Analisis Referensi Aplikasi pelaporan Berkinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) adalah perusahaan yang memiliki peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memberikan mediasi perencanaan, pengendalian, serta evaluasi pembangunan daerah. Aspek penting dari kegiatan didalamnya adalah pengelolaan data penggunaan anggaran serta pembuatan report per triwulan dari data kegiatan yang ada. Jenis kegiatan atau program dalam pembangunan daerah seiring waktu terus bertambah, sedangkan pengolahan data kegiatan/program oleh pegawai Bappeda masih belum terprogram secara baik. Hal ini menyebabkan banyak kekurangan dalam pengolahan data, baik cara mendokumentasikan data kegiatan yang belum tersruktur, pengolahan data maupun pencarian data yang masih lambat dan cukup menyulitkan pegawai sehingga sering terjadi kesalahan dalam menghasilkan laporan.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dirancang sebuah aplikasi yang dapat mempermudah pengolahan data tersebut. Sehingga dalam pengolahannya tidak akan terjadi lagi kesalahan dan tidak ada lagi terjadi masalah yang akan datang. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan diatas, penulis membuat analisis dan perancangan sistem informasi dengan judul “ANALISIS REFERENSIAPLIKASI PELAPORAN

BERKINERJA DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(BAPPEDA)PROVINSI JAWA BARAT”. 1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Kemampuan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan yang semakin banyak dan rumit sangatlah terbatas, sehingga disini dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengelolah data dengan baik sehingga dapat mempercepat sangat mengefisiensikan pekerjaan pengolahan data.


(2)

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di latar belakang kerja praktek, terdapat permasalahan Bagaimana menganalisis aplikasi referensi pelaporan berkinerja.

1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek 1.3.1 Maksud

Maksud dari dilaksanakannya kerja praktek di BAPPEDA adalah mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya di lapangan dan juga mengembangkan sistem informasi yang sudah ada mengenai aplikasi sistem informasi pelaporan berkinerja.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari dilaksanakannya kerja praktek di BAPPEDA adalah untuk memudahkan sistem informasi agar meminimalisir kesalahan dalam laporan.

1.4 Batasan Masalah

Adapun Batasan masalah dari analisis referensi aplikasi pelaporan berkinerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah:

1. Pegolahan data yang dianalisis mencangkup tahap pengelolahan data referensi perusahaan berupa kode lokasi skbp,kode kelompok program/kegiatan,kode program /kegiatan,kode lokasi,periode waktu dan daftar pegawai.

2. Pengolahan data di analisis dengan menggunakan UML(Unified Model Language) yang merupakan bahasa untuk visualisasi,spesifikasi,kontruksi serta dokumentasi. 3. Pengolahan data juga disertakan perancangan design interface berdasarkan menu. 1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Program Kerja Praktek ini di laksanakan mulai tanggal 5 juli sampai dengan tanggal 30 juli 2010, dimana pelaksanaan dilaksanakan oleh 1 orang . Kerja Praktek Lapangan ini di


(3)

laksanakan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah “BAPPEDA” Provinsi Jawa Barat, dengan tahapan–tahapan penelitian sebagai berikut :

Jadwal dan waktu penelitian yang di ajukan sebagai berikut:

Kegiatan Minggu ke

I II III IV

Pelaksanaan usulan penelitian Pelaksanaan penelitian

Pengumpulan data Pengolahan data

Table.1.1 Jadwal dan waktu penelitian


(4)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian UML

Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object-Oriented Analysis/Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan mendokumentasikan artifact (sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software, dapat berupa model, deskripsi, atau software) yang terdapat dalam sistem software. UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT (Object Modeling Technique), dan OOSE (Object-Oriented

Software Engineering).

2.1.1 Tujuan UML diantaranya adalah :

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut :

a) Business Use Case model

b) Activity Diagram


(5)

d) Behavior diagram : Sequence diagram

e) Implementation diagram : Component diagram, Deployment diagram

f) Generate Code

Diagram diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena :

1. Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir saling bebas

(independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat isi

item yang besar dan kompleks.

2. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda-beda dalam proses rekayasa.

3. Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang dibuat semakin mendekati realitas. Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi perupakan artifacts utama UML. Data-flow diagram dan tipe diagram lain yang tidak terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma object-oriented. Activity diagram dan collaboration diagram yang terdapat dalam UML menggantikan data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat workflow.

2.2 Pengertian Rational Rose

Rational Rose adalah software yang memiliki perangkat-perangkat pemodelan secara visual untuk membangun suatu solusi dalam rekayasa software dan pemodelan bisnis.

Rational Rose dikeluarkan oleh perusahaan software bernama Rational Software, perusahaan

yang mencetuskan ide pembentukan konsorsium bagi perusahaan-perusahaan yang memakai standar UML sebagai bahasa pemodelan di perusahaannya. Rational Rose memakai UML


(6)

sebagai bahasa pemodelannya, ditambah beberapa fitur lain yang membuat Rational Rose menjadi software pemodelan visual yang terkemuka.

Beberapa fitur terkemuka diantaranya Rational Rose memiliki Rational Unified

Process (RUP) yaitu proses yang paling terperinci yang ada saat ini dan akan memberikan

pedoman secara umum dalam pembuatan software dan pemodelan bisnis. Selain itu, Rational Rose memiliki kemampuan membuat solusi client/server, yang kemudian dapat diterapkan dan didistribusikan dalam lingkungan perusahaan.

2.2.1 Keunggulan Rational Rose, diantaranya :

1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa pemodelan standar yaitu UML, akan meningkatkan komunikasi intra tim.

2. Rational Rose mendukung round-trip engineering sehingga kita dapat meng-generate model kedalam kode (Java, C++, Visual Basic, dan sebagainya) dan melakukan

reverse engineering untuk menampilkan arsitektur software dari kode yang ada. Hal

ini dapat dilakukan secara bolak-balik sebagai proses iterative selama proses rekayasa software.

3. Model dan kode senantiasa sinkron selama dalam development cycle.

4. Membangun software menggunakan Rational Rose memudahkan dalam memperbaiki software tersebut karena apabila suatu saat ditemukan requirement baru, kita dapat lagi menggambarkan lagi software tersebut dalam UML.

5. Para user Rational Rose dapat berkomunikasi walaupun bekerja dalam sistem operasi yang berbeda (Windows atau UNIX).

6. Dengan menggunakan Rose Web Publisher suatu tim dapat mengkomunikasikan model dan spesifikasinya dalam web browser.


(7)

7. Mendukung rekayasa software untuk sistem client/server sehingga Rational Rose merupakan software pemodelan visual yang tangguh dalam lingkungan client/server, e-business, dan lingkungan perusahaan terdistribusi (kantor-kantor terletak dalam tempat yang berbeda-beda).

