Perancangan Dan Analisis Prosedur Sistem Informasi Non Logam Pada Pusat Sumber Daya Geologi Bandung
1 1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi ini telah mengalami perubahan yang cukup pesat. Sehingga dapat mempengaruhi aspek kehidupan. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya perusahaan atau badan usaha atau pun instansi tidak lepas dari pengaruh teknologi dalam kegiatannya terutama teknologi komputer membuat suatu pekerjaan lebih menjadi efektif dan efesien.
Pusat Sumber Daya Geologi, sebagai instansi yang mempunyai wewenang menjadi walidata sumberdaya geologi Indonesia, berusaha membangun basis data sumberdaya geologi nasional yang lengkap dengan memanfaatkan teknologi terkini. Dengan adanya basis data tersebut diharapkan keberadaan sumberdaya geologi di Indonesia bisa tersosialisasikan dengan baik, sehingga pada akhirnya mampu memacu iklim investasi sub sektor pertambangan di Indonesia serta mendatangkan manfaat bagi peningkatan perekonomian bangsa.
Salah satu produk yang bisa dihasilkan oleh basis data sumber daya geologi adalah peta tematik potensi sumber daya geologi Indonesia. Peta tersebut memiliki karakteristik serta spesifikasi khusus baik standar acuan maupun istilah serta definisi yang dipergunakan, klasifikasi, kodifikasi, model data keterkaitan
(2)
antara fitur dengan atribut serta pengelolaan basis datanya. Pemahaman terhadap spesifikasi basis data sumberdaya geologi serta peta tematik potensi sumberdaya geologi Indonesia diharapkan mampu membantu pengguna/masyarakat industri pertambangan dan energi untuk mendapatkan informasi komoditi yang diminati.
Sehubung dengan uraian di atas penulis termotivasi untuk melakukan penelitian system informasi yang berjalan di Pusat Sumber Daya Geologi. Dalam hal tersebut penulis mengambil judul “ PERANCANGAN DAN ANALISIS PROSEDUR SISTEM INFORMASI MINERAL NON LOGAM PADA PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI BANDUNG “ sebagai judul makalah.
1.2. Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah
Sebagai hasil kajian terhadap latar belakang munculnya permasalahan di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang menjadi beberapa pertanyaan untuk dijawab dengan harapan dapat memperoleh solusi dari permasalahan yang terjadi.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Tidak efektifnya dokumen yang berjalan
2. Banyaknya dokumen yang terus di acc
(3)
1.2.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan Kerja peraktek ini antara lain:
1. Apakah pengolahan data pembuatan laporan sumber daya mineral non logam sudah efektif.
2. Apakah proses kerja sudah efisien.
3. Apakah penerapan sistem informasi pemetaan sesuai dengan yang diharapkan.
1.3. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Adapun maksud dilaksanakan kerja praktek ini adalah untuk memperluas pengetahuan sebuah system yang di dapat saat perkuliahaan dengan kenyataan di lapangan.
Tujuan dilaksanakannya kerja praktek sebagai berikut :
a. Mengalami dunia pekerjaan secara nyata dan langsung sehingga dapat mempersiapkan dan memperdalam pengalaman penulis untuk masuk ke dunia pekerjaan.
b. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama mengalami perkuliahan di jurusan system informasi.
c. Melatih diri untuk dapat bekerja secara disiplin, benar, baik dan santun serta melatih cara beradaptasi secara cepat dan tepat.
(4)
1.4. Batasan masalah
System informasi yang ada pada sumber daya geologi sangat banyak, dengan itu penulis membatasi masalah yang diteliti, pembatasan masalah yang akan dibahas dalam laporan kerja praktek sebagai berikut :
a. Laporan Kerja Praktek ini hanya menganalisis sistem informasi pada bagian Sub Bidang Penerapan Informasi Geologi Bandung yang sedang berjalan.
b. Proses menginput data Sumber Daya Mineral Non Logam.
1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek Kerja Praktek dilakuan di :
Nama Perusahaan : Pusat Sumber Daya Geologi
Ditempatkan : Dibagian Informasi
Alamat : Jln. Soekarno Hatta No. 444 Bandung 40254
(5)
Kerja praktek dilakukan dari tanggal 14 Juli sampai dengan 14 Agustus 2009, adapun jadwal kerja praktek meliputi :
(6)
6 2.1. Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya
(7)
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.
2.1.1. Element Sistem
1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware/Perangkat keras adalah peralatan di sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat dipegang.
2. Perangkat Lunak (Software)
Software/Perangkat lunak adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data.
3. Teknisi (Brainware)
Manusia yang terlibat di dalam mengoprasikan serta mengatur sistem komputer.
4. Basis Data (DataBase)
Basis Data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
(8)
2.1.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem
(9)
akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra sistem dan industri adalah supra dari supra sistem.
b. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
(10)
d. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
(11)
berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen.
g. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
2.1.3. Klasifikasi sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :
a) Sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupan sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem produksi.
(12)
b) Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c) Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Inteaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
(13)
d) Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup), sedang sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik. Sistem-sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka untuk pengaruh yang baik saja.
2.2. Pengertian informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta).
(14)
Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” mendefinisikan bahwa :
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencakup lebih jauh daripada sekadar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya. Keberhasilan suatu siatem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya tentu bergantung pada tiga faktor utama, yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaannya (Cook,1977).
Setiap sistem informasi menyajikan tiga gatra pokok diantaranya pengumpulan dan pemasukan data, penyimpanan dan pengambilan kembali (retrieval) data, dan penerapan data, yang dalam hal sistem informasi terkomputer termasuk penayangan (display) (Lynch,1977). Suatu sistem informasi terkomputer
(15)
Smith et al. ,1987), yaitu pelambangan (encoding) data dan pemprosesan masukan, pengolahan data, pengambilan kembali data, pengolahan dan analisis data, dan penayangan data.
