Public Relations

  

PUBLIC SPEAKING / BERPIDATO

Bakat dan keterampilan Berpidato

Aneh tapi nyata. Itulah kenyataan yang hampir selalu terjadi. Mengapa

orang enggan duduk di depan? Malu, takut, atau segan? Itu baru masalah

duduk di depan. Bagaimana kalau disuruh berpidato di depan? Hampir

dapat dipastikan bahwa semuanya menolak. Tentu bermacam-macam

alasan mereka: malu, takut, belum siap, besok-besok saja, yang lain saja,

atau alasan-alasan lain yang semuanya bernada penolakan. Bahkan ada

yang terang-terangan menolak keras , Tidak mau, lebih baik aku pulang

sekarang .

  

Hambatan Dalam Berpidato

Orang yang terserang demam panggung terlihat nyata karena secara fisik

tanda-tandanya amat jelas, yaitu:

  

1. kaki gemetar,

2. tangan gemetar,

3. jantung berdetak cepat dan keras,

4. muka menjadi merah,

  

5. telinga menjadi terasa panas,

6. mulut menjadi kering dan bibir sulit digerakkan,

7. mata tidak berani memandang pendengar, dan

8. keringat dingin bercucuran.

  

Membangkitkan Keberanian Berpidato

Tahap-tahap latihan berikut ini dapat dilakukan oleh siswa untuk menumbuhkan,

memantapkan, dan mengembangkan keberanian berpidato.

  

Memperkenalkan Diri

Mendongeng

Menceritakan Pengalaman Menarik

Menceritakan Lagu Kenangan

  

Menirukan Tokoh Terkenal

Memberi Komentar

Menyampaikan Pendapat

Lomba Pidato

  

Memimpin Diskusi

Pidato Sederhana

  

Menirukan Tokoh Terkenal

Memberi Komentar

Menyampaikan Pendapat

Lomba Pidato

  

Memimpin Diskusi

Pidato Sederhana

  

Dalam berpidato ada tiga unsur yang amat penting, yaitu komunikator,

pesan, dan komunikan. Komunikator adalah pembicara, pesan adalah

masalah yang dibicarakan, Dan komunikan adalah pendengar yang

menerima pesan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berpidato itu perbuatan minyampaikan pesan oleh pembicara kepada Pendengar

  

Menghibur

  Pidato jenis ini biasa dilakukan dalam acara pesta ulang tahun Atau perhelatan lainnya. Tujuannya,

agar suasana pesta tetap segar, ceria, dan bahagia.

Pembicara hanya menyampaikan hal-hal yang menyenangkan berkaitan dengan acara, tamu undangan, hidangan, atau yang lainnya. Gaya

bicaranya pun gaya santai penuh keakraban. Lebih

baik lagi kalau pembicara terampil menebarkan

  

Memberi Tahu

  

Pembicara berusaha menjelaskan suatu masalah

sejelas - jelasnya agar pendengar menjadi tahu dan paham. Untuk pembicara menyampaikan contoh, perbandingan, keterangan dan lain-lain yang semuanya itu sangat mendukung penjelasan.

  Bahkan kalau perlu, pembicara juga menyampaikan grafi, gambar, bagan, skema, denah, atau yang lainnya. Semuanya itu dilakukan

oleh pembicara agar tujuan pidato tercapai, yaitu

pendengar menjadi tahu dan memahami apa yang disampaikan.

  

Mengajak

   Pembicara berusaha meyakinkan dan mempengaruhi pendengar untuk mau melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu seperti yang dikehendaki pembicara.

  

Untuk itu pembicara menyampaikan banyak

alasan, bukti, dan contoh nyata yang bisa menyakinkan pendengar dan akhirnya dengan sukarela pendengar mau mengikuti keinginan pembicara. Pidato kampanye menjelang pemilihan umum termasuk jenis pidato ini

  

   Dalam situasi resmi biasanya pembicara membaca naskah yang sudah disiapkan. Sebab, selain kemungkinan salahnya kecil, naskah pidato dapat disimpan sebagai arsip. Kalau tidakMembaca naskah, pembicara tetap tak bisa mengembangkan pidatonya secara leluasa karena waktunya sudah diatur secara ketat.

  

Situasi Setengah Resmi

   Pembicara dapat mengembangkan isi pidatonya secara agak Longgar. Akan tetapi, kesan resmi masih harus tetap dipertahankan.

  

Situasi Tak Resmi

   Pembicara secara leluasa dapat mengembangkan isi pidatonya sesuai dengan tujuan dan selera pendengar. Biasanya waktu yang digunakan tidak terlalu dibatasi. Kalau pendengar masih tetap tertarik dapat memperpanjang pidatonya.

Lain - lain

   Selain situasi seperti disebutkan di atas, masih ada situasi lain yang berpengaruh terhadap cara menyampaikan isi pidato, yaitu pendengar berdiri atau duduk, waktu pagi atau siang, tampil sendiri atau bersama pembicara lain.

  

Kalau pendengar berdiri, sebaiknya pembicara

berbicara langsung singkat. Demikian pula kalau waktu berpidato siang hari pendengar sudah lelah atau lapar, atau pembicara tampil bersama pembicara lain. Lebih-lebih kalau pembicara tampil pada giliran terakhir, pidatonya harus langsung,singkat, dan tepat. Syukur kalau mudah

PENDEKATAN ISI PIDATO

  

Kalau pendengar pada umumnya berpendidikan cukup,

pembicara perlu menggunakan pendekatan intelektual.

Pendekatan ini mengutamakan penalaran. Mengapa demikian? Penidengar memang sudah terbiasa berpikir logis. Segala sesuatu akan selalu dicerna dengan

kemampuan berpikirnya yang kritis. Karena itu, berbagai

alasan, bukti, dan contoh sangat diperlukan dalam menguraikan isi pidato.

