4 3
hidrogen akan mengapung. Udara dan hidrogen merupakan contoh zat yang berwujud gas.
Apakah yang disebut zat? Zat didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang.
Meneliti Sifat Zat Padat, Cair, dan Gas. Tujuan: Untuk memahami sifat zat padat, cair, dan gas
Alat dan Bahan:
– kapur tulis. air, dan balon – gula pasir, air hangat
– parfum semprot – botol, gelas, piring atau wadah lainnya dan alat pembakar
Langkah Kegiatan: 1. Letakkan kapur tulis di gelas, kemudian di piring Bagaimana keadaan bentuk dan
volumenya? 2. Tuangkan air ke dalam botol, kemudian pindahkan ke gelas, kemudian ke piring Bagaimana
keadaan bentuk dan volumenya? 3. Tiup balon sampai mengembang
4. Tekan balon itu, amati bentuk dan volumenya 5. Masukkan gula ke dalam gelas yang telah diisi air hangat, cicipi air itu, apa yang dirasakan
manis? 6. Aduklah gula dalam gelas yang berisi air hangat sampai larut semuanya, apakah ada rasa
manis? 7. Panaskan air sampai mendidih, amati gelembung-gelembung airnya
8. Semprotkan parfum ke lenganmu atau ke salah satu titik di ruang kelasmu, apa yang kamu rasakan?
Pertanyaan: 1. Bagaimana bentuk dan volume kapur yang berwujud padat?
2. Bagaimana bentuk dan volume air yang berwujud cair? 3. Bagaimana keadaan bentuk dan volume udara pada balon sebagai gas itu?
4. Buatkan kesimpulannya tentang sifat-sifat zat padat, cair, dan gas
Kegiat an 3. 1
Gbr. 3.6 Wujud gas
Sumber: Ensiklopedia IPTEK
3. Wujud Zat dan Perubahannya
Dari penjelasan sebelumnya, kita mengetahui tentang pengertian zat, sifat zat padat, cair, dan gas, serta dapat diketahui
adanya perubahan zat.
a. Ciri-ciri Zat Berdasarkan Wujudnya
Ciri-ciri zat berdasarkan bentuk dan volumenya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
4 4 2 Zat Cair
Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai dengan yang ditempatinya. Apabila air dimasukkan ke dalam
gelas, maka bentuknya seperti gelas, apabila dimasukkan ke dalam botol akan seperti botol. Tetapi volumenya selalu tetap. Hal ini
disebabkan partikel-partikel penyusunnya agak berjauhan satu
Gbr. 3.7 Partikel zat cair pada air yang ada
di dalam tabung
1 Zat Padat
Ciri zat padat yaitu bentuk dan volumenya tetap. Contohnya kelereng yang berbentuknya bulat, dipindahkan ke gelas akan tetap
berbentuk bulat. Begitu pula dengan volumenya. Volume kelereng akan selalu tetap walaupun berpindah tempat ke dalam gelas. Hal
ini disebabkan karena daya tarik antarpartikel zat padat sangat
kuat. Pada umumnya zat padat berbentuk kristal seperti gula pasir atau garam dapur atau amorf seperti kaca dan
batu granit.
Partikel zat padat memiliki sifat seperti berikut: 1 Letaknya sangat berdekatan
2 Susunannya teratur 3 Gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar
di tempatnya Karena sifat itulah, maka volume dan bentuk zat padat
selalu tetap.
Gbr. 3.8 Partikel zat cair pada air yang
ada di dalam tabung
sama lain. Selain itu, partikelnya lebih bebas bergerak karena ikatan antarpartikelnya lemah.
Partikel zat cair memiliki sifat seperti berikut: 1 Letaknya berdekatan
2 Susunannya tidak teratur 3 Gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari
tempatnya, tetapi tidak lepas dari kelompoknya. Karena sifat itulah, maka volume zat cair tetap, dan
bentuknya berubah-ubah.
3 Gas
Ciri dari gas di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya. Gas yang terdapat di balon memiliki bentuk
dan volume yang sama dengan balon. Gas yang terdapat di dalam botol, bentuk dan volumenya sama dengan botol. Partikel-partikel
gas bergerak acak ke segala arah dengan kecepatan bergantung pada suhu gas, akibatnya volumenya selalu berubah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
4 5 4 Perubahan Wujud Zat
Setiap zat akan berubah apabila menerima panas kalor. Es dipanaskan akan mencair. Air dipanaskan akan menguap
menjadi uap air gas. Apabila uap air didinginkan menjadi embun dan kembali menjadi air. Air didinginkan menjadi es. Proses
perubahan wujud zat tersebut dapat diamati pada diagram. Perubahan zat padat menjadi zat cair disebut mencair atau
melebur, perubahan zat cair menjadi padat disebut membeku, perubahan zat cair menjadi gas disebut menguap, dan perubahan
uap menjadi cair disebut mengembun, serta daripadat ke gas disebut menyublim.
