111
Islamic Communication Journal Vol. 01, No. 01, Mei-Oktober 2016
Nilnan Ni’mah
islami di Indonesia semakin pesat. Hal ini juga merupakan hasil dari
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju.
Kecerdasan masyarakat dalam me- ngkonsumsi media baca=media
massa semakin tinggi. Dakwah tidak lagi hanya mengandalkan media
audial saja, tetapi juga memanfaatkan media visual maupun audio visual.
Media visual diyakini bisa membuat masyarakat penerima pesan dak-
wah lebih terstimulus, karena mem- butuhkan proses penafsiran makna
yang lebih dalam, tidak semudah bila dibandingkan media audio visual yang
sudah terpapar jelas.
Poster dakwah yang berisi kalimat-kalimat dan gambar yang
bernuansa Islami dikembangkan untuk menjawab tantangan dakwah
masa kini. Poster ini tidak dibuat asal-asalan tetapi harus setidaknya
lima kriteria desain poster yang baik, yaitu adanya fokus tema, impact
atau pengaruh, konsisten dengan detail, komposisi yang seimbang dan
tipograi yang menarik. Desain poster ini dibuat sebaik mungkin untuk
menarik minat pembaca yang menjadi penerima dakwah. Isi pesannyapun
harus bersumber dari al-Qur’an dan hadits atau dari para tokoh pemikir
Islam.
Muslim Designer Community MDC adalah salah satu kelompok
komunitas designer muslim di In- donesia yang membuat poster-poster
bernuansa islami. Komunitas ini terbentuk tahun 2013, berpusat di
Gonilan, Surakarta dan beranggotakan lebih dari 8000 orang yang tersebar
di Indonesia dan di luar negeri. Komunitas ini bertujuan unuk me-
nyampaikan nilai-nilai dakwah yang tidak selamanya harus melalui
ceramah, karena karya visual pun bisa berbicara dakwah. Lewat sajian
poster-poster dengan muatan-muatan isi yang menarik dan kreatif namun
tetap berpegang pada pegangan lan- dasan Qur’an dan Sunnah. Hasil karya
mereka sudah dipamerkan dalam beberapa event pameran, seperti pada
acara penggalangan dana untuk Gaza, acara Car free day, pameran Book fair,
dan lain sebagainya.
4. Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual me- rupakan salah satu bagian dari seni
terap yang mempelajari perencanaan dan perancangan pelbagai bentuk
informasi komunikasi visual. Per- jalanan kreatifnya diawali dengan
menemukan dan mengenali per-ma- salahan ko-munikasi visual, mencari
data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan
karakteristik target sasaran, sampai
dengan visualisasi inal desain un- tuk mendukung tercapainya sebuah
komunikasi verbal-visual yang fungsional, persuasif, artistik, estetis
dan komunikatif Tinarbuko, 2009 : 28. Artinya, menurut Sumbo
Tinarbuko, desain komunikasi vi- sual dapat dipahami sebagai salah
satu upaya pemecahan masalah komunikasi atau komunikasi visual
untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru diantara desain yang baru
Tinarbuko, 1998 : 66.
112
Islamic Communication Journal Voll. 01, No. 01, Mei-Oktober 2016
Sementara Widagdo 1993 : 31 menyatakan desain komunikasi
visual dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari
rasionalitas, dilandasi pengetahuan, bersifat rasional dan pragmatis.
Dunia desain komunikasi visual se- nantiasa dinamis, penuh gerak dan
perubahan karena peradaban dan ilmu pengetahuan modern memungkinkan
lahirnya industrialisasi. T. Sutanto 2005 :15 menyatakan bahwa de-
sain komunikasi visual senantiasa berhubungan dengan penampilan
rupa yang dapat dicerap orang banyak dengan pikiran dan perasaan. Rupa
yang mengandung pengertian atau makna, karakter atau suasana yang
mampu dipahami oleh khalayak umum atau terbatas.
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep ko-
munikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam pelbagai
media komunikasi visual dengan
mengolah elemen desain grais yang terdiri dari atas gambar ilustrasi,
huruf dan tipograi, warna, komposisi dan lay-out. Semua itu dilakukan
untuk menyampaikan pesan secara visual, audio, danatau audio visual
kepada target sasaran yang dituju.
Dalam dunia desain komunikasi visual, huruf dan tipograi adalah
elemen penting yang sangat di- perlukan untuk mendukung proses
penyampaian pesan verbal dan visual.
Tipograi dalam hal ini adalah seni memilih dan menata huruf untuk
pelbagai kepentingan menyampaikan informasi berbentuk pesan sosial
ataupun komersial. Tipograi da- lam konteks desain komunikasi
visual mencakup pemilihan bentuk huruf, besar huruf, cara dan teknik
penyusunan huruf menjadi kata atau kalimat sesuai dengan karakter pesan
yang ingin disampaikan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mudah-tidaknya ke-
tersampaian sebuah pesan verbal yang terkandung dalam karya desain
komunikasi visual, diantaranya :
Pertama, latar belakang, yakni warna dasar dan tekstur kertas yang
digunakan. Teks yang menjadi unsur utama dari sebuah pesan verbal akan
terlihat jelas manakala keberadaan warna huruf dan latarnya cukup
kontras.