2.3 Pengertian Firebird

Firebird dikembangkan oleh komunitas sukarelawan yang mengembangkan database engine dari kode sumber Interbase yaitu DBMS buatan perusahaan Borland dibawah lisensi InterBase Public License v.1.0 pada tanggal 25 Juli 2000. Firebird saat ini dikembangkan dengan bahasa C++, yang sebelumnya dilakukan porting dari bahasa C ke C++ oleh Mike Nordell. Firebird adalah open source database server yang dikembangkan berdasarkan source kode dari BOrland Interbase 6.0 yang pada saat itu diopen sourcekan olen Borland

2.3.1 Kelebihan Firebird 2.0

Firebird 2.0 memiliki kelebihan pada kecepatan akses database (akses data akan lebih

cepat), keamanan data lebih terjamin, mensupport bahasa asing (karakter asing seperti bahasa

arab, cina, dll), dan berbagai keterbatasan data telah dihilangkan/ditingkatkan.

2.4 Pengertian Delphi

Delphi adalah kompiler / penterjemah bahasa Delphi (awalnya dari Pascal) yang merupakan bahasa tingkat tinggi sekelas dengan Basic atau C yang merupakan produk dari Borland corp. Delphi merupakan bahasa berorentasi objek, artinya nama objek, properti dan methode/procedure dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate).

Sebelum mempelajari ketiga struktur pemrograman ada baiknya kenali dahulu tampilan IDE, yang merupakan editor dan tools untuk membuat program Delphi. Pada IDE


(8)

akan ditampilkan Form baru yang merupakan aplikasi/program Window yang akan dibuat.Aplikasi / program berbasis windows sering disebut dengan jendela (window).

Bagaimana membuat aplikasi berbasis windows (berbasis grafik dan bukan berbasis teks seperti pada DOS)? Caranya dengan membuat sebuah form. Pada pemrograman berbasis windows, kita akan diperhadapkan pada satu atau beberapa jendela yang nampak dihadapan kita. Jendela ini dalam Delphi disebut juga dengan form. Pada pemrograman berbasis windows, kita akan diperhadapkan pada satu atau beberapa jendela yang nampak dihadapan kita. Jendela ini dalam Delphi disebut juga dengan form.Delphi adalah sebuah perangkat lunak (bahasa pemrograman) untuk membuat program / aplikasi komputer berbasis windows. Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis objek, artinya semua komponen yang ada merupakan objek-objek.


(9)

(10)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian UML

Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object-Oriented Analysis/Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan mendokumentasikan artifact (sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software, dapat berupa model, deskripsi, atau software) yang terdapat dalam sistem software. UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT (Object Modeling Technique), dan OOSE (Object-Oriented

Software Engineering).

2.1.1 Tujuan UML diantaranya adalah :

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut :

a) Business Use Case model

b) Activity Diagram


(11)

d) Behavior diagram : Sequence diagram

e) Implementation diagram : Component diagram, Deployment diagram

f) Generate Code

Diagram diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena :

1. Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir saling bebas

(independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat isi

item yang besar dan kompleks.

2. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda-beda dalam proses rekayasa.

3. Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang dibuat semakin mendekati realitas. Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi perupakan artifacts utama UML. Data-flow diagram dan tipe diagram lain yang tidak terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma object-oriented. Activity diagram dan collaboration diagram yang terdapat dalam UML menggantikan data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat workflow.

2.2 Pengertian Rational Rose

Rational Rose adalah software yang memiliki perangkat-perangkat pemodelan secara visual untuk membangun suatu solusi dalam rekayasa software dan pemodelan bisnis.

Rational Rose dikeluarkan oleh perusahaan software bernama Rational Software, perusahaan

yang mencetuskan ide pembentukan konsorsium bagi perusahaan-perusahaan yang memakai standar UML sebagai bahasa pemodelan di perusahaannya. Rational Rose memakai UML


(12)

sebagai bahasa pemodelannya, ditambah beberapa fitur lain yang membuat Rational Rose menjadi software pemodelan visual yang terkemuka.

Beberapa fitur terkemuka diantaranya Rational Rose memiliki Rational Unified

Process (RUP) yaitu proses yang paling terperinci yang ada saat ini dan akan memberikan

pedoman secara umum dalam pembuatan software dan pemodelan bisnis. Selain itu, Rational Rose memiliki kemampuan membuat solusi client/server, yang kemudian dapat diterapkan dan didistribusikan dalam lingkungan perusahaan.

2.2.1 Keunggulan Rational Rose, diantaranya :

1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa pemodelan standar yaitu UML, akan meningkatkan komunikasi intra tim.

2. Rational Rose mendukung round-trip engineering sehingga kita dapat meng-generate model kedalam kode (Java, C++, Visual Basic, dan sebagainya) dan melakukan

reverse engineering untuk menampilkan arsitektur software dari kode yang ada. Hal

ini dapat dilakukan secara bolak-balik sebagai proses iterative selama proses rekayasa software.

3. Model dan kode senantiasa sinkron selama dalam development cycle.

4. Membangun software menggunakan Rational Rose memudahkan dalam memperbaiki software tersebut karena apabila suatu saat ditemukan requirement baru, kita dapat lagi menggambarkan lagi software tersebut dalam UML.

5. Para user Rational Rose dapat berkomunikasi walaupun bekerja dalam sistem operasi yang berbeda (Windows atau UNIX).

6. Dengan menggunakan Rose Web Publisher suatu tim dapat mengkomunikasikan model dan spesifikasinya dalam web browser.


(13)

7. Mendukung rekayasa software untuk sistem client/server sehingga Rational Rose merupakan software pemodelan visual yang tangguh dalam lingkungan client/server, e-business, dan lingkungan perusahaan terdistribusi (kantor-kantor terletak dalam tempat yang berbeda-beda).

2.3 Pengertian Firebird

Firebird dikembangkan oleh komunitas sukarelawan yang mengembangkan database engine dari kode sumber Interbase yaitu DBMS buatan perusahaan Borland dibawah lisensi InterBase Public License v.1.0 pada tanggal 25 Juli 2000. Firebird saat ini dikembangkan dengan bahasa C++, yang sebelumnya dilakukan porting dari bahasa C ke C++ oleh Mike Nordell. Firebird adalah open source database server yang dikembangkan berdasarkan source kode dari BOrland Interbase 6.0 yang pada saat itu diopen sourcekan olen Borland

2.3.1 Kelebihan Firebird 2.0

Firebird 2.0 memiliki kelebihan pada kecepatan akses database (akses data akan lebih

cepat), keamanan data lebih terjamin, mensupport bahasa asing (karakter asing seperti bahasa

arab, cina, dll), dan berbagai keterbatasan data telah dihilangkan/ditingkatkan.

