1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air panas merupakan salah satu kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam masyarakat air panas diperlukan untuk
mandi, mencuci peralatan dapur dan sebagainya. Air panas tidak hanya diperlukan oleh masyarakat secara pribadi tetapi juga oleh tempat-tempat
pelayanan umum seperti hotel, rumah sakit dan pada skala industri air panas diperlukan untuk suatu proses pencucian botol kaca pada industri minuman.
Air panas umumnya diperoleh dengan memanaskan air menggunakan energi yang diperoleh dari energi listrik, bahan bakar minyak, atau gas LPG.
Seiring dengan berjalannya waktu dan krisis energi, biaya untuk mendapatkan energi tersebut semakin mahal, banyak orang berupaya
mencari alternatif lain untuk memanaskan air seperti memanfaatkan energi matahari. Namun selain itu alternatif lain untuk mendapatkan air panas
adalah dengan memanfaatkan panas buang dari suatu mesin. Salah satu sumber panas buang mesin yang banyak diteliti dan dikembangkan orang
saat kini adalah panas buang dari mesin pendingin.
1.2 Rumusan Masalah
Mesin pendingin yang dimanfaatkan panas buangnya umumnya adalah mesin pendingin ruangan AC atau mesin pendingin makanan lemari es
dan hampir
setiap rumah
penduduk, rumah
sakit,
2 hotel atau penginapan memiliki mesin pendingin. Dari penelitian yang
ada, pemanfaatan panas buang mesin pendingin untuk memanaskan air dapat menekan biaya yang diperlukan untuk memanaskan air. Penghematan
biaya berarti juga penghematan pemakaian energi listrik, bahan bakar minyak atau gas LPG. Selain itu pemanfaatan panas buang mesin pendingin
untuk memanaskan air dapat meningkatkan unjuk kerja mesin pendingin yang digunakan. Unjuk kerja sebuah mesin pendingin umumnya dinyatakan
dengan koefisien unjuk kerja COP. Dari sisi lingkungan pemanfaatan panas buang mesin pendingin untuk memanaskan air dapat mengurangi
pencemaran lingkungan oleh panas yang terbuang dari mesin pendingin.
1.3 Batasan Masalah