Pengembangan Produk Interpretasi Wisata Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara

OLEH

ii

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul “Pengembangan Produk
Interpretasi Wisata Kota Manado” adalah karya saya sendiri dan belum pernah
dipublikasikan sebelumnya. Sumber dan informasi yang digunakan berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain, telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2007

Diane Tangian
NIM P052050141

iii

Abstrak

DIANE TANGIAN. Pengembangan Produk Interpretasi Wisata Kota Manado Provinsi
Sulawesi Utara. Dibimbing oleh ARIS MUNANDAR, dan SOEHARTINI

SEKARTJAKRARINI.
Pemerintah Kota Manado telah mencanangkan visi dan misi Kota Manado sebagai
kota tujuan wisata dunia tahun 2010. Visi dan misi tersebut harus diikuti dengan kesiapan
obyek dan daya tarik wisata Kota Manado, seperti tersedianya produk intepretasi wisata
karena produk tersebut dapat meningkatkan daya saing tempat tujuan wisata. Kurangnya
produk interpretasi wisata Kota Manado saat ini menyebabkan pengenalan wisatawan akan
obyek dan daya tarik wisata juga sangat kurang. Untuk itu diperlukan tindakan kebijakan
dalam merumuskan pengembangan produk intepretasi wisata di Kota Manado. Metode
yang digunakan adalah survei lapangan mengacu pada kriteria standar penilaian obyek dan
daya tarik wisata alam serta wisata sejarah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Kota
Manado memiliki potensi wisata yang tinggi, dengan nilai indeks rata7rata di atas 80%.
Terdapat dua jalur interpretasi yang potensial berdasarkan waktu dan aksesibilitas yaitu
jalur interpretasi paket wisata C (untuk satu sampai dua hari) dan jalur interpretasi paket
wisata A (untuk tiga sampai empat hari). Strategi pengembangan produk interpretasi wisata
yang perlu dikembangkan di Kota Manado adalah pengembangan produk interpretasi
wisata secara keseluruhan baik di dalam kawasan wisata maupun di luar kawasan wisata,
karena hal tersebut sangat mempengaruhi daya saing pariwisata Kota Manado.

iv


DIANE TANGIAN. Development of tourism product interpretation in Manado, North
Sulawesi. Supervaised by ARIS MUNANDAR and SOEHARTINI SEKARTJAKRARINI.
The government of Manado has proclaimed its vision and mission as a city of world
tourism destination by 2010. The vision and mission must be followed by equipping objects
and tourism fascination at Manado, is tourism interpretation products of tourism
destination. Lack of tourism interpretation product at this time is causing the decreased of
tourist recognition of objects and tourism fascination at Manado. Therefore, it is needed a
policy action formulating development of tourism interpretation product in Manado. Field
survey was used as a method considering the standard criterion assessment of objects and
natural recreation fascination, and history tourism. This research indicated that Manado city
was having high tourism potency, with index value above 80%. There are two potential
tourism interpretation paths according to time and accessibility i.e. tourism Packet C (for
one until two days) and tourism Packet A (for three until four days). Suggested
development strategies that require to be developing in Manado are development of tourism
interpretation product totally, both in tourism area and also outside tourism area, because it
is influential the competitiveness of Manado tourism.

v

@ Hak cipta milik IPB, tahun 2007

Hak cipta dilindungi Undang7undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya
ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

i

PENGEMBANGAN PRODUK INTERPRETASI WISATA
KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan


ii

Judul Tesis

: Pengembangan Produk Interpretasi Wisata Kota Manado Provinsi
Sulawesi Utara

Nama

: Diane Tangian

NIM

: P052050141

Disetujui,
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Aris Munandar, MS


Dr. Ir. Soehartini Sekartjakrarini, MSc

Ketua

Anggota

Diketahui,
Plh. Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Dr. Ir. Etty Riani, MS

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

Tanggal Lulus :

Tanggal Ujian : 20 Agustus 2007


iii

PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada
Anakku tercinta
Terima kasih atas dukungan doanya
Wison yang selalu memberikan inspirasi, semangat dan harapan baru
Semoga karya ilmiah ini dapat menjadi pendorong untuk keberhasilan studi Wison
Selalu tegar dalam menghadapi kenyataan hidup, dan
Andalkan Tuhan Yesus dalam segala hal.
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan,
karena Dia berdiri disebelah kananku, aku tidak goyah.
(Kisah Para Rasul 2 : 25)
Kakak+kakak dan ponakan+ponakanku
Terima kasih atas bantuan dan doa yang kalian berikan selama ini
Kalian yang selalu memberikan semangat dan dorongan disaat aku lemah
Memberiku harapan untuk menggapai cita+cita
Semua itu tentunya tidak lepas dari didikan mami dan papi
Saling menopang sebagai saudara, dalam keadaan apapun.
Sahabat+sahabatku

Sandra, Simon, Audy ,Maykel dan Sandi terima kasih atas bantuan yang kalian berikan
selama ini. Santi, Indah, Icha, Lasmi, Widhi, Pepen, Masudin, dan Ipul kalian yang selalu
memberiku dorongan dan semangat. Leni, Fitri, Tri, Uni, terima kasih atas persahabatan
yang kalian berikan, Aang, Andri, Radiso, Amin, Wahit, Budi dan Soleh terima kasih atas
kebersamaan selama ini. Persahabatan dan rasa kekeluargaan yang terjalin memberikan
semangat dan warna baru dalam hidupku.

iv

RIWAYAT HIDUP
Diane Tangian lahir di Mundung pada tanggal 9 Juni 1972, anak bungsu dari lima
bersaudara. Ayah Alfonsus Tangian (almarhum) dan ibu Yuliana Mokorimban (almarhum).
Tahun 1994 penulis menyelesaikan studi tingkat dasar di SDN II Mundung, dan
pada tahun 1997 menyelesaikan studi tingkat menengah di SMP N. Molompar. Pada Tahun
1990 menyelesaikan studi tingkat atas di SMA N. I Manado, dan pada tahun yang sama
penulis diteriama di Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi dan lulus pada tahun 1995.
Tahun 2001 penulis diterima sebagai Dosen di Politeknik Negeri Manado. Pada tahun 2005
penulis mendapat kesempatan melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB), pada
program tudi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.


v

PRAKATA
Puji syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, berkat kasih dan
bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari dalam
penyelesaian tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Dr. Ir. Aris Munandar, MS dan Dr. Ir. Soehartini Sekartjakrarini, MSc selaku
pembimbing.