2.4 Pengertian Delphi

Delphi adalah kompiler / penterjemah bahasa Delphi (awalnya dari Pascal) yang merupakan bahasa tingkat tinggi sekelas dengan Basic atau C yang merupakan produk dari Borland corp. Delphi merupakan bahasa berorentasi objek, artinya nama objek, properti dan methode/procedure dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate).

Sebelum mempelajari ketiga struktur pemrograman ada baiknya kenali dahulu tampilan IDE, yang merupakan editor dan tools untuk membuat program Delphi. Pada IDE


(14)

akan ditampilkan Form baru yang merupakan aplikasi/program Window yang akan dibuat.Aplikasi / program berbasis windows sering disebut dengan jendela (window).

Bagaimana membuat aplikasi berbasis windows (berbasis grafik dan bukan berbasis teks seperti pada DOS)? Caranya dengan membuat sebuah form. Pada pemrograman berbasis windows, kita akan diperhadapkan pada satu atau beberapa jendela yang nampak dihadapan kita. Jendela ini dalam Delphi disebut juga dengan form. Pada pemrograman berbasis windows, kita akan diperhadapkan pada satu atau beberapa jendela yang nampak dihadapan kita. Jendela ini dalam Delphi disebut juga dengan form.Delphi adalah sebuah perangkat lunak (bahasa pemrograman) untuk membuat program / aplikasi komputer berbasis windows. Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis objek, artinya semua komponen yang ada merupakan objek-objek.


(15)

(16)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Intansi

Sejarah pembangunan Bapeda dipaparkan secara bertahap berdasarkan keputusan dan periode waktu sebagai berikut :

1) Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I tentang pembentukan Badan Perancangan Pembangunan Propinsi Jawa Barat.

Tugas Pokok BAPEDA ;

a) Merumuskan rancangan pembangunan daerah propinsi Jawa Barat untuk jangka panjang,jangka pendek dan tahunan yang merupakan ;

1)Pengisian rancangan pembangunan nasional dan pengarahan terhadap rancangan-rancangan pembangunan daerah tingkat II.

2)Pedoman pokok bagi pemerintah daerah propinsi Jawa Barat dalam mengambil keputusan-keputusan dan kebijaksanaan dalam proses pembangunan daerah khususnya dalam penyusunan anggaran pembangunan daerah.

3)Landasan informasi dan alat edukasi yang dapat menimbulkan daya kreasi serta partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah.

b) Melakukan koordinasi,pengawasan dan penilaian regional terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan di daerah jawa barat, berdasarkan rancangan pembangunan di daerah Jawa Barat yang telah di sahkan.


(17)

c) Selalu mengadakan penilaian kembali serta penyempurnaan terhadap rancangan pembangunan daerah Jawa Barat, berdasarkan hasil-hasil pelaksanaan pembangunan yang telah di capai.

2) Keputusan Presiden RI No.15 tahun 1974 tanggal 18 maret 1974 tentang pembentukan BAPEDA.

Fungsi

Membantu Gubernur Kepala Daerah menentukan kebijaksanaan di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah serta penilaian atas pelaksanaannya.

Tugas

a) Pola dasar rencana pembangunan lima tahun daerah yang dalam garis besarnya brisikan tujuan,susunan prioritas dan strategi pembangunan.

b) Menyusun program-program tahunan sebagai pelaksanaan rencana-rencana yang di biayai oleh daerah sendiri ataupun yang di usulkan kepada pemerintah pusat untuk di masukkan ke dalam program tahunan nasional.

c) Melakukan koordinasi perencanaan di antara dinas-dinas daerah,instansi-instansi vertical dan daerah-daerah tingkat II yang berada dalam lingkungan propinsi yang bersangkutan.

d) Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama-sama dengan Direktorat Keuangan Daerah.

e) Mengadakan penelitian mengenai permasalahan dan sumber-sumber potensi daerah secara menyeluruh untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah. f) Melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang di tugaskan oleh Gubernur Kepala


(18)

3) Keputusan Presiden RI no.27 tahun 1980 tanggal 29 maret 1980 tentang Pembentukan BAPEDA.

BAPEDA Tingkat I adalah Badan staf yang langsung berada di bwah dan bertanggung jawab kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I.

Tugas

Membantu Gubernur/KDT I dalam menentukan kebujaksanaan di bidang Perencanaan Pembangunan di Daerah Tingkat I serta penilaian atas pelaksanaannya.

Fungsi

a) Menyusun pola dasar pembangunan daerah yang terdiri atas pola umum pembangunan daerah jangka panjang dan pola umum PELITA.

b)Menyusun REPELITA DT I

c) Menyusun program program tahunan sebagai pelaksanaan rencana tersebut pada huruf a dan b yang dibiayai oleh Daerah sendiri ataupun yang diusulkan kepada Pemerintah pusat untuk dimasukan kedalam program tahunan nasional.

d) Melakukan koordinasi perencanaan diantara dinas dinas, satuan organisasi lain dalam lingkungan Pemerintah Daerah, instansi instansi vertical, Daerah daerah Tingkat II Badan badan lain yang berada dalam Wilayah Daerah Tingkat 1 yang bersangkutan.

e) Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat 1 bersama-sama dengan Biro Keuangan Daerah dengan koordinasi Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat 1.

f) Melaksanakan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan di Daerah.

g) Mengikuti persiapan dan perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di Daerah untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut.


(19)

h) Memonitor pelaksanaan pembangunan di Daerah.

i) Melakukan kegiatan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1.

4) Peraturan Daerah ProvinsiDaerah Tingkat 1 Jawa Barat no.6 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981 tentang pembentukan Badan Perencanaan Daerah

Badan Perencanaan Daerah Tingkat 1 adalah badan staf yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Jawa Barat

Tugas

Membantu Gubernur atau Kepala Daerah dalam menentukan kebijaksanaan di bidang Perencanaan Pembangunan di Daerah Tingkat 1 Jawa Barat.

Fungsi

a. Menyuusn RAPELITA Daerah

b. Memonitor pelaksanaan pembangunan di daerah

c. Melakukan kegiatan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Gubernur Kepala Daerah.

d. Melaksanakan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untukkepentingan perencanaan pembangunan di daerah.


