Implementasi Kebijakan IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU DI KOTA YOGYAKARTA | Kurniawan | Jurnal Studi Pemerintahan: Journal of Government and Politics 159 1123 1 PB

285 Jurnal Studi Pemerintahan Vol.2 No.2 Agustus 2011 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi, 4 Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya, 5 Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya Vandevoort, Beardsley, Berliner, 2004 Berdasarkan PP No. 742008 tentang guru, diantaranya memuat tentang persyaratan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Ada 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional, diantaranya adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud pada ayat 2 merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan: a materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, danatau kelompok mata pelajaran yang akan diampu. b konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, danatau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

2. Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan adalah fase yang sangat menentukan di dalam proses kebijakan, bisa jadi fase ini menjadi tahap yang sangat krusial karena menyangkut dinamika, masalah atau problematika yang dihadapi sehingga akan berimbas pada dampak dan tujuan dari kebijakan publik. Oleh karena itu dibutuhkan proses implementasi yang efektif, tanpa adanya implementasi yang efektif keputusan-keputusan yang dibuat oleh pengambil keputusan tidak akan berhasil dan sukses Edward III, 1980; 10 Dengan demikian, untuk memahami apa yang telah terjadi setelah sebuah program ditetapkan adalah bagian dari implementasi kebijakan. Implementasi kebijakan adalah aktivitas-aktivitas yang terjadi setelah penerbitan perintah dari otoritas pemangku kebijakan publik termasuk usaha-usaha baik dari aspek pelaksana dan dampak substantifnya terhadap rakyat Sabatier and Mazmanian, 1983; 4, Implementasi Kebijakan Sertifikasi Guru Dalam Rangka Meningkatkan Profesionalitas Guru Di Kota Yogyakarta BACHTIAR DWI KURNIAWAN http:dx.doi.org10.18196jgp.2011.0015 286 Jurnal Studi Pemerintahan Vol.2 No.2 Agustus 2011 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian yang luas, merupakan tahap dari kebijakan segera setelah penetapan undang-undang. Ini mempunyai makna bahwa implementasi adalah pelaksanaan undang- undang dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur dan teknik bekerja bersama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk meraih tujuan- tujuan kebijakan atau program-program. Implementasi di sisi yang lain merupakan fenomena yang kompleks yang mungkin dapat dipahami sebagai suatu proses, suatu keluaran output maupun sebagai suatu dampak Lester dan Stewart, 2000; 104-105. Ripley dan Franklin berpendapat bahwa Implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan yang memberikan otoritas pro- gram, kebijakan, keuntungan, atau suatu jenis keluaran yang nyata tan- gible output . Istilah implementasi menunjuk pada sejumlah kegiatan yang mengikuti pernyataan maksud tentang tujuan-tujuan program dan hasil yang diinginkan oleh para pejabat pemerintah Ripley dan Franklin, 1982; 4. Dengan demikian maka implementasi adalah sebuah proses interaksi antara penentuan tujuan dan tindakan untuk mencapai tujuan. Ini pada dasarnya adalah kemampuan untuk membangun hubungan dalam mata rantai sebab akibat agar kebijakan bisa berdampak Parsons, 2005;466.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan