Manajemen Tempat Tumbuh Tanaman Eucalyptus pellita di PT Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau
MANAJEMEN TEMPAT TUMBUH TANAMAN Eucalyptus pellita
DI PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI, RIAU
PUSPITA LAKSMI MAHARANI
DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Manajemen Tempat
Tumbuh Tanaman Eucalyptus pellita di PT Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2014
Puspita Laksmi Maharani
NIM E44100040
ABSTRAK
PUSPITA LAKSMI MAHARANI. Manajemen Tempat Tumbuh Tanaman
Eucalyptus pellita di PT Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau. Dibimbing oleh
Dr Ir PRIJANTO PAMOENGKAS, MSc F Trop.
Eucalyptus sp. merupakan jenis yang dikembangkan dalam pengelolaan kayu
serat. Kayu serat untuk pulp and paper sangat penting, sehingga perlu mengetahui
manajemen tempat tumbuh untuk mendapatkan pertumbuhan optimal Eucalyptus
pellita di PT Perawang Sukses Perkasa Industri. Penelitian manajemen tempat
tumbuh E. pellita di PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI) bertujuan
mengetahui manajemen pemupukan dan pemeliharaan yang ada di PT PSPI.
Penelitian menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM) untuk
mengambil data pertumbuhan. Satu Cluster terdiri atas 4 plot lingkaran. Sampel
penelitian adalah E. pellita umur 1-4 tahun. Manajemen pemupukan di PT PSPI
adalah pupuk dasar (CIRP/Crismast Rock Island Phosphate dan NPK) dan pupuk
susulan (NPK-1, NPK-2, NPK-3). Manajemen pemeliharaan di PT PSPI adalah
buka piringan, penyemprotan herbisida dan pembabatan. Manajemen pemeliharaan
dan pemupukan diberikan sesuai dengan kondisi lingkungan dan faktor umur. Riap
pertumbuhan yang terbaik adalah petak P2 yaitu riap diameter 4.14 dan riap tinggi
5.72.
Kata kunci: Eucalyptus pellita, Forest Health Monitoring, Hutan Tanaman Industri,
manajemen tempat tumbuh, manajemen pemeliharaan, manajemen
pemupukan
ABSTRACT
PUSPITA LAKSMI MAHARANI. Site Management Eucalyptus pellita at PT
Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau. Supervised by Dr Ir PRIJANTO
PAMOENGKAS, MSc F Trop.
Eucalyptus sp. is one of the species which be developed in the management of
wood fiber plantation. Wood fiber for pulp and paper is important, so need to known
the management of site to obtain the optimal growth of Eucalyptus pellita at PT
Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI). This research intended to observe
fertilization management and maintenance management at PT PSPI. This research
used Forest Health Monitoring (FHM) method to take data of plant growth. The
cluster had 4 plot Iike circle. The sample was E. pellita 1-4 years. Fertilization
management at PT PSPI were basic fertilizer (CIRP/Cristmast Island Rock
Phosphate and NPK) and supplementary fertilizer (NPK-1, NPK2, NPK-3).
Maintenance Management at PT PSPI were ring weeding, sport spray of herbicide
and slash. Maintenancing and fertilizing were given to the plot according to the
environmental conditions and the age factor. The best growth increment was in plot
P2. P2 had 4.14 diameter increment and 5.72 height increment.