2.

Dr. Ir. Alinda Fitriani, MS selaku penguji luar komisi.

3.

Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS selaku Ketua Program Studi Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan periode 200572007.


4.

Dr Ir. Etty Riani, MS selaku Plh. Ketua Program Studi Pengelolaan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan.

5.

Nixon Munaiseche, SE selaku Direktur Politeknik Negeri Manado beserta seluruh
pimpinan dan staf pengajar Jurusan Pariwisata.

6.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado.

7.

Rekan7rekan angkatan 2005 Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan
tesis ini.


OLEH

ii

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul “Pengembangan Produk
Interpretasi Wisata Kota Manado” adalah karya saya sendiri dan belum pernah
dipublikasikan sebelumnya. Sumber dan informasi yang digunakan berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain, telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2007

Diane Tangian
NIM P052050141

iii

Abstrak


DIANE TANGIAN. Pengembangan Produk Interpretasi Wisata Kota Manado Provinsi
Sulawesi Utara. Dibimbing oleh ARIS MUNANDAR, dan SOEHARTINI
SEKARTJAKRARINI.
Pemerintah Kota Manado telah mencanangkan visi dan misi Kota Manado sebagai
kota tujuan wisata dunia tahun 2010. Visi dan misi tersebut harus diikuti dengan kesiapan
obyek dan daya tarik wisata Kota Manado, seperti tersedianya produk intepretasi wisata
karena produk tersebut dapat meningkatkan daya saing tempat tujuan wisata. Kurangnya
produk interpretasi wisata Kota Manado saat ini menyebabkan pengenalan wisatawan akan
obyek dan daya tarik wisata juga sangat kurang. Untuk itu diperlukan tindakan kebijakan
dalam merumuskan pengembangan produk intepretasi wisata di Kota Manado. Metode
yang digunakan adalah survei lapangan mengacu pada kriteria standar penilaian obyek dan
daya tarik wisata alam serta wisata sejarah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Kota
Manado memiliki potensi wisata yang tinggi, dengan nilai indeks rata7rata di atas 80%.
Terdapat dua jalur interpretasi yang potensial berdasarkan waktu dan aksesibilitas yaitu
jalur interpretasi paket wisata C (untuk satu sampai dua hari) dan jalur interpretasi paket
wisata A (untuk tiga sampai empat hari). Strategi pengembangan produk interpretasi wisata
yang perlu dikembangkan di Kota Manado adalah pengembangan produk interpretasi
wisata secara keseluruhan baik di dalam kawasan wisata maupun di luar kawasan wisata,
karena hal tersebut sangat mempengaruhi daya saing pariwisata Kota Manado.

iv

DIANE TANGIAN. Development of tourism product interpretation in Manado, North
Sulawesi. Supervaised by ARIS MUNANDAR and SOEHARTINI SEKARTJAKRARINI.
The government of Manado has proclaimed its vision and mission as a city of world
tourism destination by 2010. The vision and mission must be followed by equipping objects
and tourism fascination at Manado, is tourism interpretation products of tourism
destination. Lack of tourism interpretation product at this time is causing the decreased of
tourist recognition of objects and tourism fascination at Manado. Therefore, it is needed a
policy action formulating development of tourism interpretation product in Manado. Field
survey was used as a method considering the standard criterion assessment of objects and
natural recreation fascination, and history tourism. This research indicated that Manado city
was having high tourism potency, with index value above 80%. There are two potential
tourism interpretation paths according to time and accessibility i.e. tourism Packet C (for
one until two days) and tourism Packet A (for three until four days). Suggested
development strategies that require to be developing in Manado are development of tourism
interpretation product totally, both in tourism area and also outside tourism area, because it
is influential the competitiveness of Manado tourism.

v

@ Hak cipta milik IPB, tahun 2007
Hak cipta dilindungi Undang7undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya
ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

i

PENGEMBANGAN PRODUK INTERPRETASI WISATA
KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

ii

Judul Tesis

: Pengembangan Produk Interpretasi Wisata Kota Manado Provinsi
Sulawesi Utara

Nama

: Diane Tangian

NIM

: P052050141

Disetujui,
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Aris Munandar, MS

Dr. Ir. Soehartini Sekartjakrarini, MSc

Ketua

Anggota

Diketahui,
Plh. Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Dr. Ir. Etty Riani, MS

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

Tanggal Lulus :

Tanggal Ujian : 20 Agustus 2007

iii

PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada
Anakku tercinta
Terima kasih atas dukungan doanya
Wison yang selalu memberikan inspirasi, semangat dan harapan baru
Semoga karya ilmiah ini dapat menjadi pendorong untuk keberhasilan studi Wison
Selalu tegar dalam menghadapi kenyataan hidup, dan
Andalkan Tuhan Yesus dalam segala hal.
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan,
karena Dia berdiri disebelah kananku, aku tidak goyah.
(Kisah Para Rasul 2 : 25)
Kakak+kakak dan ponakan+ponakanku
Terima kasih atas bantuan dan doa yang kalian berikan selama ini
Kalian yang selalu memberikan semangat dan dorongan disaat aku lemah
Memberiku harapan untuk menggapai cita+cita
Semua itu tentunya tidak lepas dari didikan mami dan papi
Saling menopang sebagai saudara, dalam keadaan apapun.
Sahabat+sahabatku
Sandra, Simon, Audy ,Maykel dan Sandi terima kasih atas bantuan yang kalian berikan
selama ini. Santi, Indah, Icha, Lasmi, Widhi, Pepen, Masudin, dan Ipul kalian yang selalu
memberiku dorongan dan semangat. Leni, Fitri, Tri, Uni, terima kasih atas persahabatan
yang kalian berikan, Aang, Andri, Radiso, Amin, Wahit, Budi dan Soleh terima kasih atas
kebersamaan selama ini. Persahabatan dan rasa kekeluargaan yang terjalin memberikan
semangat dan warna baru dalam hidupku.

