Strategi dan kendala penerapan kurikulum tahun 1997 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LAPORAN PENELITIAN
STRATEGI DAN KENDALA PENERAPAN KURIKULUMTAHUN

1997

DI lAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh :

Dr. Amlal BlIkhdar. MA
Drs. SyalDSllli, MA

Dn. Iss Salam, MA.
Drs. Tiea RohmlltJn
Kasmllli

FAKULTAS USBULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYARIF BIDAYATULLAH
JAKARTA
1999


M
イerヲG|jstOAセa[ャn

lATN
セLャN

KA in

,A,

LEMBAR PENGESAHAN

Penelitian

yang berjudul : "STRATEGI

DAN KENDALA

PENERAPAN


KURIKULUM TAHUN 1997 DI lAIN SYARIF mDAYATULLAH JAKARTA

Oleh:

Tim Peneliti FakuJtas Ushuluddin

Mengetahui :
Kepala Pusat Penelitian

KATA PENGANTAR

Albamdulillah, wa syukurillah, wa shalatu wa salamu 'ala Rasulillah Muhammad
ibn Abdillah, wa 'ala alihi wa shahbihi l.\ima'in arnma ba'd.
Segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah Swt, serta shalawat dan salam
dimohonkan untuk Nabi dan Rasul terakhir Muhammad SAW, terima kasih yang tidak
terhingga kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah memberilam kesempatan
dan bantuan baik moril mll1lpun materil untuk terlaksananya penelitian ini.
Selanjutnya, kami menyampaikan laporan hasil penelitian kolektif dengan judol
"Strategi dan Kendala Penerapan Kurikulum Tahun 1997 di JAIN SyarifHidayatullah
Jakarta". Selain sebagai pertanggnng jawaban alas kepercayaan yangdiberikan, laporan

ini juga dimalamdkan sebagai bahan masnkan bagi JAIN SyarifHidayatullah Jakarta untuk
bahan pmimbangan dalam menetllpkan· kebijakan-kebijakan.
Disadari benar bahwa penelitian ini dapat beIjalan

karenaberlcat bantuan dari

berbagai pihak, khusuanya kllrena kepercayaan JAIN SyarifHidayatullah Jakarta pada Tim
Penelitiini. Untuk itu taklupadihaturkanbanyak terimakasih,demikiaIl pula kepada
berbll8ai pihak Jainnya yang tidak dapat disebutkan salll persatu dalam Japoran ini tak
lupa dihaturkan terlma kasih.
Akhirnya, kami berharap Walll1lplUl penelitian ini diyakini masih mengandtmg
keku:ranagn dan kelemahan di sana-sini, tetllp ada manfuatnya, khusummya bagi JAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, nmunmya bagi kalangan civitas akademika.Saran dan kritik
membangun dan berbagai pihak diharapkan dapat menambah mutu penelitian ini.

dイ[MェセXエGb。ォィ ゥ Lma

1mn'.vt 502404&3

DATIAR lSI


KA.TA PENGANTAR
BABA

BAB

BAB

BAB

I

n

ill

IV

PENDAHULUAN
A. Law Belakang


1

B. Perumusllll Maslah

4

C. TujulIll Penelitian

4

D. Kegunann PenelitilUl

5

E. Metode Penelitian

5

F. Jadwal Penelitiall


6

G. Personalia Penelitian

6

D. Pembiayaan Penelitillll

7

KERANGKA TEORl

8

A. Tinjauan Pustaka

8

B. Spesifiknsi Angket dan Pedoman WaWllllcara


19

BASil.. PENELITIAN

21

A. Deslaipsi dan InterpretllBi Data

21

B. Analisis Data

31

PENUTUP

39

A Kesimpulan


39

B. Saran

40

DAFTAR PUSTAK.A.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum
kurikulum
cukup

tahun

mendasar,


tahun

1997

merupakan

1995. Namun,

perbaikan

perbaikan
yang

yaitu mengubah setiap mata

atas

dilakukan


kuliah

yang

dulunya dua SKS (sistem kredit semester) menjadi rata-rata
tiga

SKS. Hata kuliah yang bertingkat, seperti tafsir

I,

II, III, dan IV dihilangkan dan dijadikan satu saja, yaitu
tafsir.
Jumlah

Akibatnya
SKS

jumlah mat a


yang harus dipenuhi

kuliah

semakin

sedikit.