Gbr. 3.9 Par tikel gas pada ruang
tertutup
Partikel zat gas memiliki sifat seperti berikut: 1 Letaknya sangat berjauhan
2 Susunannya tidak teratur 3 Gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari
tempatnya dan lepas dari kelompoknya, sehingga dapat memenuhi ruangan
Karena sifat itulah, maka volume dan bentuk dari gas berubah-ubah.
Gbr. 3.10 Perhatikan ciri dan perubahan yang terjadi pada zatnya.
P a r t i k e l - partikel di dalam
zat padat tertata pada po-sisi
tetap Pemanasan pada zat
padat membuat partikel-partikelnya
bergetar lebih cepat Zat padat melebur
ketika tatanan struktur atomnya runtuh
Zat padat Zat padat
Cair Cairan yang
mendidih
Di unduh dari : Bukupaket.com
4 6 b. Kohesi dan Adhesi
Gbr. 3.11 Meniskus cekung
Gbr. 3.12 Meniskus cembung
1 Kohesi
Setiap zat memiliki partikel-partikel yang senantiasa tarik-menarik. Akibat tarik-menarik itu terjadilah kohesi.
Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis. Contohnya pada sebuah gelas terjadi tarik-
menarik antara partikel-partikel gelas, pada air terjadi tarik- menarik antara partikel-partikel air, dan pada raksa terjadi
tarik-menarik antara partikel-partikel raksa.
2 Adhesi
Ketika air dimasukkan ke dalam gelas, terjadilah tarik- menarik antara partikel-partikel air dengan partikel-partikel
gelas, sehingga terjadi adhesi. Adhesi adalah gaya tarik- menarik di antara partikel-partikel yang tidak sejenis.
Contohnya pada gelas yang diisi air, terjadi gaya tarik- menarik antara partikel-partikel gelas dengan partikel-
partikel raksa, pada gelas yang diisi raksa terjadi gaya tarik- menarik antara partikel-partikel gelas dengan partikel-
partikel air, pada papan tulis dengan kapur terjadi gaya tarik- menarik antara partikel-partikel papan tulis dengan partikel
Gbr. 3.13 Pada pipa kapiler, air tertinggi pada
bagian yang terkecil
kapur, dan pada kertas dengan pensil terjadi gaya tarik-menarik antara partikel-partikel kertas dengan partikel-partikel pensil.
Terdapat dua gejala apabila zat cair di masukan ke dalam gelas atau tabung kaca. yang pertama adalah maniskus cekung, yaitu
permukaan zat cair yang mencekung akibat adhesi partikel gelas dengan partikel air lebih kuat daripada kohesi partikel air. Kedua
adalah meniskus cembung, yaitu permukaan zat cair yang mencembung akibat kohesi partikel raksa lebih kuat daripada
adhesi partikel raksa dengan partikel gelas.
3 Kapilaritas
Pasti kamu pernah menyalakan kompor ketika akan memasak. Pernahkah kamu berpikir mengapa minyak
tanah yang ada di bawah dapat bergerak naik sehingga api kompor menyala? Minyak tanah naik bergerak melalui
sumbunya yang terbuat dari kain yang berpori-pori kecil. Begitu juga dari kegiatan tadi, ketika air berada pada pipa
kapiler ternyata air naik pada bagian pipa yang terkecil. Peristiwa ini dinamakan kapilaritas. Yaitu peristiwa naiknya
zat cair pada pembuluh atau celah kecil atau pori-pori kecil. Air pada pembuluh atau celah kecil akan lebih tinggi dari yang lainnya
itu, akibat adhesi partikel air dan partikel gelas lebih besar dari kohesinya partikel air.
Di unduh dari : Bukupaket.com
4 7
Lain lagi dengan raksa. Raksa pada pembuluh atau celah kecil akan lebih rendah dari yang lebih besar lainnya,
akibat kohesi antar partikel raksa lebih besar daripada adhesi partikel raksa dan partikel gelas.
Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari: a naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga
kompor dapat menyala, b naiknya minyak tanah pada sumber lampu tempel
sehingga lampu itu menyala, c naiknya air pada musim hujan sehingga dinding rumah basah,
d naiknya air tanah melalui akar dengan pembuluh-pembuluh tumbuhan,
e air menggenang dapat diserap dengan kain pel, spons, atau kertas isap, dan
f cairan tinta yang tumpah dapat diserap oleh kapur tulis atau
kertas isap.
Gbr. 3.14 Pada pipa kapiler, raksa tertinggi pada
bagian yang terbesar
Gbr. 3.15 Massa jenis diketahui dari massa dan volumenya
1. Pengertian Massa Jenis