2017 Kesling Sesi 5 ADI Pencemaran Udara

PENCEMARAN UDARA:
PENGENDALIAN KEBISINGAN DAN LINGKUNGAN
Oleh
KRT.Adi Heru Husodo
PENGANTAR
Pencemaran udara itu dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan, misalkan :
- debu
- suara
- panas
- asap
- cuaca
- dan sebagainya
Saat ini semakin dapat dirasakan bahwa kualitas udara di berbagai tempat di Indonesia
semakin menurun yang hal itu mungkin terjadi karena :
- transportasi yang semakin padat
- penduduk yang semakin meningkat
- pengalihan fungsi hutan
- penebangan pepohonan
- perubahan iklim
- dan sebagainya.
PEMBAHASAN:

WHO (Depkes, 2014) menyebutkan bahwa saat ini ada 360 juta manusia atau 5,3 %
penduduk dunia yang mengalami gangguan pendengaran . Dari jumlah tersebut diatas 328 juta
(yaitu 91% dari penduduk dunia ) adalah orang dewasa (yaitu 183 juta pria dan 145 juta wanita) dan
32 juta (yaitu 9% dari penduduk dunia) adalah anak-anak.
Orang-orang yang menderita gangguan pendengaran tersebut diatas jumlahnya 75- 140 juta
bertempat tinggal di Asia Tenggara, yaitu di Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Myanmar, dan lainlainnya.
Berkaitan dengan keterangan tersebut diatas, Survey Multi Center Study di Asia Tenggara
menjelaskan bahwa Indonesia termasuk negara yang memiliki manusia yang menderita tuli dengan
jumlah yang cukup banyak, yaitu seperti dibawah ini:

Tabel 1. Prosentase Penderita Tuli di Asia Tenggara
Negara

Prosentase

Indonesia

4,6%

Sri Langka


8,8%

Myanmar

8,4%

India

6,3 %

Sumber : WHO Cit (Depkes, 2014).
Tabel tersebut diatas memberikan informasi bahwa penderita gangguan pendengaran di
Indonesia itu jumlahnya banyak sekali. Jadi sudah seharusnya bahwa kesehatan telinga itu perlu
mendapatkan perhatian, yaitu agar kesehatan masyarakat semakin meningkat.
KEBISINGAN
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.13/MEN/X/2011 mengenai Nilai Ambang Batas
atau NAB kebisingan itu besarnya 85 dB (A) untuk siapa saja yang bekerja 8 jam sehari dan 40 jam
. Jadi bila ada manusia terkena pajanan bising 113 dB, tentu orang tersebut bisa saja bekerja di
pabrik tersebut selama 0,94 menit.

Tabel 2. Waktu bekerja dan pajangan kebisingan maksimal
Lamanya bekerja

Derajat Bising Maksimal

8 jam

85 dB

4 jam

88 dB

2 jam

91 dB

1 jam

94 dB


30 menit

97 dB

15 menit

100 dB

Sumber : Kepmenaker, 2011.
Jadi bila melihat tabel tersebut diatas, tentu dapat dimengerti bahwa lamanya bekerja dan
derajat bising itu harus selalu diperhatikan oleh pekerja maupun pemilik industri.
Ana 3 gangguan pendengaran telinga, yaitu :
1.Conductive Hearing Loss (CHL)

Yaitu masalah mekanis yang berhubungan dengan bagian luar dan bagian tengah telinga,
yaitu ada selaput gendang telinga dan 3 tulang utama, yaitu malleus, incus dan stapes yang jadi sulit
bergetar atau tidak bisa bergerak dengan cepat, sehingga manusia tidak bisa mendengarkan suara.

2.Sensory Neural Hearing Loss (SNHL)

Yaitu masalah sistem sensor, yaitu karena adanya gangguan dalam telinga, yaitu kokhlea,
dan biasanya gangguan yang seperti itu memiliki sifat permanen. Jadi SNHL amat berbahaya untuk
telinga.

3.Mixed Hearing Loss
Yaitu bila NAB konduksi untuk keduanya mengalami gangguan pendengan, tetapi porsi
kehilangan nya lebih besar dibanding untuk konduksi udara.
4. Radang/infeksi telinga
Bisa karena perlukaan (kecelakaan, dibersihkan,dsb), sehingga mengalami infeksi yang
disebut Otitis Media Acuta (OMA) atau Otitis Media Chronica (OMC)
Selain hal tersebut diatas, kebisingan juga bisa menyebabkan gangguan-gangguan sebagai
berikut :

1. GANGGUAN SISTEM KESEIMBANGAN,yaitu :
- pusing
- sulit berjalan, karena ada gangguan keseimbangan badan, yaitu kaki seolah tidak dapat
menyentuh tanah, dsb.
2. GANGGUAN KARDIOVASKULER, yaitu :
- tensi naik
- denyut nadi naik

- napas semakin cepat, yaitu sesek saat bekerja di tempat yang kebisingannya tinggi

3. KUALITAS TIDUR TERGANGGU utawa Noise Induced Sleep (basa Inggris), yaitu :
- insomnia (tidak bisa tidur)
- tidur terbangun karena adanya kebisingan

- badan lelah karena kurang tidur
- dsb.
4. STRESS
Tentang stress ini banyak contoh yaitu banyak manusia tinggal di kota-kota besar,
misalkan : New York, London, Paris, New Delhi, Jakarta, Surabaya, Singapore, dan lain-lainnya
menderita stress karena adanya kebisingan.
5. Dan sebagainya
ALTERNATIF:
- kebisingan itu sebaiknya dikurangi
- sumber kebisingan itu meliputi:
- industri
- transportasi
- pekerjaan sehari-hari
- pasar

- sekolah
- dsb
- fakta :
- jumlah kendaraan roda 2 di Yogyakarta selalu tambah 10.000/ bulan
- jumlah mobil selalu tambah
- TV
-Radio
-Handphone
- genset
- dsb
Pengendalian kebisingan itu dapat dilakukan melalui:
1. Teknik
Alat pelindung diri yang canggih, misalkan British Standard, American Standard, dan
sebagainya.
Jadi berkaitan dengan :

- mutu
-harga
- keberadaan dana, sebab bila tidak ada dana tentu tidak bisa membeli
-APD siapa yang mengadakan? Pekerja sendiri yang membeli atau perusahaan yang

membelikan?
2. Sosial
- penyuluhan kesehatan
- sosialisasi APD di kalangan pekerja
- dan sebagainya
3. Administratif
- pemberian sanksi bagi pelanggar peraturan NAB
- Asuransi Kesehatan :
- premi
- pelayanan kesehatan
-jaminan kematian
- dsb.
- Pelayanan Kesehatan
4. Dan sebagainya

SUMBER BACAAN :
Depkes-RI 2014.TELINGA SEHAT PENDENGARAN BAIK, Depkes RI, Jakarta.
Kepmenaker 2011. Tentang Nilai Ambang Batas. Kepmenaker RI, Jakarta.