Pendekatan Isi Pidato

   Pendekatan Moral

   Pendekatan moral dipakai kalau pendengar pada

umumnya suka terlibat dalam kegiatan moral,

khususnya moral keagamaan. Pembicara harus

melandasi pernyataannya dengan mengutip

ayat-ayat kitab suci, atau sumber-sumber lain

yang cocok. Pendengar golongan ini memang

merasa lebih senang dan lebih mantap menerima penjelasan yang dilandasi ajaran agama daripada penjelasan yang dilandasi

Pendekatan Isi Pidato

   . Pendekatan Emosional

   Bila pendengar pada umumnya kurang berpendidikan, pembicara menggunakan pendekatan emosional. Pendengar golongan ini

tidak bisa menerima penjelasan tentang masalah

serius yang memerlukan penalaran karena pendidikannya memang, tidak tinggi. Akan tetapi, mereka mudah menerima penjelasan melalui emosi mereka. Kalau disentuh semangatnya, kebutuhannya, lingkungannya, keramahannya, atau

yang lainnya mereka mudah terhanyut dan mudah

  

Pada umumnya isi pidato berupa penjelasan dan pokok

– pokok persoalan yang akan disampaikan pembicara.

  Bagaimana menjelaskannya? Cara-cara berikut ini dapat dipilih atau di gabungkan satu dengan yang lain.

   (a) Menerangkan  Pokok pikiran atau pokok persoalan dikemas dalam sebuah kalimat kemudian di ikuti kalimat-

kalimat lain yang menerangkan. Kalimat yang

menerangkan itu jumlahnya sesuai kebutuhan.

  

Pada umumnya isi pidato berupa penjelasan dan pokok

– pokok persoalan yang akan disampaikan pembicara.

  Bagaimana menjelaskannya? Cara-cara berikut ini dapat dipilih atau di gabungkan satu dengan yang lain.

   (a) Menerangkan  Pokok pikiran atau pokok persoalan dikemas dalam sebuah kalimat kemudian di ikuti kalimat-

kalimat lain yang menerangkan. Kalimat yang

menerangkan itu jumlahnya sesuai kebutuhan.

  Mendefinisikan Definisi sering pula disebut batasan karena penjelasannya

bersifat membatasi hal yang didefinisikan itu untuk membedakan

dengan hal yang lain.

   Contoh  Morfologi adalah cabang dari ilmu bahasa yang

membicarakan perubahan – perubahan bentuk

kata dan pengaruh perubahan bentuk kata itu terhadap anti dan jenis kata.

  Menanyakan dan Menjawab Sebuah pertanyaan sengaja dilontarkan, beberapa saat kemudian jawabannya disampaikan dengan lengkap. pertanyaan itu berguna untuk memancing perhatian pendengar karena pendengar ingin

mengetahui jawabannya. Biasanya teknik ini digunakan pembicara

untuk menyampaikan penjelasan (berupa jawaban itu) yang penting.

   Contoh

  

Sumber daya alamJepang amat minim, tetapi mengapa negara itu

menjadi negara maju dan kaya?Jepang banyak memiliki sumber daya

manusia yang berkualitas Etos kerja mereka sangat tinggi. Mereka

sangat berdisiplin Masalah displin ini sudah mendarah daging bagi

bangsa Jepang. Di mana - mana, baik di rumah, dijalan, di tempat umum, maupun di kantor atau pabrik, semuanya sangat disiplin. Semuanya rajin membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Semuanya giat kerja. Tak ada yang bermalas- malasan mengharapA bantuan orang lain. Semboyannya, jibun no koto waji jibun de shinasai. Artinya, lakukan sendiri keperluanmu

  Membandingkan Menjelaskan suatu masalah dapat dilakukan dengan cara

membandingkan dengan masalah lain. Masalah yang dipakai sebagai

pembanding ini harus masalah yang lebih konkret atau masalah lain yang sudah dikenal oleh pendengar.

   Contoh

   Keuntungan yang bisa diraih oleb seorang pedagang dapat dibandingkan dengan seorang pemancing ikan di Kalau pedagang

memerlukan modal, pemancing juga memerlukan umpan. Ikan

yang dapat ditangkap pemancing sangat tergantung pada

umpan yang digunakan. Kalau umpannya hanya udang kecil,

ikan yang ditangkap juga ikan kecil ikan tongkol. Nah, kalau

umpan yang di gunakan ikan tongkol, ada kemungkinan sang

pemancing akan mendapatkan ikan besar semacam ikan kakap. Demikian pula orang berdagang. Kalau modalnya sedikit

  Memberi Contoh

Sesuatu pertanyaan langsung diikuti contoh agar pendengar dapat

segera menangkap dan memahami pernyataan itu. Akan lebih baik bila contoh yang diberikan itu dekat dengan lingkungan pendengar, atau dirasakan oleh pendengar.

   Contoh

   Sejak dulu sudah kita ketahui bahwa penyebaran penduduk Indonesia tidak merata. Sebagai contoh, Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 6,7% dari luas Indonesia dihuni oleb 60% penduduk Indonesia. Kepadatan penduduk di Jawa kurang lebih 900 orang per kilometer persegi. Di wilayah Semarang mencapai 1.832 orang per kilometer persegi Kepadatan penduduk ini sangat luar biasa bedanya dengan wilayah indonesia lain. Papua kepadatan hanya 4 orang per kilo meter persegi. Bahkan di Kabupaten Merauke yang luasnya hampir sama dengan Pulau Jawa dan penduduknya

hanya 270.000 orang itu, kepadatan hanya 2 orang per kilometer persegi

Sungguh mencolok wilayah semarang 1.832 orang dan Merauke 2 orang.

  Memberi Bukti Suatu pernyataan langsung diberi bukti agar pendengar segera meyakini kebenaran pernyataan itu. Bukti yang diberikan bisa berupa kisah nyata, peristiwa yang benar - benar tejadi, bisa juga berupa benda peraga yang sudah disiapkan oleh pembicara.

   Contoh

   Polisi kita tampak semakin profesional Kisah di Surabaya kemarin dapat dipakai sebagai salah satu bukti. Malam itu, sekitar pukul 21.30, seorang mahasiswi cantik sedang meluncur sendirian dengan sedan kesayangannya Ketika berhenti di Jalan Darmahusada tiba - tiba dua orang pria tak dikenal muncul bersamaan dari pintu kiri dan kanan. Yang dan kiri langsung menodongkan senjata tajam dan yang dan kanan langsung membetot kalung emas yang melingkari leher mahasiswi berambut sebahu itu. Keduanya lalu kabur

dengan tenang seolah merasa tak bersalah meninggalkan korban yang masih pucat

ketakutan. Setelah merasa agak tenang, sangkorban korban segera melapor kepada

polisi. Polisi segera bertindak. Luar biasa, kurang dari dua jam kedua penjahat itu sudah dapat diringkus bersama barang bukti. yang masih utuh.

  Alasan

Untuk meyakinkan pendengar, sebuah pernyataan langsung diikuti

alasan yang masuk akal. Alasan yang diberikan tidak perlu

terlalu panjang karena dapat mengaburkan masalah. Sebaliknya,

alasan itu sedapat-dapatnya singkat tetapi akurat sehingga sulit dibantah.

   Contoh  Mulai sekarang kita harus beperilaku bersih. Kita jaga. kebersihan

lingkungan kita. Semua sampah kita musnahkan atau kita buang di

tempatnya. Sebab, selain mengesankan jorok dan menimbulkan bau busuk, sampah juga sarang penyakit. Berbagai bibit penyakit biak di dalam sampah itu tentu mengancam kesehatan kita. Semakin banyak

sampah disekitar kita, semakin besar pula ancaman itu. Karena itu,

sampah harus kita perangi. Sampah harus kita buang di tempatnya, Sampah harus kita musnahkan. Dan ternyata caranya amat mudah

dan ringan. Ya, mudah sekali asal kita semua mau melakukannya.

  Menjaga kebersihan meang mudah tapi hasilnya luar biasa. Kita bisa

  Sebab Akibat Pernyataan yang menjadi sebab dikemukakan kemudian langsung

diikuti akibat yang ditimbulkannya. Atau, bisa juga sebaliknya,

akibat didahulukan kemudian dibeberkan sebab – sebabnya.

   ContohMemang tidak semua orang bodoh itu miskin dan juga tidak semua

orang miskin itu bodoh. Tetapi, antara bodoh dan miskin memang ada

hubungan sebab akibat yang nyata. Masyarakat yang bodoh tidak bisa melipat gandakan hasil pertanian dengan menggunakan teknik bertani yang canggih, tidak bisa meningkatkan nilai tambah suatu barang.

Bahkan juga tidak mampu mengolah kekayaan alam berupa barang-

barang tambang karena karena barus menggunakan teknologi tinggi.

  Sebaliknya masyarakat miskin juga lambat meningkatkan kualitas sumber daya manusia kanena pendidikan memerlukan biaya besar. Menunjukkan Benda Peraga Di tengah-tengah kegiatan menyampaikan isi pidato, pembicara dapat menunjukkan benda peraga yang erat hubungannya dengan

masalah yang dipidatokan. Kadang - kadang kehadiran alat peraga

itu menjadi wajib karena tanpa benda peraga pendengar tak bisa memahami dengan baik.

   Contoh

  

Narkoba yang seka rang kita perangi itu jenisnta bermacam-macam.

Yang ini, ekstasi (sambil tangan diacungkan menunjukkan benda

peraga itu). ini, (sambil menunjukkan benda peraga yang lain) seperti

tepung namanya heroin. Lalu yang disebut-sebut bernama Ganja itu, ini Dulu, banyak orang menyalahgunakan candu. Nah, ini yang namanya candu. Semuanya ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Semuanya ini pembunuh kelas wahid. Ada yang cara membunuhnya pelan – pelan, tapi ada juga yang amat sadis, yaitu menyerang dengan ganas. Karena itu, narkoba harus kita jauhi.

  Ilustrasi Ilustrasi sebenarnya bukan sembarang cerita, melainkan cerita yang dirancang khusus untuk menguatkan penjelasaan. Kehadiran ilustrasi dalam pidato amat berguna karena selain memperjelas

pembahasan juga dapat menarik perhatian pendengar. Syaratnya,

ilustrasi itu tidak terlalu panjang dan. benar-benar sesuai dengan masalah yang dibahas.

   Contoh

Ketika mengajar di SMA 2, saya masih bujangan. Suatu malam saya menyusun soal ulangan karena besok

dan pagi akan mengadakan ulangan harian Bahasa Indonesia Mata sudah terkantuk-kantuk, tapi soal pilihan

 uraian saya buat itu akhirnya selesai juga. Eh, menjelang tidur tiba-tiba teringat kekasih yang tinggal di

alamat. Kertas saya lipat, masukkan amplop, saya lem, dan saya tempeli prangko. Semua kertas yang dimeja saya masukan tas kerja. lalu tidur. kota lain, Maka, surat cinta pun saya buat. Meskipun amat mengantuk, selesai juga. Amplop saya beri

 Paginya dalam perjalanan ke sekolah, surat saya masukan bus surat. Sampai disekolah, masuk kelas.

tertukar masuk amplop. Ulangan di tunda. Para siswa senang, tetapi saya khawatir sekali.