(20)

e. Menyusun pola dasar pembangunan daerah yang terdiri atas pola umum pembangunan daerah jangka panjang dan pola umum PELITA Daerah.

8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 84 Tahun 2000 tanggal 25 September 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.

a. Lembaga teknis daerah sebagaimana dimaksud berbentuk badan dan atau kantor

b. Dalam menyelenggarakan tugas lembaga teknis daerah provinsi mempunyai fungsi :

1) Perimusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. 2) Pelayanan penunjang menyelenggarakan pemerintahan daerah

3) Lembaga teknis daerah provinsi Jawa Barat mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah dalamlingkup tugasnya.

9) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat.

a) Lembaga Teknis Daerah adalah unsure penunjang pemerintahan daerah

b) Lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang kepala badan dan bertanggung jawab kepada gubernur melaluio sekretaris daerah.

Lembaga teknis daerah mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kewenangan tertentu pemerintah

c) daerah sesuai kebutuhan daerah dan kewenangan yang ditimpahkan kepada gubernur.


(21)

d) Dalam menyelenggrakan tugas pokoknya lembaga teknis daerah mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lengkap tugasnya 2) Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah provinsi. 3.1.2 Logo Instansi

Gambar 3.1 Logo Bappeda

Lambang Jawa Barat secara keseluruhan adalah sebuah perisai berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat. Kemudian di tengahnya ada gambar senjata khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.

Motto Jawa Barat

Motto Jawa Barat adalah Gemah Ripah Repeh Rapih, yang merupakan sebuah frasa berasal dari bahasa Sunda. Kata gemah-ripah dan repeh-rapih merupakan kata majemuk yang mempunyai arti sebagai berikut :

Gemah-ripah : subur makmur, cukup sandang dan pangan.

Repeh-rapih : rukun dan damai atau aman sentosa.

Arti bebas dari motto daerah Jawa Barat secara keseluruhan ialah menyatakan bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang kaya raya dan subur makmur serta didiami oleh banyak penduduk yang hidup rukun dan damai.


(22)

(23)

Untuk melaksanakan kewenangan tersebut dibentuk struktur organisasi PT. Terakorp Indonesia sebagai berikut :


(24)

Perusahaan Bappeda terdiri dari beberapa bidang, yaitu ;

1) Sekretariat yang menangani arsip seketariat Bappeda.

a) Sub Bag. Kepegawaian dan Umum

b) Sub Bag. Keuangan

c) Sub Bag. Perencanaan dan Program

2) Bidang Ekonomi yang mengurus arsip Bidang Perekonomian Regional

a) Sub Bidang Pertanian

b) Sub Bidang Dunia Usaha, Indag dan Pariwisata

3) Bidang Fisik yang mengurus arsip Bidang PRLH.

a) Sub bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup b) Sub Bidang Infrastruktur Wilayah

4) Bidang Sosial mengatur tentang arsip Sosial Budaya

a) Sub Bidang Kependudukan dan Kesehatan

b) Sub Bidang Agama Pendidikan dan Kebudayaan

5) Bidang Pendanaan Pembangunan yang menangani arsip Bidang APP.

a) Sub Bidang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

b) Sub Bidang Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

6) Bidang Penelitian Pengendalian dan Evaluasi mengurus tentang arsip Bidang Monitoring dan Evaluasi.


(25)

a) Sub Bid. Pre Fisik, Ekonomi dan Pendanaan Pembangunan

b) Sub Bid. Pre Sosial Budaya dan Pemerintahan

3.3 Deskripsi Kerja

3.3.1 Tugas BAPPEDA Jawa Barat

a) Merumuskan kebijakan perencanaan dan penilaian atas pelaksanaannya b) Fasilitasi dan mediasi perencanaan daerah

c) Mengkoordinasikan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan atas perencanaan daerah. 3.3.2 Fungsi BAPPEDA Jawa Barat

a) Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (periode 20 tahun), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (periode 5 tahun) dan Rencana Pembangunan Tahunan/Rencana Kerja Pemerintah Daerah (periode 1 tahun).

b) Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Musrenbang Penyusunan RKPD.

c) Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi (tahunan) .

d) Menyusun dan menganalisis hasil evaluasi rencana pembangunan dari masing-masing SKPD Provinsi (periode tahunan dan lima tahunan).

e) Membantu Gubernur dalam menyelenggarakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan antar kabupaten/kota.

f) Melaksanakan pembinaan pada SKPD Provinsi dan BAPEDA Kabupaten/Kota melalui pemberian pedoman dan standar mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, kualitas dan pengendalian.


(26)

g) Pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi pada SKPD Provinsi serta BAPEDA Kabupaten/Kota.

h) Menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (periode 15 tahun).

i) Menyusun data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah.

j) Memfasilitasi Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota se- Jawa Barat dan Forum SKPD Provinsi (periode 1 tahun).

k) Menyusun bahan dan keikutsertaan dalam Musrebang Tingkat Pusat, Musrenbang Nasional, Musrenbang Regional dan Musrenbang Perbatasan Antar Provinsi (periode 1 tahun).

l) Penelaahan kesesuaian Rencana Kerja SKPD, RKPD Provinsi dan tupoksinya (tahunan).

m) Menyusun Kebijakan Umum APBD (KU-APBD) serta Prioritas dan plafond Anggaran Sementara (tahunan).

n) Melaksanakan pendidikan dan latihan bagi aparat BAPEDA dengan memberikan bekal keterampilan profesional kemampuan teknis dan pengetahuan yang diperlukan bagi pelaksanaan keseluruhan siklus kegiatan pekerjaan perencanaan pembangunan Daerah.

o) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan Perencanaan Pembangunan Daerah.


(27)

(28)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Data Kerja Praktek

Data kerja praktek berupa hasil analisis requirement dari aplikasi SIP-B. Analisis

requirement dibagi menjadi analisis requirement fungsional dan non-fungsional.

4.1.1 Analisis Requirement Fungsional

Analisis requirement fungsional dilakukan dengan membuat UML (Unified Model

Language) yang merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta

dokumentasi.

Section 1.01 Fungsi Produk

Secara umum, perangkat lunak SIP-B ini berfungsi untuk melayani kebutuhan perusahaan dalam membuat pelaporan data anggaran berdasarkan waktu per triwulan. Untuk menggunakan aplikasi ini, system akan melakukan autentikasi terlebih dahulu kepada user dengan menanyakan nama dan password. SIP-B hanya dapat dilanjutkan atau login jika nama serta password yang dimasukkan benar.