iv

RIWAYAT HIDUP
Diane Tangian lahir di Mundung pada tanggal 9 Juni 1972, anak bungsu dari lima
bersaudara. Ayah Alfonsus Tangian (almarhum) dan ibu Yuliana Mokorimban (almarhum).
Tahun 1994 penulis menyelesaikan studi tingkat dasar di SDN II Mundung, dan
pada tahun 1997 menyelesaikan studi tingkat menengah di SMP N. Molompar. Pada Tahun
1990 menyelesaikan studi tingkat atas di SMA N. I Manado, dan pada tahun yang sama
penulis diteriama di Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi dan lulus pada tahun 1995.
Tahun 2001 penulis diterima sebagai Dosen di Politeknik Negeri Manado. Pada tahun 2005
penulis mendapat kesempatan melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB), pada
program tudi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

v

PRAKATA
Puji syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, berkat kasih dan
bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari dalam
penyelesaian tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Dr. Ir. Aris Munandar, MS dan Dr. Ir. Soehartini Sekartjakrarini, MSc selaku
pembimbing.

2.

Dr. Ir. Alinda Fitriani, MS selaku penguji luar komisi.

3.

Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS selaku Ketua Program Studi Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan periode 200572007.

4.

Dr Ir. Etty Riani, MS selaku Plh. Ketua Program Studi Pengelolaan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan.

5.

Nixon Munaiseche, SE selaku Direktur Politeknik Negeri Manado beserta seluruh
pimpinan dan staf pengajar Jurusan Pariwisata.

6.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado.

7.

Rekan7rekan angkatan 2005 Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan
tesis ini.

vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... x
I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................ ........................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian .................................................... ............................................ 2
1.3 Kerangka Pemikiran ................................................ ............................................ 3
1.4 Perumusan Masalah ................................................ ............................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................. ............................................ 4
II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 6
2.1 Pariwisata dan Ekowisata ....................................... ............................................ 6
2.1.1 Batasan serta Pengertian Pariwisata ........................................................ 6
2.1.2 Batasan serta Pengertian Ekowisata ........................................................ 8
2.1.2.1 Sejarah Munculnya Istilah Ekowisata ......................................... 8
2.1.2.1 Konsep Ekowisata ........................................................................ 9
2.2 Keterkaitan Ekowisata dengan Interpretasi....................................... ................... 11
2.3 Interpretasi ............................................................. .............................................. 12
2.3.1 Pengertian Interpretasi .............................................................................. 12
2.3.2 Tujuan Interpretasi .................................................................................... 14
2.3.3 Prinsip Interpretasi ................................................................................... 15
2.3.4 Perencanaan Interpretasi .......................................................................... 15
2.3.5 Cara7cara Interpretasi ............................................................................... 17
2.3.6 Unsur Utama Interpretasi ......................................................................... 18
2.3.7 Tipe7tipe Interpretasi ................................................................................ 19
2.4 Daya Saing Pariwisata ........................................... .............................................. 20
III METODE PENELITIAN ............................................................................................. 22
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................... .............................................. 22
3.2 Metode Penelitian ................................................. ............................................... 23
3.3 Analisis Data ......................................................... .............................................. 23
3.3.1 Analisis Penilaian Potensi ........................................................................ 23

vii

3.3.2 Analisis Pengunjung .............................................................................. 23
3.3.3 Analisis Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) ............................ 24
IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ..................................................... 25
4.1 Provinsi Sulawesi Utara ........................................ ............................................ 25
4.2 Kota Manado ......................................................... ............................................ 29
4.2.1 Kondisi Fisik Kota Manado ................................................................... 29
4.2.2 Sejarah Kota Manado ............................................................................ 33
4.2.3 Potensi Obyek Wisata Kota Manado ..................................................... 34
4.2.4 Kebijakan Pemerintah untuk Pengembangan Pariwisata ....................... 35
V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 41
5.1 Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata .................. ............................................ 41
5.1.1 Potensi Obyek Wisata Alam ................................................................... 41
5.1.2 Potensi Obyek Wisata Sejarah ................................................................ 45
5.1.3 Potensi Obyek Wisata Buatan ............................................................... 49
5.1.4 Potensi Obyek Wisata Seni dan Budaya ................................................. 53
5.2 Penilaian Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata .. ............................................. 61
5.2.1 Penilaian Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam ......................... 61
5.2.2 Penilaian Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Sejarah ...................... 79
5.2.3 Penilaian Potensi Pengunjung ................................................................. 83
5.3 Evaluasi Jalur Interpretasi .................. ................................................................ 84
5.4 Evaluasi Alternatif Kebijakan ............ ................................................................ 96
VI KESIMPULAN DAN SARAN .................. ................................................................ 101
6.1 Kesimpulan ............................................................ ............................................ 101
6.2 Saran ...................................................................... ............................................ 101
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 102
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... 105

viii

1.

a. Hasil penilaian potensi ODTW kawasan TNB (Obyek wisata laut) .................. 62
b. Hasil penilaian potensi ODTW kawasan TNB (Obyek wisata darat) ................ 63

2.

Penilaian potensi ODTW Alam Pantai Malalayang ................................................ 64

3.

Penilaian potensi ODTW Alam Gunung Tumpa ..................................................... 65

4.

