Tumpang sari dengan tanaman semusim Tumpang sari dengan tanaman tahunan Integrasi dengan Ternak

IV. DIVERSIFIKASI USAHA PADA BUDIDAYA KOPI

A. Tumpang sari dengan tanaman semusim

1. Diusahakan selama masa persiapan lahan dan selama tanaman kopi belum menghasilkan tajuk kopi belum saling menutup atau selama iklim mikro masih memungkinkan. 2. Untuk pengusahaan yang bersifat lebih permanen pada lahan datar dapat dilakukan dengan sistem budidaya lorong alley cropping. Pada tiap 3-5 barisan kopi disediakan lorong dengan lebar 8 m untuk tanaman tumpangsari. 3. Tanaman semusim yang banyak diusahakan a.l. yaitu jenis hortikultura tomat dan cabe, palawija jagung, kacang- kacangan dan umbi-umbian. 4. Tanaman jagung yang mempunyai pertumbuhan tinggi dapat juga berfungsi sebagai penaung sementara yang efektif. 5. Limbah tanaman semusim dimanfaatkan untuk pupuk hijau atau mulsa kopi.

B. Tumpang sari dengan tanaman tahunan

1. Dipilih yang memiliki kanopi tidak terlalu rimbun, daun berukuran kecil atau sempit memanjang agar dapat memberikan cahaya diffus dengan baik. 2. Bukan inang hama dan penyakit utama kopi. 3. Tidak menimbulkan pengaruh allelopati. 4. Pohon penaung produktif ditanam dengan jarak 10 m x 10 m tergantung ukuran besarnya tajuk tanaman. 5. Pohon produktif yang banyak dipakai untuk kopi Arabika a.l. Macadamia dan jeruk, sedangkan untuk kopi Robusta a.l. petai, jengkol, pisang alpokat, jeruk dan kelapa. Pedoman Teknis Budidaya Kopi yang BaikGood Agriculture Practices GAP on Coffee 55 6. Jeruk keprok ditanam dengan jarak 6 m x 6 m atau 8 m x 8 m. Macadamia, petai dan jengkol ditanam dengan jarak 5 m x 5m, kemudian secara berangsur-angsur dijarangkan menjadi 10 m x 10 m. Gambar 21. Pisang, cengkeh, kelapa dan jeruk sebagai alternatif penaung produktif. Sumber : Puslitkoka .

C. Integrasi dengan Ternak

1. Jenis ternak disesuaikan dengan kondisi lingkungan kebun. 2. Jenis ternak yang dapat diintegrasikan di kebun kopi antara lain kambing, domba, sapi, babi dan lebah. 3. Ternak sebaiknya dipelihara secara intensif di dalam kandang 4. Selain untuk pupuk, kulit buah kopi dapat diproses menjadi pakan sapikambing dengan terlebih dahulu diolah. 5. Untuk pakanan hijau dapat diperoleh dari hasil pangkasan tanaman kopi dan penaung, maupun gulma yang dapat digunakan secara langsung. 6. Kotoranlimbah ternak dipakai untuk pupuk organik pada tanaman kopi. Pedoman Teknis Budidaya Kopi yang BaikGood Agriculture Practices GAP on Coffee 56 Gambar 22. Integrasi kopi dengan ternak sapi dimana ternak dipelihara secara intensif di dalam kandang. Sumber : Ditjenbun . Pedoman Teknis Budidaya Kopi yang BaikGood Agriculture Practices GAP on Coffee 57

V. PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN