Teknologi Suplementasi dan Pakan Komplit pada Ransum Berbasis Jerami Padi terhadap Populasi Bakteri dan Protozoa Rumen

TEKNOLOGI SUPLEMENTASI DAN PAKAN KOMPLIT PADA
RANSUM BERBASIS JERAMI PADI TERHADAP POPULASI
BAKTERI DAN PROTOZOA RUMEN

SKRIPSI
FATMA SARI

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

RINGKASAN
FATMA SARI. D24070117. 2012. Teknologi Suplementasi dan Pakan Komplit
pada Ransum Berbasis Jerami Padi terhadap Populasi Bakteri dan Protozoa
Rumen. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota

: Ir. Anita S. Tjakradidjaja, M.Rur.Sc.

: Dr. Ir. Ibnu Katsir Amrullah, MS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari aplikasi teknologi
suplementasi dan pakan komplit pada ransum berbasis jerami padi terhadap populasi
bakteri dan protozoa rumen. Jerami padi adalah limbah pertanian yang dapat
dimanfaatkan sebagai makanan ternak. Zat-zat yang terkandung di dalamnya seperti
selulosa sebenarnya masih dapat dimanfaatkan oleh sapi, namun terselubung oleh
dinding keras, yakni silika dan lignin, sehingga sulit dicerna. Teknologi suplementasi
merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan kemampuan mikroba terutama
bakteri rumen dalam meningkatkan kapasitas ternak untuk mencerna jerami padi.
Teknologi suplementasi yang dicobakan adalah dalam bentuk suplemen yang
pemberiannya dipisahkan dari jerami padiatau digabungkan dengan jerami padi
dalam bentuk pakan komplit. Suplemen yang dikembangkan adalah suplemen kaya
nutrien yang mengandung bahan-bahan berikut: dedak padi, tepung daun (daun
singkong, daun lamtoro, dan daun turi), tepung ikan, dan campuran mineral.
Terdapat empat perlakuan, yaitu R1 (ransum mengandung 100% jerami padi),
R2 (ransum mengandung 82,78% jerami padi dan 17,22% dedak padi), R3 (ransum
mengandung 80,39% jerami padi, 16,72%, dedak padi dan 2,89% SKN), dan R4
(ransum mengandung 100% pakan komplit). Keempat ransum perlakuan ini
difermentasi in vitro dengan metoda Tilley dan Terry (1963) yang dimodifikasi oleh

Sutardi (1979), dan populasi bakteri dan protozoa dihitung pada waktu inkubasi 1, 3
dan 5 jam. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak kelompok (RAK) berpola 4 x 3 dengan 4 perlakuan faktor A (ransum
perlakuan) dan 3 perlakuan faktor B (waktu inkubasi) serta 5 ulangan. Peubah yang
diamati antara lain populasi protozoa total, bakteri total, bakteri proteolitik, bakteri
amilolitik, dan bakteri selulolitik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu inkubasi memberikan
pengaruh yang nyata (P