Para siswa sudah menyiapkan kertas ulangan. Soal pun saya cari. Dimana ? tak ada. Adub, celaka,

 Apa yang saya khawatirkan itu terwujud seminggu kemudian datang marah -marah, saya ditudingI- tuding Apa rindu..., bohong. Dasar pembohong, masa kalau rindu saya harus mengerjakan soal Bahasa Indonesia.

 Begini sayang..., kata saya menjelaskan. Setelah menjelaskan keterangan saya, dia tidak marah lagi.

dipeluk. Malahan dia tertawa – tawa manja, tersenyum maniiis sekali. Bukan hanya itu, saya dicubit-cubit lalu

  Allhamdulillah kata saya dalam hati. 

CONTOH KERANGKA PIDATO

  

Berpidato dapat dilakukan dengan cara menjabarkan

kerangka. Yang dimaksud kerangka adalah catatan tentang

pokok-pokok isi pidato yang disusun sesuai urutan yang

dikehendaki. Nah, berdasarkan kerangka itu, pembicara

mengembangkannya dalam pidato. Contoh 1 Kerangka pidato tentang disiplin Pembuka

  (Cerita ilustrasi tentang seseorang yang melanggar disiplin dan akibat yang dideritanya) Isi Pengertian disiplin

  Mengapa kita harus berdisiplin Di mana saja kita harus berdisiplin Apa manfaat kita berdisiplin Apa akibatnya bila kita tidak berdisiplin Bagaimana membiasakan diri agar kita dapat berdisiplin Sanksi hokum untuk penegakan disiplin Perbandingan kedisiplinan masyarakat kita dengan masyarakat di Negara maju.

  Penutup Contoh 2 Kerangka pidato tentang olahraga

  • Pembuka
    • – (Ucapan Syukur)

  • Isi
    • – Ucapan selamat datang dan terima kasih
    • – Tujuan pertandingan
    • – Penjelasan tentang pelaksanaan pertandingan
    • – Permintaan maaf atas kekurangan

  • Penutup
    • – (harapan agar pertandingan terlaksana dengan lancar)
    Contoh 3 Kerangka pidato tentang Pentas Seni

  • Pembuka
    • – (Ucapan syukur)

  • Isi
    • – Ucapan terima kasih
    • – Penjelasan tentang pentas seni yang akan

      dilaksanakan
    • – Tujuan yang ingin dicapai

  • Penutup
    • – (Harapan agar terlaksana dengan lancar dan hadirin puas)
    Contoh 4 Kerangka pidato tentang sumpah pemuda

  • Pembuka
    • – (Cerita tentang kegiatan pemuda yang sangat luar biasa dalam menggapai prestasi)

  • Isi
    • – Alasan mengapa 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari

      Sumpah Pemuda – Isi Sumpah Pemuda – Manfaat Sumpah Pemuda – Peran yang dimainkan pemuda masa kini
    • – Hal-hal yang perlu dihindari oleh para pemuda
    • – Tantangan pemuda masa depan dan strategi menghadapinya

  • Penutup

  Contoh 5 Kerangka pidato tentang perpisahan

  • Pembuka
    • – (Ucapan syukur)

  • Isi
    • – Cerita mulai pertemuan, kebersamaan, sampai saat perpisahan
    • – Ucapan minta pamit
    • – Ucapan terima kasih atas segala kebaikan dan kerja sama
    • – Permintaan maaf atas segala kesalahan
    • – Saling mendoakan

  • Penutup
    • – (Harapan agar yang berpisah tetap sehat dan dapat

  

Asyik artinya senang benar. Anak-anak yang asyik

bermain ternyata sangat menyenangi permainan itu

sampai-sampai lupa makan, lupa mandi, dan sebagainya.

Keasyikan memang bisa rnengalahkan apa saja, termasuk

rasa lelah, rasa lapar, dan rasa bosan.

  

Dalam mendengarkan pidato yang lamanya sepuluh menit,

adakalanya pendengar merasa sudah bosan dan

menganggap pidatonya terlalu panjang. Sebaliknya, dalam

kesempatan lain pendengar merasa betah dan senang

mendengarkan pidato pidato yang lamanya tiga puluh

menit atau lebih. Mengapa demikian?

  

   Ketika petugaspemeriksa tiket kereta api memasuki gerbong seorang anak muda tampakgugup mencari-cari tiketnya. Dia

merogoh-rogoh saku baju, kantong celana, dan membuka-buka

dompetnya. Juga membuka tas dan mengaduk-aduk seraya matanya memandang sekitar dengan cemas dan bingung. Melihat keadaan itu, petugas merasa iba. Petugas lalu mencabut tiket dan mulut anak muda yang kebingungan itu. Setelah memeriksa tiket dan memberi tanda, petugas segera beralih memeriksa tiket penumpang lain. Seorang yang penumpang yang melihat kejadian tersebut bertanya kepada si anak muda

  , “Apakah Saudara merasa gugup “Tidak “jawab anak muda itu. “Sama sekali tidak. Saya hanya berupaya keras mengunyah tanggal tiket sampai habis

  .”

   Yang dimaksudkan dengan masalah seks ini bukan hanya masalah suami-istri atau masalah aurat. Cerita tentang gadis cantik atau pria tampan, kisah pencintaan, adanya rasa rindu terhadap lawan jenis, rasa cemburu, dan sebagainya, sudah masuk dalam wilayah seks dan sudah bisa menarik penhatian pendengar. Dengan kata lain, masalah yang berkaitan dengan

seks itu yang kelasnya ringan-ningafl saja, ada juga yang kelasnya

kelewat berat. Karena itu, pembicara harus bisa mengukur berat ringannya “menu” untuk para pendengarannya. Pendengar yang sebagian besar masih Anak Barn Gede (ABG) atau remaja, “menu” yang disajikan tentu ringan-ringan saja. Dalam contoh berikut, mana yang ringan dan berat?