Suatu sistem informasi dibuat untuk suatu keperluan tertentu atau untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda- beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Oleh karena kepentingan yang harus dilayani sangat beraneka, mak macam sistem informasi pun sangat beraneka. Namun demikian, sistem
informasi mempunyai banyak tampakan (features) umum dan menghadapi banyak
persoalan yang mirip. Jadi, disamping perbedaan yang jelas terdapat banyak persamaan antar berbagai sistem informasi. Suatu persamman yang menonjol ialah semua sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber (Coppock & Anderson, 1987). Untuk dapat menggabungkan data
yang berasal dari berbagai sumber diperlukan suatu sistem alih rupa (transformation)
data sehingga menjadi tergabungkan (compatible). Berapa pun ukurannya dan apa pun ruang lingkupnya, suatu sistem informasi perlu memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya (Moore, & Dawson, 1977).
2.4. Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem
(16)
Penyimpanan
yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :
1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.
2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.
3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
Data Pengolahan Informasi
Gambar 2.1. Model dasar sistem informasi
Masukan Pengolahan Keluaran
(17)
2.5. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur 2.5.1 Flowmap
Flowmap merupakan prosedur kerja atau Functional Flowchart (Diagram Alir Fungsional). Flow Map/Functional FlowChart merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi. Simbol-simbol yang digunakan dalam Flow Map :
1. Dokumen
Dokumen adalah data-data yang mengalir di dalam sistem informasi. Dokumen dengan dokumen dalam satu kolom, tidak dihubungkan secara langsung.
2. Proses pengolahan data (komputerisasi)
Proses yang terjadi dengan menggunakan perangkat komputer (komputerisasi)
3. Disk atau database
2.5.2. Diagram Konteks
Pengertian diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud
(18)
adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.
Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita buat. secara uraian mah dapat dikatakan bahwa diagram kontek itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) kesimstem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.
jadi dalam diagram ini yang dibutuhkan adalah :
1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem.
2. Data apa saja yang diberikannya kesistem
3. Kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan
4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.
kata siapa diatas dilambangkan dengan kotak persegi atau disebut dengan terminator, dan kata "apa" diatas dilambangkan dengan aliran data, dan kata sistem dilambangkan dengan lingkaran atau disebut dengan proses.
(19)
Gambar 2.3. Simbol
2.5.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun
(20)
rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
a. Aturan Main DFD
1.tidak boleh mengubungkan external entity dangan external entiti secara langsung.
2.tidak boleh menghubungkan data store dengan data store secara langsung 3.tidak boleh menghubungkan entity dengan data store secara langsung 4. setiap proses harus ada data flow yang masuk dan data flow yang keluar. b. Cara Membuat DFD
umum ---> detail ( TOP DOWN ANALYS)
Jabarkan proses sedetail mengkin pelihara konsistensi antar proses berikan label yang bermakna
c. Tahap Pembuatan DFD
1. diagram context : menggambarkan sistem secara global 2. diagram nol : penjabaran terperinci dari diagram context
(21)
2.6. Software Pendukung 2.6.1. PostgreSQL
Di bawah popularitas MySQL, PostgreSQL yang merupakan database server yang cukup dikenal di kalangan administrator database, programer aplikasi, maupun pengembang web. Popularitasnya ikut menanjak mengikuti saudaranya "MySQL" yang telah lebih dulu merebut hati jutaan pengguna di seluruh dunia. Kalau MySQL disebut-sebut sebagai database open source paling popular, maka PostgreSQL sering dijuluki database open source paling mutakhir (advanced). Kedua database ini kadang begitu terlihat kontras satu sama lain, sehingga tidaklah mewakili sama sekali kalau kita katakan keduanya “bersaing.” Kalau MySQL dikembangkan terutama di Eropa, PostgreSQL mula-mula di Amerika (di Universitas of California di Berkeley, sama seperti sistem operasi Unix). Kalau latar belakang pengembangan MySQL adalah untuk kebutuhan bisnis klien, maka PostgreSQL berawal dari proyek akademik. Kalau MySQL berfokus pada kelangsingan dan kecepatan, maka PostgreSQL pada kelengkapan fitur, portabilitas, dan reliabilitas (meski ironis bahwa kini MySQL lebih portabel dalam hal ketersediaan di Windows). Kalau MySQL merupakan sebuah database relasional (RDBMS), maka PostgreSQL disebut objek-relasional (ORDBMS) karena fitur OO-nya seperti pewarisan tabel dan tipe data.
PostgreSQL adalah sebuah object-relational database management system (ORDBMS) yang bersifat open source. PostgreSQL adalah database yang powerful dan tidak kalah dengan database komersil sekelasnya Oracle, Sybase
(22)
maupun Informix. PostgreSQL yang mendukung standar SQL92 dan SQL99 ini juga mendukung bahasa pemrograman C, C++, Java, Tcl, Perl, Python, PHP, dst.
Untuk kategori database, nama PostgreSQL tidaklah sepopuler MySQL. Tetapi software yang satu ini sebenarnya mempunyai riwayat yang teramat panjang. PostgreSQL dibangun berbasiskan kode Ingres yang kemudian berkembang menjadi Postgres dan akhirnya di tahun 1995 menjadi PostgreSQL. Berbeda dengan saudara-saudaranya yang telah menjadi produk komersial seperti Sybase, MS SQL Server, Informix dan Illustra, PostgreSQL bertahan sebagai produk open source. Pengembangan PostgreSQL terfokus pada fitur OO, reliabilitas, dan dukungan SQL yang mantap. Database ini dikembangkan secara lebih terdesentralisasi dan merakyat, namun tetap diatur oleh sebuah kelompok online bernama “PostgreSQL Development Group” dan produknya dirilis sekitar 4–6 bulan sekali.
