Studi Penyusunan Tabel Volume Lokal Jenis-Jenis Komersial Ekspor di Hutan Mangrove HPH PT. Bina Lestari I, Riau

STUD1 PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOKAL
JENIS-JENIS KOMERSIAL EKSPOR
DI HUTAN MANGROVE HPH PT. BINA LESTARI I, RIAU

Oleh :

RIENY MARLIA
E31.1750

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

RINGKASAN
I U E N Y MARLIA, E 31. 1750. Studi Penyusunan Tabel Volume Lokal Jenis-Jenis
Komersial Ekspor Di Hutan Mangrove W H PT. Bina Lestari I, Riau. Dengan dosen
pembimbing Ir. Suwarno Sutarahardja dan Ir. Budi Prihanto, MS.
Hutan mangrove mempakan salah satu sumberdaya alam sangat potensial dan tidak sedikit dari
penghasilan negara dan masyarakat bersumber dari hutan ini. Hal ini disehabkan karena hutan mangrove
ini nieniiliki nilai ekonomi yang tinggi dan nilai ekologis yang penting, sehingga keberadaannya perlu

dilestarikan.
Potensi yang besar dari hutan mangrove hams dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, sehingga
hutan ini hams dikelola dengan sistem manajemen yang baik dimulai dari kegiatan perencanaan.
pengorgaaisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan berlandaskan pada azas kelestarian baik
kelestarian sumberdaya maupun kelestarian hasil dan lingkungannya.
Potensi tegakan hutan mempakan salah

satu informasi penting untuk menyusun rencana

pengusahaan hutan. Data mengenai potensi tegakan liutan yang akurat akan menghasilkan perencanaan
pengelolaan hutan yang cermat dan terarah. Oleh karena itu, penyusunan perencanaan pengelolaan liutan
yang cermat ditentukan oleh ketepatan dalam pendugaan potensi hutannya. Untuk menduga potensi
llutan baik kualitatif maupun kuantitatif perlu dilakukan inventarisasi hutan. Dalani nienduga potensi
kayu dari hutan mangrove digunakan tabel volume karena dengan tahel volume potensi kayu dapat
ditentukan secara cepat. Untuk itu tabel volume yang dimaksud hams memenuhi persyaratan ketelitian
tertentu.
Penyusunan tabel volume untuk jenis-jenis komersial mangrove yang terdiri atas jenis
Rhizophora npic~rlafa (hakau) dan Bruglriera gyrnriorrhiza (tumu) ini dimaksudkan untuk membuat

tabel volunle pohon yang akan digunakan sebagai alat bantu dalam menduga volume pohon dalam

tegakan sehingga dapat diperoleh dugaan potensi tegakan yang cukup teliti dan seksarna. Selain itu
dengan adanya tabel ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam melakukan
kegiatan inventarisas~hutan.
Penelitian ini dilakukan pada tegakan Rliizoplio~~upicr/lata (bakau) dan Bn~guiern
g~oiriorr/iizrr(tumu) yang merupakan jenis-jenis komersial ekspor yang tumbuh subur di hutan mangrove

HPH PT. Bina Lestari I, Riau. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober - November 1998.
Pernilillan pohon contoh dilakukan secara purposive sampling (dipilih secara sengaja) dan
diusahakan tersebar merata di selumh areal penelitian dan mewakili berbagai kelas diameter yang ada.
Polion contoh yang dipilih adalah polion yang kondisinya sehat, berbatang lurus dan dimungkinkan
untuk dipanen diniasa mendatang. Setiap pohon contoh diukur tinggi, diameter setinggi dada (dbh) serta
diameter per seksinya. Pengukuran dbh untuk jenis Rhizophora apiculata diukur 20 cm diatas akar
dbh diukur 20 cm di atas banir.
tunjang yang paling atas, sedangkan untuk jenis Biuguiera yti~noi-rl~iza.
Diameter per seksi diukur setiap dua meter (untuk bagian batang) dan setiap satu meter (untuk cabang).