   Contoh 2

   Rasa bangga din disebut juga narsistus. Narcys

adalah tokoh dalam cerita lama. Dikisahkan bahua

cewek cantik bernama Narcys itu bercermin di depan kaca besar. Seluruh tubuhnya tentu saja kelihatan nyata. Makin lama mengamati, dia makin

kagum terhadap dirinya sendini. Itulah sebabnya

orang yang suka membanggakan prestasi sendiri

atau hasil karya sendiri dianggap bersifat narsistus.

  Asal tidak berlebihan, membanggakan diri itu boleh- boleh saja, karena kenyataannya hampir semua orang senang membanggakan dirinya, keluarganya atau kelompoknya.

  

Seorang pakar mengatakan bahwa saraf yang

dan mata ke otak jauh lebih tebal daripada

yang dan telinga. Sangat masuk akal kalau apa

yang dilihat jauh lebih mengesankan daripada

yang didengar

  

Hal yang amat menarik penhatian manusia adalah hal

yang berkaitang dengan “aku”. Orang akan segera tersentak perhatikan manakala pendengar

pembicaraan yang berkaitan dengan keakuannya. Apa

saja, mulai dan keselamatan jiwanya, benda miliknya,

keluarganya, masalahnya, keinginannya, sampai prestasi yang diraihnya. Sebagai bukti nyata, dapat kita lihat kalau kita mengobrol dengan orang lain, Lawan bicara kita tampak sangat bersemangat dalam

menceritaka anaknya. Demikian pula lawan bicara kita

akan sangat serius mendengarkan penjelasan tentang cara yang bisa dilakukan untuk keluar dan masalah yang dihadapinya.

  

Ada tiga kesalahan besar yang sering dilakukan pembicara

  IF dalam menutup piadato. Pertama, pembicara tidak persis di mana harus berhenti. Dia tidak teranggap reaksi pendengar. Pada saat pendengar sudah mencapai puncak

kepuasan, pada saat pendengar sudah bosan, atau pada saat pendengar sudah lelah dan lapar, pembicara masih terus melanjutkan pidatonya. Mungkin dia menyangka bahwa

semakin banyak berbicara, pendengar akan menilai bahwa dia semakin jago berbicara. Padahal, sangkaannya itu salah seratus persen. Yang benar, makin banyak bicara, pendengar semakin bosan. Kedua, ada pembicara yang sebenarnya sudah ingin mengakhiri pidatonya, tetapi sulit berhenti seperti kendanraan tanpa rem. Dia berbicara apa saja, berputar-putar tak menentu. Adakalanya, kalimat terakhir sudah berhasil dirumuskan, tetapi tiba-tiba muncul penjelasan lain yang panjang dan berputar-putar lagi. Padahal, pendengar sudah siap-siap meninggalkan tempat.

   Berkaitan dengan kesalahan pertama dan kedua itu, Dr. Johnson menuturkan bahwa di Afrika ada suku bangsa yang mempunyai kebiasaan aneh, menurut ukuran kita. Jika ada pembicara yang pidatonya bertele-tele, pendengar-pendengarnya akan berseru,

  Imetosha, imetosha ! Artinya, Cukup, cukup! suku lain mempunyai cara lebih unik untuk membatasi pembicara agar pidatonya tidak panjang. Caranya, setiap pembicara diwajibkan berdiri dengan satu kaki, sedangkan kaki yang satunya lagi harus diangkat. Kalau kaki yang

diangkat itu menyentuh tanah (karena sudah lelah), para pendengar

berseru sekuat-kuatnya , Stop, stop! Bagaimana dengan pendengar

kita? Meskipun tidak akan berteriak-teriak seperti suku di Afrika itu,

pendengar kita umumnya tidak menyukai pidato panjang yang bertele- tele.

   Ketiga, kesalahan yang paling besar seakan tak termaafkan, pembicara menutup pidato dengan mengucapkan begini , Demikianlah yang bisa saya katakana pada kesempatan ini. Karena akan saya katakan sudah saya katakan semuanya, maka saya

tidak akan memperpanjang lagi pidato saya. karena itu

saya akhiri sekian .

   Penutup pidato yang baik tampak lebih penting lagi kalau kita ingat apa yang dikatakan terakhir oleh pembicara biasanya lebih mudah dan lebih lama diingat oleh pendengar. Selain itu, kesan terakhir pembicara juga terekam dalam angan-angan pendengar. Sebaliknya, penutup yang jelek akan merusak keseluruhan pidato yang mungkin sudah baik. Oleh karena itu, pembicara harus berusaha memilih cara menutup pidato yang tepat, yang menggigit

  , dan yang mengesankan. Cara-cara menutup pidato berikut ini dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.

  Menyingkat atau Menyimpulkan Ketika menyimak pidato, pendengar bukan orang yang pasif. Mereka seberiarnya aktif menangkap, aktif memahami, dan aktif mengingat-ingat.

  Apakah semua pendengar berhasil melakukan itu semua? Ya, mungkin ada. Tapi, yang tidak berhasil tentunya amat banyak karena kegiatan memahami

dan mengingat-ingat itu bukan pekerjaan mudah. Apalagi kalau materi pidato

cukup banyak, tentu banyak pula yang sudah dilupakan. Agar pendengar dapat

mengingat kembsli masalah yang terlupakan itu, pembicara dapat menutup pidatonya dengan menyingkat atau menyimpulkan.

   Contoh 1

   Singkatnya, Saudara-saudara, berdasarkan kenyataan

   bahwa peran guru amat penting dalam mencerdaskan bangsa,

berdasarkan kenyataan bahwa kesejahteraan guru masih jauh

dan harapan, dan berdasarkan kenyataan bahwa anggaran untuk berbagai subsidi dikurang maka dalam sidang ini saya

   Contoh 2  Yang terakhir, saya sampaikan kesimpulan.