oleh

mahasiswa

dulunya

adalah sebanyak 160 SKS --SKS maksimum yang boleh diambil,
tetapi

sekarang setiap mahasiswa cukup mengambil 144

SKS

--SKS minimum yang boleh diambil. Dengan demikian, rentang
waktu belajar mahasiswa semakin singkat dan mereka
rong

untuk

cepat selesai. Salah

satu

alasan

terdo-

mahasiswa

dibolehkan mengambil 144 SKS adalah kalau jumlah

tersebut

sudah

termudah

memenuhi syarat kenapa tidak diambil yang

dan tercepat tersebut.
Kurikulum baru ini tidak seperti kurikulum sebelumnya

--yang melampirkan silabi setiap mata kuliah,

1

tetapi

hanya mencantumkan nama mat a kuliah saja, sedangkan isinya
diserahkan kepada lAIN masing-masing. Karena itu, Pembantu
Rektor lAIN Jakarta ketika memberikan pengarahan pada loka
karya

kurikulum nasional dan lokal tanggal 25 Maret

1998

menyatakan bahwa setiap lAIN diberi kebebasan mengisi mat a
kuliah

itu disesuaikan dengan sumber daya

masing-masing

lAIN. Jika sumber daya dosen

dan

kemampuan

lAIN

lebih banyak daripada sumber daya lAIN di Aceh

Jakarta

umpamanya,

maka bobot isi kurikulum dengan mata kuliah yang sama bisa
jadi

tidak sama. Jadi, salah satu ukuran

kualitas

suatu

lAIN

ditentukan oleh sumber daya dan

kemampuannya

dalam

memberikan yang terbaik kepada mahasiswa. Dengan demikian,
akan timbul persaingan sehat antara lAIN yang ada.
Di samping itu, mat a kuliah berbobot lokal diperbanyak menjadi 40%, sedangkan yang berbobot nasional tinggal
60% saja lagi. Dengan keputusan ini, lAIN diharapkan mampu
lebih kreatif dan inovativ untuk mengembangkan bidang yang
merupakan
Jakarta

ciri
ciri

Yogyakarta

khas
khasnya

lAIN

masing-masing,

pembaharuan

seperti

pemikiran

Islam

adalah pengembangan pemikiran ten tang

lAIN
dan

perban-

dingan agama, begitu juga lAIN lainnya.
Perubahan
desentralisasi

kurikulum
pendidikan,

ini

didasari

terutama

atas

pendidikan

Otonomi yang lebih luas diberikan kepada setiap
tinggi.

Persoalannya

kemudian

adalah

mampukah

semangat
tinggi.
perguruan
masing-

masing

lAIN merealisasikan harapan ideal tersebut.

Jawa-

bannya tergantung pada kemauan dan kemampuan mereka.
Peersoalan
saja

lebih lanjut dari perubahan

dalam substansinya, tetapi lebih pada

Bagaimana

masing-masing

lAIN

menyikapi

begitu

mendasar dan mengatur jadwal yang

dengan

sistem dua SKS. Semua komponen

itu

tidak

penerapannya.
perubahan
sudah

yang

terbiasa

sivitas

akademika

dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian.
lAIN Syarif Hidayatullah salah satu lAIN yang cukup
responsif

dalam

menyikapi hal itu.

Terbukti

di

setiap

fakultas sudah dilakukan loka karya tentang kurikulum baru
tersebut.
seminar

Begitu

juga pihak

ten tang

institut

telah

pembentukan silabi bagi

mengadakan

tiap-tiap

mata

kuliah tanggal 1 Mei 1998.
Strategi
tetapi

apakah

diseminarkan
dihadapi

lAIN

Syarif

Hidayatullah

di lapangan sesuai
atau

dengan

tidak. Atau apakah

ada

cukup
petunjuk

yang

kendala

yang

di lapangan, baik dari segi administrasi

dari segi akademis. Persoalan inilah yang ingin
sehingga

tepat,

pelaksanaan untuk tahun-tahun yang

maupun

diteliti,

akan

datang

lebih baik dan sesuai dengan semangat kurikulum baru
yaitu

memberikan

kesempatan masing-masing

lAIN

dalam mengembangkan bidang keilmuan yang diminati,

itu,

otonomi
sesuai

dengan sumber daya dan kemampuan lAIN tersebut.
Untuk

melihat

kesiapan

3

dan

pelaksanaan

harapan

tersebut

perlu penelitian yang mendalam,

perangkat-perangkat. yang

ada baik dari

yaitu

meneliti

aspek

kebijakan

maupun dari aspek pengelola.

