (MUG)
Media tersebut berupa keperluan sehari yang sering dipakai, sehingga pesan
yang akan ditujukan dapat mudah ditemui oleh khalayak sasaran.

3.1.5 Strategi Distribusi

Gambar III.1 Tabel Distribusi Media

Gambar III.2 Tabel Distribusi Media

22

3.1 Konsep Visual
Konsep visual akan ditujukan kepada kalangan remaja,dimana remaja
cenderung dapat berpikir dengan bijak selain itu remaja cenderung bergaul dan
suka mencari banyak informasi-informasi yang dapat bermanfaat, dengan hal
seperti itu konsep visual yang akan disampaikan akan mengambarkan secara
realistis seperti halnya karakter yang di tampilkan ke dalam media dengan
tampilan yang memperlihatkan keasliannya dilihat dari segi perilaku dan aksi dari
kejadian yang nyata, juga dapat dimengerti guna menarik perhatian dengan
menyesuaikan dengan karakter di kalangan remaja,sehingga pesan yang
disampaikan dapat dipahami dan dimengerti.
Pesan yang disampaikan akan menggunakan teknik testimoni yang akan
diuraikan secara nyata dari kesaksian seseorang,agar pesan dan informasi yang
disampaikan tidak menjadi cerita yang mengada-ada,teknik seperti itu diharapkan
dapat membangun rasa persaudaraan dimana pesan dari tagline “Suporter
Bersaudara” dapat tersampaikan dengan harapan dapat menimbulkan semangat
para remaja agar lebih peduli kepada peraudaraan antar anggota Viking Persib
Club dengan masyarakat.
3.2.1 Format Desain
Format desain yang akan digunakan berupa iklan tabloid yang berukuran
33 cm x 55 cm dengan posisi potret. Dipilihnya format tersebut, karena
memudahkan proses peletakan dalam sebuah kolom iklan untuk media informasi
cetak, ukuran kertas tersebutpun masih dapat dimengerti dan terlihat dalam
penyajian isi dari pesan dan informasinya, sehingga tidak terdapat kesulitan untuk
para pembaca.

23

Gambar III.3 Format Desain

3.2.2 Tata Letak (Layout)
Tata letak (layout) didefinisikan pada dasarnya layout dapat dijabarkan
sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media
tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya, melayout ialah salah
satu tahap proses mendesain.( Surianto Rustan, S.Sn.,2009 )Tata letak iklan
tabloid mengenai Persaudaraan yang akan di tampilkan adalah tata letak yang
terlihat formal seperti tulisan dengan objek yang selalu mengunakan tata letak
bersebelahan seperti contoh objek sebelah kanan dan penulisan sebelah kiri,tetapi
dalam penggunaan tata letak media iklan kampanye sosial akan dibuat lebih
menarik dan lebih bervariatif berkaitan dengan target audience yaitu remaja.

Gambar III.4 Tata Letak

24

3.2.3 Tipografi
Didefinisikan, Seni memilih huruf dari ratusan jenis huruf yang sudah
tersedia yang menjadi sebuah kalimat,menggabungkannya dengan jenis huruf
yang berbeda, juga menggunakan ketebalan dan ukuran yang berbeda.( Surianto
Rustan, S.Sn.,2009.hal 248 ). Dalam penyampaian pesan yang akan diaplikasikan
ke media cetak akan di gunakan jenis huruf ialah Font Fanatika One untuk Head
Line yang dimana disesuaikan dengan keterkaitannya dengan dunia sepak bola
yakni supporter yang fanatik khususnya di kota Bandung.
Font tersebut juga cukup untuk mewakili dari karakteristik yang akan di
rancang dengan tema Persaudaraan dengan huruf yang tegas dan kokoh,
sebagaimana dalam pemilihan font tersebut masih dapat keterbacaannya untuk
menyampaikan tulisan dan kalimat yang akan disampaikan.

Untuk Sub Headline mengunakan font Sakkal Majalla yang dimana dapat
mewakili sebuah pesan yang akan disampaikan secara umum dan dapat bisa
dipahami dan dibaca.

ABCDEFGHIJKLMNO
PQRSTUVWXYZ
Headline

:

Sub Headline : Arogan dan Anarkis Bukan kita

25

3.2.4 Ilustrasi
Dalam desain grafis, ilustrasi merupakan subjek tersendiri yang memiliki
alur sejarah serta perkembangan yang spesifik. (Adi Kusrianto, 2007, hal.110).
Ilustrasi sendiri dalam periklanan ialah Gambar/Foto yang digunakan sebagai
ilustrasi pada iklan mungkin berupa foto-foto berwarna dan gambar kuas/gambar
garis.(Frank Jefkin, 1994, hal.247). Penggunaan Ilustrasi dalam menyampaikan
pesan atau informasi di media iklan Tabloid yaitu dengan mengunakan ilustrasi
Dramatization of a headlineyaitu ilustrasi yang mendramatisir judul/tema,
berkaitan dengan teknik tersebut yang dimana akan di aplikasikan dengan karakter
tentang kejadian yang nyata berikut kesaksian seseorang atau sumber yang tepat,
karena dengan ilustrasi tersebut tepat dengan media poster yang akan menjadi
media utama untuk diaplikasikan ke dalam iklan tabloid dalam penyampaian
informasi juga pesan yang disampaikan juga dapat memberikan kebenaran atau
kepastian yang terjadi di lingkungan sekitar.
3.2.5 Warna
Secara Visual, warna memiliki kekuatan yang mampu memperngaruhi
citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan repons
secara psikologis, Molly E. Holzschlag, seorang pakar tentang warna dalam
tulisannya “ Creating Color Scheme”. (Adi Kusrianto, 2007, hal.46)
Dalam

merancang

sebuah

Visualisasi

untuk

menyampaikan

pesan/informasi di media informasi cetak yaitu akan menggunakan warna yang
akan di sesuaikan dengan tema yakni Persaudaraan, dengan teknik pewarnaan
digital dengan mengunakan salah satu software yang dapat membantu dalam
perancangan seperti Adobe Photoshop,dalam sebuah media iklan tabloid sistem
komputer dimana dapat membantu menyelesaikan perancangan kampanye sosial
yang akan dibuat ke dalam media dengan beberapa war