Penilaian potensi ODTW Alam Air Terjun Kima ................................................... 66

5.

Hasil penilaian potensi ODTW Sejarah ................................................................... 80

6.

Jumlah kunjungan wisata ......................................................................................... 83

7.

Hasil evaluasi jalur interpretsi paket wisata satu sampai dua hari ........................... 86

8.

Skema jalur interpretasi paket wisata satu sampai dua hari ...................................... 87

9.

Obyek wisata paket satu sampai dua hari ................................................................. 88

10. Hasil evaluasi jalur paket wisata tiga sampai empat hari ......................................... 90
11. Skema jalur interpretasi paket wisata satu sampai dua hari ...................................... 91
12. Obyek wisata paket tiga sampai empat hari .............................................................. 92
13. Skema jalur interpretasi paket wisata satu minggu ................................................... 94
14. Obyek wisata satu minggu ......................................................................................... 94
15. Hasil pembobotan alternatif kebijakan ...................................................................... 97
16. Hasil evaluasi alternatif kebijakan ............................................................................ 100

ix

1.

Bagan alir kerangka pikir ........................................................................................ 5

2.

Pariwisata dari sisi demand dan supplay .................................................................. 7

3.

Diskriminan keunggulan ekowisata terhadap pariwisata .......................................... 11

4.

Bagan proses perencanaan interpretasi ..................................................................... 16

5.

Perspektif produktif life cycle ................................................................................... 21

6.

Peta lokasi penelitian ................................................................................................ 22

7.

Peta wisata alam ........................................................................................................ 58

8.

Peta wisata sejarah .................................................................................................... 59

9.

Peta wisata buatan ..................................................................................................... 60

10. Keindahan panorama bawah laut .............................................................................. 67
11. Daya tarik Pulau Manado Tua ................................................................................... 68
12. Perahu katamaran dan jenis transportasi laut ............................................................ 69
13. Hasil kerajinan masyarakat ....................................................................................... 70
14. Akomodasi di Pulau Bunaken ................................................................................... 70
15. Daya tarik Pantai Malalayang ................................................................................... 72
16. Rumah makan terapung ............................................................................................. 74
17. a. Pemandangan Kota Manado .................................................................................. 75
b. Pemandangan Pulau Manado Tua dan Bunaken ................................................... 75
18. Air Terjun Kima ........................................................................................................ 77
19. Kondisi jalan menuju obyek ...................................................................................... 78
20. a. Tugu/waruga Dotu Lolong Lasut ........................................................................... 81
b. Waruga abad 13714 ................................................................................................ 81
21. Batu Sumanti............................................................................................................... 82
22. Goa Jepang ................................................................................................................. 82
23. Peta jalur interpretasi paket wisata satu sampai dua hari .......................................... 89
24. Peta jalur interpretasi paket wisata tiga sampai empat hari ........................................ 93
25. Peta jalur interpretasi paket wisata satu minggu ........................................................ 95

x

1.

Tabel kriteria penilaian ODTW alam ....................................................................... 105

2.

Tabel kriteria penilaian ODTW sejarah .................................................................... 115

3.

Hasil pembobotan jalur interpretasi .......................................................................... 116

4.

Data kunjungn wisata ............................................................................................... 116

5.

Data kunjungan wisman ........................................................................................... 117

6.

Obyek wisata SULUT .............................................................................................. 119

7.

Tempat rekreasi dan hiburan .................................................................................... 122

8.

Pusat belanja ............................................................................................................. 124

9.

Daiving center and resort .......................................................................................... 125

10. Jalur penerbangan ..................................................................................................... 127
10a. Jalur penerbangan domestik .............................. ............................................. 127
10b. Jalur penerbangan internasional ..................................................................... 129
11. Data hotel melati dan berbintang .............................................................................. 130

1

!" # $%
Pariwisata merupakan salah satu produk yang mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi secara cepat dalam hal kesempatan kerja, peningkatan taraf hidup yaitu dengan
mengaktifkan sektor industri lain. Diperkirakan menjelang abad ke721 pariwisata akan
menjadi andalan perolehan devisa negara dan perkembangannya dapat memacu
perekonomian suatu negara. Industri pariwisata akan tumbuh secara berlanjut dengan rata7
rata 4% per tahun dan dengan pasar ekowisata 10% per tahun (WTTC, 2004). Industri
pariwisata pada tahun 2010 diperkirakan akan memberikan kontribusi devisa pada gross
domestic product (GDP) sebesar 12%. Pertumbuhan pariwisata pada tahun yang sama
diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja sebanyak 2,5 juta orang di Indonesia (WTO,
2002 dalam Hengky, 2006)
Untuk meningkatkan daya saing, world travel and tourism council menyatakan
bahwa pelaku usaha pariwisata di Indonesia perlu mengubah pemanfaatan ODTW secara
konseptual, terencana, bertahap, dan berwawasan lingkungan (WTTC, 2004 dalam Hengky
2006). Interpretasi merupakan produk pariwisata yang dilandasi konsep ekowisata yang
mengkombinasikan kepentingan industri pariwisata, wisatawan dan para pencinta
lingkungan. Trend pariwisata berwawasan lingkungan saat ini makin diperhatikan
masyarakat dunia, dan Indonesia juga menindak lanjuti dengan berbagai bentuk pariwisata
sejalan dengan pelestarian lingkungan.
Provinsi Sulawesi Utara merupakan daerah yang kaya akan obyek dan daya tarik
wisata. Keunggulan potensi pariwisata Sulawesi Utara khususnya Manado dapat dilihat dari
dua sisi yaitu: pertama sebagai daerah tujuan wisata, terdapat beberapa obyek wisata alam,
wisata buatan, wisata sejarah, wisata seni dan budaya. Kedua sebagai pintu gerbang
pariwisata regional bahkan nasional, karena posisinya yang strategis sebagai inlet/outlet di
kawasan timur Indonesia belahan utara ke pasar pariwisata global, khususnya di kawasan
Asia Pasifik. Adapun visi dan misi pariwisata Kota Manado adalah ”Manado kota
pariwisata dunia tahun 2010”.

