Sistematika Penulisan Sekilas Tentang Parmalim

1. Analisis kebutuhan Mengumpulkan kebutuhan perancangan sistem secara lengkap dan menganalisis, kemudian mengklasifikasikan berdasarkan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi oleh website ini 2. Perancangandesain Pengubahan data ke dalam struktur data 3. Implementasi Mengimplementasikan menggunakan bahasa pemograman PHP dan basis data MySQL 4. Pengujian Melakukan pengujian untuk keseluruhan bagian dengan memperhatikan output apakah telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibuat agar penulis lebih mudah dalam menyusun dan menyelesaikan permasalahan yang dianalisis oleh penulis sehingga memudahkan pembaca dalam memahami makna dari setiap bab. Sistematika penulisan laporan ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematikan penulisan. Universitas Sumatera Utara BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini ini diuraikan beberapa teori yang mendukung dalam pembahasan Tugas Akhir ini yang terdiri dari sekilas tentang Parmalim, pengertian komputer, sistem informasi, internet, website, data, database, PHP, MySQL. BAB III PERANCANGAN SISTEM Membahas tentang perancangan sistem informasi dan pengolahan data Parmalim berbasis web ini. BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM Membahas tentang pengertian dan tujuan implementasi serta penerapan sistem. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Membahas tentang kesimpulan yang dapat diambil penulis dari permasalahan serta saran untuk kemajuan sistem. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Sekilas Tentang Parmalim

Parmalim sebenarnya adalah identitas pribadi, sementara kelembagaannya disebut Ugamo Malim. Pada masyarakat kebanyakan, Parmalim sebagai identitas pribadi itu lebih populer dari “Ugamo Malim” sebagai identitas lembaganya. Ugamo diartikan suatu kumpulan orang yang melakukan aksi membentuk hubungan dengan Penciptanya. Berjuang bagi Parmalim bukan hal baru, karena leluhur pendahulunya dari awal dan akhir hidupnya selalu dalam perjuangan. Perjuangan dimulai sejak Raja Sisingamangaraja menyatakan “tolak” kolonialisme Belanda yang dinilai merusak tatanan kehidupan masyarakat adat dan budaya. Masuknya tatanan baru seiring dengan menyusupnya “kepercayaan baru” yang meninggalkan “Mulajadi Nabolon”. Perjuangan Parmalim tidak berakhir hingga Indonesia memperoleh kemerdekaan. Setelah “orang negeri” memegang tampuk kekuasaan tidak otomatis Universitas Sumatera Utara mendapatkan kemerdekaan bagi “kepercayaan” yang diajarkan Sisingamangaraja dan pengikutnya. Bahkan hambatan semakin dahsyat, yang menyakitkan, ini datangnya bukan dari penjajah, tetapi dari warga negara yang sama-sama bahagia memperoleh kemerdekaan itu. Dalam pemerintahan, penguasa negeri ini menghambat proses pengakuan terhadap “AJARAN HAMALIMON” Sisingamangaraja dan pengikutnya yang melebur dalam Parmalim. Ini terjadi bertahun-tahun hingga dikeluarkannya Undang-undang No 23 Tahun 2006. Undang-undang ini memberikan kesempatan kepada Parmalim untuk dicatatkan sebagai warga Negara melalui kantor catatan sipil walau tidak diberi kesempatan menuliskan identitas sebagai Parmalim di Kartu Tanda Penduduk. Pendidikan dan pemanfaatan peluang kehidupan, kewirausahaan bukan ajaran baru bagi Parmalim yang sampai saat ini sudah banyak menghasilkan SDM dan berperan di berbagai kegiatan, pemerintahan maupun swasta. Masyarakat umum tidak dapat lagi mengenal Parmalim dalam pandangan yang kaku seperti sosok dukun, berjambang, makan sirih, pakai tongkat, ikat kepala, pakai ulos, bau kemenyan, ahli nujum dan lusuh. Image itu sejak lama dipraktekkan kelompok tertentu dan menganggap Parmalim merupakan obyek yang perlu diselamatkan dan digiring kehadapan Tuhan menurut cara mereka. Sampai saat ini pemahaman ini masih ada, dan sejak masa pembentukan wujud Parmalim yang lebih maju dan mandiri itu, sebaliknya masih banyak orang menganggap Parmalim sudah punah. Universitas Sumatera Utara

2.2 Komputer