Tata laksana Inisiasi Menyusu Dini

h. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur dan dicap setelah satu jam atau menyusu awal selesai. Prosedur yang invasive, misalnya suntikan vitamin k dan tetesan mata bayi dapat ditunda. i. Dengan rawat gabung ibu dan bayi akan mudah merespon bayi selama 24 jam ibu dan bayi tetap tidak dapat dipisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Pemberian minuman pre- lakktal cairan yang diberikan sebelum asi keluar dihindarkan. j. Dalam IMD akan melalui 5 tahapan prilaku sebelum dia menyusui, yakni: 1. Dalam 30 menit pertama, stadium istirahatdiam dalam keadaan siaga. Bayi diam tidak bergerak sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke keadaan luar kandungan. 2. Antara 30-40 menit, mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium, dan menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada ditangannya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting susu ibu. 3. Mengeluarkan air liur, saat menyadari bahwa adamakanan disekitarnya, bayi mulai mengeluarkan air liurnya. 4. Bayi mulai bergerak ke arah payudara. Areola sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala, menoleh kekanan dan kekiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tasngannya. 5. Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar, melekat dan menyusu dengan baik Rusli, 2008

B. Bidan 1. Defenisi

Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui oleh pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku, jika melakukan praktik yang bersangkutan harus mendaftar untuk mendapatkan izin praktik dari lembaga yang berwenang. Dalam melaksanakan praktik, bidan harus mampu memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan pada: wanita hamil, bersalin, nifas, BBL, bayi dan balita Hidayat dan mudfilah, 2009. Bidan Indonesia adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian dengan persyaratan yang berlaku. Jika melakukan peraktek yang bersangkutan harus mempunyai kualifikasi agar mendapatkan lisensi untuk praktik Sujianti dan Susanti, 2009. 2.Peran fungsi dan kompetensi bidan A. Peran sebagai pelaksana Sebagai pelaksana,bidan mempunyai tiga kategori tugas yaitu: 1. tugas mandiri a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan: 1. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien 2. Menentukan diagnosa 3. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi 4. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun 5. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan 6. Membuat rencana tindak lanjut kegiatantindakan 7. Membuat catatan dan laporan kegiatantindakan b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klien : 1. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pranikah 2. Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan dasar 3. Menyusun rencana tindakanlayanan dasar 4. Melaksanakan tindakanlayanan sesuai dengan rencana 5. Mengevaluasi hasil tindakanlayanan yang telah diberikan bersama klien 6. Membuat catatan dan pelaporan asuhan kebidanan c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal 1. Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil 2. Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien 3. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah 4. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun 5. Mengevaluasi hasil asuahn yang telah diberikan bersama klien 6. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien 7. Membuat pencatatan dan laporan asuhan kebidanan yang telah diberikan d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klienkeluarga: 1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien masa persalinan 2. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan 3. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas 4. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun 5. Mengevaluasikan bersama klien asuhan yang telah diberikan