NO. 7 2006 SERI . E
BAB XVI I I PENYI DI KAN
Pasal 66
1 Selain Pejabat Penyidik Umum yang bertugas menyelidiki
tindak pidana, penyidikan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat dilakukan oleh
Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS di lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2 Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para Pejabat Penyidik
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berwenang: a.
menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana;
b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat
kejadian dan melakukan pemeriksaan; c.
menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal dan melakukan pemeriksaan;
d. melakukan penyitaan benda dan atau surat;
e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang;
f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi; g.
mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;
47
NO. 7 2006 SERI . E
h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat
petunjuk dari Pejabat Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan
merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik Umum memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut
Umum, tersangka atau keluarganya;
i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan.
BAB XI X KETENTUAN PI DANA
Pasal 67
Pelanggaran terhadap Pasal 11, dikenakan sanksi pidana sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang
Cacat.
BAB XX KETENTUAN PERALI HAN
Pasal 68
Sarana dan prasarana umum serta lingkungan dan sarana angkutan umum yang sudah beroperasi namun belum menyediakan
aksesibilitas bagi penyandang cacat sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, maka dalam waktu 5 lima tahun sejak diundangkannya
Peraturan Daerah ini wajib menyediakan aksesibilitas bagi penyandang cacat.
48
NO. 7 2006 SERI . E
BAB XXI KETENTUAN PENUTUP