PostgreSQL memiliki arsitektur multiproses (forking) yang berarti memiliki stabilitas yang lebih tinggi, sebab satu proses anak yang mati tidak akan menyebabkan seluruh daemon mati—meskipun pada kenyataannya, dulu ini sering terjadi. Di sisi lain, arsitektur dengan forking ini sulit diterapkan ke Windows, sebab Windows amat thread-oriented, karena itulah PostgreSQL hanya bisa dijalankan di Windows dengan melalui lapisan emulasi Cygwin.
Dalam kondisi load tinggi (jumlah koneksi simultan besar), kecepatan PostgreSQL sering mengalahkan MySQL untuk query dengan klausa JOIN yang
(23)
kompleks, hal ini dikarenakan PostgreSQL mendukung locking di level yang lebih rendah, yaitu row.
Nilai plus dari PostgreSQL adalah ia menyediakan hampir seluruh fitur-fitur database seperti yang terdapat dalam produk database komersial pada umumnya. Dalam waktu beberapa tahun PostgreSQL akan memiliki fitur yang lebih lengkap karena lebih banyak mengimplementasi fitur dari standar SQL92. Hal ini membuat anda tidak repot untuk bersusah-payah melakukan code around fasilitas-fasilitas. Di samping itu PostgreSQL memiliki fitur OO seperti pewarisan tabel dan tipe data, atau tipe data array yang kadang praktis untuk menyimpan banyak item data di dalam satu record. Dengan adanya kemampuan OO ini maka di PostgreSQL, kita dapat mendefinisikan sebuah tabel yang mewarisi definisi tabel lain. Misalnya, ada tabel Karyawan yang memiliki field partyId dan currentSalary. Kita dapat mendefinisikan tabel KaryawanDivisiA dengan hanya mendefinisikan field tambahan postId dan ditambah klausa SQL INHERITS (Karyawan). Field-field lain akan otomatis diambil dari tabel induknya, Karyawan. Bukan tabel saja, tipe data baru pun dapat didefinisikan. Dan uniknya, PostgreSQL pun memiliki tipe data geometri (seperti titik, garis, lingkaran, poligon) yang mungkin berguna bagi aplikasi ilmiah tertentu. Satu lagi, anehnya, PostgreSQL memberikan kita kemampuan mendefinisikan sebuah field sebagai array.
Dari segi kekayaan SQL, para pengembang database mungkin akan lebih tergiur. PostgreSQL memiliki hampir semua fasilitas standar yang biasanya
(24)
diinginkan: view (tabel virtual), trigger, subselek, stored procedure (dalam beberapa bahasa), dan foreign key constraint. PostgreSQL juga memiliki apa yang disebut rule, yaitu tindakan custom yang bisa kita definisikan dieksekusi saat sebuah tabel di-INSERT, UPDATE, atau DELETE. Sistem rule ini memungkinkan kita mengendalikan bagaimana data kita diubah atau diambil. Misalnya, kita dapat membuat sebuah tabel mernjadi bersifat append-only dengan membuat rule yang membatalkan efek DELETE dan UPDATE. Atau kita bisa melakukan pengecekan data sebelum terjadinya perubahan pada tabel. Atau melindungi row tertentu agar tidak bisa diambil datanya, dsb. Rule ini dipakai untuk mengimplementasi view. Meski begitu mungkin Anda perlu menghindari menggunakan rule secara eksplisit karena fasilitas ini tidak ada dalam standar (SQL92).
Di versi terbarunya, PostgreSQL juga menyediakan bermacam-macam fitur-fitur kelas enterprise seperti point-in-time recovery, savepoint, dan tablespaces. Point-in-time recovery mengizinkan server terus-menerus diback-up sehingga seandainya sebuah disk drive gagal bekerja, database dapat dikembalikan di titik dimana kegagalan itu terjadi. Savepoints berguna bagi database developer yang membutuhkan penanganan error dalam transaksi yang kompleks, yaitu suatu fitur yang mengizinkan suatu bagian tertentu dari transaksi database untuk dibatalkan tanpa mempengaruhi sisa transaksi yang lain. Dimasukkannya fitur tablespaces membuat kita dapat memilih disk mana yang harus digunakan untuk menyimpan database, schema, table atau index. Hal ini
(25)
merupakan kunci untuk menjaga kinerja PostgreSQL dalam menangani database raksasa berukuran ratusan gigabyte sampai puluhan terabyte.
2.6.2. Map Server For Window (MS4W)
MapServer adalah program CGI yang terpasang dan berjalan tapi tidak aktif dalam server (aktif hanya saat dipanggil). Saat rekues/permintaan dikirimkan ke mapserver, maka akan digunakan informasi yang dikirimkan lewat URL dan
mapfile untuk membuat (generate) peta yang diinginkan. Permintaan ini bisa juga
termasuk permintaan untuk membuat legenda, peta referensi, batang skala, dan variabel lain yang dikirimkan ke CGI tadi.
(26)
(27)
Mapserver sangat bisa dikembangkan dan dikustomisasi. Juga bisa dibangun untuk mendukung berbagai format data input dan output. Ini dilakukan saat file biner mapserver dikompilasi. Silakan kunjungi situs utama Mapserver untuk melihat daftar fitur lengkapnya. Banyak juga fitur yang didukung tetapi tidak secara built-in, dan bisa dipanggil dengan penggunaan OGR.
(28)
28 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
Meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi, visi, misi dan fungsi perusahaan serta deskripsi kerja yang ada di lingkungan Pusat Sumber Daya Geologgi Bandung akan dijelaskan di bawah ini.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
a. Masa Penjajahan Belanda
1850 : Dienst Van Het Mijnwezen.
1863 : Dienst Van Het Mijnwezen digabung ke Direktie Der Budgelijke Openbara Wereken.
1866 : Dienst Van Het Mijnwezen masuk ke Departemen Van Onderwijs.
1929 : Dienst Van Het Mijnwezen berubah menjadi Geologische Museum Bandoeng.
b. Masa Penjajahan Jepang
(29)
1943 : Kogyoo Zimussho berubah menjadi Chisitu Chosajo : Chisitu Kakari/Perpetaan, Kosan Kakari/Gunung api, Seizu Kakari/Kartografi.
c. Republik Indonesia
1945 : 11-9-1945 Dibentuk Jawatan Tambang dan Geologi, Kementerian Kemakmuran.