Keywords: Eucalyptus pellita, Forest Health Monitoring, industrial forest, site
management, maintenance management, fertilization management
MANAJEMEN TEMPAT TUMBUH TANAMAN Eucalyptus pellita
DI PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI, RIAU
PUSPITA LAKSMI MAHARANI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan pada
Departemen Silvikultur
DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Manajemen Tempat Tumbuh Tanaman Eucalyptus pellita di PT
Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau
Nama
: Puspita Laksmi Maharani
NIM
: E44100040
Disetujui oleh
Dr Ir Prijanto Pamoengkas, MSc F Trop
Pembimbing
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Nurheni Wijayanto, MS
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah
manajemen tempat tumbuh, dengan judul Manajemen Tempat Tumbuh Tanaman
Eucalyptus pellita di PT. Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Prijanto Pamoengkas MSc
F Trop, selaku pembimbing atas arahan dan bimbingannya. Selain itu, ucapan
terimakasih penulis ucapkan kepada Ir Jladri Budi Puspita (Ayah), Muryati (Mami),
ketiga adik penulis, Puspita Hanung Palupi, Jladri Qobus DM dan Puspita Zakiya
Mumtaza atas segala doa, kasih sayang dan kesetiaannya dalam menemani Iika-liku
hidup. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Jhoni
Purnomo, SHut dan Bapak Khafid Sudrajat, STp, beserta Staff PT. Perawang
Sukses Perkasa Industri, atas saran, nasihat dan bantuannya dalam pengumpulan
data, sahabat tersayang Yahdiyani Silmi, Evita Sari, serta Nisfi Yuniar dan
Resananda Efrilia yang membantu dalam pengumpulan data. Ungkapan
terimakasih juga disampaikan kepada keluarga besar Pondok Alia dan teman-teman
Fakultas Kehutanan IPB pada umumnya dan sahabat Silvikultur 47 IPB pada
khususnya atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juli 2014
Puspita Laksmi Maharani
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
1
Manfaat Penelitian
2
METODE
2
Alat dan Bahan
2
Prosedur Penelitian
2
Prosedur Analisis Data
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
5
Kualitas Tapak
6
Manajemen Tempat Tumbuh
9
Pertumbuhan E. pellita
10
Kurva Pertumbuhan
12
Penyebaran Kelas Tinggi dan Diameter
13
Uji Normalitas Tanaman E. pellita
15
SIMPULAN DAN SARAN
17
Simpulan
17
Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
20
RIWAYAT HIDUP
21
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
Kondisi Lokasi Penelitian
2
Data tanah hasil penelitian di petak tegakan E. pellita umur 1–4 tahun 6
Kondisi tajuk, serasah dan kandungan bahan organik tanah
8
Manajemen pemupukan
9
Manajemen pemeliharaan taman pada lokasi penelitian
10
Pertumbuhan E. pelita
11
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
Desain cluster dalam metode Forest Health Monitoring
Kondisi serasah di bawah tegakan E. pellita
Bentuk tajuk tegakan E. pellita
Kurva pertumbuhan
Kurva Riap
Kurva Penyebaran Tinggi
Kurva Penyebaran Diameter
Kurva Uji Normalitas
3
6
8
12
13
14
14
15
DAFTAR LAMPIRAN
1 Peta lokasi penelitian
20
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan HTI merupakan upaya strategis dalam mengatasi kelangkaan
bahan baku industri pengolahan kayu domestik Indonesia. Kebutuhan bahan baku
kayu industri perkayuan nasional sekitar 39.2 juta m3 (Mindawati 2011).
Departemen Kehutanan menerapkan kebijakan soft landing yaitu mengurangi peran
hutan alam produksi sebagai pemasok kayu untuk industri pulp and paper, dan
secara berangsur-angsur diganti peranannya oleh HTI kayu pulp antara lain
mencakup jenis Acacia mangium dan Eucalyptus sp. (Roliadi et al. 2010).
Eucalyptus sp. merupakan salah satu jenis prioritas yang dikembangkan
dalam pengelolaan HTI yang diperuntukkan sebagai kayu serat. Kriteria jenis
hutan tanaman pulp and paper, yaitu jenis cepat tumbuh, produktivitas tinggi, daur
pendek dan memiliki sifat (kimia dan fisika) kayu sesuai dengan persyaratan bahan
baku industri pulp and paper (Mindawati 2010). Kayu pulp and paper harus
memiliki serat yang panjang, kandungan lignin yang relatif rendah, rendemen yang
tinggi serta kekuatan pulp and paper yang dihasilkan tinggi (Pasaribu dan
Tampubolon 2007). Eucalyptus sp. cocok dikembangkan di daerah tropis (Leksono
2010), dipanen pada umur 6–7 tahun (Quilho 2006), dan layak untuk bahan baku
pulp pada umur 4–5 tahun (Sihite 2008).
Salah satu jenis Eucalyptus sp. yang dikembangkan di HTI adalah jenis
Eucalyptus pellita. Jenis ini merupakan salah satu spesies endemik Indonesia yang
tumbuh di Papua sampai dengan ketinggian di atas 800 mdpl dengan curah hujan
900–2.100 mm/tahun dan iklim kering yang jelas. Dalam rangka pengembangan
benih unggul jenis ini pada tahun 1996 telah dibangun kebun benih E. pellita di
beberapa lokasi yaitu di Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
Sumatera Selatan dan Riau (Sondang 2009).
