Menjadi Gubernur Daerah Zhongdu

81 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti terhadap Yanghuo, maka ketika Nabi Kongzi diminta Rajamuda Ding dari Negeri Lu untuk memangku jabatan sebagai gubernur daerah Zhongdu, nabi menyanggupinya. Setelah diterimanya jabatan itu, segera Nabi Kongzi menyiapkan segala rencana dan pekerjaan untuk membereskan segala sesuatunya. Dikeluarkan peraturan mengenai jaminan perawatan bagi orang tua dan pemakaman yang baik bagi yang meninggal dunia. Nabi mendahulukan masalah ini, karena pada zaman itu begitu banyak orang mengabaikan ajaran agama. Berbagai peraturan yang mendukung pelaksanaan program pemerintah ditegakkan, sehingga dapat dibangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Orang tua beroleh jaminan hari tua, para pemuda beroleh pekerjaan, anak-anak dan remaja mendapatkan pendidikan. Dalam waktu yang relatif singkat dapat dibangun kesadaran moral yang tinggi, para karyawan melakukan pekerjaannya dengan baik, dalam perdagangan tidak ada penipuan, bahkan barang-barang yang jatuh di jalan tidak ada yang mengambilnya. Demikian daerah Zhongdu menjadi daerah teladan. Dalam hal ini Nabi Kongzi dibantu oleh murid-muridnya berhasil membina dan memajukan daerah Zhongdu sebagai daerah teladan, pendidikan, pembangunan dan kesejahteraan dengan sangat pesat meningkat. Kesadaran moral dan mental menempuh Jalan Suci, menjunjung Kebajikan sangat nyata di dalam kehidupan rakyatnya.

4. Menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Kehakiman

Pada saat Nabi Kongzi menjabat sebagai Gubernur Zhongdou, terjadi persoalan antara negeri Lu dengan Qi yang perlu segera diselesaikan. Maka ditetapkan akan diadakan musyawarah antara kedua rajamuda negeri itu di lembah perbatasan antara negeri Lu Lu Guo dan negeri Wei Wei Guo. Dalam musyawarah itu akan dibicarakan masalah kedua Negara itu yang mengalami keretakan akibat Negeri Qi merampas beberapa daerah Negeri Lu. Tempat musyawarah itu berupa panggung dari tanah yang mempunyai beberapa anak tangga. Para menteri berdiri di bawah panggung.Tatkala mereka bermusyawarah, tiba-tiba muncul rombongan penari-penari suku Lai yang memang telah disiapkan orang-orang Negeri Qi untuk mengacau musyawarah dengan tari-tarian perang. Dalam suasana yang gaduh itu Rajamuda Negeri Lu hendak dipaksa memberi beberapa konsesi kepada Negeri Qi. Melihat kecurangan itu, Nabi Kongzi tanpa mengindahkan ketentuan upacara lagi, langsung naik ke panggung musyawarah itu. Kepada Rajamuda Negeri Qi diperingati agar tidak mengingkari risalah permusyawarahan ini. Karena malu atas perbuatan orang-orangnya, Rajamuda Negeri Qi i menegaskan bahwa 82 Buku Guru Kelas VII SMP maksud permusyawarahan ini sekedar mengharap Rajamuda Negeri Lu bersedia bersetia kawan dan membantu negeri Qi bila menghadapai kesulitan. Nabi Kongzi menuntut dan disetujui, agar dalam perjanjian persahabatan itu ditetapkan empat kota dan daerah Bun yang diduduki Negeri Qi dikembalikan ke negeri Lu. Karena keberhasilan Nabi Kongzi dalam musyawarah itu, Beliau diangkat menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan setahun kemudian ditingkatkan pula menjadi Menteri Kehakiman. Menurut tradisi negeri Lu, Menteri Kehakiman merangkap Perdana Menteri, maka Nabi Kongzi menjabat kedudukan tertinggi di bawah Rajamuda negeri Lu. Ketika menerima jabatan itu, dari wajahnya tampak kegembiraan. Melihat itu Zilu bertanya, “Murid mendengar, bahwa seorang Susilawan tidak takut menghadapi bahaya dan tidak gembira dalam saat beruntung. Mengapa Guru nampak gembira menerima kedudukan ini?” Dengan tersenyum, Nabi Kongzi bersabda, “Engkau benar, tetapi apakah kegembiraan menerima kedudukan tinggi ini pun tidak mempunyai arti? Bukankah dalam kedudukan ini orang dapat banyak mengabdi kepada sesamanya?” “Memberi teguh di tengah dunia dan memberi damai kepada rakyat di empat penjuru lautan, itu membahagiakan seorang Junzi Susilawan.“ Mengzi. VII A: 21 “Kalau seseorang benar-benar mencintai, dapatkah tidak berjerih payah? Kalau benar-benar Satya, dapatkah tidak memberi bimbingan?” Lunyu. XIV: 7 Aktiitas Pembelajaran

1. Diskusi Kelompok

Topik Diskusi Pada kegiatan diskusi kelompok Aktivitas 3.1, Peserta didik diminta mendiskusikan tentang: perbedaan antara orang besar tokoh dengan Nabi. Petunjuk Kegiatan Bagi peserta didik dalam kelompok kecil 5 – 6 orang, beri waktu 10 – 15 menit untuk berdiskusi. Setiap Anggota kelompok dapat menyampaikan presentasi sekitar 3 – 5 menit, setiap orang pada kelompok yang lain dapat menanggapinya. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan mengungkapkan pendapat ini untuk Memotivasi peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas dan unggul