   Pertama : Mulai bulan Mei 2000 perpustakaan sekolah

   dibuka dan pagi pukul 08.00-sore pukul 17.00.

  

Kedua : Setiap siswa boleh merninjarn buku sampai 10 selama buah selama

dua minggu.

  Ketiga : Semua siswa wajib membaca dan mematuhi peraturan pinjam-meminjam buku.

  

Keempat : Siswa yang melanggar peraturan harus hersedia menerima sanksi

sesuai jenis pelanggarannya.

  Kelima : Siswa yang rajin berkunjung dan membaca di perpustakaan akandiberi hadiah beberapa buku dari Kepala Sekolah, selama persediaan masih ada.

  Memuji Pendengar Menutup pidato dapat dilakukan dengan memuji pendengar. Pujian itu harus

disampaikan secara wajar, tidak berlebih-lebihan, dan ikhlas. Pujian yang keluar

dan hati yang tulus akan menyebabkan pendengarnya merasa senang, merasa

bahagia, optimistis, dan besar hati. Sebaliknya, pujian yang tidak dilandasi niat

yang tulus mirip uang kertas palsu yang tentu saja tidak disukai pendengar.

   Contoh 1

  

Sungguh, saya senang sekali berhadapan dan berbicara di

depan saudara. Siang hari seperti ini biasanya orang mengantuk. Apalagi mendengar pidato yang cukup panjang. Tapi, di sini lain, Saudara-saudara tetap serius mengikuti pembahasan demi pembahasan. Saudara- saudara tetap bersemangat. Saya yakin, sikap yang saudara

tunjukan itu merupakan pancaran niat yang mantap dan

kesungguhan Saudara dalam menimba ilmu di sekolah ini.

  Menyampaikun Kalimat-Kalimat Lucu Berusahalah agar orang-orang itu tertawa kalau Anda berpisah dengan mereka

  , kata aktor terkenal. Jika bisa, dan memang ada bahan untuk itu, sungguh amat bagus. Demikian pula dalam menutup pidato. Masalahnya, bagaimana caranya. Ya, memang tidak mudah. Tapi dapat diupayakan.

   Contoh 1

   Saya lihat, tadi beberapa orang di antara kalian dating pagi-pagi. Ya, mungkin hasrat untuk mengikuti

ceramah ini luar biasa besarnya sehingga seolah tak

sabar menunggu lebih lama. Tapi, mungkin juga datang lebih pagi karena hanya ingin memperoleh tempat duduk yangbaik, yaitu... dipojok belakang.

  Meminta untuk Bertindak Pidato yang tujuannya mempengaruhi atau mengajak, sangat cocok kalau bagian penutupnya berisi ajakan untuk melakukan sesuatu.

  

Ajakan ini harus jelas dan disampaikan secara mantap dan meyakinkan

sehingga pendengar tidak ragu-ragu untuk melaksanakannya 

  Contoh 1 

  Saudara-saudara, alasan-alasan yang meyakinkan sudah tak bisa dibantah, contoh nyata sudah ada, dan bukti-bukti

sudah teruji. Mau apa lagi? Tim ahli partai kami sangat

piawai menangkap aspirasi. Karena itu, jangan ragu-ragu, bergabunglah dengan kami. Bergabunglah sekarang juga, tidak perlu ditunda. Isilah formulir yang telah kami

  Menyampaikan Ungkapan Terkenal Ungkapan terkenal yang cocok amat baik untuk menutup pidato. Selain menarik, ungkapan yang cocok amat menguatkan isi pidato dan sekaligus mudah diingat. Contoh 1

  Contoh 1

Masalah yang kita hadapi memang cukup rumit. Tapi,

jangan sampai kita patah semangat. Jangan sampai

ragu-ragu bertindak. Justru sebaliknya, kita harus

bersemangat, berusaha keras penuh keyakinan untuk

keluar dan masalah serius ini. Beberapa upaya telah

lakukan dan hasilnya lumayan. Apa yang akan lakukan

  Melantunkan Pantun Pantun adalah jenis puisi lama yang sekarang masih sering

digunakan dalam acara tertentu, terutama di beberapa daerah di

Sumatra. Secara nasional, pantun dikenal luas dan dipahami serta

dihayati oleh masyarakat. Karena itu, menutup pidato dengan pantun dapat menimbulkan kesan yang mendalam.

   Contoh 1

   Wisatawan asing dan PortugisBerlama-lama di Candi Prambanan

   Karena jatah waktu sudah habis

   Saya akhiri saja cukup sekian

  

Adakah pantangan dalam berpidato? Ya, ada, meskipun

sebenarnya istilah pantangan itu agak dilebih-lebihkan.

  Sebenarnya yang dimaksud dengan pantangan disini hanya berupa rambu-rambu yang sebaiknya tidak dilanggar .

  1. Jangan datang terlambat

  2. Jangan berpakaian sekenanya

  

3. Jangan membuka pidato dengan permintaan maaf

  4. Jangan berdiri seperti patung

  5. Jangan memaksakan melucu

  

6. Jangan terlalu sering menggunakan bentuk tegun

  7. Jangan sampai marah-marah

  8. Jangan lupa waktu

  

9. Jangan berkepanjangan dalam menutup pidatonya

  10.Jangan langsung meninggalkan pendengar

  11. Jangan kasar dan parno

  12. Jangan membicarakan kejelekan orang lain

  13. Jangan “menyerang” pihak lain

   Yang Berkualitas. ( Waktu 15 Menit ) Paidato disampaikan oleh peserta Lomba Pidato Siswa SMA dengan tema: Sumber Daya Manusia Assalamu „alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

  Dewanjuri yang terhomat dan saudara-saudaraku,

Dahulu, jauh sebelum lomba pidato ini dilaksanakan, bahkan jauh sebelum

gedung tempat ini dibangun, sudah beredar cerita menarik tentang burung

rajawali. Ada orang Indian yang mengembara naik turun gunung. Disuatu

bukit dia menemukan sebutir telur rajawali. Samapai dirumah telur itu ditetaskan bersama telur-telur ayam yang dierami induknya. Nah, tiga minggu kemudian, semua telur menetas dan anak rajawalipun bermain bersama anak- abak ayam.