2

Permasalahan yang dihadapi industri pariwisata saat ini yaitu minimnya produk
interpretasi yang menyebabkan pengenalan wisatawan akan obyek dan daya tarik wisata
daerah ini juga sangat minim. Melihat kondisi tersebut perlu dilakukan pengembangan
produk interpretasi pariwisata untuk mempermudah wisatawan mengenal dan memahami
obyek wisata yang ada, di samping itu juga agar wisatawan tidak hanya dicitrakan oleh satu
citra saja (capsule image) Bunaken. Interpretasi memberikan/ memungkinkan keragaman
obyek wisata sehingga tekanan terhadap suatu obyek wisata yang menjadi ”capsule image”
dapat dikurangi.
Interpretasi dalam pengertian produk pariwisata adalah suatu kemasan produk
dengan muatan nilai7nilai substantif sumber7sumber (alam / budaya), untuk memenuhi
harapan pengunjung mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran tentang lingkungan
setempat (Sekartjakrarini, 2003). Interpretasi sejarah menghubungkan wisatawan dengan
keadaan masa lalu, sehingga tergugah perasaannya seakan merasa berada pada masa itu.
Interpretasi yang harus dikembangkan pada situs sejarah yang paling utama adalah
pemahaman akan situs.
Menurut Adelson (1996) interpretasi yang baik akan membantu pengunjung
memahami, merasakan, apa yang ditunjukkan, dikatakan atau dilaksanakan sehingga
pengunjung merasakan keterlibatan secara pribadi. Jadi interpretasi itu merupakan suatu
cara pelayanan untuk membantu pengunjung supaya tergugah rasa sensitifnya dalam
merasakan keindahan alam serta hubungan timbal balik dengan lingkungan, rasa
ketakjuban dan hasrat untuk mengetahui keberadaan sejarah maupun seni budaya
masyarakat lokal sehingga merasa tergugah untuk menjaga kelestariannya. Interpretasi
adalah suatu mata rantai komunikasi antara pengunjung dan sumber daya yang ada (Sharpe,
1982). Pengelolaan pariwisata itu sendiri adalah untuk menciptakan interdependensi antara
wisatawan dengan obyek7obyek wisata itu sendiri, dan diperlukan paduan yang serasi
antara seni dan iptek. Tanpa iptek, sangatlah tidak mungkin pariwisata dapat berkembang
secara berkelanjutan (Soewarno, 2002).

3

&'& $ !$!"( ( $
Penelitian ini bertujuan untuk:
a.

Mengindentifikasi dan menganalisis potensi wisata yang ada di Kota Manado.

b.

Menetapkan jalur interpretasi paket wisata Kota Manado.

c.

Menetapkan produk interpretasi wisata yang dapat dikembangkan di Kota Manado.
)

! $%#

!*(#( $

Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara, pariwisata mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan budaya dan pembelajaran tentang
alam dan lingkungan. Dengan melihat potensi obyek dan daya tarik wisata yang ada di
Kota Manado, berupa potensi obyek wisata alam, wisata buatan, wisata sejarah, wisata seni
dan budaya, perlu dilakukan suatu program pengelolaan secara terpadu untuk tercapainya
visi dan misi Pariwisita Kota Manado ” Manado kota pariwisata dunia tahun 2010”. Salah
satu alternatif pengelolaan dan pengembangan pariwisata yang perlu dilakukan adalah
dengan mengidentifikasi dan menganalisa potensi obyek dan daya tarik wisata yang ada,
menetapkan jalur paket wisata, dan selanjutnya menentukan produk interpretasi wisata
yang dapat diterapkan di daerah ini. Adapun kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada
Gambar 1 menunjukkan kerangka pikiran tahap dan proses pelaksanaan penelitian.
+

! &*&, $ * , " Kota Manado memiliki obyek dan daya tarik wisata yang potensial, dan patut

diperhitungkan sebagai daerah tujuan wisata. Obyek dan daya tarik wisata berupa obyek
wisata alam, buatan, sejarah, seni dan budaya merupakan daya tarik wisata yang potensial
untuk dijual. Permasalahan yang dihadapi industri pariwisata saat ini adalah minimnya
produk interpretasi wisata, menyebabkan wisatawan kurang mengenal obyek dan daya tarik
wisata yang ada. Wisata di Kota Manado dicitrakan sebagai suatu “capsule image” yaitu
Bunaken. Pengembangan produk interpretasi dan pembuatan jalur interpretasi disamping
untuk meningkatkan apresiasi pengunjung, juga dimaksudkan untuk meningkatkan
keberagaman tujuan wisata serta pelestarian lingkungan obyek wisata unggulan akibat
tekanan jumlah kunjungan yang melebihi kapasitas daya dukungnya.

4

Adapun dari alur perumusan masalah yang dikembangkan, maka permasalahan
yang dicoba untuk dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan produk
interpretasi wisata yang dapat diterapkan di Kota Manado untuk menunjang produk
pariwisata itu sendiri dan bagaimana bentuk jalur interpretasi paket wisata yang dapat
diterapkan di Kota Manado (Gambar 1).
.

$/

!$!"( ( $

Manfaat dari penelitian ini adalah:
a.

Menjadi sumber informasi mengenai obyek dan daya tarik wisata yang tersebar di
Kota Manado.

b.

Sebagai bahan acuan dan pertimbangan bagi semua pihak terkait dalam menentukan
kebijakan yang tepat dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata khususnya
produk interpretasi wisata Kota Manado.