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan HTI dalam tercapainya
hasil yang tinggi adalah kegiatan sebelum penanaman yaitu manajemen persemaian
dan kegiatan setelah penanaman yaitu manajemen terhadap tempat tumbuh.
Manajemen tempat tumbuh sangat mempengaruhi produktivitas. Salah satu bentuk
dari manajemen tempat tumbuh adalah manajemen pemeliharaan dan manajemen
pemupukan. Penelitian untuk mengetahui manajemen tempat tumbuh terhadap
tanaman E. pellita ini dilakukan di PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI).
PT PSPI ditunjuk sebagai lokasi penelitian karena PT PSPI merupakan salah satu
perusahaan penyuplai kayu untuk bahan baku pulp and paper dengan tanaman
pokoknya adalah E. pellita. Alasan memilih jenis E. pellita untuk diteliti karena E.
pellita merupakan jenis yang cepat tumbuh dan banyak dikembangkan di HTI pulp
and paper karena E. pellita merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada kondisi
tanah yang tidak subur meskipun demikian, pertumbuhan E. pellita yang optimal
adalah pada tanah yang subur. Hal ini yang menyebabkan adanya manajemen
tempat tumbuh yang diberikan pada tanaman agar hasil yang diperoleh optimal.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan tempat tumbuh pada
E. pellita di PT PSPI.
2
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam menentukan
manajemen yang akan diberikan terhadap tempat tumbuh tanaman E. pellita di PT
PSPI.
METODE
Penelitian ini dilakukan di IUPHHK-HT PT PSPI, RIAU mulai dari tanggal
1 Maret sampai 14 April 2014. Lokasi penelitian adalah di petak tanam E. pellita
umur 1–4 tahun. Pengambilan data dilakukan pada 4 petak dengan menggunakan
Cluster Forest Health Monitoring (FHM), dalam satu petak terdapat satu Cluster
yang terdiri dari empat plot. Data yang diambil, lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Kondisi lokasi penelitian
Petak
Umur (Tahun)
Jenis Tanaman
Luas (Ha)
P1
1
E. pellita
9
P2
2
E. pellita
8.3
P3
3
E. pellita
9.9
P4
4
E. pellita
3.5
Sumber : Data Planning & Survey PT PSPI
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah peta petak penelitian E. pellita umur 1– 4 tahun,
GPS, kompas, meteran, tali tambang, phiband, Vertex, Transponden, penggaris,
parang, pita, densiometer, alat tulis, tally sheet, kertas, kamera, laptop, MS. Excel.
Bahan yang digunakan adalah tanaman E. pellita umur 1–4 tahun dan sampel tanah
yang berada di bawah tegakan E. pellita umur 1–4 tahun. Data sekunder yang
digunakan adalah data kondisi umum lokasi penelitian dan data manajemen
pemeliharaan. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen milik PT PSPI.
Prosedur Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan
pengambilan data primer dimulai dari tahap persiapan penelitian, pengambilan data
dan analisis data, sedangkan data sekunder diambil dari dokumen-dokumen milik
PT PSPI. Informasi yang dapat menunjang penelitian juga diperoleh dari hasil
wawancara. Narasumber adalah karyawan PT PSPI atau para pekerja.
Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian manajemen tempat tumbuh terdiri dari beberapa
tahap yaitu, penentuan petak penelitian, cluster dan plot penelitian tegakan E.
pellita umur 1–4 tahun, studi pustaka tentang penelitian dan kondisi petak di PT
PSPI, latihan dalam penggunaan alat dan cara membaca peta yang benar, serta
mencari informasi tentang lokasi penelitian.
3
Tahap Pengambilan Data
Data yang diambil merupakan data diameter, tinggi, kualitas tapak dan
kerapatan tajuk tegakan E. pellita dari umur 1–4 tahun pada cluster penelitian
manajemen tempat tumbuh. Cluster adalah kumpulan dari beberapa plot. Penelitian
manajemen tempat tumbuh menggunakan cluster yang digunakan dalam metode
Forest Health Monitoring (FHM), yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Azimuth 1-2 3600
Azimuth 1-3 1200
Azimuth 1-4 2400
Annular Plot
Jari-jari 17.95 m
Jarak antara tiap titik pusat
plot (36.6 m)
Gambar 1 Desain cluster dalam metode Forest Health Monitoring
Metode FHM merupakan metode untuk menilai kesehatan hutan, dalam
metode ini cluster terdiri dari 4 plot. Plot FHM berbentuk lingkaran terdiri dari
empat 4 plot yaitu annular plot, sub plot dan micro plot (Yuniar 2014). Penelitian
manajemen tempat tumbuh menggunakan annular plot saja karena data yang
diambil adalah data pertumbuhan pohon. Data pertumbuhan yang diambil adalah
data tegakan umur 1–4 tahun. Data–data yang diambil dalam penelitian manajemen
tempat tumbuh E. pellita yaitu,
a. Data Diameter Tegakan E. pellita
Alat untuk pengambilan data diameter tegakan E. pellita adalah phiband.