  Suatu hari, anak rajawali melihat rajawali terbang. “waduh,gagahnya,eajawali bisa terbang cepat meliuk-liuk di udara.

  

Seandainya aku dapat terbang seperti rajawali, alangkah senangnya. Akan

tetapi, apa mungkin? Saya hanya anak ayam,”kata anak rajawali yang menyangka bahwa diriny anak ayam. Didorong rasa ingin terbang yang besar, anak rajawali mencoba mengepak-ngepakan sayap. Perlahan-lahan tubuhnya terangkat, dan ternyata bisa terbang

  . ”waduh aku bisa terbang mengapa baru sekarang aku coba ,” teriak anak rajawali sambil terus terbang meliuk-liuk.

  

Dewan juri yang terhormat dan saudara-saudaraku sama. Persis seperti

yang dilakukan anak rajawali. Pada tahun 1976 bangsa Indonesia mulai

membangun industry pesawat terbang, mencoba dan bertekat bisa terbang dengan pesawat buatan sendiri. Waktu itu banyak orang yang meragukannya. Apa bisa? Ternyata, saudara-saudara, putra putri Indonesia mampu menghasilkan pesawat terbang. Sudah banyak pesawat terbang buatan Indinesia yang dipakai bangsa Insonesia sendiri dan dibeli bangsa lain. Lebih hebat lagi, bangsa Insonesia yang dipelopori oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara pada tahun 1997 sudah mampou

mengejutkan dunia dengan menyelenggarakan Indonesia Air Show ‟96

atau pameran kedirgantaraan 1996. Waktu itu masyarakat tersentak

kagum. Waega mancanegarapun mengakui bahwa putra putrid Ibonesia

telah mampu membuat pesawat CN 250 yang dinilai paling canggih

dikelasnya. Pesawat itu diberi nama Gatotkaca. Nama yang sangat tepat

karna CN 250 memang perkasa dan lincah meiuk-liuk diangkasa Raden

Gatotkaca dalam cerita wayang.

   Waktu itu, Prof.De.B.J.Habiebie, pelopor dalam industry pesawat terbang kita, berkata mantap

  , “Great Leap Forward”. Ungkapan bahasa Inggris itu

kemudian amat terkenal. Apa artinya? Loncatan tekhnologi yang tinggi.

Memang benar, saudara. Dalam industry pesawat terbang ini bangsa

Indonesia telah melakukan loncatan jauh kedepan. Saudara tahu bahwa

pesawat terbang dapat terbang mulus karna perpaduan berbagai tekhnologi yang serba puncak. Mesinnya kelas wahid. System

elektronikanya kelas satu. System komunikasinya paling canggih. Badan

pesawatnya, saudara, bukan hanya dirancang berdasarkan keindahan

   Bisakah kita seperti orang Jepang itu? Jawaban yang tepat adalah harus dan harus bisa.

  Mengapa? Tuntutan masa depan pasti lebuh rumit dan lebih besar daripada sekarang. Oleh karena itu, mau tidak mau, suka tidak suka, sumber daya manusia berkualitas harus ditingkatkan. Untuk mengawaki kehidupan bangsa masa yang akan datang haruslah manusai yang berkualitas, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa, menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, mencintai dan bertanggung jawab atas kemajuan bangsa dan negaranya. Selain itu juga harus berdisiplin dan mempunyai semangat juang tidak mudah menyerah dan putus asa. Itulah sosok manusia yang berkualitas yang diperlukan untuk mengembangkan bangsa dan Negara yang sempat porak poranda, mengkhawatirkan, dan memprihatinkan ini. Menusia berkualitas sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.

  Oleh karena itu, saudara-saudara, kita jangan terlena syair lagu, bukan lautan, tapi kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tidak bisa, saudara-saudara. Dimasa yang akan datang kekayaan alam dan kesuburan tanah semakin berkurang. Sementara itu, ledakan pebduduk akan terjadi. Kita tidak dapat lagi hidup hanya dengan kekayaan alam. Olehkarena itu, mulai dekarang kita harus bersiap-siap menghadapi masa depan dengan rajin belajar, giat berlatih, dan tekun bekerja. Jangan bermalas-malasan, jangan terpebfaruh ungkapan jawa ana

  dina ana upa . Ungkapan ini akan menurunkan semangat kita karena artinya „meskipun bermalas-malasan, toh besok ada makanan yang kita makan ‟. Kita tinggalkan ungkapan itu.

  Sebagai gantinya, kita tidak usah malu-malu menggunhakan ungkapan bahasa inggris ini,

  don’t delay till tomorrow of what you can do to day. Artinya, „jangan menunda sampai besok apa

  yang dapat kamu lakukan sekarang ‟. Kerjakan sekarang apa yang dapat kamu kerjakan sekarang. Sebab, besok ada tugas dan pekerjaan lain. Don’t delay till tomorrow of what you can do

  

to day, kalau kita tidak menunda-nunda waktu, tentu semua tugas dan pekerjaan dapat kita

  selesaikan tanpa harus dilrmbur semalam suntuk. Dewan juri dan saudara-saudaraku, konon, di Tibet Utaea dan daerah Sangrila. Di daerah itu tidak ada panas yang terlalu, tidak ada dingin yang terlalu, tidak ada lapar yang trlalu, dan tidak ada kenyang yang terlalu. Juga, tidak ada susah yang terlalu, dan tidak ada senang yang terlalu. Semuanya tenang, tenang, dan tenang. Didaerah seperti itu pemuda dan pemudinya menjadi malas. Tidak ada yang mau

  

  Lebih-lebih dari era globalisasi ini, mampu atau tidak kita harus menapaki zaman persaingan internasional. Kita memang harus bersaing dengan Negara-negara lain, terutama dengan Negara-negara yang sudah lebih dulu maju. Dimasa yang akan datang kita harus mampu sejajar dengan Negara maju di dunia. Itulah sebabnya sector industry perlu semakin kita galakkkan dan kita kembangkan.