Kedua, besar huruf yang di- gunakan. Ukuran standar teks adalah
antara 6-10 point, tergantung luas ruangan yang tersedia dan banyak
sedikitnya teks yang akan ditampilkan, juga menyesuaikan keluarga huruf
yang ingin ditampilkan. Danton Sihombing 2001 : 28 menyatakan
bahwa keluarga huruf terdiri atas pelbagai kembangan yang berakar
dari struktur bentuk dasar regular sebuah alfabet dan setiap perubahan
huruf masih memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang
pokok dalam keluarga huruf dibagi menjadi tiga bentuk pengembangan
: kelompok berat, terdiri dari light,
regular dan bold; kelompok proporsi condesed, regular, dan extended;
kelompok kemiringan yaitu italic.
Ketiga, spasi antar huruf, kata, mapun jarak antar baris kalimat.
Keempat, faktor-faktor subyektif
Dakwah Komunikasi Visual ... hal. 105-121
113
Islamic Communication Journal Vol. 01, No. 01, Mei-Oktober 2016
Nilnan Ni’mah
seperti jarak baca maupun kualitas penerangan ketika membaca.
A.D. Pirous 1989 menyatakan bahwa desain komunikasi visual
pada hakikatnya adalah suatu bahasa. Tugas utamanya adalah membawakan
pesan dari seseorang, lembaga, atau kelompok masyarakat tertentu kepada
orang lain. Sebagai bahasa, efektivitas penyampaian pesan tersebut menjadi
pemikiran utama seorang desainer komunikasi visual.
Untuk itu seorang desainer haruslah: pertama, harus memahami
seluk beluk bentuk pesan yang ingin disampaikan. Dengan memahami
bentuk pesan yang ingin disampaikan, maka seorang desainer akan dengan
mudah mengendalikan target sa- saran untuk masuk kedalam jejaring
komunikasi visual yang ditawarkan oleh sang komunikator desainer ko-
munikasi visual. Sebab sejatinya, karya desain komunikasi visual me-
ngandung dua bentuk sekaligus, yaitu pesan verbal dan pesan visual. Tetapi
dalam konteks desain komunikasi visual, bahasa visual mempunyai
kesempatan untuk me-robek kon- sentrasi target sasaran, karena pe-
sannya lebih cepat dan sangat mudah dipahami oleh target.
Kedua, mengetahui kemampuan menafsirkan serta kecenderungan
kondisi isik maupun psikis kelompok masyarakat yang menjadi sasaran.
Ketiga, harus dapat memilih jenis dan gaya bahasa yang serasi dengan
pesan yang dibawakannya. Selain itu, jenis dan gaya bahasa juga harus
tepat untuk dibicarakan secara efektif, jelas, mudah, dan mengesankan bagi
si penerima pesan. Desain komunikasi visual sebagai
suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia di bidang informasi visual
melalui simbol-simbol kasat mata, dewasa ini mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Hampir di segala sektor kegiatan manusia, simbol-
simbol visual hadir dalam bentuk gambar, sistem tanda, sampai display
di pelbagai pusat perbelanjaan.
Gambar merupakan salah satu wujud simbol atau gambar visual
yang di dalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna, dan
komposisi. Gambar dikelompokkan kedalam kategori bahasa komunikasi
nonverbal, dibedakan dengan ba- hasa verbal yang berwujud tulisan
ataupun ucapan. Rancang grais, yang kemudian berkembang menjadi desain
komunikasi visual, memanfaatkan daya dukung gambar sebagai simbol
visual pesan guna mengefektifkan komunikasi upaya mendayagunakan
simbol-simbol visual berangkat dari pernyataan bahwa bahasa visual me-
miliki karakteristik yang sangat khas, bahkan istimewa, untuk menimbulkan
efek tertentu pada pengamatnya. Hal demikian, pada bebrapa kasus sulit
dicapai bila di-ungkapkan dengan bahasa verbal.
Ditambahkan Umar Hadi 1998, bahwa sebagai bahasa desain
komunikasi visual adalah ungakapan ide dan pesan dari perancang kepada
masyarakat yang dituju melalui simbol- simbol berwujud gambar, warna, dan
tulisan. Ia akan komunikatif apabila
114
Islamic Communication Journal Voll. 01, No. 01, Mei-Oktober 2016
bahasa yang digunakan itu mudah dimengerti oleh khalayak sasarannya.
Ia juga akan berkesan apabila dalam penyajiannya tersebut terdapat suatu
keunikan sehingga ia tampil secara istimewa, mudah dibedakan dengan
lainnya. Maka dalam berkomunikasi, diperlukan sejumlah pengetahuan
yang memadai seputar target sasaran yang akan dituju dan bagaimana cara
terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka. Semakin baik dan lengkap
pemahaman kita akan hal-hal tersebut, akan semakin mudah menciptakan
bahasa visual yang komunikatif.
5. Semiotika Visual