B. Perumusan Masalah

tian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas

peneli-

ini memfokuskan pada bagaimana strategi lAIN

Syarif

Hidayatullah
kendala

dalam

menyikapi kurikulum

tahun

1997

apa yang didapati di lapangan, baik dalam

dan

bidang

administrasi dan akademis. Untuk mengetahui strategi
dilakukan

lAIN akan diteliti berbagai kebijakan

institut

dan fakultas tentang kurikulum tersebut. Apakah ada
ronisasi

dengan

semangat kurikulum

baru

yang

sink-

tersebut

atau

tidak. Setelah itu diteliti juga pelaksanaannya di

lapan-

gan,

dosen,

dengan menyebarkan angket, baik kepada pihak

mahasiswa

maupun pengelola administrasi. Angkat ini

mengungkapkan

kendala

apa yang dihadapi

oleh

dosen

akan
di

lapangan.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Strategi apa yang dilakukan oleh lAIN Syarif Hidayatullah dalam menyikapi kurikulum tahun 1997.
2. Apakah strategi yang dilakukan lAIN Syarif Hidayatullah
sudah

sesuai dengan semangat desentralisasi

4

kurikulum

tersebut atau belum.
3. Faktor-faktor

apa yang menghambat penerapan

kurikulum

tahun 1997 itu, baik dari aspek akademis maupun

admin-

istratif.

D. Kegunaan Penelitian
Hasil
bagi

penelitian ini akan bermanfaat atau

berguna

lAIN Jakarta, khususnya dan lAIN pada umumnya

mengambil langkah-langkahyang diperlukan untuk

dalam

penerapan

perubahan kurikulum dan hal-hal yang berkaitan dengan itu.
Di

samping

selama

itu, kurikulum tahun 1997

baru

dilaksanakan

satu tahun perlu segera dievaluasi agar

selanjutnya

dapat

berjalan lebih

efisien

penerapan

dan

efektif.

Hasil dari penelitian tersebut dapat juga dijadikan

bahan

pertimbangan bagi lAIN lainnya.

E. Hetode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
penelusuran
kurikulum
itu,
lAIN,

proses

munculnya

surat

keputusan

metode
tentang

tahun 1997 dan berbagai kebijakan mengenai

baik di tingkat Departemen Agama maupun
terutama

lAIN Syarif Hidayatullah

di

Jakarta.

hal

tingkat
Untuk

mengetahui kendala yang muncul di lapangan akan disebarkan
angket

kepada

para pengelola pendidikan

dan

mahasiswa.

Populasi dari penelitian ini adalah para dosen dan

mahasiwa

dari

Ushuluddin,

lima fakultas,

Syari'ah,

yaitu

Adab, dan

Fakultas

Dakwah.

Tarbiyah,

Kemudian

para

pengelola administrasi, terutama bidang akademik, baik
tingkat

institut maupun di tingkat fakultas. Sampel

diambil

sekitar 10% dari pihak dosen

sedangkan

dan

di
yang

adiministrasi,

mahasiswa sebanyak lima persen,

terutama

yang

sudah mengalami kurikulum baru.

F. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal

pelaksanaan

penelitian

akan

mulai

dari bulan Desember 1998 sampai bulan

yaitu

selama

4

(empat) bulan,

dengan

berlangsung
Maret

1999,

pembagian

waktu

sebagai berikut:

1. Waktu persiapan selama satu bulan
2. Waktu pelaksanaan selama dua bulan
3. Waktu penulisan laporan satu bulan (rincian jadwal
terlampir)

G. Personalia Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kolektif

dosen

Fakultas Ushuluddin lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
anggaran
1. Ketua

1998/1999,

yang para peneliti

Dr. Amsal Bakhtiar

2. Sekretaris: Drs. Syamsuri, MA

adalah:

3. Anggota

Drs. Isa Salam, Mag

4.

Ora. Tien Rohmatin

5.

Kasmini, BA

I. PeJilbiayaan

Penelitian ini dibebankan pada anggaran
DURK lAIN Jakarta tahun anggaran 1995/1999.

7

penelitian

BAB

n

KERANGKA TEOR!