Pengukuran diameter tegakan dilakukan pada ketinggian 130 cm dari
permukaan tanah.
b. Data Tinggi Tegakan E. pellita
Pengukuran tinggi tegakan menggunakan vertex dan transponden.
Transponden dipasang pada tegakan E. pellita dengan ketinggian 130 cm,
sebelum melakukan pembidikan pada transponden, pastikan terlebih dahulu
bahwa vertex dan transponden sudah saling terhubung. Kemudian bidik
transponden menggunakan vertex lalu, arahkan vertex pada pucuk tajuk
tegakan E. pelita setelah itu, tekan tombol Ok, kemudian nilai tinggi tegakan
akan muncul secara otomatis.
c. Pengukuran Kerapatan Tajuk
Densiometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kerapatan
tajuk. Pengukuran kerapatan tajuk dilakukan pada 4 titik yaitu pada azimuth
90°, 180°, 270°, dan 360°. Cara menghitung persentase kerapatan tajuk
4
adalah dengan menghitung jumlah kotak yang tertutup tajuk E. pellita dan
membaginya dengan jumlah kotak keseluruhan lalu dikali 100 %.
Prosedur Analisis Data
Analisis data perlu dilakukan untuk mengetahui hasil dari penelitian yang
dilakukan. Analisis data yang dilakukan adalah perhitungan riap rata-rata tahunan
(Mean Annual Increment) diameter dan tinggi pohon dan penyebaran kelas
diameter dan tinggi.
Riap Rata-Rata Tahunan (MAI) Diameter Tegakan
Riap rata-rata tahunan diameter ini mengacu pada rumus riap tahunan ratarata (MAI). Rumus riap tahunan rata-rata tersebut adalah sebagai berikut,
��� =
��⁄
��
Keterangan :
��� : riap diameter rata-rata pada tahun ke-i (cm/tahun)
�� : diameter pohon rata-rata pada tahun ke-i (cm)
�� : umur pohon rata-rata pada tahun ke-i (tahun)
Riap Rata-Rata Tahunan (MAI) Tinggi Tegakan
Riap rata-rata tahunan tinggi ini mengacu pada rumus riap tahunan rata-rata
(MAI). Rumus riap tahunan rata-rata tersebut adalah sebagai berikut,
�ℎ� =
ℎ�⁄
��
Keterangan :
�ℎ� : riap tinggi rata-rata pada tahun ke-i (cm/tahun)
ℎ� : diameter pohon rata-rata pada tahun ke-i (cm)
�� : umur pohon rata-rata pada tahun ke-i (tahun)
Penyebaran kelas diameter dan tinggi
Analisis penyebaran kelas diameter dan tinggi menggunakan Ms. Excel 2007
dengan mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar, untuk mempermudah
pengoalahan data, kemudian untuk menentukan jumlah kelas (k) menggunakan
rumus Sturges (k) = 1 + 3.3 log n, dan untuk menentukan range (r) yaitu dengan
menggunakan rumus range (r) = Xk – X1, dengan ketentuan Xk adalah data terbesar
dan X1 adalah data terkecil dan untuk menentukan interval kelas adalah dengan
rumus, interval kelas (i) = (r)/(k). Frekuensi dihitung dengan cara menghitung
jumlah data pada setiap kelas (Mutia 2013).