Fungsi utama dari perangkat lunak simulasi SIP-B:

1. Login 2. Referensi

a. Data Lokasi SKPD

b. Data Kelompok Program/ Kegiatan c. Data Program/Kegiatan


(29)

e. Periode Waktu f. Data Pegawai 3. Ganti Password

Fungsi utama dalam aplikasi SIP-B diatas akan terlihat dalam use case berikut.

Gambar 4.4 Use Case diagram

4.1.1.1 Login

Fungsi ini melakukan autentikasi terhadap user atau pengguna yang akan menggunakan system, untuk memastikan bahwa orang yang bersangkutan benar-benar user yang memiliki hak akses terhadap SIP-B.


(30)

4.1.1.2 Skenario

(i) Tabel 4.1 Skenario Login

Identifikasi

Nomor 1

Nama Login

Tujuan Memastikan hak akses user

Deskripsi Sistem menerima data identifikasi user dan berdasarkan data tersebut memutuskan apakah pengguna dapat menggunakan system

Aktor User

Skenario Utama Kondisi

awal

Aplikasi sistem baru dibuka

Aksi Aktor Reaksi Sistem

User memasukkan nama dan password

Mengecek kevalidan nama dan password

Skenario Alternatif – Login Gagal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Operator memasukkan lagi kode dan password

Kondisi akhir


(31)

4.1.1.3 Dinamika Objek

Gambar 4.5 Sequence Login

4.1.2 Kode Lokasi SKPD

User mengentri data kode lokasi SKPD pada system.

4.1.2.1 Skenario

Tabel 4.2 Skenario Kode Lokasi SKPD

Identifikasi

Nomor 2

Nama Data Lokasi SKPD

Tujuan mengentri data kode lokasi SKPD

Deskripsi Sistem menampilkan form untuk mengentri data Aktor User


(32)

Kondisi awal

Masih berupa pilihan menu

Aksi Aktor Reaksi Sistem

User memilih menu Referensi lalu memilih button Kode Lokasi SKPD

Sistem memanggil data yang telah ada untuk menampilkannya dalam bentuk form

Kondisi akhir

User dapat mengentri atau mengolah data Kode Lokasi SKPD

4.1.2.2 Dinamika Objek

Gambar 4.6 Sequence Kode Lokasi SKPD

4.1.3 Kode Kelompok Program/ Kegiatan


(33)

4.1.3.1 Skenario

Table 4.3 Skenario Kode Kelompok Program/ Kegiatan Identifikasi

Nomor 3

Nama Data Kelompok Program/ Kegiatan

Tujuan mengentri data Kelompok Program/ Kegiatan Deskripsi Sistem menampilkan form untuk mengentri data Aktor User

Skenario Utama Kondisi

awal

Masih berupa pilihan menu

Aksi Aktor Reaksi Sistem

User memilih menu Referensi lalu memilih button Kelompok Program/ Kegiatan

Sistem memanggil data yang telah ada untuk menampilkannya dalam bentuk form

Kondisi akhir

User dapat mengentri atau mengolah data Kelompok Program/ Kegiatan


(34)

4.4.1.3.2 Dinamika Objek

Gambar 4.7 Sequence Kode Kelompok Program/ Kegiatan

4.4.1.4 Kode Program/Kegiatan

User mengentri data Program/ Kegiatan pada system.

4.1.4.1 Skenario

(ii) Table 4.4 Skenario Kode Program/Kegiatan Identifikasi

Nomor 4

Nama Data Program/ Kegiatan

Tujuan mengentri data Program/ Kegiatan

Deskripsi Sistem menampilkan form untuk mengentri data

Aktor User


(35)

Kondisi awal

Masih berupa pilihan menu

Aksi Aktor Reaksi Sistem

User memilih menu Referensi lalu memilih button Program/ Kegiatan

Sistem memanggil data yang ada untuk menampilkannya dalam bentuk form Kondisi

akhir

User dapat mengentri atau mengolah data Program/ Kegiatan

4.1.4.2 Dinamika Objek

Gambar 4.8 Sequence Kode Program/ Kegiatan

4.1.4 Kode Lokasi


(36)

4.1.4.1 Skenario

(iii) Table 4.5 Skenario Kode Lokasi Identifikasi

Nomor 5

Nama Kode Lokasi

Tujuan mengentri data Kode Lokasi

Deskripsi Sistem menampilkan form untuk mengentri data Aktor User

Skenario Utama Kondisi

awal

Masih berupa pilihan menu

Aksi Aktor Reaksi Sistem

User memilih menu Referensi lalu memilih button Kode Lokasi

Sistem memanggil data yang telah ada untuk menampilkannya dalam bentuk form

Kondisi akhir


(37)

4.1.4.2 Dinamika Objek

Gambar 4.9 Sequence Kode Lokasi

4.1.5 Periode Waktu

User mengentri periode waktu pelaporan pada system.


(38)

(iv) Table 4.6 Skenario Periode Waktu Identifikasi

Nomor 6

Nama Periode Waktu

Tujuan mengentri data periode waktu pelaporan

Deskripsi Sistem menampilkan form untuk mengentri data Aktor User

Skenario utama Kondisi

awal

Masih berupa pilihan menu

Aksi Aktor Reaksi Sistem

User memilih menu Referensi lalu memilih button Periode Waktu

Sistem memanggil data yang telah ada untuk menampilkannya dalam bentuk form

Kondisi akhir

User dapat mengentri data periode waktu pelaporan


(39)

Gambar 4.10 Sequence Periode Waktu

(v) 4.1.6 Data Pegawai

User mengentri data pegawai pada system.

4.1.6.1 Skenario

(vi) Table 4.7 Skenario Data Pegawai Identifikasi

Nomor 7

Nama Data Pegawai

Tujuan mengentri data data pegawai

Deskripsi Sistem menampilkan form untuk mengentri data

Aktor User

Skenario Utama Kondisi

awal

Masih berupa pilihan menu

Aksi Aktor Reaksi Sistem

User memilih menu Referensi lalu memilih button Data Pegawai

Sistem memanggil data yang telah ada untuk menampilkannya dalam bentuk form

Kondisi akhir


(40)

4.1.6.2 Dinamika Objek

Gambar 4.11 Sequence Data Pegawai

4.1.7 Ganti Password

Fungsinya untuk mengganti password user.

4.1.7.1 Skenario

(vii) Table 4.8 Skenario Ganti Password Identifikasi

Nomor 11

Nama Ganti Password

Tujuan mengganti password user.

