PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

  Makalah Seminar:

  

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Oleh DR Hermana Somantrie, M.A.

  

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PENDAHULUAN

  Informasi mengenai kurikulum baru yang dicanangkan untuk diimplementasikan pada tahun pelajaran baru 2013-2014 [Kurikulum 2013] telah tersebar luas di kalangan masyarakat Indonesia. Hal itu sangat beralasan, karena memang gagasan besar rancangan kurikulum tersebut telah: (i) dikembangkan sejak awal tahun 2010, dan (ii) disosialisasikan secara ofisial melalui uji publik dan/atau sosialisasi selama satu bulan mulai minggu terakhir November sampai dengan minggu terakhir Desember 2012.

  Sosialisasi tersebut dilakukan di berbagai forum workshop atau seminar dan media massa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahkan tidak kalah pentingnya, dokumen rancangan kurikulum itu juga dikaji secara intensif dengan pihak legislatif di DPR-RI melalui Rapat Dengar Pendapat.

LANDASAN YURIDIS PENYEMPURNAAAN KURIKULUM

  Penyempurnaan kurikulum didasarkan pada amanah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  

UNDANG-UNDANG DASAR

TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG REPUBLIK

  

INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003

TENTANG

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

2/9

  Untuk mendukung penyempurnaan kurikulum dari sisi yuridis dilakukan terlebih dahulu perubahan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

  

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan

   TELAH DIRUBAH DENGAN: 

  

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

  

Standar Nasional Pendidikan yang disempurnakan:

  Standar Kompetensi Lulusan  Standar Isi  Standar Proses 

   Standar Penilaian 8/9

  Hasil dari perubahan kemudian diberlakukan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mulai diundangkan pada tanggal 7 Mei 2013.

ELABORASI KOMPETENSI

  Pemetaan kembali terhadap berbagai aspek yang terdapat dalam tujuan pendidikan nasional sebagaimana dimuat dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah melahirkan kembali rumusan kompetensi yang baru dalam rangka perwujudan tujuan pendidikan nasional tersebut.

  Dengan merujuk pada tujuan pendidikan nasional, kemudian dikembangkan kompetensi yang mewujudkan sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

  

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Spiritual: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap Sosial: berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab

  Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif 3/9 Rangkaian kompetensi yang telah berhasil dirancang adalah kompetensi yang dimulai dari kompetensi lulusan, kompetensi inti, sampai dengan kompetensi dasar yang disertai juga dengan cara pembelajaran dan penilaiannya. Kompetensi lulusan yang dimuat dalam standar kompetensi lulusan dan kompetensi inti yang dimuat dalam standar isi secara ringkas terdapat dalam visualisasi di bawah ini.

  

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) DAN KOMPETENSI INTI (KI)

SKL KI

  1.Menghayati dan mengamalkan ajaran SIKAP DAN PERILAKU: Menerima + agama yang dianutnya Menjalankan + Menghargai + 2.Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin,

1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, lingkungan, gotong royong, kerjasama,

3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, Menghayati + Mengamalkan

2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan solusi atas berbagai permasalahan bangsa

tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin musyawarah dan cinta perdamaian menempatkan diri sebagai cerminan tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan sosial dan alam serta dalam cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan dalam berinteraksi secara efektif dengan menunjukan sikap sebagai bagian dari bangsa dalam pergaulan dunia.

  KETERAMPILAN: Mengamati + 3.Memahami dan menerapkan Menanya + Mencoba + Mengolah + prosedural, dan meta-kognitif dalam ilmu pengetahuan faktual, konseptual, 2. Menggunakan, mengurai, merangkai, 1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar, Menyaji + Menalar + Mencipta memodifikasi, membuat, mencipta mengarang dan peradaban terkait fenomena dan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, humaniora dengan wawasan pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan prosedural pada bidang kajian yang kejadian, serta menerapkan pengetahuan PENGETAHUAN: Mengetahui + spesifik sesuai dengan bakat dan Memahami + Menerapkan + minatnya untuk memecahkan masalah.

  Menganalisa + Mengevaluasi 2.Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan 1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan pengembangan dari yang dunia 4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam kaidah keilmuan dan mampu menggunakan metoda sesuai dipelajarinya di sekolah secara mandiri, ranah konkret dan ranah abstrak terkait . 6/9

PROSES PENYEMPURNAAN KURIKULUM

  Penyempurnaan kurikulum dilakukan melalui 2 strategi, yaitu: (i) penguatan kurikulum, dan (ii) penataan ulang kurikulum.

