Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

4 2 Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran pada mata kuliah Sistem Kendali I dan juga mata kuliah praktikum lainnya.

E. Produk yang akan Dibuat

Trainer PID Controller terdiri dari perangkat hardware dan pedoman praktek. Perangkat hardware PID controller ini terdiri dari PID Dual Brushless dan pengendali kecepatan putaran motor. Pada media pembelajaran ini ditekankan pada PID Controller. Pedoman praktek merupakan media dalam bentuk buku teks media cetak yang memuat identitas praktek, tujuan, uraian materi, alat bahan, keselamatan kerja, langkah praktek, pertanyaan praktek, dan lampiran berupa tabel-tabel yang perlu diisi saat praktek. Media pembelajaran PID Controller ini ditujukan untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika baik Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika S1 maupun Program Studi Teknik Elektronika D3. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori tentang proses Pengembangan Produk

Penelitian yang berorientasi pada produk disebut dengan penelitian RD Research and Development. Apabila produk tersebut telah mendapat validasi dan pengakuan kelayakan dari ahli melalui uji alfa, kemudian dilanjutkan dengan uji beta dan dievaluasi pada implementasi sesungguhnya. Pengembangan media ini menggunakan beberapa model pengembangan. Model pengembangan merupakan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan. Model pengembangan yang menjadi acuan dalam melakukan penelitian pengembangan, salah satunya merujuk pada model yang ditawarkan oleh Lee Owens 2004. Model Lee Owens diadopsi menekankan fase implementasi model dengan memasukkan white box testing dan black box testing. White box testing sendiri merupakan sebuah metode uji programproduk dimana desainstrukturimplementasi dari produk tersebut diketahui oleh penguji. Perbedaan dengan black box testing adalah pada metode ini, desainstrukturimplementasi dari produk tersebut tidak diketahui oleh pengujinya. Model pengembangan lain yaitu model Soulier 1988 yang membagi model pengembangan menjadi tiga bagian, yaitu : 1 desain; 2 pengembangan; dan 3 evaluasi lalu direvisi dan kembali ke langkah kedua yaitu pengembangan. Model ini sedikit mendapat penyempurnaan oleh Hannafin Pack 1988 yang menawarkan dalam tiga fase: 1 need assessment; 2 desain; dan 3 pengembangan beserta evaluasi. Letak evaluasi dan revisi pada model Hannafin Pack terletak pada tiap fase, serta model Borg Gall 1987 yang membagi menjadi sepuluh prosedur RD. Model Alessi Trollip 2001:13 membagi ke dalam tiga fase: 1 planning; 2 design; dan 3 development. Beberapa model tersebut lebih cenderung pada RD pengembangan mediamultimedia pembelajaran termasuk model Lee Owens 2004.