  Mengapa industry? Kenyataan membuktikan bahwa Negara-negara yang lebih dahulu maju itu dapat menjadi Negara maju bukan hanya bertumpu pada pertanian, melainkan pada industry. Lihat Amerika, Amerika maju karna industrinya berkembang. Lihat Korea, Korea maju karena industrinya berkembang. Lihat Jerman, Jerman menjadi Negara maju karena industrinya berkembang. Lihat pula jepang, Jepang sangat maju karna industrinya juga sangat berkembang. Bagaimana industry-industri di Negara-negar aitu bisa berkembang? Ternyata, pesatnya industry di suatu Negara diawaki oleh manusia yang bekualitas. Jepang, saudara-saudara. Barang-barang produk Jepang merajai pasaran dunia. Lihat disekitar kita. Jalan-jalan raya disekitar kota ini, juga dikota-kota lain, bahkan juga di luar negeri, berseliweran dan berlalu lalang mobil buatan jepang. Demikian pula alat-alat elektronik di rumah, kita. Pendek kata, prosuk industry jepang menguasai pasaran dunia sehingga sekarang ekonomi Jepang sangat kuat.

  Mengapa Jepang dapat seperti itu? Padahal, sumber daya alamnya tidak melimpah. Tahu sebabnya? Sebabnya ialah Jepang sudah berhasil mengembangkan sumber daya manusianya. Orang Jepang giat, tekun, dan ulet dalam belajar dan bekerja. Orang Jepang terkenal disiplin. Ingin tahu semboyannya? Ini semboyan mereka, jibun no koto wa jibun de

  

shinasai. Artinya , „lakukan sendiri keperluanmu‟. Dengan semboyan itu berarti bahwa

  orang Jepang tidak mengharap atau menggantungkan bantuan orang lain. Apa yang dapat dikerjakan, ya, dikerjakan sendiri. Kalau semuanya begitu, alangkah produktifnya mereka.

  

Oleh karena itu, saudara-saudara, kita jangan terlena syair lagu, bukan lautan, tapi kolam

susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tidak bisa, saudara-saudara. Dimasa yang akan

datang kekayaan alam dan kesuburan tanah semakin berkurang. Sementara itu, ledakan

pebduduk akan terjadi. Kita tidak dapat lagi hidup hanya dengan kekayaan alam. Olehkarena itu, mulai dekarang kita harus bersiap-siap menghadapi masa depan dengan rajin belajar, giat berlatih, dan tekun bekerja. Jangan bermalas-malasan, jangan terpebfaruh ungkapan jawa ana dina ana upa . Ungkapan ini akan menurunkan semangat kita karena artinya

  „meskipun bermalas-malasan, toh besok ada makanan yang kita makan ‟. Kita tinggalkan ungkapan itu.

Sebagai gantinya, kita tidak usah malu-malu menggunhakan ungkapan bahasa inggris ini,

don’t delay till tomorrow of what you can do to day. Artinya, „jangan menunda sampai besok apa yang dapat kamu lakukan sekarang ‟. Kerjakan sekarang apa yang dapat kamu kerjakan sekarang. Sebab, besok ada tugas dan pekerjaan lain. Don’t delay till tomorrow of what you can do to day, kalau kita tidak menunda-nunda waktu, tentu semua tugas dan pekerjaan dapat kita selesaikan tanpa harus dilrmbur semalam suntuk. Dewan juri dan saudara-saudaraku, konon,

di Tibet Utaea dan daerah Sangrila. Di daerah itu tidak ada panas yang terlalu, tidak ada

dingin yang terlalu, tidak ada lapar yang trlalu, dan tidak ada kenyang yang terlalu. Juga,

tidak ada susah yang terlalu, dan tidak ada senang yang terlalu. Semuanya tenang, tenang,

dan tenang. Didaerah seperti itu pemuda dan pemudinya menjadi malas. Tidak ada yang mau belajar, tidak ada yang mau bekerja. Mereka akan semakin lemah karena tidak ada tantangan. Inginkah saudara tinggal di daerah seperti itu? Tentu tidak. Kita akan menjadi kuat dan semakin kuat jika dihadapkan kepada suatu tantangan. Tantangan kita sekarang amat jelas, yaitu ketertinggalan kita dibandingkan dengan Negara yang telah lebih dahulu maju. Kewajiban kita adalah mengejar ketertinggalan itu hingga Negara kita sejajar dengan Negara maju. Untuk itu, sekali lagi koma kita harus menyiapkan dan meningkatkan diri kita menjadi manusia yang berkualitas.

  Kalau benar-benar kita bertekad meningkatkan diri, kalau benar-benar berupaya menguasai ilmu dan teknologi, kalau benar-benar kita mau berdisiplin, kalau benar-benar kita memiliki semangat pantang memnyerah, kita pasti , ….., pasti, dan ….. pasti dapat menjadi manusia yang berkualitas. Untuk apa, saudara-saudara? Untuk kejayaan bangsa kita pada masa yang akan datang. Buktikan itu!

  Sekian. Assalamu „alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

  IMPROMTU PRAKTEK PIDATO MEMORITER

  PRAKTEK PIDATO MANUSKRIP