5

PERUMUSAN TUJUAN

SURVEI

DAN

ANALISA

FORMULASI KEBIJAKAN DAN REKOMENDASI

Analisis
karakteristik

Rumusan akhir
manfaat
pengembangan
interpretasi

BIOFISIK
Pengunjung:
7 Jumlah
7 Asal
7 Musim kunjungan
7 Lama kunjungan

MANFAAT
PRODUK
INTERPRETASI

ODTW:
7 Alam
7 Buatan
7 Sejarah
7 Seni dan budaya
SOSBUD DAN EKONOMI

Analisis
ODTW

Ananlisis
Jalur
Interpretasi

Evaluasi
Jalur
Interpretasi

Alternatif
Kebijakan

Evaluasi
Alternatif
Kebijakan

Penduduk (sosial):
7 Pendidikan
7 Pelayanan
7 Kemampuan berbahasa
Budaya:
7 Adat istiadat
Ekonomi:
7 Mata pencaharian
Prasarana dan sarana:
7 Akomodasi
7 Aksesibilitas

5

Umpan Balik
Gambar 1 Bagan alir kerangka pikir; tahap dan proses penelitian

6

(0(,

1 $ #20(,

, $ !

!$%! ( $

(0(,

Pariwisata adalah pergerakan temporer wisatawan ke obyek dan daya tarik wisata
(ODTW) di luar tempat mereka tinggal dan bekerja. Selama tinggal di ODTW tersebut
mereka melakukan kegiatan rekreasi di tempat yang terdapat fasilitas akomodasi untuk
memenuhi kebutuhan mereka (Mathieson dan Wall, 1982). Menurut Cooper et al. (1999)
mendefinisikan pariwisata dari dua sisi demand dan supply. Definisi pariwisata biasanya
lebih berorientasi pada sisi demand daripada sisi supply (Gambar 2).
Tourism
Development
Decision
Making
Consumer
Behavior

Economic
Indikator

Accomodation

Intermedia

Tourism
Supply

Tourism
Demand
Motivation

Market

Concept

Clasification of
Tourism

Envr

Socio7
Culture

Atraction
Transport

Government
Organization

Destination

Carrying
Capacity

Gambar 2 Pariwisata dari sisi demand dan supply (Cooper et al, 1999)
Adapun ekowisata merupakan suatu konsep yang telah mengakomodasi tourism
demand dan tourism supply, dimana hal tersebut terlihat dalam enam unsur yang mengikuti
konsep ekowisata yaitu : konservasi, edukasi, etika, sustainable development, impact dan
local benefit (Cooper at al, 1999). Sedangkan jika dilihat konsep pariwisata dari sisi
demand, sangat dipengaruhi oleh situasi ruang dan waktu; dengan berbagai motivasi yang
mengikutinya (McIntosh et al., 1995) meliputi :

7

Fisik

: motivasi terkait dengan aktivitas yang bertujuan untuk
mengurangi tekanan fisik (penyegaran pikiran, kesehatan
dan ketenangan)

Budaya

: motivasi untuk melihat, mengetahui lebih banyak mengenai
budaya lain, gaya hidup, musik, seni dan dansa.

Antar7orang

:

motivasi untuk mendapat pengalaman baru yang berbeda
seperti ; bertemu dengan orang baru, teman dan relasi.

Status atau prestise

: motivasi untuk mengunjungi ODTW yang masih alami dan
mengandung unsur pendidikan atau interpretasi.

Perilaku wisatawan saat ini telah berubah dimana wisatawan lebih memilih ODTW
yang bernuansa alami. Mayoritas wisatawan sekarang ini menginginkan pariwisata yang
bersifat rekreasi plus, yaitu dalam bentuk: 1) mendapatkan pengalaman berwisata dalam
suasana yang merefleksikan keunikan lingkungan setempat dan terpelihara secara lestari, 2)
interaksi aktif dengan masyarakat setempat untuk mengenal lebih jauh tentang budaya, adat
istiadat, tradisi dan nilai7nilai soaial masyarakat (Sekartjakrarini, 2004). Kedua bentuk ini
selain untuk memenuhi hasrat untuk memperoleh pengalaman berwisata yang khas tidak
dijumpai di tempat lain, juga dimaksudkan sebagai pembelajaran (faktor interpretasi) untuk
lebih memahami nilai7nilai lingkungan dari tempat yang dikunjungi. Menurut Cooper et al
(1999) keputusan wisatawan untuk berwisata ditentukan oleh waktu luang, dana dan
perilaku wisatawan itu, sedangkan faktor7faktor yang mempengaruhi perilaku wisatawan
meliputi: promosi, persepsi resiko berwisata dan motifasi.
Jika dilihat dari sisi supply, faktor7faktor pariwisata mencakup; transportasi, atraksi,
akomodasi, pelayanan, informasi, promosi, sosial budaya, daya dukung, destinasi, dampak
fisik lingkungan, kebijakan dan kelembagaan. Dari pemaparan tentang persepsi pariwisata
dari sisi demand dan supply menunjukkan bahwa faktor interpretasi merupakan faktor
penunjang pariwisata yang perlu dikembangkan untuk menunjang produk pariwisata.
Adapun ekowisata itu merupakan bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap
kelestarian area yang masih alami (natural area), memberi manfaat secara ekonomi dan
mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat (Fandeli dan Muklison,

8

2000). Ekowisata adalah bentuk baru dari perjalanan bertanggung jawab ke arah alami dan
berpetualang yang dapat menciptakan industri pariwisata (Eplerwood, 1999).
Pengertian baru ekowisata berdasarkan hasi kajian dari 45 pakar, terdiri dari 31
pakar mancanegara dan 14 pakar nasional mengindikasikan ada tiga kelompok ekowisata
(Hengky, 2006) yaitu:
1.

Tahun 198771990 menitik beratkan pada mengurangi dampak negatif lingkungan,
destinasi dan motivasi wisatawan.

2.

Tahun 199172000 menekankan pada mengurangi dampak negatif lingkungan,
penghasilan masyarakat lokal, perjalanan yang bertanggung jawab dan budaya.