1952 : Pusat Jawatan Geologi, Direktorat Pertambangan, Kementerian Perekonomian.
1957 : Direktorat Pertambangan menjadi Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi, Departemen Perindustrian Dasar.
1962 : Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi berubah menjadi Direktorat Geologi dan Direktorat Pertambangan, Departemen Pertambangan.
1979 : Direktorat Geologi, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (DJPU) yang terdiri dari : Direktorat Sumberdaya Mineral (DSM), Direktorat Geologi Tata Lingkungan (DGTL), Direktorat Vulkanologi (DV), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (PPPG), Departemen Pertambangan dan Energi (DPE).
(30)
1985 : Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (DJGSM) yang terdiri dari : DSM, DGTL, DV, PPPG, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPGL), Departemen Pertambangan dan Energi (DPE).
2001: DJGSM gabung dengan eks DJPU yang terdiri dari : DSM yang berubah menjadi Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM), Direktorat Geologi Tata Lingkungan dan Kawasan Pertambangan (DGTLKP), Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (DVMB), Direktorat Teknik Mineral dan Batubara (DTMB), Direktorat Pengusahaan Mineral dan Batubara (DPMB), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM).
2005 : DIM berubah menjadi Pusat Sumber Daya Geologi (PMG) di bawah Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM). Unit lain di bawah Badan Geologi adalah : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), Pusat Lingkungan Geologi (PLG), Pusat Survei Geologi (PSG).
(31)
3.1.2. Visi, Misi dan Fungsi Perusahaan
a.Visi
Menjadi institusi terdepan dalam Bidang penelitian, penyelidikan, dan pelayanan data dan informasi Sumber Daya Geologi Indonesia tahun 2009.
b. Misi
1) Meningkatkan pengungkapan potensi sumber daya geologi untuk investasi sektor energi dan sumber daya mineral.
2) Meningkatkan pelayanan data dan informasi potensi sumber daya geologi untuk mendukung investasi sektor energi dan sumber daya mineral serta penataan ruang wilayah.
3) Memberikan pelayanan jasa penelitian dan bimbingan serta pelayanan teknis bidang sumber daya geologi.
4) Mendorong kegiatan eksplorasi untuk penemuan daerah potensi baru sumber daya mineral, batubara, gambut, bitumen padat, panas bumi serta minyak dan gas bumi untuk kelangsungan ketersediaan sumber daya geologi di Indonesia.
(32)
6) Mendorong diterapkannya azas-azas konservasi di setiap kegiatan pertambangan, eksplorasi,penelitian Sumber Daya Geologi untuk terwujudnya kegiatan pertambangan yang ramah lingkungan.
7) Meningkatkan dan memelihara kerjasama internasional dalam rangka alih teknologi dan pengetahuan.
8) Meningkatkan kompetensi aparatur pemerintah melalui pengembangan pengetahuan, kemampuan kualitas dan kinerja sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan sistem manajemen mutu kelembagaan yang efektif dan efisien untuk menjadikan aparatur pemerintah yang kompeten, bersih, dan akuntable (good governance).
c. Fungsi Perusahaan
1. Perumusan pedoman dan prosedur kerja.
2. Perumusan rencana dan program, serta kerja sama penelitian dan pelayanan.
3. Penyelenggaraan penelitian dan penyelidikan, rekayasa teknologi, serta rancang bangun dan pemodelan, serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pelayanan.
5. Inventarisasi dan eksplorasi wilayah keprospekan sumber daya minyak dan gas bumi, mineral, batubara, gambut, bitumen padat, dan panas bumi.
(33)
6. Penyusunan neraca sumber daya geologi, serta pemetaan tematik potensi, serta pemberian rekomendasi pemanfaatan potensi.
7. Pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pelayanan.
8. Pengembangan sistem manjemen mutu kelembagaan Pusat.
9. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan, dan kepegawaian pusat.
10. Pembinaan kelompok jabatan fungsional Pusat.
11. Evaluasi penyelenggaraan penelitian, penyelidikan, dan pelayanan kebumian di bidang sumber daya geologi.
3.2. Struktur Organisasi
Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki salah satu tujuan yang hendak dicapai atau yang telah ditetapkan. Untuk terciptanya proses koordinasi yang baik maka diperlukan adanya suatu struktur organisasi untuk mengadakan aktivitas perusahaan yang meliputi pembagian tugas-tugas, kewajiban dan tanggung jawab. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara karyawan dengan karyawan, karyawan maupun pemimpin maupun dengan staf-staf yang ada. Tujuannya adalah untuk memberikan dasar pekerjaan maupun kedudukan karyawan dalam organisasi.
(34)
Dengan adanya struktur organisasi tidak akan timbul kesimpang siuran dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh pimpinan perusahaan.