Uji Normalitas Penyebaran Diameter dan Tinggi
Penyebaran diameter dan tinggi diuji kenormalannya dengan menggunakan
software minitab 16. Uji normalitas Kolmogorof-Sminorv dilakukan untuk
mengetahui normal atau tidaknya penyebaran diameter dan tinggi tegakan pada
taraf uji 0.05%. Penyebaran tinggi dan diameter normal apabila P-Value >0.050 dan
penyebaran tak normal apabila P-Value
DI PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI, RIAU
PUSPITA LAKSMI MAHARANI
DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Manajemen Tempat
Tumbuh Tanaman Eucalyptus pellita di PT Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2014
Puspita Laksmi Maharani
NIM E44100040
ABSTRAK
PUSPITA LAKSMI MAHARANI. Manajemen Tempat Tumbuh Tanaman
Eucalyptus pellita di PT Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau. Dibimbing oleh
Dr Ir PRIJANTO PAMOENGKAS, MSc F Trop.
Eucalyptus sp. merupakan jenis yang dikembangkan dalam pengelolaan kayu
serat. Kayu serat untuk pulp and paper sangat penting, sehingga perlu mengetahui
manajemen tempat tumbuh untuk mendapatkan pertumbuhan optimal Eucalyptus
pellita di PT Perawang Sukses Perkasa Industri. Penelitian manajemen tempat
tumbuh E. pellita di PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI) bertujuan
mengetahui manajemen pemupukan dan pemeliharaan yang ada di PT PSPI.
Penelitian menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM) untuk
mengambil data pertumbuhan. Satu Cluster terdiri atas 4 plot lingkaran. Sampel
penelitian adalah E. pellita umur 1-4 tahun. Manajemen pemupukan di PT PSPI
adalah pupuk dasar (CIRP/Crismast Rock Island Phosphate dan NPK) dan pupuk
susulan (NPK-1, NPK-2, NPK-3). Manajemen pemeliharaan di PT PSPI adalah
buka piringan, penyemprotan herbisida dan pembabatan. Manajemen pemeliharaan
dan pemupukan diberikan sesuai dengan kondisi lingkungan dan faktor umur. Riap
pertumbuhan yang terbaik adalah petak P2 yaitu riap diameter 4.14 dan riap tinggi
5.72.
Kata kunci: Eucalyptus pellita, Forest Health Monitoring, Hutan Tanaman Industri,
manajemen tempat tumbuh, manajemen pemeliharaan, manajemen
pemupukan
ABSTRACT
PUSPITA LAKSMI MAHARANI. Site Management Eucalyptus pellita at PT
Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau. Supervised by Dr Ir PRIJANTO
PAMOENGKAS, MSc F Trop.
Eucalyptus sp. is one of the species which be developed in the management of
wood fiber plantation. Wood fiber for pulp and paper is important, so need to known
the management of site to obtain the optimal growth of Eucalyptus pellita at PT
Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI). This research intended to observe
fertilization management and maintenance management at PT PSPI. This research
used Forest Health Monitoring (FHM) method to take data of plant growth. The
cluster had 4 plot Iike circle. The sample was E. pellita 1-4 years. Fertilization
management at PT PSPI were basic fertilizer (CIRP/Cristmast Island Rock
Phosphate and NPK) and supplementary fertilizer (NPK-1, NPK2, NPK-3).
Maintenance Management at PT PSPI were ring weeding, sport spray of herbicide
and slash. Maintenancing and fertilizing were given to the plot according to the
environmental conditions and the age factor. The best growth increment was in plot
P2. P2 had 4.14 diameter increment and 5.72 height increment.