3.

Tahun 200172005 menitik beratkan pada mengurangi dampak negatif lingkungan,
suastainable development dan penghasilan masyarakat lokal.
, $ !
!'

-

!$%! ( $ #20(,

&$3&"$4

, (" - #20(,

Degradasi lingkungan seperti berkurangnya keragaman hayati dapat terjadi sebagai
akibat dari pembangunan berbagai sarana akomodasi, transportasi dan perilaku wisatawan
yang kurang ramah terhadap lingkungan. Selain itu pelaku industri pariwisata pada
umumnya didominasi oleh pengusaha sedangkan penduduk lokal pada banyak kasus hanya
menjadi pihak yang menjual tanah, tenaga dan lainnnya untuk kepentingan pengusaha dan
kemudian mereka termajinalkan. Keadaan ini mendorong timbulnya kesadaran untuk
mengembangkan pariwisata yang ramah terhadap lingkungan (ecological friendly) dan
peningkatan perekonomian masyarakat lokal, sehingga terjadi kesetaraan ekonomi bagi
penduduk lokal dangan pengusaha wisata.
Perjalanan mengeksplorasi yang ingin mengetahui keadaan di benua lain telah
dilakukan oleh Marcopollo, Washington,Wallacea, Weber, Junghuhn, dan Van Sreines dan
masih banyak yang lain merupakan awal perjalanan antar pulau dan antar benua yang
penuh dengan tantangan. Para adventurer ini melakukan perjalanan ke alam yang
merupakan awal dari perjalanan ekowisata. Indonesia sebagai negara megabiodiversity
nomor dua di dunia, telah dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat

9

tinggi. Para explorer dari dunia barat maupun timur telah mengunjungi Indonesia pada abad
lima belas yang lalu.
Istilah ekowisata mulai diperkenalkan pada tahun 1987 oleh Hector Ceballos
Lascurain. Istilah ekowisata mengalami perubahan dari waktu ke waktu, namun pada
hakekatnya pengertian ekowisata adalah suatu bentuk wisata yang bertanggungjawab
terhadap kelestarian area yang masih alami (natural area), memberi manfaat secara
ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat, Fandeli (2000).
setelah itu beberapa pakar mendefinisikan ekowisata yang masing7masing meninjau dari
sudut pandang yang berbeda.
2$,!5 #20(,
Definisi ekowisata menurut The Ecotourism Society, 1990 dalam Fandeli, 2000
adalah suatu bentuk perjalanan wisata kearah alami yang dilakukan dengan tujuan
mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk
setempat.
Menurut Sekartjakrarini dan Legoh (2004) batasan ekowisata adalah pengembangan
dan penyelenggaraan kegiatan berbasis pemanfaatan lingkungan untuk perlindungan,
berintikan partisipasi aktif masyarakat, dengan penyajian produk bermuatan pendidikan dan
pembelajaran, berdampak negatif minimum, memberikan kontribusi positif terhadap
pembangunan perekonomian daerah dan diberlakukan bagi kawasan lindung, kawasan
terbuka, kawasan alam binaan serta kawasan budaya.
The Ecotourism Society (Eplerwood 1999) menyatakan ada delapan prinsip
ekowisata, yaitu:
1.

Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap alam dan
budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuaikan dengan sifat dan karakter alam
dan budaya setempat.

2.

Pendidikan konservasi lingkungan. Mendidik wisatawan dan masyarakat setempat
akan pentingnya arti konservasi. Proses pendidikan ini dapat dilakukan langsung di
alam.

10

3.

Pendapatan langsung untuk kawasan. Mengatur agar kawasan yang digunakan untuk
ekowisata dan manajemen pengelolaan kawasan pelestarian dapat menerima langsung
penghasilan atau pendapatan. Retribusi dan conservation tax dapat dipergunakan
secara langsung untuk membina, melestarikan dan meningkatkan kualitas kawasan
pelestarian alam.

4.

Partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Masyarakat diajak dalam merencanakan
pengembangan ekowisata, demikian pula di dalam pengawasan peran masyarakat di
harapkan ikut secara aktif.

5.

Penghasilan masyarakat. Keuntungan secara nyata terhadap ekonomi masyarakat dari
kegiatan ekowisata mendorong masyarakat menjaga kelestarian kawasan alam.

6.

Menjaga keharmonisan dengan alam. Semua upaya pengembangan termasuk
pengembangan fasilitas dan utilitas harus tetap menjaga keharmonisan dengan alam.
Apabila ada upaya disharmonize dengan alam akan merusak produk wisata ekologis
ini. Menghindari sejauh mungkin penggunaan minyak, mengkonservasi flora dan
fauna serta menjaga keaslian budaya masyarakat.

7.

Daya dukung lingkungan. Pada umumnya lingkungan alam mempunyai daya dukung
yang lebih rendah dengan daya dukung kawasan buatan. Meskipun mungkin
permintaan sangat banyak, tetapi daya dukunglah yang membatasi.

8.

Peluang penghasilan pada porsi yang besar terhadap negara. Apabila suatu kawasan
pelestarian dikembangkan untuk ekowisata, maka devisa dan belanja wisatawan
didorong sebesar7besarnya dinikmati oleh negara atau negara bagian atau pemerintah
daerah setempat.
Ekowisata adalah bagian dari pariwisata berkelanjutan (Wight, 1993; Western dan

David, 1993). Perbedaan ekowisata dengan pariwisata (Gambar 3) terletak pada
karakteristiknya. Karakteristik ekowisata lebih ke arah primitif dan alami, sedangkan
karakteristik pariwisata lebih ke arah hiburan (Wight, 1995).