Pusat Diklatek Minerba Pabum Pusat Diklat Geologi Pusat Diklat Migas Sekretariat Badan Diklat Pusat Diklat Ketenagalistrikan
& Energi Baru Terbarukan Biro Hukum dan Humas Biro Umum Biro Kepagawaian dan Organisasi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Biro Keuangan Direktorat Pemb. Pengusahaan Panasbumi & Pengelolaan Air Tanah Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral, Batubara dan Panasbumi Direktorat Pemb. Program Minerba dan Panasbumi Sekretariat Ditjen Minerba Pabum Direktorat Pemb. Pengusahaan Mineral dan Batubara Pusat Lingkungan Geologi Pusat Survei Geologi Pusat Sumber Daya Geologi Sekretariat Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pusat Litbantek Ketenagalistrikan
& Energi Baru Terbarukan Pusat Data dan Informasi Pusat Litbangtek Minerba Sekretariat Badan Litbang Pusat Litbangtek Migas “Lemigas” Direktorat Pembinaan Usaha Hilir Migas Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas Direktorat Pembinaan Program Migas Sekretariat Ditjen Migas Direktorat Pembinaan Usaha Hulu Migas Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan DITJEN LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI Sekretariat Ditjen LPE Direktorat Pemb. Pengusahaan Ketenagalistrikan Inspektorat III Inspektorat IV Inspektorat I Sekretariat Itjen Inspektorat II Pusat Litbang Geologi Kelautan Direktorat Pemb. Program Ketenagalistrikan DITJEN MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI BADAN GEOLOGI BADAN LITBANG ESDM INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN MINYAK DAN GAS
BUMI BADAN DIKLAT ESDM SEKRETARIAT JENDERAL MENTERI STAF AHLI
(35)
BAGIAN TATA USAHA Ir. Anton Saboe
KEPALA PUSAT Dr. Ir. Hadiyanto MSc
BIDANG SARANA TEKNIK DR. Syafra Dwipa
SUB-BID LABORATORIUM Ir. Umi Kuntjara MSc
BIDANG INFORMASI
Ir. Calvin KK. Gurusinga MSc
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG PROGRAM & KERJASAMA
Dr. Ir. Bambang Tj. S MSc
SUB-BID SARANA PENYELIDIKAN
Ir. Tarsis D
SUB-BID PROGRAM Ir. Rina Wahyuningsih
SUB-BID KERJASAMA
Iwan Nursahan ST SUB-BID PENYEDIAAN INFORMASI PUBLIK S. S. Rita Susilawati ST, MSc
SUB-BID PENERAPAN SISTEM INFORMASI
Ir. Denni Widhiyatna
KELOMPOK KERJA MINERAL Ir. Bambang Pardiarto
KELOMPOK KERJA ENERGI FOSIL Ir. Asep Suryana
KELOMPOK KERJA PANAS BUMI Ir. Kasbani MSc
KELOMPOK KERJA KONSERVASI Ir. Sabtanto Joko Suprapto
Sub Bag Umum & Kepegawaian Suharno SH
Sub Bag Keuangan & RT Suyadi SE
KELOMPOK KERJA GEOFISIKA Drs. Harapan Marpaung MSc
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pusat Sumberdaya Geologi
BIDANG INFORMASI SUB BIDANG PENERAPAN SISTIM INFORMASI SUB BIDANG PENYEDIAAN INFORMASI PUBLIK • Pengembangan Infrastruktur teknologi informasi
• Operasi perangkat lunak informasi • Pengelolaan sistem
jaringan dan situs informasi
• Perpustakaan • Humas dan Publikasi • Pelayanan Informasi Teknis
dan pemutakhiran basis data • Dokumentasi kearsipan teknis
(36)
3.3. Deskripsi Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 0030 Tahun 2005, Pusat Sumber Daya Geologi (PMG) adalah salah satu instansi yang berada di lingkungan Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Pusat Sumber Daya Geologi, terdiri dari :
1. Bagian Tata Usaha
Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan.
a. Pengurusan perencanaan, pengangkatan, pengembangan, pemberhentian dan kersejahteraan pegawai, serta dokumentasi tata naskah pegawai.
b. Pelaksanaan persuratan dinas dan kearsipan.
c. Pelaksanaan administrasi anggaran dan perbendaharaan, serta akuntansi.
d. Penyiapan sarana dan prasarana kerja, keamanan, kebersihan, keselamatan kerja dan keprotokolan.
e. Evaluasi pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatalaksanaan pusat.
(37)
2. Bidang Sarana Teknik
Melaksanakan urusan pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pelayanan pusat bidang geologi.
a. Penyiapan rumusan pedoman dan prosedur kerja penggunaan dan pelayanan jasa sarana teknik.
b. Analisis spesifikasi dan kebutuhan sarana teknik penelitian dan pengembangan.
c. Penyiapan rumusan rencana pengembangan sarana teknik peneltian dan pengembangan.
d. Pengelolaan sistem manajemen mutu kelembagaan pusat.
e. Pengelolaan dan pelayanan jasa sarana teknik penelitian dan pengembangan.
f. Evaluasi pelaksanaan urusan pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pelayanan pusat bidang geologi.
3. Bidang Progam dan Kerjasama
Menyiapkan rumusan perencanaan dan program, serta pengembangan kerja sama peneltian dan pelayanan pusat bidang geologi.
a. Penyiapan pedoman dan prosedur kerja penelitian dan pelayanan sumber daya geologi.
(38)
b. Penyiapan rumusan perencanaan kerja dan penganggaran, serta rencana strategis berbasis kinerja.
c. Penyusunan akuntabilitas kinerja, serta pengelolaan hak atas kekayaan intelektual.
d. Penyiapan pengembangan kerja sama penggunaan peralatan, serta kerja sama pelayanan jasa.
e. Evaluasi pelaksanaan perencanaan dan program, serta pengembangan kerja sama penelitian dan pelayanan pusat bidang geologi.
4. Bidang Informasi
Melaksanakan pengembangan sistem informasi dan penyebarluasan informasi, serta dokumentasi hasil penelitian dan pelayanan pusat bidang geologi.
a. Penyiapan rumusan pengembangan infrastruktur teknologi informasi, serta operasi perangkat lunak informasi.
b. Pelaksanaan pengelolaan sistem, jaringan dan situs informasi, serta pemutakhiran basis data.
c. Pelaksanaan sosialisasi, dokumentasi dan publikasi, serta pengelolaan perpustakaan.
d. Evaluasi pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan penyebarluasan informasi, serta dokumentasi hasil penelitian dan pelayanan pusat bidang geologi.