A. Tinjanan Pustaka
1. Pengeman dan Fungsi Kurikulum
Setiap lembaga pendidikan yang akan

menyelenggarakan

suatu Ulmha

pendidikan perlu menmmskan tujuan yangjelas. Dengan bertitik tolak pOOa tujuan
tersebut kemudiWl

direncWlakWl kegiatWl-kegiatWl YWl8 akWl

peserta didik (mahasiswa). Semua kegiatWl

dis!yikWl kepOOa

dan pengalaman be1!yar YWl8

direncanakan, diprogramkWl dan diselenggarakan

oleh tenaga pendidik untuk

mahasiswa dengan maksud mencapai tujuan pendidikan dinamakWl kurikulum.
TUjUWl kurikulum yang akan dicapai, melalui

kegiatWl akademik

barns

dinyatakan secara jelas. Tujuan kegiatWl akOOemik ini merupakWl perumusan YWl8
jelas tentang perubahllD perubahllD pada kemampUllD pengetll1man, keterampilllD dllD
sikap mahasiswa YWl8 hendak dicapai sesudah ia menyelesaikllD pendidikan.
Dalam UndWlg-UndWl8 Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional disebutkllD bahwa kurikulum

adalah

seperWIgkat

rencllDR dllD pengatunm mengenai isi dan pe1!yarllD serta carn YWl8 digunakllD
sebagai pedomllD penyelenggllfll8ll kegiatllD bell\iar mengl\iar. 1

Selurnet, PoroG Be/ajar Mengajar Valam Slstem Krrrdit Sf?mester (SKS), Bumi
AkBarn, Jakarta, 1991.

.,

Dllri ungakapan di otas dapat dipahllUli bahwa kurilmlum itu adaIBh :
- Suatu bahan tertulis

yang berisi uraian tentang program pendidikan di 8uatu

Perguruan Tinggi yang hllT\lll dilaksanakan dari tahun ke tahWi.
- Suatu bahan tertulisyang dimaksudlmn untuk diperglIDokan oleh pora dosen dalam

melaksanakan pel18l\iaran untuk mahasiswa.
- Suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan cora-cora yang penting dllri 8uatu

rencana

pendidikan

dalam bentuk yang sedemikian

rups, sehingga dapat

dilaksanakan oleh dosen di Perguruan Tinggi.
- Thjuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran dan
cora-cora penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan.
- Suatu progrnm pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai

tnjuan-tnjuan pendidikan tertentu. 2
Dalam proses belajar mengajar, kedudukankurilmlum sangat penting, karena
dengan kurikulum mahasiswa sebagai individu yang berkembang akan mendapat
manfaat. Di samping itn kurilmlum juga berfimgsi bagi kepentingan-kepentingan
pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan.
- Fungsi kurilmIum sebagai alatljembatan dalam rangka mencapai tnjuan pendidikan.
Thjuan pendidikan dapat digambarlam dllri tnjuan tertinggi, yaitn tqjuan terakhir
yang akan dicapai yang disebut Thjuan Pendidikan Nasional, Thjuan Fungsional,
Tujuan Kurikuler, sampai tnjuan yang paling rendah, Tujuann Intruksional, yaitn
tnjuanyang akan dicapai setelah kegiatan belajar.

2

UU RINo. 2 Tah1ID 1998 tentang: Slstem Pend/dl1ran NasionaJ

Tujuan pendidilam tefllebut hllflJll dicapai seclll1l bertingkat. Tingkat paling baWllh
hllflJll mendukung unhJk tercapainya Tujuan Pendidikan Nasional.
- Fimglii kurikulwn bagi mahasiswa
Kurikulwn sebagai urgensi belajar dillll8Ull dan disiapkan W1tuk mahasiswa sebagai
salah satu

konsekwensi

pendidilam semester. Dengau kurikulwn diharapkan

mahasiswa akan mendapst

sejwn1ah pengalaman

besar

yang kelak dapat

dikembangkan, guna melengkapi bekal hidup mereka.
- Fungsi kurikulwn bagi DosenlfenagaPelJ81Yar
Bagi plll1l dosen, kurikulwn berfungsi sebagai pedoman ketja dalam menyusun dan
mengorgmUsasi pengalaman belajar plll1l mahasiswa. Di samping ito, kurikulwn
juga

