Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3
Pengetahuan tentang value proposition yang diciptakan AUTO2000 pusat sebagai dealer resmi
penjualan mobil merek Toyota di Indonesia hanya terbatas pada perusahaan pusat dan belum
berkembang pada value proposition produk secara detail. Perusahaan telah mengkomunikasikan value
proposition perusahaan sesuai dengan kebutuhan konsumen, yaitu mudah, personal, dan handal
AUTO2000, 2014. Value proposition tidak dikomunikasikan secara jelas dan mendetail pada
mobil Toyota Agya, sehingga diperlukan penelitian dalam mengembangkan value proposition sebagai
bentuk untuk menghantarkan nilai, memecahkan masalah konsumen, dan memuaskan kebutuhan
konsumen. Penelitian yang dilakukan adalah dengan mencari value proposition yang diciptakan
oleh AUTO2000 pada mobil Toyota Agya dan mensinkronisasikan dengan persepsi konsumen
mengenai value proposition tersebut, mengingat bahwa konsumen merupakan faktor kunci penting
dalam keberhasilan perusahaan untuk memasarkan produknya. Penyesuaian yang didapatkan dari
persepsi
konsumen merupakan
bentuk pengembangan
value proposition
dapat dikembangkan untuk dijadikan sebagai strategi
pemasaran. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Hasan 2012 menunjukkan kurang adanya komunikasi perusahaan mengenai komunikasi
value proposition yang secara jelas. Diperlukan perumusan strategi pemasaran yang tepat untuk
penyelesaian masalah ini. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, bahwa value proposition
yang dikembangkan dapat digunakan sebagai strategi pemasaran pada mobil Toyota Agya,
menimbulkan ketertarikan untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Value
proposition Dalam Penetapan Strategi Pemasaran Studi Kasus terhadap Mobil Merek Toyota Agya
di Kota Malang.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Bisnis Model Business Model
Sebuah business model menggambarkan dasar
pemikiran tentang
organisasi yang
menciptakan, memberikan dan menangkap nilai Osterwalder dan Pigneur, 2014:14. Sembilan
blok dari business model merupakan komponen- komponen sebagai teknik inovasi praktis dan
efektif yang menjadikan perusahaan dapat bersaing dengan
memiliki suatu
nilai yang
dapat diunggulkan. Sembilan blok dari business model
Proposisi Nilai Value proposition
Osterwalder dan pigneur 2014:22, value proposition adalah kesatuan dari manfaat-manfaat
yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Hal ini mengarah pada penyelesaian masalah dan
kepuasan pelanggan dari suatu produk atau jasa yang
ditawarkan oleh
perusahaan. Value
proposition dapat menjadi inovatif dari suatu penawaran yang baru atau dapat mengubah
penawaran sudah ada. Value proposition yang lain dapat dimungkinkan sama dengan penawaran pasar
yang sudah ada, tetapi dengan fitur dan atribut tambahan.
Buttle 2009:191 menyatakan bahwa value proposition adalah sebuah janji eksplisit atau
implisit yang dibuat oleh sebuah perusahaan untuk konsumen di mana yang akan memberikan suatu
kumpulan benda tertentu yang diikat menjadi satu dari manfaat penciptaan nilai. Janji eksplisit yang
dimaksudkan adalah suatu janji yang dinyatakan secara tegas, sedangkan janji implisit adalah janji
yang dinyatakan secara tersirat. Konsumen dapat menerima nilai dari janji yang dibuat oleh
perusahaan dan harus sesuai dengan keinginan serta dapat memuaskan konsumen.
Value proposition dapat dikatakan sebagai suatu nilai yang dapat dikatakan sebagai suatu nilai
yang melebihi positioning untuk diberikan kepada suatu segmen konsumen yang dapat berupa suatu
keunikan atau nilai tertentu sesuai janji yang diberikan oleh perusahaan dan tujuannya adalah
untuk dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen. Jika perusahaan yang dapat memenuhi
kebutuhan dan memuaskan konsumen dari produk atau jasa yang diciptakan perusahaan, maka
konsumen tersebut akan menjadi loyal terhadap produk tersebut. Value proposition juga merupakan
hal penting bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan pesaingnya untuk memunculkan suatu
strategi bersaing dari value proposition yang diciptakan oleh perusahaan.
Elemen-elemen
Value proposition Menurut Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur
Osterwalder dan
Pigneur 2014:23
menyatakan bahwa value proposition menciptakan nilai untuk segmen konsumen melalui panduan
elemen-elemen berbeda yang dapat melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai yang diciptakan
dapat berupa kuantitatif dan kualitatif. Berupa kuantitatif seperti harga dan kecepatan layanan,
Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4
Elemen-elemen yang
dapat berkontribusi pada penciptaan nilai konsumen,
yaitu yaitu sifat baru, kinerja, penyesuaian, menyelesaikan pekerjaan, desain, merekstatus,
harga, pengurangan biaya, pengurangan risiko, kemampuan dalam mengakses, serta kenyamanan
dan kegunaan. Strategi Pemasaran
Bauran pemasaran
marketing mix
merupakan variabel
penting yang
sangat berpengaruh dalam kegiatan pemasaran. Bauran
pemasaran juga dapat digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen melalui promosi yang
dilakukan perusahaan untuk dapat menjangkau pasar sasaran yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Tugas pemasar dalam pemasaran produk perusahaan tidak hanya menciptakan dan
mempromosikan produk-produk tersebut, akan tetapi juga harus dapat menghantarkan nilai kepada
konsumen. Menurut McCarthy dalam Kotler dan Keller 2009:24, mengklasifikasikan aktivitas-
aktivitas pemasaran sebagai sarana bauran pemasaran dari empat jenis yang luas, yang
disebutnya empat 4P dari pemasaran, yaitu produk product hal ini berkaitan dengan Ragam produk,
Kualitas, desain, fitur, nama merek, kemasan, ukuran, layanan, jaminan, dan pengembalian, harga
price hal ini berkaitan dengan harga terdaftar, diskon, potongan harga, periode pembayaran, dan
syarat kredit, tempat place, hal ini berkaitan dengan
saluran, cakupan,
pilihan, lokasi,
persediaan, dan
transportasi, dan
promosi promotion hal ini berkaitan dengan promosi
penjualan, periklanan, tenaga penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
Menurut Kotler dalam Kasali 2007:48 segmentation, targeting, dan positioning STP
merupakan penggabungan dari proses penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen. Nilai
yang disampaikan kepada konsumen adalah nilai yang terkandung berupa manfaat yang ada dalam
produk atau jasa. Strategi ini dilakukan dengan membagi segmen pasar, menentukan target
konsumen, dan memposisikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen.
3. METODE PENELITIAN