(39)
5. Kelompok Program Penelitian yang tercakup dalam kelompok program penelitian :
1. Energi Fosil
a. Melakukan kegiatan inventarisasi, penyelidikan umum dan eksplorasi wil. keprospekan sumberdaya migas, batubara, gambut dan bitumen padat.
b. Evaluasi pelaksanaan inventarisasi, penyelidikan umum dan eksplorasi migas, batubara, gambut dan bitumen padat.
c. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan sumberdaya energi fosil.
d. Menyusun neraca sumberdaya energi fosil. 2. Mineral
a. Inventarisasi, penyelidikan umum, eksplorasi wilayah keprospekan sumberdaya mineral.
b. Evaluasi pelaksanaan inventarisasi, penyelidikan umum dan eksplorasi sumberdaya mineral.
c. Penelitian dan pengembangan sumberdaya mineral.
d. Penyiapan data untuk penyusunan neraca sumberdaya mineral.
(40)
3. Panas Bumi
a. Mengkoordinasikan kegiatan di lingkungan Pokja Panas Bumi.
b. Melakukan kegiatan inventarisasi, penyelidikan umum, dan eksplorasi panas bumi.
c. Melakukan kegiatan evaluasi pelaksanaan inventarisasi, penyelidikan umum dan eksplorasi panas bumi.
d. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan laporan hasil kegiatan panas bumizona potensi sumber daya panas bumi. e. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan panas bumi. f. Menggalang kerjasama dengan pihak diluar Pusat Sumber
Daya Geologi di bidang Panas Bumi untuk meningkatkan PNBP.
4. Konservasi
a. Melaksanakan pemantauan cadangan, recovery penam-bangan dan pengolahan, pengawasan dan bimbingan serta penyuluhan teknis konservasi sumber daya mineral.
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur teknis.
c. Pengelolaan, pelayanan informasi dan penyebarluasan informasi.
(41)
d. Evaluasi perencanaan dan penerapan konservasi sumber daya mineral.
(42)
42
1.1. Analisis Sistem
Dalam analisis sistem yang berjalan akan dibahas mengenai flowmap, dokumen, diagram, konteks, data flow diagram analisis prosedur sistem informasi geografis yang sedang berjalan pada Pusat Sumber daya Geologi Bandung.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan langkah penganalisaan, dokumen apa saja yang berjalan yang melewati sistem informasi data Sumber Daya Mineral Non Logam. Dokumen yang digunakan diantaranya :
1. Nama Dokumen : Form Data Sumber Daya Mineral Non Logam Deskripsi : Merupakan formulir pendaftaran yang diisi oleh
KPP (kelompok program penelitian) untuk pendaftaran pembuatan WebMap.
Fungsi : Sebagai sumber untuk entry data Sumber Daya Mineral Non Logam.
Sumber : KPP (kelompok program penelitian).
Distribusi : Bagian Sub Bidang Penerapan Sistem Informasi
(43)
Bentuk Dokumen : Dokumen
2. Nama Dokumen : Laporan
Deskripsi : Merupakan laporan data Sumber Daya Mineral Non Logam.
Fungsi : Sebagai Laporan data Sumber Daya Mineral Non Logam
Sumber : Sub. Bidang Penerapan Informasi.
Distribusi : Bidang Informasi, Ketua Bidang Informasi Bentuk Dokumen : Laporan
1.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Prosedur kerja yang sedang berjalan di Pusat Sumber Daya Geologi dalam rangka memasukan data Sumber Daya Mineral Non Logam, penulis berusaha mencoba mensajikan ke dalam bentuk Flow map, konteks diagram dan DFD.
(44)
1.1.2.1. Flowmap
(45)
1.1.2.2. Diagram Konteks
Penulis mencoba menggambarkan pergerakan proses pengolahan data Sumber Daya Mineral Non Logam dalam bentuk Diagram Konteks.
Gambar 4.2 Diagram Konteks
1.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan aliran data yang terdapat pada sistem. Berikut merupakan gambar DFD level 0 pada sistem yang berjalan:
(46)
4.1.2.3.1. DFD Level 0
(47)
4.1.2.3.2. DFD Level 1 Proses 1
Dibawah ini adalah DFD Level 1 Proses Penyerahan Berkas.
Gambar 4.4 DFD level 1 Proses 1
4.1.2.3.3. DFD Level 1 Proses 2
Dibawah ini adalah DFD Level 1 Proses Pemeriksaan Berkas.
(48)
4.1.2.3.4. DFD Level 1 Proses 3
Dibawah ini adalah DFD Level 1 Proses Penginputan.
Gambar 4.6 DFD level 1 Proses 3
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan
Setelah melewati beberapa tahapan analisis flowmap terhadap sistem informasi yang sedang berjalan di Pusat Sumber Daya Geologi, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem, kelemahan-kelemahan tersebut antara lain :
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No. Permasalahan Pemecahan
1.
2.
3.
Tidak efektifnya dokumen yang berjalan
Banyaknya dokumen yang terus di acc
Tidak adanya publikasi tentang
Membuat sebuah proses pemeriksaan dokumen
Mempersingkat system informasi
(49)
data mineral non logam publikasikan dengan menggunakan software tertentu
1.2. Usulan Perancanagan Sistem
Perancangan merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan dibuat. Tahapan ini sangat penting untuk menentukan baik tidak atau cocok tidaknya sistem baru yang akan dibuat. Tahapan ini berisi tentang penggambaran, flowmap, diagram konteks, dan dfd diagram yang diusulkan.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan sistem yang lebih baik :
1. Meningkatkan efektifitas (kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan) dan efisiensi (mengurangi biaya operasional) dalam pengolahan data DSDM Non Logam.
2. Memperkecil presentase kerusakan (hilang atau hancur) data.
4.2.2 Perencanaan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan prosedur yang diusulkan ada yang berbeda dari yang sedang berjalan, oleh karena itu dalam perancangan melakukan penyederhanaan.
(50)
4.2.2.1. Flow Map Yang Diusulkan
Berikut adalah flowmap dari sistem yang diusulkan sebagai berikut:
(51)
4.2.2.2. Diagram Konteks Yang Diusulkan
Diagram konteks pada sistem yang diusulkan berbeda dengan sistem yang berjalan.
(52)
4.2.2.3. DFD Yang Diusulkan
Berikut adalah DFD Level 0 yang diusulkan.