berfimgsi sebagai pedoman IDltuk

mengadakan

evaluasi terhadap

perkembangan mahasiswa dalam rangka menyerap sejwn1ah pengalaman yang
diberi1rnn.
- Ftmgsi kurikulwn bagi Pimpinan Perguruan Tinggi (Rektor, Pembantu Rektor 1, atau
Dekan dan Pembantu Dekan 1).
Bagi plll1l pemimpin perguruan tinggi, kurikulwn berfimgsi sebagai pedoman dalam
mengadakan fimgsi BUpervisi (IDltuk memperbaiki situasi belajar, IDltuk menciptakan
situasi yang menWljang proses belajar mahasiWR ke arab yang lebih baik, unhJk
memberikan bantuan kepada plll1l dosen dalam mengajar). Selain itu bagi mereka,
kurikulwn juga berfimgsi sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulwn
Iebih lanjut, dan pedoman IDltuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mcn81Yar.

Uk

- Fungsi kurikulum bagi Orang Tua Mohasiswa
Bagi orang tua mahasiswa, kurikulum berfungsi Wltuk membuka peluanglkesempatan
pada mereka WJtuk turut serta membantu usaha perguruan tinggi dalam ュ・セオォ。ョ
putra-putri

mereka,

berupa konsu1tasi langmmg tentang masalah-masalah yang

dihadapi anale-anale mereka atau bel]>artisipasi dalam membimbing anak-anak
mereka agar berhasil mencapai tujuan pendidikan .
- Fungsi Kurikulum bagi LembagaPendidikan Tingkat di atasnya
Selain berfungsi b98i Perguruan Tinggi bersonglO1t a n, kurikulum juga berfungai bOSi
lembaga pendidikan pada tingkat di atasnya, antara lain sebagai pemeliharaan
keseimbangan proses pendidikan, dan sebagai upaya penyiapan tenaga bam.
- Fungsi Kurikulum bagi Masyarakat
Di antara fimgsi kurikulum bagi masyarakat adalah sebagai sar-ana ikut memberikan
bantuan guna memperlancar- pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan
keIjasama dengan pihale orang tuaI masyarakat, dan ikut memberikan kritik/saran
yang membangun dalam ranglea penyempumaan program pendidikan di Perguruan
Tinggi agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan pekerjaan.
2. Komponen KmikuJmn

Kurikulum adalah sauotu sistem

yang mempunyai sekurang-kurangnya

empat kelllllIIlpuan pokok, yaitu:: tujuan, isi, organisasi, dan M[セe・エャZイウ

..........•••".•.•"..•. セ .._

a.1. Tujuan
Sebagai sebuah

program, Kurikulum dimaksudkan WJtuk mencapat

sejmnlah tujuan pendidikan. Tujuan tersebut menjadi arab atan llCUan segala

kegiatan

pendidikan

yang

dijalankan.

pendidikan/peD8lYaran dapat diukur
pencapaian tujuan-tujuan

Berhasil

dari sebernpa

tidalmya

progrnm

jauh dan banyalmya

tersebut. Dalam setiap kurikulum

lembaga

pendidikan, harns dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang akan/hendak
dicapai oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Secam umum
kurikulum, yaitu セオ。ョ

lerdapat dna tujuan

yang tercantum dalam setiap

secam keseluruhan dan tujuan setiap bidang studi atau

mala kulillh.

a.2. Tujuan setiap bidang studilmata kuliah
Tujuan ini merupakan penjabaran

tujuann Institusional di atas, yang

meliputi tujuan kurikulum dan instruksional yang terdapat dalam setiap GBPP
(Garis-garis Besar Progrnm PeD8lYaran) liap bidang studi/mata kuliah. Baik
tujuan kurikulum maupun inlruksional mencakup aspek-aspek pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diharapkan dimiliki anak didik setalah
mempelajari liap bidang studi dan pokok bahasan dalam proses pengajaran.

b. lsi
Setiap progrnm kuriku1um bensi segala sesuatu yang diberikan kepada
anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. lsi
kurikulum meliputi

jenis-jenis bidang studi yang diajarkan

dan isi/satuan

progrnm masing-masing bidang studi tersebut Jenis-jenis bidang studi ditentukan
berdasarkan

tujuan institusional lembaga pendidikan dengan kriteri!L!!I!.lIkah,
ZGMセ \ B [ ^ M セイ

·t· 'f, サセゥM

bidang-bidang studi itu menopang tujuan stan tidal