  

STRATEGI PENYEMPURNAAN

KURIKULUM

  2. PENATAAN ULANG

1. PENGUATAN KURIKULUM KURIKULUM

  • Menerapkan metode
  • Menata ulang

  pembelajaran yang kurikulum sekolah mengaktifkan peserta

didik. menjadi kurikulum di

  • Mengintegrasikan nilai- tingkat: nilai:
    • – nasional
    • – karakter ban>– daerah
    • – kewirausahaan, dan – sekolah.
    • – ekonomi kreatif. 1/2
    Sebenarnya, penyempurnaan kurikulum yang dimulai sejak tahun 2010 telah dilakukan secara sistematik dan sistemik sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang berlaku secara universal. Penerapan metode pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik dan pengintegrasian nilai-nilai karakter bangsa, kewirausahaan, dan ekonomi kreatif ke dalam kurikulum bagi seluruh satuan pendidikdn merupakan langkah awal penyempurnaan kurikulum. Pada Kurikulum 2013, hal seperti itu sudah tidak dilakukan karena semuanya sudah menyatu dalam rumusan Kompetensi Dasar yang baru.

RANCANG BANGUN PENDIDIKAN DAN KURIKULUM

  Pendidikan di Indonesia dikelola dan diselenggarakan atas dasar pendidikan dengan berbasis pada standar (standard-based education) dan kurikulumnya dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi atau kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berbasis standar dilakukan dengan menetapkan standar-standar terlebih dahulu sebagai parameter kualitas minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dan parameter kualitas minimal yang harus dicapai oleh suatu satuan pendidikan. Standar-standar tersebut yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap spiritual dan sosial, keterampilan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun potensi diri. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam standar kompetensi lulusan.

DOKUMEN KURIKULUM 2013

  Melalui serangkai proses pengembangan kurikulum selama ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menghasilkan berbagai dokumen sebagai berikut: 1.

  Dokumen Kurikulum SD 2. Dokumen Kurikulum SMP 3. Dokumen Kurikulum SMA 4. Dokumen Kurikulum SMK 5. Dokumen Matapelajaran dan Silabus Tematik-Terpadu SD per Kelas 6. Dokumen Matapelajaran dan Silabus SMP per Matapelajaran 7. Dokumen Matapelajaran dan Silabus SMA per Matapelajaran 8. Dokumen Matapelajaran dan Silabus SMK per Matapelajaran

BUKU TEKS PELAJARAN DAN BUKU PEGANGAN GURU

  Buku Teks Pelajaran 1.

  Buku Teks Pelajaran Tematik-Terpadu SD

2. Buku Teks Pelajaran untuk SMP 3.

  Buku Teks Pelajaran untuk SMA/SMK 4. Buku Teks Pelajaran

  Buku Pegangan Guru 1.

  Buku Pegangan Guru SD/MI 2. Buku Pegangan Guru SMP 3. Buku Pegangan Guru SMA 4. Buku Pegangan Guru SMK

TINDAK LANJUT

  Implementasi kurikulum secara ideal semestinya dilakukan dengan strategi sebagai berikut: Juli 2013/2014: Kelas I, IV, VII, dan X.

  Juli 2014/2015: Kelas II, V, VIII, dan XI. Juli 2015/2016: tuntas seluruh kelas.

  Untuk mendukung implementasi akan dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut: 1.

  Pelatihan guru akan diprioritaskan bagi guru Kelas I, IV, VII, dan X.

  2. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, administrasi, dan pengembangan budaya sekolah.

  3. Bantuan teknis profesional bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas terutama dalam upaya mendiagnosis kesulitan dan masalah yang muncul dalam implementasi kurikulum.

LAMPIRAN: STRUKTUR KURIKULUM 1.

  Struktur Kurikulum SD

STRUKTUR KURIKULUM SD

  1

2. Struktur Kurikulum SMP/MTs

STRUKTUR KURIKULUM SMP 3.

  3

  7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal)

  2

  2

  2

  8 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal)

  2

  2

  2

  9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal)

  3 Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib

  3

  2

  24

  24

  24 Kelompok Peminatan Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)

  18

  20

  20 Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK)

  26

  26

  26 Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

  2 Kelompok B

  Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

  Mata Plajaran Kelas

  3 Bahasa Indonesia

  X XI

  XII Kelompok Wajib Kelompok A

  1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

  3

  3

  3

  2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

  2

  2

  2

  4

  6 Bahasa Inggris

  4

  4

  4 Matematika

  4

  4

  4

  5 Sejarah Indonesia

  2

  2

  2

  2 a.

  Struktur Kurikulum SMA

  Struktur Kurikulum Peminatan SMA b.

  Struktur Kurikulum SMK [Catatan: Struktur Kurikulum SMK sangat kompleks, sehingga tidak bisa dimuat satu

  persatu secara lengkap sebagai lampiran makalah ini.] Peminatan Vokasi di SMK 1. teknologi dan rekayasa; 2. kesehatan; 3. seni, kerajinan, dan pariwisata; 4. teknologi informasi dan komunikasi; 5. agribisnis dan agroteknologi; 6. bisnis dan manajemen; dan 7. keahlian lain yang diperlukan masyarakat.

  Seluruh peminatan vokasi tersebut memiliki 45 program studi, yang masing-masing memuat mata pelajaran dari unsur adaptif dan produktif.

  • o---