(53)
4.2.2.3.1. DFD level 1 proses 1 Yang Diusulkan
Dibawah ini adalah DFD Level 1 Proses Pemeriksaan Berkas.
Form DSDM
1.1 Pengisian dan Pengecekan Form
Umum
1.2 Pengisian dan Pengecekan Form
Komoditi
1.3 Pengisian dan Pengecekan Form
Daerah
Form DSDM Data DSDM
Data D SDM Data DSDM
Data DSDM Data DSDM
Gambar 4.10 DFD level 1 Proses 1 Yang Diusulkan
4.2.2.3.2. DFD level 1 proses 2 Yang Diusulkan
Dibawah ini adalah DFD Level 1 Proses Penginputan.
(54)
4.2.3. Evaluasi terhadap Sistem yang di Usulkan
Setelah melakukan peracangan dan mengusulkan pengembangan sistem dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Tabel 4.2 Evaluasi Sistem Yang Dirancang/Diusulkan.
NO
Permasalahan Pemecahan Yang
Diharapkan
Pemecahan Sistem Yang Nyata
1.
2.
3.
Tidak efektifnya dokumen yang berjalan
Banyaknya dokumen yang terus di acc
Tidak adanya publikasi tentang data mineral non logam
Membuat sebuah
proses pemeriksaan dokumen
Mempersingkat system informasi
Membuat aplikasi untuk di publikasikan dengan menggunakan software tertentu
Dokumen yang berjalan menjadi lebih efektif
Dokumen yang telah dibuat tidak berbelit-belit
Masyarakat bisa
mengakses data-data komoditi secar luas
(55)
55 5.1 Kesimpulan
Analisa dan Desain Aplikasi Database mineral non logam merupakan suatu perancangan yang penting untuk menunjang implementasi database. Dengan adanya perancangan database ini kita dapat mengerti setiap detil dari gambaran kebutuhan sistem dan aliran data dan informasi yang akan digunakan pada tahap implementasi.
Menggunakan pencatatan database yang terancang dengan baik dapat memberikan efektifitas dan efisiensi kerja. Dan dapat mengurangi kerusakan data yang ada dan tidak memakan tempat yang banyak untuk menyimpan berkas yang keluar dan mengurangi kesalahan manusia. Pembuatan Laporan menggunakan database dan program juga semakin cepat dan efisien.
5.2 Saran
Berdasarkan atas pembahasan yang telah di uraikan maka, dapat penulis berikan saran sebagai berikut :
(56)
1. Dapat memanfaatkan hardware dan software serta informasi yang up to date dan selalu ter update untuk menjadikan sistem lebih lancar dan meminimalis trouble.
2. Agar sistem berjalan dengan baik maka diperlukan orang tambahan yang mengerti dengan sistem program dan sistem jaringan.
3. Resiko kehilangan data pada database tidak terjadi, hendaknya selalu membackup database dalam kurun waktu tertentu.
(57)
Laporan Kerja Praktek
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
Muhamad Ramdhan NIM. 10506195 Indra NIM. 10506216
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(58)
i
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
Muhamad Ramdhan NIM. 10506195 Indra NIM. 10506216
Bandung, Agustus 2009
Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,
R. Fenny Syafariani, S. Si, M. Stat Indra Sukmayana,ST NIP : 4127.7026.016 NIP : 19771220.200502.1001
Ketua Jurusan Manajemen Informatika
Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP : 4127.70.26.019
(59)
ii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahan rahmat dan karunia nya, sehingga penulisan dapat menyelesaikan laporan kerja prakek. Salawat serta salam semoga tercurah kepada nabi muhamad SAW.
Laporan kerja praktek ini ditulis memenuhi salah satu kewajiban memenuhi mata kuliah kerja praktek program strata satu jurusan manajemen informatika UNIVESITAS KOMPUTER INDONESIA. Dengan penusunan laporan kerja praktek ini, penulis harapakan dapat memberi sedikit tambahan pengetahuan bagi pembaca, khususnya bagi yang mempelajari tentang Ilmu komputer.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang membantu penulis dalam pembuatan laporan, baik moril maupun materi, sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktek ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dadang Munandar, SE, Msi. Selaku ketua jurusan Manajemen Informatika.
2. Ibu R. Fenny Syafariani, S. Si. Selaku dosen pebimbing dan dosen wali. 3. Bapak Indra Sukmayana, ST. Selaku pebimbing lapangan.
(60)
iii
7. Dan semua pihak lainya yang tidak dapat dituliskan satu persatu.
Penulis masih tahap proses belajar apabila ada banyak kesalahan penulis menerima kritik dan saran dengan lapang dada sebagai masukan yang dapat membangun. Penulis juga memohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dan kata-kata yang tidak berkenan di hati.