Volume pohon sebenamya dihitung dengan menjumlahkan volume tiap seksinya baik pada batang
ataupun pada cabang dengan menggunakan mmus Smalidn.
Asun;si dasar yang digunakan untuk menyusun tabel volume lokal adalah terdapahiya hubungan
yang erat antara diameter dengan tinggi pohor.. Untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara peubah

tidak bebas Y (tinggi) denga peubah behas X (diameter) adalah dilihat dari nilai r hitung yang diperoleh
dan kemudian dilakukan pengujian dengan transfonnasi Z-Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa
untuk jznis Rhirophora apict~lara Z hit = 2.644 lebih besar dari Z tabel pada a= 0.05 (Z tabel

=

1.65)

yang berarti Ho : p = 0.7071 ditolak. Hal ini berarti bahwa koefisien korelasi populasi telah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan sehingga untuk jenis ini persamaan volume dengall sahl peubah bebas
(diameter) saja akan nlenghasilkan pendugaan yang cukup memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Pada jenis tumu (Br~rguielugymnorrl~iza),diperoleh bahwa Z hitung =1.195 lebih kecil dari Z tabel
pada a= 0.05 ( 2 tabel

=

1.65) yang berarti Ho : p

= 0.7071


diterima. Hal ini berarti bahwa untuk jenis

ini, pendugaan volume yang berdasar pada satu peubah bebas (diameter) saja tidak memenulii
persyaratan seliingga hams menyertakan peubali bebas lain yaitu tinggi.
Untuk menguji keberartian peranan peubah bebas terhadap peubah tidak bebasnya dari
persamaan yang diperoleh, dilakukan uji F-test yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F
tabelnya. Untuk jenis bakau dengan satu peubah bebas diperoleh bahwa F hitung = 1294.32 lebih besar
dal-i F tabel (a=0.01) = 7.218 dan dengan dua peubah bebas diperoleh F hitung
F tabel (a=0.01)

=

= 897.02

lebih besar dari

5.11. Hal ini berarti peubah bebas (diameter dan atau tinggi) yang diniasukkan ke

dalam model persamaan regresi sangat herpengarub nyata dalani menduga volumenya. Begitu pula
u~itukjellis tumu, F hitung = 761.76 lebih hesar dari F tabel (a= 0.01). Artinya peubah tinggi dan

diameter yang dimasukkan kedalam persamaan regresi fersebut berpengamh nyata dalani menduga
volumenya. Setelah melaksanakan uji keberartian regresi dilakukan pemilihan model yang terbaik untuk
jenis bakau. sedangka~iuntuk jenis lumu, karena persamaan yang terbentuk lianya satu maka tidak
dilakukan pen~ililianmodel terbaik. Berdasarkan kriteria pemilihan model, dipemleh bahrvn persanlaan
yang terpilili adalah: V= 0.000107152 C 2.40 (untuk baiiau ) dan V= ~.000138038D'.~"'."'

(u~ltukjcllis

tumu). Karena kedua model persamaan tersebut tidak memiliki bentuk yang homogen, maka kedua
persamaan tersebut tidak dapat disederhanakan menjadi satu persamaan.
Setelali diketahui behwa kedua persamaan tersebut tidak dapat digabung, maka dilakukan
analisis sisaan. Dari hasil uji pencilan diperoleh bahwa pada data tumu terdapat peocilan sehingga
pengamatan tersebut hams dihilangkan, sedangkan pada data bakau tidak ditemukan adanya pencilan.
Model persamaan yang dibasilkan setelah analisis pencilan adalah V= 0.000107152 D

(bakau )dan

V= 0.000134896 D'" T (untuk jenis tumu).
Dengan demikian, untuk areal HPH PT. Bina Lestari I, Riau telah disusun dua macam tabel
yaitu bempa tarif volume untuk jenis bakau dan tabel volume baku untuk jenis tumu.


STUD1 PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOKAL
JENIS-JENIS KOMERSIAL EKSPOR
DI HUTAN MANGROVE HPH PT. BINA LESTARI I, RIAU

Karya Ilmiah
Sebagai Salali Satu Syarat U~ttuk
Menrperolel~Celar
SARJANA KEHUTANAN
Pada Fakultns Keltutanarr Irzstitut Pertaniarr Bogor.

Ole11 :
RIENY MARLIA
E31.1750

JURUSAN MAKAJEMEN HUTAN
FAICULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999


.lu~Il~lI'e~lclitiali : I'ENYUSUNAN

'l'i\BI:l,

VOLUME

I,OI