Keywords: Eucalyptus pellita, Forest Health Monitoring, industrial forest, site
management, maintenance management, fertilization management
MANAJEMEN TEMPAT TUMBUH TANAMAN Eucalyptus pellita
DI PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI, RIAU
PUSPITA LAKSMI MAHARANI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan pada
Departemen Silvikultur
DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Manajemen Tempat Tumbuh Tanaman Eucalyptus pellita di PT
Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau
Nama
: Puspita Laksmi Maharani
NIM
: E44100040
Disetujui oleh
Dr Ir Prijanto Pamoengkas, MSc F Trop
Pembimbing
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Nurheni Wijayanto, MS
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah
manajemen tempat tumbuh, dengan judul Manajemen Tempat Tumbuh Tanaman
Eucalyptus pellita di PT. Perawang Sukses Perkasa Industri, Riau.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Prijanto Pamoengkas MSc
F Trop, selaku pembimbing atas arahan dan bimbingannya. Selain itu, ucapan
terimakasih penulis ucapkan kepada Ir Jladri Budi Puspita (Ayah), Muryati (Mami),
ketiga adik penulis, Puspita Hanung Palupi, Jladri Qobus DM dan Puspita Zakiya
Mumtaza atas segala doa, kasih sayang dan kesetiaannya dalam menemani Iika-liku
hidup. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Jhoni
Purnomo, SHut dan Bapak Khafid Sudrajat, STp, beserta Staff PT. Perawang
Sukses Perkasa Industri, atas saran, nasihat dan bantuannya dalam pengumpulan
data, sahabat tersayang Yahdiyani Silmi, Evita Sari, serta Nisfi Yuniar dan
Resananda Efrilia yang membantu dalam pengumpulan data. Ungkapan
terimakasih juga disampaikan kepada keluarga besar Pondok Alia dan teman-teman
Fakultas Kehutanan IPB pada umumnya dan sahabat Silvikultur 47 IPB pada
khususnya atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juli 2014
Puspita Laksmi Maharani
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
1
Manfaat Penelitian
2
METODE
2
Alat dan Bahan
2
Prosedur Penelitian
2
Prosedur Analisis Data
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
5
Kualitas Tapak
6
Manajemen Tempat Tumbuh
9
Pertumbuhan E. pellita
10
Kurva Pertumbuhan
12
Penyebaran Kelas Tinggi dan Diameter
13
Uji Normalitas Tanaman E. pellita
15
SIMPULAN DAN SARAN
17
Simpulan
17
Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
20
RIWAYAT HIDUP
21
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
Kondisi Lokasi Penelitian
2
Data tanah hasil penelitian di petak tegakan E. pellita umur 1–4 tahun 6
Kondisi tajuk, serasah dan kandungan bahan organik tanah
8
Manajemen pemupukan
9
Manajemen pemeliharaan taman pada lokasi penelitian
10
Pertumbuhan E. pelita
11
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
Desain cluster dalam metode Forest Health Monitoring
Kondisi serasah di bawah tegakan E. pellita
Bentuk tajuk tegakan E. pellita
Kurva pertumbuhan
Kurva Riap
Kurva Penyebaran Tinggi
Kurva Penyebaran Diameter
Kurva Uji Normalitas
3
6
8
12
13
14
14
15
DAFTAR LAMPIRAN
1 Peta lokasi penelitian
20
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan HTI merupakan upaya strategis dalam mengatasi kelangkaan
bahan baku industri pengolahan kayu domestik Indonesia. Kebutuhan bahan baku
kayu industri perkayuan nasional sekitar 39.2 juta m3 (Mindawati 2011).
Departemen Kehutanan menerapkan kebijakan soft landing yaitu mengurangi peran
hutan alam produksi sebagai pemasok kayu untuk industri pulp and paper, dan
secara berangsur-angsur diganti peranannya oleh HTI kayu pulp antara lain
mencakup jenis Acacia mangium dan Eucalyptus sp. (Roliadi et al. 2010).
Eucalyptus sp. merupakan salah satu jenis prioritas yang dikembangkan
dalam pengelolaan HTI yang diperuntukkan sebagai kayu serat. Kriteria jenis
hutan tanaman pulp and paper, yaitu jenis cepat tumbuh, produktivitas tinggi, daur
pendek dan memiliki sifat (kimia dan fisika) kayu sesuai dengan persyaratan bahan
baku industri pulp and paper (Mindawati 2010). Kayu pulp and paper harus
memiliki serat yang panjang, kandungan lignin yang relatif rendah, rendemen yang
tinggi serta kekuatan pulp and paper yang dihasilkan tinggi (Pasaribu dan
Tampubolon 2007). Eucalyptus sp. cocok dikembangkan di daerah tropis (Leksono
2010), dipanen pada umur 6–7 tahun (Quilho 2006), dan layak untuk bahan baku
pulp pada umur 4–5 tahun (Sihite 2008).
Salah satu jenis Eucalyptus sp. yang dikembangkan di HTI adalah jenis
Eucalyptus pellita. Jenis ini merupakan salah satu spesies endemik Indonesia yang
tumbuh di Papua sampai dengan ketinggian di atas 800 mdpl dengan curah hujan
900–2.100 mm/tahun dan iklim kering yang jelas. Dalam rangka pengembangan
benih unggul jenis ini pada tahun 1996 telah dibangun kebun benih E. pellita di
beberapa lokasi yaitu di Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
Sumatera Selatan dan Riau (Sondang 2009).