Deskripsi Sistem menampilkan form untuk mengubah password Aktor User


(41)

Kondisi awal

Masih berupa pilihan menu

Aksi Aktor Reaksi Sistem

User memilih menu Manajemen User lalu memilih button Ganti Password

Sistem menyimpan data password yang diinputkan

Kondisi akhir

User dapat login dengan password yang baru

(viii) 4.1.7.2 Dinamika Objek


(42)

4.2 Deskripsi Diagram Kelas 4.2.1 Diagram Kelas

Gambar 4.13 Class Diagram SIP-B

Class pengendali utama adalah class sistem. Class referensi digunakan untuk penginputan data oleh user. Spesialisasi menjadi class kode lokasi SKPD, kode kegiatan, kode lokasi, periode waktu, daftar pegawai.

4.3 Spesifikasi Kelas 4.3.1 Kelas Aplikasi SIP-B

Kelas Aplikasi SIP-B adalah kelas yang digunakan untuk mengendalikan sistem Aplikasi Pelaporan Berkinerja.


(43)

Nama Tipe Panjang Range Nilai Tetap

Layar Form - - -

Tombol Button - - -

4.4.1 Deskripsi Layanan

Tidak ada operasi dalam layanan ini.

4.5 Kelas Form

Kelas form adalah kelas yang digunakan untuk menampilkan interface seluruh kegiatan dalam aplikasi SIP-B.


(44)

4.5.1 Deskripsi Atribut

Nama Tipe Panjang Range Nilai

Tetap Kode lokasi SKPD Form

Kode kelprogram Form

Kode program Form

Kode lokasi Form

Periode waktu Form

Daftar pegawai Form

Aplikasi Form

Seting user Form

Jenis otoritas Form

Ubah passwd Form

Exsport data Form

Import data Form

Data DPA Form

Realisasi DPA Form

Lap berkinerja Form Lap rekapitulasi Form Lap rekapitulasi lokasi Form

Evaluasi SKPD Form

Evaluasi program Form

Graik bar Form

Grafik pie Form

4.5.2 Deskripsi Layanan


(45)

1. Method tampil() digunakan untuk menampilkan setiap layar dari menu pilihan yang ada dalam aplikasi SIP-B.

4.6 Kelas Button

Kelas Button adalah kelas yang menunjukan seluruh menu aplikasi SIP-B di setiap form dalam bentuk Button.

4.6.1 Deskripsi Atribut

Nama Tipe Panjang Range Nilai Tetap

Tambah Button Edit Button Hapus Button Refres Button Preview Button Cari Button Save Button Cancel Button Close Button

4.6.2 Deskripsi Layanan Tidak ada operasi dalam kelas ini.


(46)

Kelas log user adalah kelas yang digunakan untuk melakukan penyimpanan data user dalam aplikasi SIP-B.

4.7.1 Deskripsi Atribut

Nama Tipe Panjang Range Nilai Tetap

-

4.7.2 Deskripsi Layanan

Operasi-operasi yang ada dalam kelas ini adalah :

1. Method simpanPasswd() berfungsi untuk menyimpan data password. 4.8 Kelas referensi

Kelas referensi adalah kelas yang digunakan untuk mengelola data pada menu-menu program/kegiatan dan data yang terkait.

4.8.1 Deskripsi Atribut

Nama Tipe Panjang Range Nilai Tetap

Kode Integer 30 0000000...9999999


(47)

4.8.2 Deskripsi Layanan

Operasi-operasi yang ada dalam kelas ini adalah :

1. Method refresh() berfungsi untuk merefresh data baru pada sistem . 2. Method tambah() berfungsi untuk menambah data yang sudah disimpan. 3. Method edit() berfungsi untuk mengedit data yang ada dalam aplikasi SIP-B. 4. Method hapus() berfungsi untuk menghapus data yang ada dalam aplikasi SIP-B. 5. Method cari() berfungsi untuk mencari data yang ada dalam aplikasi SIPB. 6. Method save() berfungsi untuk menyimpan data yang ada dalam aplikasi SIP-B.

7. Method cancel() berfungsi untuk membatalkan proses yang terjadi dalam aplikasi SIP-B.

8. Method close() berfungsi untuk keluar dari aplikasi SIP-B. 4.9 Kelas kode lokasi SKPD

4.9.1 Deskripsi Atribut

Nama Tipe Panjang Range Nilai Tetap

Deskripsi String

4.9.2 Deskripsi Layanan

Tidak ada operasi dalam kelas ini.


(48)

4.10.1 Deskripsi Atribut

Nama Tipe Panjang Range Nilai Tetap

Pilih filter Radiobutton

Program String 100 a…z

Kelompok String 100 a…z

4.10.2 Deskripsi Layanan

Operasi-operasi yang ada dalam kelas ini adalah :

1. Method BerdasarFilter() berfungsi untuk mengubah data baik tambah,edit, maupun hapus berdasarkan menu Filter.

2. Method SeluruhKegiatan() berfungsi untuk mengubah data baik tambah,edit, maupun hapus berdasarkan menu Seluruh Kegiatan.

4.11Kelas kode lokasi

4.11.1 Deskripsi Atribut

Nama Tipe Panjang Range Nilai Tetap

Lokasi utama

String 100 a…z

4.11.2 Deskripsi Layanan

Operasi-operasi yang ada dalam kelas ini adalah :

1. Method pilihKabupaten() berfungsi untuk mengubah data baik tambah,edit, maupun hapus berdasarkan menu Kabupaten.


(49)

2. Method pilihKecamatan() berfungsi untuk mengubah data baik tambah,edit, maupun hapus berdasarkan menu menu Kecamatan.

3. Method pilihKelurahan() berfungsi untuk mengubah data baik tambah,edit, maupun hapus berdasarkan menu menu Kelurahan.

4.12Kelas Periode Waktu

4.12.1 Deskripsi Atribut

Nama Tipe Panjang Range Nilai Tetap

Ketwaktu String 30 a…z

Tglawal Integer 2 0…9

Tglakhir Integer 2 0…9

Bulanawal String 10 a…z

Bulanakhir String 10 a…z

4.12.2 Deskripsi Layanan

Tidak ada operasi dalam kelas ini.

4.13Kelas Daftar Pegawai

4.13.1 Deskripsi Atribut

Nama Tipe Panjang Range Nilai


(50)

Nip Integer 100 0000000000...9999999999 titledepan String 50 a…z

Nama String 50 a…z

Titleblk String 50 a…z 4.13.2 Deskripsi Layanan

Tidak ada operasi dalam kelas ini.