Akhir kata semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, September 2009
(61)
iv
Lembar Pengesahan... i
Kata Pengantar... ii
Daftar Isi... iv
Daftar Tabel... vii
Daftar Gambar... viii
Daftar Simbol... ix
Daftar Lampiran... xii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ……… 2
1.2.2 Rumusan Masalah ………... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek... 3
1.4 Batasan Masalah …………... 4
1.5 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek ………. 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Pengertian Sistem ………... 6
2.1.1 Element Sistem …………... 7
2.1.2 Karateristik Sistem …... 8
2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 11
2.2 Pengertian Informasi …………... 13
(62)
v
2.5.2 Diagram Konteks………. ……… 17
2.5.3 Data Flow Diagram……… 19
2.6 Software Pendukung……….. 21
2.6.1 PostgreSQL……… 21
2.6.2 Map Server For Windows (MS4W)……… 25
BAB III PROFIL PERUSAHAAN... 28
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 28
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 28
3.1.2 Visi, Misi dan Fungsi Perusahaan ... 31
3.2 Struktur Organisasi ………... 33
3.3 Deskripsi Kerja ………... 36
BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK... 42
4.1 Analisis Sistem... 42
4.1.1 Analisis Dokumen ……….. 42
4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ………. 43
4.1.2.1 Flow Map ……….. 44
4.1.2.2 Diagram Konteks ………... 45
4.1.2.3 DFD ……… 45
4.1.2.3.1 DFD Level 0 ………..…………...……… 46
4.1.2.3.2 DFD Level 1 Proses 1 ……… 47
4.1.2.3.3 DFD Level 1 Proses 2 ……… 47
(63)
vi
4.2.2.1 Flow Map Yang Diusulkan ……….…… 51 4.2.2.2 Diagram Konteks Yang Diusulkan ……….… 51 4.2.2.3 DFD Yang Diusulkan ……….….… 52 4.2.2.3.1 DFD level 1 proses 2 Yang Diusulkan ……. 53 4.2.2.3.2 DFD level 1 proses 3 Yang Diusulkan ……. 53 4.2.3 Evaluasi terhadap Sistem yang di Usulkan …………...…….. 54 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
4.1 Kesimpulan ... 55 4.2 Saran ... 55 Daftar Pustaka
(64)
vii
2. Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ………... 48 3. Tabel 4.2 Evaluasi Sistem Yang Dirancang/Diusulkan ... 54
(65)
viii
Gambar 2.2 Model pengembangan Sistem Informasi ………... 16
Gambar 2.3. Simbol ……….……... 19
Gamabr 2.4. konsep pada aplikasi mapserver ……….. 26
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ESD ……….………… 34
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pusat Sumberdaya Geologi ... 35
Gambar 3.3. Struktur Organisasi PSG Bidang Informasi ... 35
Gambar 4.1 FlowMap Sistem Yang Berjalan………...……….. 44
Gambar 4.2 Diagram Konteks………... 45
Gambar 4.3 DFD Level 0………..……… 46
Gambar 4.4 DFD Level 1 Proses 1……… 47
Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses 2……… 47
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 3………..………. 48
Gambar 4.7 FlowMap Sistem Yang Diusulkan………..……….. 50
Gambar 4.8 Diagram Konteks Yang Diusulkan………... 54
Gambar 4.9 DFD Level 0 Yang Diusulkan .……… 52
Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses 1 Yang Diusulkan……… 53
(66)
ix
Symbol Nama
Simbol
Keterangan
Dokumen
Digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen yang merupakan formulir yang digunakan untuk mengentry data keluarga.
Proses Merupakan kegiatan proses dari operasi program komputer
Proses
manual Merupakan proses manual pada flowmap
Simbol Database
Merupakan media penyimpanan dari proses entry data dan proses komputerisasi
Offline storage
Merupakan tempat penyimpanan data berupa arsip
Garis Alir
(67)
x Simbol
Proses
Aktifitas atau kegiatan yang dilakukan untuk aktifitas bisnis yang spesifik, bisa berupa manual maupun terkomputerisasi.
Data flow Suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawakili atau berakhir pada suatu proses.
Data store
Kumpulan data yang disajikan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam data store. Aliran data di up-date atau ditambahkan kedalam data store.
Eksternal entity
Orang, organisasi atau sistem yang berada di luar sistem tetapi berinteraksi dengan sistem.
(68)
xi
Melambangkan sebuah sistem
Melambangkan entitas luar sebuah sistem.
(69)
xii 2. Daftar Hadir Kerja Praktek.
3. Daftar Bimbingan Kerja Praktek.
4. Lampiran dokumen-dokumen perusahaan :
(1)
vii
DAFTAR TABEL
1. Table 1.1 Jadwal Kerja Praktek……… 5 2. Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ………... 48 3. Tabel 4.2 Evaluasi Sistem Yang Dirancang/Diusulkan ... 54
(2)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model dasar sistem informasi ………... 16
Gambar 2.2 Model pengembangan Sistem Informasi ………... 16
Gambar 2.3. Simbol ……….……... 19
Gamabr 2.4. konsep pada aplikasi mapserver ……….. 26
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ESD ……….………… 34
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pusat Sumberdaya Geologi ... 35
Gambar 3.3. Struktur Organisasi PSG Bidang Informasi ... 35
Gambar 4.1 FlowMap Sistem Yang Berjalan………...……….. 44
Gambar 4.2 Diagram Konteks………... 45
Gambar 4.3 DFD Level 0………..……… 46
Gambar 4.4 DFD Level 1 Proses 1……… 47
Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses 2……… 47
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 3………..………. 48
Gambar 4.7 FlowMap Sistem Yang Diusulkan………..……….. 50
(3)
ix DAFTAR SIMBOL FLOW MAP Symbol Nama Simbol Keterangan Dokumen
Digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen yang merupakan formulir yang digunakan untuk mengentry data keluarga.
Proses Merupakan kegiatan proses dari operasi program komputer
Proses
manual Merupakan proses manual pada flowmap
Simbol Database
Merupakan media penyimpanan dari proses entry data dan proses komputerisasi
Offline storage
Merupakan tempat penyimpanan data berupa arsip
Garis Alir
(4)
DFD
(Data Flow Doagram)
Symbol Nama
Simbol
Keterangan
Proses
Aktifitas atau kegiatan yang dilakukan untuk aktifitas bisnis yang spesifik, bisa berupa manual maupun terkomputerisasi.
Data flow Suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawakili atau berakhir pada suatu proses.
Data store
Kumpulan data yang disajikan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam data store. Aliran data di up-date atau ditambahkan kedalam data store.
Eksternal entity
Orang, organisasi atau sistem yang berada di luar sistem tetapi berinteraksi dengan sistem.
(5)
xi
Diagram Konteks
Sistem Keterangan
Melambangkan sebuah sistem
Melambangkan entitas luar sebuah sistem.
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran bukti surat penerimaan kerja praktek dari perusahaan. 2. Daftar Hadir Kerja Praktek.
3. Daftar Bimbingan Kerja Praktek.
4. Lampiran dokumen-dokumen perusahaan :