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan HTI dalam tercapainya
hasil yang tinggi adalah kegiatan sebelum penanaman yaitu manajemen persemaian
dan kegiatan setelah penanaman yaitu manajemen terhadap tempat tumbuh.
Manajemen tempat tumbuh sangat mempengaruhi produktivitas. Salah satu bentuk
dari manajemen tempat tumbuh adalah manajemen pemeliharaan dan manajemen
pemupukan. Penelitian untuk mengetahui manajemen tempat tumbuh terhadap
tanaman E. pellita ini dilakukan di PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI).
PT PSPI ditunjuk sebagai lokasi penelitian karena PT PSPI merupakan salah satu
perusahaan penyuplai kayu untuk bahan baku pulp and paper dengan tanaman
pokoknya adalah E. pellita. Alasan memilih jenis E. pellita untuk diteliti karena E.
pellita merupakan jenis yang cepat tumbuh dan banyak dikembangkan di HTI pulp
and paper karena E. pellita merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada kondisi
tanah yang tidak subur meskipun demikian, pertumbuhan E. pellita yang optimal
adalah pada tanah yang subur. Hal ini yang menyebabkan adanya manajemen
tempat tumbuh yang diberikan pada tanaman agar hasil yang diperoleh optimal.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan tempat tumbuh pada
E. pellita di PT PSPI.
2
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam menentukan
manajemen yang akan diberikan terhadap tempat tumbuh tanaman E. pellita di PT
PSPI.
METODE
Penelitian ini dilakukan di IUPHHK-HT PT PSPI, RIAU mulai dari tanggal
1 Maret sampai 14 April 2014. Lokasi penelitian adalah di petak tanam E. pellita
umur 1–4 tahun. Pengambilan data dilakukan pada 4 petak dengan menggunakan
Cluster Forest Health Monitoring (FHM), dalam satu petak terdapat satu Cluster
yang terdiri dari empat plot. Data yang diambil, lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Kondisi lokasi penelitian
Petak
Umur (Tahun)
Jenis Tanaman
Luas (Ha)
P1
1
E. pellita
9
P2
2
E. pellita
8.3
P3
3
E. pellita
9.9
P4
4
E. pellita
3.5
Sumber : Data Planning & Survey PT PSPI
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah peta petak penelitian E. pellita umur 1– 4 tahun,
GPS, kompas, meteran, tali tambang, phiband, Vertex, Transponden, penggaris,
parang, pita, densiometer, alat tulis, tally sheet, kertas, kamera, laptop, MS. Excel.
Bahan yang digunakan adalah tanaman E. pellita umur 1–4 tahun dan sampel tanah
yang berada di bawah tegakan E. pellita umur 1–4 tahun. Data sekunder yang
digunakan adalah data kondisi umum lokasi penelitian dan data manajemen
pemeliharaan. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen milik PT PSPI.
Prosedur Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan
pengambilan data primer dimulai dari tahap persiapan penelitian, pengambilan data
dan analisis data, sedangkan data sekunder diambil dari dokumen-dokumen milik
PT PSPI. Informasi yang dapat menunjang penelitian juga diperoleh dari hasil
wawancara. Narasumber adalah karyawan PT PSPI atau para pekerja.
Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian manajemen tempat tumbuh terdiri dari beberapa
tahap yaitu, penentuan petak penelitian, cluster dan plot penelitian tegakan E.
pellita umur 1–4 tahun, studi pustaka tentang penelitian dan kondisi petak di PT
PSPI, latihan dalam penggunaan alat dan cara membaca peta yang benar, serta
mencari informasi tentang lokasi penelitian.
3
Tahap Pengambilan Data
Data yang diambil merupakan data diameter, tinggi, kualitas tapak dan
kerapatan tajuk tegakan E. pellita dari umur 1–4 tahun pada cluster penelitian
manajemen tempat tumbuh. Cluster adalah kumpulan dari beberapa plot. Penelitian
manajemen tempat tumbuh menggunakan cluster yang digunakan dalam metode
Forest Health Monitoring (FHM), yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Azimuth 1-2 3600
Azimuth 1-3 1200
Azimuth 1-4 2400
Annular Plot
Jari-jari 17.95 m
Jarak antara tiap titik pusat
plot (36.6 m)
Gambar 1 Desain cluster dalam metode Forest Health Monitoring
Metode FHM merupakan metode untuk menilai kesehatan hutan, dalam
metode ini cluster terdiri dari 4 plot. Plot FHM berbentuk lingkaran terdiri dari
empat 4 plot yaitu annular plot, sub plot dan micro plot (Yuniar 2014). Penelitian
manajemen tempat tumbuh menggunakan annular plot saja karena data yang
diambil adalah data pertumbuhan pohon. Data pertumbuhan yang diambil adalah
data tegakan umur 1–4 tahun. Data–data yang diambil dalam penelitian manajemen
tempat tumbuh E. pellita yaitu,
a. Data Diameter Tegakan E. pellita
Alat untuk pengambilan data diameter tegakan E. pellita adalah phiband.
