5 Drs. Soediman
Bahwa Borobudur berasal dari dua kata yaitu Bara dan Budur. Bara berasal dar bahasa sanksekerta Vihara yang berarti komplek candi dan
Bihara yang berarti asrama. Budur dalam bahasa bali bedudur yang artinya di atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau vihara dan komplek candi yang
terletak di atas tanah yang tinggi atau bukit.
C. ARSITEKTUR BANGUNAN CANDI BOROBUDUR
Bangunan Borobudur didirikan di atas dan di sekitar lereng bukit dan berbentuk punden berundak. Berbeda dengan banguna-bangunan suci
lainya, dimana orang akan melakukan ibadah dapat masuk ke dalamnya maka tidak demikian halnya dengan Borobudur, Borobudur tidak terdapat
ruang dimana orang bisa masuk ke dalamnya, melainkan orang hanya bisa naik ke atasnya dengan melalui tangga-tangga pada ke empat sisi- sisinya.
Bangunan Borobudur pada hakekatnya adalah bangunan stupa, akan tetapi seperti lazimnya stupa yang berbentuk kubah, melainkan merupakan punden
berundak dengan enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa induk sebagai puncaknya.
Tetapi semua bagian-bagian itu merupakan satu kesatuan dan secara keseluruhan merupakan satu bangunan stupa. Di samping sebagai lambang
tertinggi agama budha, stupa Borobudur merupakan tiruan replica dari alam semesta, yang menurut filsafat agama budha terdiri dari tiga bagian
besar : Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu. Kamadhatu adal sama dengan “alam bawah” tempat manusi biasadi
Borobudur adalah bagian kaki. Rupadhatu sama dengan “alam antara” tempat manusia telah meninggal segala keduniawian, di Borobudur adalah
emapat tingkat yang berbentuk bujur sangkar. Arupadhatu sama dengan “alam atas” temapat para dewa dan di Borobudur adalah dataran berundak
teras termasuk stupa induk. 7
Ukuran pada dasar bangunan Borobudur 123M persegi dan tingginya 31,5 M atau 42 M sampai pinaketnya yang sekarang sebagian
sudah tidak ada lagi. Batu andesit yang di pergunakan untuk bangunan Borobudur sebanyak 55.000 M³
D. Relief Candi Borobudur
Candi Borobudur tidak hanya menujukan kemegahanya saja tetapi juga mempunyai relief yang sangat menarik. Relief cerita yang di
pahatkan pada candi itu lengkap dan panjang yang tidak pernah ditemui di tempat lain.
Bidang relief seluruhnya ada 1460 panel yang jika diukur memanjang mencapai 2.500 meter. Sedangkan jenis reliefnya ada 2 macam yaitu:
Relief cerita, yang menggambarkan cerita dari suatu teks dan naskah.
Relief hiasan, yang hanya merupakan hiasan pengisi bidang
Agar dapat menyimak ceritanya didalam relief secara berurutan dianjurkan memasuki candi melalui pintu sebelah timur dan pada tiap tingkatan
berputar kekiri dan meninggalkan candi di sebelah kanan. Relief ceritanya pada candi Borobudur menggambarkan beberapa cerita
yaitu:
a. Karma Wibangga, terdiri dari 160 panel, di pahatkan pada kaki tertutup. b. Lalita Wistara, terdiri dari 120 panel, di pahatkan pada dinding lorong 1
di bagian atas c. Jataka dan Awadana, terdiri 720 panel, dipahatkan pada dinding lorong 1
di bagian bawah, balustrade lorong 1 atas dan di bawah dan balustrade II
d. Gandawyuda, terdiri 460 panel di pahatkan pada dniding lorong II balustrade III dan IV serta Bhadraceri dinding lorong IV
8
E. FUNGSI CANDI BOROBUDUR