4.14Kelas Kode Kel.Program

4.14.1 Deskripsi Atribut

Nama Tipe Panjang Range Nilai Tetap

Namakel string 100 a….z

4.14.2 Deskripsi Layanan

Tidak ada operasi dalam kelas ini.

4.15 Analisis Requirement non-Fungsional Tabel 3. Kebutuhan Non Fungsional

Kriteria Tuntutan

Performansi Menginputkan data dilakukan melalui keyboard

Perangkat lunak tersebut dapat dioperasikan pada komputer yang berspesifikasi minimal INTEL Pentium. Modus

Operasi

Aplikasi ini dijalankan oleh seorang pengguna saja, sesuai dengan otoritas user. Kegiatan yang dilakukan mulai dari mengentri data kode lokasi SKPD, kode kelompok kegiatan, kode kegiatan, daftar pegawai, periode waktu, kode lokasi.

Antarmuka Tampilan awal program dibuat lebih interaktif agar memudahkan dalam pemakaiannya.


(51)

tampilan

Tabel 3. Atribut Perangkat Lunak Kriteria

Kualitas

Tuntutan Kualitas

Keandalan Dapat mengelola data penggunaan anggaran yang rapi dan terstruktur serta pembuatan report per triwulan dari data kegiatan.

Dapat mempercepat kinerja kerja petugas Bapeda. Ketersediaan Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman yang

reusebility,dalam artian bahasa pemrograman ini akan tetap digunakan dalam jangka waktu 5 tahun kedepan. Menggunakan antarmuka perangkat keras yang sudah standar dan tersedia banyak dipasaran.

Kemerawatan Modul dapat diperbaiki dengan ditambah atau dikurangi Keamanan Tidak ada penanganan khusus,untuk keamanan data hanya

menggunakan password diawal aplikasi bagi setiap user Untuk menjaga aplikasi tetap konsisten digunakanan antivirus.

Kepemindahan Perangkat lunak dibuat dengan bahasa pemrograman yang dapat bekerja di berbagai spesifikasi komputer.

4.16 Perancangan Aplikasi SIP-B 4.16.1 Struktur menu


(52)

Gambar 4.14 Struktur Menu Aplikasi SIP-B

4.16.2 Tampilan 1. Menu Login

2. Menu awal


(53)

3. Menu Referensi

4. Menu Ganti Password


(54)

5. Menu Kode Lokasi SKPD

6. Menu kode Kel.Program/Kegiatan


(55)

(56)

9. Menu Periode Waktu

10. Menu Daftar Pegawai


(57)

12. Menu Cari


(58)

14. Menu Hapus


(59)

Gambar 4.15 Jaringan Semantik 4.17 Implementasi Referensi Aplikasi SIP-B

Dibawah ini disertakan tampilan tahap Referensi pada aplikasi SIP-B.

1. Tampilan Login yang muncul saat membuka aplikasi

Gambar 4.16 Form Login


(60)

Gambar 4.17 Form Referensi

3. Klik menu Referensi dan pilih menu Kode Lokasi SKPD.

Gambar 4.18 Form Kode Lokasi SKPD


(61)

Gambar 4.18 Form Kode Kel. Program/Kegiatan

Gambar 4.19 Form Tambah


(62)

Gambar 4.20 Form Kode Lokasi

6. Klik menu Referensi dan pilih menu Periode Waktu

Gambar 4.21 Form Periode Waktu


(63)

(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari analisis aplikasi SIP-B yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tahap pengolahan data program/ kegiatan merupakan tahap yang sangat penting. Hal ini menyebabkan diperlukannya sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengelola data dengan baik, agar dapat mendukung kebutuhan perusahaan dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat ini.

Hasil analisis ini dapat dijadikan acuan bagi pengguna dan pengembang untuk lebih mengembangkan aplikasi sesuai kebutuhan perusahaan kedepannya.

5.2 SARAN

1. Diperlukan analisis yang lebih mendalam dan mengacu pada aplikasi yang telah dibuat ini untuk pengembangan sistem selanjutnya.


(65)

(66)

ANALISIS REFERENSI APLIKASI PELAPORAN BERKINERJA

DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)

PROVINSI JAWA BARAT

Laporan Kerja Praktek Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program Diploma Tiga Jurusan Manajemen Informatika

Oleh:

Eneng Suryati NIM. 10908122

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIABANDUNG


(67)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN...vi

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ...1

1.2 Identifikasi dan umusan Masalah...2

1.2.1 Identifikasi Masalah...2

1.2.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan...2

1.3.1 Maksud...2

1.3.2 Tujuan...2

1.4 Batasan Masalah...3

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan...3

BAB II LANDASAN TEORI...5

2.1 Pengertian UML... 5

2.1.1 Tujuan UML...5

2.2 Pengertian Rational Rose...7

2.2.1 Keunggulan Rational Rose ...7

2.3 Pengertian Firebird...8

2.3.1 Kelebihan FireBird 2.0... 9

2.4 Pengertian Delphi...9


(68)

BAB III PROFIL PERUSAHAAN...11

3.1Tinjauan Umum Perusahaan...11

3.1.1 Sejarah Intansi...11

3.1.2 Logo Intansi...17

3.2Struktur Organisasi Perusahaan...18

3.3Deskripsi Kerja...20

3.3.1 Tugas Bappeda Jawa Barat...20

3.3.2 Fungsi Bappeda...20

BAB 1V ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN...23

4.1 Data Kerja Praktek...23

4.1.1 Analisis Requirement Fungsional...26

4.1.1.1 Login...25

4.1.1.2 Skenario...25

4.1.1.3 Dinamika Objek...26

4.1.2 Kode Lokasi SKPD...26

4.1.2.1 Skenario...26

4.1.2.2 Dinamika Objek...27

4.1.3 Kode Kelompok program/Kegiatan...27

4.1.3.1 Skenario...28

4.1.3.2 Dinamika Objek...29

4.1.4 Kode Program /Kegiatan ...29

4.1.4.1 Skenario... 30

4.1.4.2 Dinamika Objek ...33

4.1.5 Periode Waktu...33

4.1.5.1 Skenario...34

4.1.5.2 Dinamika Objek...34

4.1.6 Data Pegawai...35

4.1.6.1 Skenario...34

4.1.6.2 Dinamika Objek...34

4.1.7 Ganti Password... 37

4.1.7.1 Skenario...38


(69)

