I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi yang selanjutnya disingkat BPPHP
Wilayah X Pontianak adalah unit pelaksana teknis di bidang pemantauan pemanfaatan hutan produksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Bina Produksi Kehutanan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.557Menhut-II2006 Jo. P.24Menhut-II2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Pemantauan Pemanfaatan hutan Produksi diatur bahwa Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi tenaga teknis
bidang produksi kehutanan, penilaian sarana dan metode pemanfaatan hutan produksi serta pengembangan informasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pemanfaaatan
hutan produksi lestari. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi menyelenggarakan salah satu fungsi yaitu pelaksanaan
pengembangan informasi pemanfaatan hutan produksi lestari. Ketersediaan data dan informasi yang lengkap dan akurat merupakan hal mutlak yang
harus dimiliki oleh sebuah Instansi. Karena dengan informasi dan data tersebut sebuah instansi dapat menentukan tujuan, sasaran dan tindakan yang tepat dalam rangka
implementasi tugas pokok dan fungsinya. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.6Menhut-II2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Statistik Kehutanan maka penyusunan statistik kehutanan dilakukan oleh instansi Pemerintah Pusat dan Daerah serta Badan Usaha Milik Negara BUMN
lingkup Departemen Kehutanan, dengan ketentuan Statistik Kehutanan tingkat Unit Pelaksana Teknis UPT Departemen Kehutanan disusun oleh Unit Pelaksana Teknis
UPT Departemen Kehutanan. Buku Statistik Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah X Pontianak
Tahun 2008 ini merupakan penerbitan lanjutan dari buku statistik tahun sebelumnya yang disusun berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data
dalam tahun bersangkutan.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Statistik dimaksudkan sebagai perangkat yang terintegrasi dalam mencapai harmonisasi penyusunan rencana dalam rangka implementasi tugas pokok
dan fungsi Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah X Pontianak maupun tugas-tugas tambahan yang dibebankan untuk jangka waktu 1 satu tahun kedepan.
1
Sedangkan tujuannya adalah memberikan data dan informasi mengenai hasil pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi
Wilayah X Pontianak selama tahun 2008, yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi guna upaya penyempurnaan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan kehutanan dimasa mendatang.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan Statistik Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah X Pontianak Tahun 2008 meliputi bidang-bidang tugas sertifikasi tenaga
teknis serta pemantauan dan evaluasi hutan produksi.
2
2
K ON DI SI U M U M
II. KONDISI UMUM A.
Wilayah Kerja Wilayah kerja BPPHP Wilayah X Pontianak meliputi seluruh Provinsi Kalimantan Barat,
semula terdiri dari 10 Kabupaten dan 2 Kota yaitu : Kabupaten Pontianak, Kabupaten Landak, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sintang, Kabupaten
Melawi, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Ketapang serta Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Dalam tahun 2008
telah bertambah 2 kabupaten baru yaitu Kebupaten Kayong Utara yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kubu Raya hasil pemekaran
dari Kabupaten Pontianak.
B. Fungsi dan Luas Kawasan Hutan
Kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Barat ditunjuk oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan melalui Surat Keputusan No. 259Kpts-II2000 tentang Penunjukan
Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Barat. Penunjukan kawasan hutan ini berdasarkan hasil padu serasi antara Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi RTRWP
dengan Tata Guna Hutan Kesepakatan TGHK. Fungsi-fungsi kawasan hutan dan luasannya yang berada di Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan No. 259Kpts-II2000 tanggal 23 Agustus 2000 disajikan pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Luas dan fungsi kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Barat
No. Fungsi Kawasan
Luas Ha A.
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam darat dan perairan
1. Hutan Cagar Alam
153.275 2.
Hutan Taman Nasional 1.252.895
3. Hutan Wisata Alam
29.310 4.
Suaka Alam Laut dan Daratan 22.215
5. Suaka Alam Perairan
187.885 B.
Hutan Lindung 2.307.045
3
No. Fungsi Kawasan
Luas Ha C.
Hutan Produksi 1.
Hutan Produksi Terbatas 2.445.985
2. Hutan Produksi
2.265.800 3.
Hutan Produksi yang dapat dikonversi 514.350
JUMLAH 9.178.760
Sumber : Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 259Kpts-II2000 tanggal 23 Agustus 2000
C. Pemanfaatan Hutan Produksi