Eko-Efisiensi Eco-Efficiency Limbah Domestik

22 atau mungkin melampaui perubahan keinginanharapan pelanggan akan suatu produk atau jasa pelayanan. Hal ini membutuhkan suatu proses pencarian terus- menerus untuk meningkatkan kesempatan tercapainya tujuan tersebut. 5. Countinous Quality Improvement CQI CQI, seperti halnya TQM bertujuan mengikuti atau mungkin melampaui perubahan keinginan atau harapan pelanggan akan suatu produk atau jasa pelayanan. Hal ini membutuhkan suatu proses pencarian terus-menerus untuk meningkatkan kesempatan tercapainya tujuan tersebut. Menurut George Carpenter, pimpinan GEMI dan direktur lingkungan, energi, sistem keamanan Proctor Gamble , “Total Quality dimulai dengan menyadari bahwa kita tidak akan pernah sebaik seperti yang kita harapkan. Peningkatan secara terus- menerus berdasarkan data dan pengukuran merupakan dasar dari Total Quality. Hal yang sama juga dilakukan dalam pencapaian performa lingkungan suatu organisasi yang lebih baik secara terus menerus sehingga memberikan kepuasan bagi pelanggannya. Fokus Program Pencegahan Pencemaran di Rumah Sakit 1. Mencegah Pencemaran Preventing the Pollution Program Pencegahan Pencemaran P2 merupakan praktik atau prosedur yang bertujuan mereduksi atau mencegah terjadinya bahan-bahan pencemar atau limbah pada sumbernya, penggunaan tehnik-tehnik yang dapat mereduksi total volume, jumlah atau toksisitas sebelum limbah tersebut diolah dan dibuang, melalui substitusi ke bahan-bahan yang kurang berbahaya, perubahan penggunaan teknologi dan peralatan, modifikasi proses-proses dan prosedur-prosedur yang digunakan serta praktik operasional yang baik, pelaksanaan reuse, recovery dan recycle 3R dari limbah yang dihasilkan. P2 ini menitik-beratkan pada tindakan sebelum dilakukannya daur ulang, pengolahan limbah dan pembuangan limbah. Jadi pencemaran harus dicegah atau direduksi dari sumbernya kapan saja dimungkinkan dan limbah yang dibuang ke lingkungan haruslah tidak berbahaya dan benar-benar merupakan limbah yang tidak dapat di gunakan kembali.

2. Eko-Efisiensi Eco-Efficiency

Program P2 merupakan program yang ditujukan pada reduksi atau menghilangkan terjadinya bahan-bahan pencemar atau limbah pada sumber, 23 melalui penggunaan bahan-bahan yang kurang berbahaya, penggunaan bahan- bahan material dan praktik-praktik atau proses-proses dengan lebih efisien. Dalam P2 ini termasuk reduksi dan efisiensi penggunaan energi, air, dan sumber daya lainnya. Konsep teknis P2 difokuskan pada menggabungkan P2 dengan kontrol operasi dan proses tehnis, mendefinisikan aspek-aspek yang tidak efisien pada praktik operasional yang ada, termasuk parameter efisiensi proses dalam Quality Control serta upaya peningkatan, pemantauan dan pengukuran yang terus- menerus terhadap proses kontrol dan peningkatan efisiensi. Fokus perhatian lain program P2 rumah sakit juga ditekankan pada beberapa-aspek dibawah ini, yakni: 1. Limbah Klinis Rumah sakit bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah klinis yang dihasilkannya. Jadi tiap rumah sakit harus memiliki strategi pengelolaan limbah yang komprehensif dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang telah diatur. Di dalam strategi harus dimasukkan prosedur dalam pengelolaan limbah klinis yang dihasilkan oleh pelayanan rawat inap, rawat jalan, laboratorium, dan sebagainya. Strategi P2 yang dibuat harus menjamin semua limbah dibuang dengan aman. Hal ini terutama berlaku untuk limbah berbahaya seperti radioaktif, sitotoksik, dan infeksius. Petunjuk-petunjuk praktis pengelolaan limbah harus disediakan untuk semua pekerja yang terlibat, seperti misalnya buku panduan pelabelan limbah, pembungkusan, penyimpanan, dan pengangkutan.

2. Limbah Domestik

Limbah domestik biasanya berupa kertas, karton, kertas bungkus, plastik, kaleng, botol, sisa makanan, daun, dan lain-lain. Limbah domestik tidak membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan apabila dikelola dengan baik dan benar. Selain itu beberapa limbah domestik dapat diolah dengan cara reuse, recycling, dan recovery yang akan menguntungkan rumah sakit. Permasalahan pada limbah domestik umumnya berkaitan dengan kuantitas limbah yang mesti dikelola yang berkaitan dengan rasionalisasi jumlah pengunjung pembezoek dan pemakaian barang-barang disposable.

3. Limbah Cair