Konsep Pelatihan Olahraga Renang Prestasi Pada Peserta Didik

38 Thasya Lutfia Hasinah Iramani, 2014 Studi Kasus Tenyang Pelaksanaan Pelathan Olahraga Renang Prestasi Pada Peserta Didik Tuna Grahita DI SLB AZ-ZAKIYAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu wawancara dengan pihak Wakasek. Sumber dana yang diperoleh sekolah tidak termasuk dalam data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data yang telah terpilih akan diverifikasi kepada para informan penelitian. Selain itu, peneliti melakukan korelasi data yang didapat dari berbagai informan, sehingga peneliti akan melihat keterkaitan antar data dan apakah data yang satu dengan yang lainnya bertolak belakang atau tidak bertolak belakang.

1. Konsep Pelatihan Olahraga Renang Prestasi Pada Peserta Didik

Tunagrahita Yang Dilaksanakan Di SLB Az-Zakiyah Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah WKPIf1 Wawancara dengan kepala sekolah adalah langkah awal peneliti untuk meneliti di lapangan. Wawancara terhadap kepala sekolah dilakukan terlebih dahulu, agar peneliti mengetahui kerangka awal adanya pelaksanaan pelatihan renang di SLB Az-Zakiyah yang akan memudahkan peneliti untuk mencari data lainnya. Kepala sekolah adalah seseorang yang membuat konsep suatu program yang ada di sekolah, sehingga dalam konsep pelatihan renang, Kepala sekolah sebagai informan utama. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah setelah adanya persetujuan. Dalam menjelaskan konsep pelatihan olahraga renang prestasi pada tunagrahita, peneliti membuat beberapa pertanyaan dalam pedoman wawancara. Pertanyaan untuk menjelaskan konsep pelatihan renang ini mengenai latar belakang, sejarah, tujuan dan manfaat diadakannya pelaksanaan pelatihan olahraga renang prestasi pada tunagrahita di SLB Az-Zakiyah. Latar belakang terbentuknya pelatihan olahraga renang prestasi berasal dari pemahaman bahwa peserta didik tunagrahita memiliki kekurangan dalam segi intelektual yang berada di bawah rata-rata. Sehingga sekolah tidak bisa memaksakan pembelajaran secara akademik kepada tunagrahita. Berdasarkan hal tersebut, SLB Az-Zakiyah berusaha untuk menggali potensi lainnya yang ada pada pesera didik tunagrahita dalam bidang vokasional, salah satunya adalah dalam olahraga renang. 39 Thasya Lutfia Hasinah Iramani, 2014 Studi Kasus Tenyang Pelaksanaan Pelathan Olahraga Renang Prestasi Pada Peserta Didik Tuna Grahita DI SLB AZ-ZAKIYAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sejak tahun 2006, saat SLB Az-Zakiyah baru berdiri. Kegiatan renang tersebut secara rutin dilaksanakan satu kali dalam sebulan. Sekitar tahun 2008 masih melakukan kegiatan renang dengan jadwal satu kadang dua kali dalam sebulan. Jadwal kemudian berubah menjadi seminggu dua kali dalam satu bulan pada tahun 2011, namun belum efektif dan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahun 2013 jadwal dua minggu sekali telah rutin berjalan. Perubahan jadwal ini, karena dilihat adanya potensi pada peserta didik di SLB Az- Zakiyah dalan berenang. Tujuan adanya pelatihan olahraga renang pada awalnya adalah untuk terapi dan rekreasi dengan berjalannya waktu setelah mengadakan observasi dan asesmen SLB Az-Zakiyah memfasilitasi peserta didik yang memiliki potensi dalam olahraga berenang menjadi olahraga prestasi. Manfaat dari pelatihan ini yang dapat dirasakan adalah adanya motivasi pada peserta didik, perubahan secara fisik lebih kekar, kemandirian serta keberanian.

2. Cara Sekolah dalam Mengembangkan Pelaksanaan Pelatihan olahraga