4.2 Deskripsi Diagram Kelas...39

4.2.1 Diagram Kelas...39

4.3 Spesifikasi Kelas...39

4.3.1 Kelas Aplikasi SIP-B...39

4.4 Deskripsi Atribut...40

4.4.1 Deskripsi Layanan...40

4.5 Kelas Form...41

4.5.1 Deskripsi Atribut...41

4.5.2 Deskripsi Layanan... 42

4.6 Kelas Button...42

4.6.1 Deskripsi Atribut...42

4.6.2 Deskripsi Layanan...42

4.7 Kelas Log User...43

4.7.1 Deskripsi Atribut...43

4.7.2 Deskripsi Layanan...43

4.8 Kelas Referensi... 43

4.8.1 Deskripsi Atribut...44

4.8.2 Deskripsi Layanan...44

4.9 Kelas Kode Lokasi SKPD...45

4.9.1 Deskripsi Atribut...45

4.9.2 Deskripsi Layanan...45

4.10 Kelas Kode Kegiatan...45

4.10.1 Deskripsi Atribut...45

4.10.2 Deskripsi Layanan...45

4.11 Kelas Kode Lokasi...46

4.11.1 Deskripsi Atribut...46

4.11.2 Deskripsi Layanan...46

4.12 Kelas Periode Waktu...46

4.12.1 Deskripsi Atribut...47

4.12.2 Deskripsi Layanan...47

4.13 Kelas Pegawai...47

4.13.1 Deskripsi Atribut...47

4.13.2 Deskripsi Layanan...48


(70)

4.14.1 Deskripsi Atribut...48

4.14.2 Deskripsi Layanan... 48

4.15 Analisis Requirement non-Fungsional...48

4.16 Perancangan Aplikasi SIP-B...50

4.16.1 Stuktur Menu...50

4.16.2 Tampilan...50

4.16.3 Jaringan Sematik ...57

4.17 Implementasi Referensi Aplikasi SIP-B...58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 63

5.1 Kesimpulan...63

5.2 Saran...63 DAFTAR PUSTAKA


(71)

(72)

DAFTAR PUSTAKA

Munawar. (2005), Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta, 17-100. Pressman,R. (2005), Software Engineering, McGraw Hill, New York, 154-385. Wikipedia, 23 Desember 2009, UML dan Rational Rose, http://wikipedia.com. Wina Witanti, 2008, Modul Tools Pemodelan Sistem Informasi.


(73)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat izin dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini denga judul “Analisis Referensi Aplikasi Pelaporan Berkinerja Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat”.

Tak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada pemimpin kita Nabi Besar Muhammad SAW, atas perjuangan dan keikhlasan beliau dalam membimbing ummat manusia menuju jalan yang diridhoi Alloh SWT.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Diploma 3 pada jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari segala dukungan serta do’a dari semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan serta pelaksanaan kerja praktek, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, atas segala bimbingan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

2. Ibu Eva Fandora selaku koordinator kerja praktek atas pengarahan, bimbingan serta kerjasamanya.

3. Seluruh staf dan karyawan Bappeda atas bimbingan dan kerjasamanya.

4. Bapak Dadang Munandar,S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika UNIKOM.

5. Ibu Imelda, S.T.,MT selaku dosen wali dan dosen pembimbing penulis di UNIKOM. 6. Seluruh dosen pengajar UNIKOM yang telah mengajar penulis atas ilmu pengetahuan

dan pengarahannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan yang ada pada laporan maupun praktek yang kami lakukan, untuk itu berbagai saran dan masukan yang dapat


(74)

semakin memperbaiki kekurangan tersebut kami akan terima dengan senang hati. Namun, kami tetap berharap mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kami pribadi maupun bagi seluruh pihak yang terkait.

Bandung, 8 Oktober 2010


(75)

(76)

Riwayat Hidup

Identitas Diri

Nama Lengkap : Eneng Suryati Nama Panggilan : Neng

Tempat Tanggal Lahir : Bandung,19 April 1991

Alamat : Kp.Toblong Rt/Rw 02/02 Desa.Neglasari Kec.Majalaya- Bdg Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Nikah

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia Tinggi Badan : 153 cm Berat Badan : 45 kg

No Telp : 085722146048

Email :surfz.anisa@gmail.com

Latar Belakang Pendidikan Formal

1996 – 2002 : Sekolah Dasar – SDN Toblong Majalaya 2002 – 2005 : Sekolah Menengah Pertama – SMPN 1 Pacet 2005 – 2008 : Sekolah Menengah Umum – SMA Islam Pacet


(1)

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Munawar. (2005), Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta, 17-100. Pressman,R. (2005), Software Engineering, McGraw Hill, New York, 154-385. Wikipedia, 23 Desember 2009, UML dan Rational Rose, http://wikipedia.com.


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat izin dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini denga judul “Analisis Referensi Aplikasi Pelaporan Berkinerja Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat”.

Tak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada pemimpin kita Nabi Besar Muhammad SAW, atas perjuangan dan keikhlasan beliau dalam membimbing ummat manusia menuju jalan yang diridhoi Alloh SWT.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Diploma 3 pada jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari segala dukungan serta do’a dari semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan serta pelaksanaan kerja praktek, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, atas segala bimbingan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

2. Ibu Eva Fandora selaku koordinator kerja praktek atas pengarahan, bimbingan serta kerjasamanya.

3. Seluruh staf dan karyawan Bappeda atas bimbingan dan kerjasamanya.

4. Bapak Dadang Munandar,S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika UNIKOM.

5. Ibu Imelda, S.T.,MT selaku dosen wali dan dosen pembimbing penulis di UNIKOM. 6. Seluruh dosen pengajar UNIKOM yang telah mengajar penulis atas ilmu pengetahuan

dan pengarahannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan yang ada pada laporan maupun praktek yang kami lakukan, untuk itu berbagai saran dan masukan yang dapat


(4)

semakin memperbaiki kekurangan tersebut kami akan terima dengan senang hati. Namun, kami tetap berharap mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kami pribadi maupun bagi seluruh pihak yang terkait.

Bandung, 8 Oktober 2010


(5)

(6)

Riwayat Hidup

Identitas Diri

Nama Lengkap : Eneng Suryati Nama Panggilan : Neng

Tempat Tanggal Lahir : Bandung,19 April 1991

Alamat : Kp.Toblong Rt/Rw 02/02 Desa.Neglasari Kec.Majalaya- Bdg Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Nikah

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia Tinggi Badan : 153 cm Berat Badan : 45 kg

No Telp : 085722146048

Email :surfz.anisa@gmail.com

Latar Belakang Pendidikan Formal

1996 – 2002 : Sekolah Dasar – SDN Toblong Majalaya 2002 – 2005 : Sekolah Menengah Pertama – SMPN 1 Pacet 2005 – 2008 : Sekolah Menengah Umum – SMA Islam Pacet