Pengukuran diameter tegakan dilakukan pada ketinggian 130 cm dari
permukaan tanah.
b. Data Tinggi Tegakan E. pellita
Pengukuran tinggi tegakan menggunakan vertex dan transponden.
Transponden dipasang pada tegakan E. pellita dengan ketinggian 130 cm,
sebelum melakukan pembidikan pada transponden, pastikan terlebih dahulu
bahwa vertex dan transponden sudah saling terhubung. Kemudian bidik
transponden menggunakan vertex lalu, arahkan vertex pada pucuk tajuk
tegakan E. pelita setelah itu, tekan tombol Ok, kemudian nilai tinggi tegakan
akan muncul secara otomatis.
c. Pengukuran Kerapatan Tajuk
Densiometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kerapatan
tajuk. Pengukuran kerapatan tajuk dilakukan pada 4 titik yaitu pada azimuth
90°, 180°, 270°, dan 360°. Cara menghitung persentase kerapatan tajuk
4
adalah dengan menghitung jumlah kotak yang tertutup tajuk E. pellita dan
membaginya dengan jumlah kotak keseluruhan lalu dikali 100 %.
Prosedur Analisis Data
Analisis data perlu dilakukan untuk mengetahui hasil dari penelitian yang
dilakukan. Analisis data yang dilakukan adalah perhitungan riap rata-rata tahunan
(Mean Annual Increment) diameter dan tinggi pohon dan penyebaran kelas
diameter dan tinggi.
Riap Rata-Rata Tahunan (MAI) Diameter Tegakan
Riap rata-rata tahunan diameter ini mengacu pada rumus riap tahunan ratarata (MAI). Rumus riap tahunan rata-rata tersebut adalah sebagai berikut,
��� =
��⁄
��
Keterangan :
��� : riap diameter rata-rata pada tahun ke-i (cm/tahun)
�� : diameter pohon rata-rata pada tahun ke-i (cm)
�� : umur pohon rata-rata pada tahun ke-i (tahun)
Riap Rata-Rata Tahunan (MAI) Tinggi Tegakan
Riap rata-rata tahunan tinggi ini mengacu pada rumus riap tahunan rata-rata
(MAI). Rumus riap tahunan rata-rata tersebut adalah sebagai berikut,
�ℎ� =
ℎ�⁄
��
Keterangan :
�ℎ� : riap tinggi rata-rata pada tahun ke-i (cm/tahun)
ℎ� : diameter pohon rata-rata pada tahun ke-i (cm)
�� : umur pohon rata-rata pada tahun ke-i (tahun)
Penyebaran kelas diameter dan tinggi
Analisis penyebaran kelas diameter dan tinggi menggunakan Ms. Excel 2007
dengan mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar, untuk mempermudah
pengoalahan data, kemudian untuk menentukan jumlah kelas (k) menggunakan
rumus Sturges (k) = 1 + 3.3 log n, dan untuk menentukan range (r) yaitu dengan
menggunakan rumus range (r) = Xk – X1, dengan ketentuan Xk adalah data terbesar
dan X1 adalah data terkecil dan untuk menentukan interval kelas adalah dengan
rumus, interval kelas (i) = (r)/(k). Frekuensi dihitung dengan cara menghitung
jumlah data pada setiap kelas (Mutia 2013).
Uji Normalitas Penyebaran Diameter dan Tinggi
Penyebaran diameter dan tinggi diuji kenormalannya dengan menggunakan
software minitab 16. Uji normalitas Kolmogorof-Sminorv dilakukan untuk
mengetahui normal atau tidaknya penyebaran diameter dan tinggi tegakan pada
taraf uji 0.05%. Penyebaran tinggi dan diameter normal apabila P-Value >0.050 dan
penyebaran tak normal apabila P-Value