11

Primitif Alami
(ekowisata)

Karakteristik
1. Lokasi yang leluasa, jauh, dan bebas dari aktivitas
2. Melihat tumbuhan, hewan, margasatwa dan alami
3. Penduduk asli, seni dan budaya
4. Benefit bagi masyarakat setempat
5. Tantangan fisik
6. Tempat belanja dan tempat makan yang baik
7. Atraksi populer

Hiburan
(Pariwisata masal)

8. Kehidupan malam/hiburan
Gambar 3 Diskriminan keunggulan ekowisata terhadap pariwisata
(Crosseley dan Lee, 1994)

Dilihat dari bentuk kegiatannya, ekowisata tampaknya tidak berbeda dari kegiatan wisata
alam biasa. Dalam pengembangan dan penyelenggaraan kegiatan ekowisata, kepedulian,
tanggung7jawab, dan komitmen tersebut harus diwujudkan dengan berpegang teguh pada
prinsip dan kriteria7kriteria pengembangan ekowisata.
Banyaknya batasan dan definisi ekowisata menunjukkan bahwa ekowisata
sebenarnya masih merupakan suatu konsep yang akan terus berkembang. Dalam penulisan
tesis ini mengacu pada batasan serta konsep ekowisata menurut Sekartjakrarini dan Legoh
(2004).
! ! # ( $ #20(,

1!$% $ $ ! 5 ! ,(

Ekowisata merupakan perpaduan antara aspek rekreasi dengan penyadaran
lingkungan agar kelestariannya dapat terjaga, serta

meningkatan kesejahteraan dan

perekonomian masyarakat. Wisatawan yang berkunjung di suatu daerah ingin mendapatkan
suatu pengalaman yang baru dan kepuasan dalam kunjungannya. Untuk itu perlu dilakukan
perpaduan antara keinginan wisatawan dengan pelestarian lingkungan, agar dapat berjalan
secara berkelanjutan. Wisatawan pada umumnya tidak memahami atraksi maupun obyek7
obyek yang ada, sehingga diperlukan panduan / interpretasi
wisatawan.

untuk mencapai tujuan

12

Istilah interpretasi semula berawal dari pemikiran para pengelola ‘kawasan alam
yang dilindungi’ sebagai konsep dan program untuk memberikan pendidikan kepada
pengunjung tentang sumberdaya alam dan ekosistemnya dengan maksud agar lebih
memahami dan menghargai lingkungan alam. Interpretasi dapat berperan penting dalam
ekowisata dengan mendidik wisatawan mengenal alam pada komunitas dan daerah yang
mereka kunjungi, dan juga mengenal masalah7masalah sumber daya alam, memberikan
informasi tentang konsekwensi pada setiap tindakan mereka dan merangsang wisatawan
untuk berperilaku yang melestarikan lingkungan.
Menurut Black (2000) pendidikan konservasi dan interpretasi merupakan elemen
penting dalam kegiatan Ekowisata dan dapat diberikan kepada pengunjung dengan
menggunakan berbagai media baik oleh pelaksana industri wisata, taman7taman wisata,
Taman Nasional maupun oleh masyarakat lokal. Kegiatan ekowisata berkaitan erat dengan
pendidikan dan kesadaran lingkungan. Menurut Brag (1990) dalam Black (2000)
berpendapat bahwa “Ekowisata melibatkan organisasi aktif, pendidikan dan interpretasi
lingkungan, kesadaran lingkungan, perhatian dan komitmen, melalui peningkatan
pemahaman dan apresiasi terhadap alam”.
)

$ ! 5 ! ,(

)

!$%! ( $ $ ! 5 ! ,(
Interpretasi adalah suatu mata rantai komunikasi antara pengunjung dan sumberdaya

yang ada (Sharpe, 1982). Istilah interpretasi, bermula dari pemikiran para pengelola
‘kawasan yang dilindungi’ sebagai konsep dan program untuk memberikan pendidikan
kepada pengunjung tentang sumberdaya alam dan ekosistemnya dengan maksud agar lebih
memahami dan menghargai lingkungan alam. Berdasarkan pemahaman tersebut diharapkan
pengunjung dapat mengambil bagian dalam usaha7usaha perlindungan dan pelestarian
lingkungan alam di kawasannya.
Seiring dengan pergeseseran nilai di kalangan wisatawan, konsep pengertian
interpretasi diadopsi oleh kalangan penyelenggara pariwisata dalam desain dan penawaran
produk. Adapun pengertian interpretasi dalam produk pariwisata adalah suatu kemasan
produk dengan muatan nilai7nilai substantif sumber7sumber (alam/budaya) untuk

13

memenuhi harapan pengunjung mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran tentang
lingkungan setempat (Sekartjakrarini dan Legoh, 2003). Interpretasi adalah pelayanan
kepada pengunjung yang merupakan mata rantai komunikasi antara pengunjung dengan
sumberdaya alam dan membantu pengunjung untuk merasakan sesuatu yang dirasakan oleh
interpreter tentang keindahan, keunikan alam, keanekaragaman dan berhubungan dengan
lingkungan, keajaiban alam dan perasaan ingin tahu.
Menurut Direktorat Taman Nasional dan Hutan Wisata (1988), interpretasi
merupakan kombinasi dari 6 (enam) hal yaitu: 1) pelayanan informasi, 2) pelayanan
pemanduan, 3) pendidikan, 4) hiburan, 5) inspirasi, 6) promosi. Kegiatan ini
diselenggarakan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pengunjung
juga dengan cara memperlihatkan langsung pengunjung dengan obyek interpretasi sehingga
pengunjung dapat memperoleh pengalaman langsung melalui panca indranya seperti
penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman ataupun perabaan. Pengertian ini
mengisyaratkan bahwa penyelenggaraan pariwisaa kini tidak cukup terfokus pada
pengembangan produk rekreatif generik dan penyelenggaraan yang hanya memperhatikan
unsur kenyamanan saja, akan tetapi harus memasukkan misi interpretasi di dalamnya.
Menurut Tilden (1957), dalam Interpreting Our Heritage menyatakan bahwa
Interpretasi adalah kegiatan pendidikan yang bert