Kewirausahaan Sekolah

2. Kewirausahaan Sekolah

Wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa Francis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between . Secara umum kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif/inovatif dan kesanggupan hati (qolbu) untuk mengambil resiko atas keputusan hasil ciptaannya serta melaksanakannya secara terbaik (sungguh- sungguh, ulet, gigih, tekun, progresif, pantang menyerah, dsb.) sehingga nilai tambah yang diharapkan dapat dicapai. (Kemdiknas, 2010:6). Individu yang memiliki jiwa wirausaha mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan dan mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif yang dimiliki ke dalam kegiatan

Modul Pengelolaan Supervisi Manajerial | 167

yang bernilai. Jiwa dan sikap kewirausahaan peru dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari dan memanfaatkan peluang menuju sukses Dalam konteks persekolahan, seorang wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem kegiatan suatu lembaga yang bebas dari keterikatan lembaga lain. Di sekolah, wirausaha adalah orang semua warga sekolah yang mempunyai tenaga dan keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif. Wirausaha tersebut juga memiliki kemauan menerima tanggung jawab pribadi maupun kolekstif dalam mewujudkan keinginan yang telah disepakati bersama. Seorang wirausaha memiliki inovasi yang tinggi, dimana dalam proses inovasinya menunjukkan cara-cara baru yang lebih baik dalam mengerjakan pekerjaan. Mencapai kesempurnaan dalam melakukan rencana merupakan sesuatu yang ideal dalam mengejar tujuan, tetapi bukan merupakan sasaran yang realistik bagi kebanyakan kepala sekolah yang berjiwa wirausaha. Bagi kepala sekolah yang realistik hasil yang dapat diterima lebih penting daripada hasil yang

Modul Pengelolaan Supervisi Manajerial | 168

sempurna. Setiap orang termasuk kepala sekolah yang kreatif dan inovatif adalah individu yang unik dan spesifik. Seorang kepala sekolah semestinya memilki jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan. Adapun ciri-ciri yakni dari hal tersebut adalah: (1) penuh percaya diri, dengan indikator penuh keyakinan, optimis, disiplin, berkomitmen dan bertanggungjawab; (2) memiliki inisiatif, dengan indikator penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif; (3) memiliki motif berprestasi dengan indikator berorientasi pada hasil dan berwawasan ke depan; (4) memiliki jiwa kepemimpinan dengan indikator berani tampil beda, dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak; dan (5) berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan. Kepala sekolah yang memiliki jiwa wirausaha mempunyai tujuan dan pengharapan tertentu yang tuangkan dalam visi, misi, tujuan dan rencana strategis yang realistik, kreatif dan inovatif. Realistik berarti tujuan disesuaikan dengan sumber daya pendukung yang dimiliki, kratif artinya sekolah mengembangkan program dan kegiatan yang variatif untuk mewujudkan tujuan sekolah, dan inovatif artinya sekolah menyusun program dan terobosan baru dalam mencapai tujuan dengan mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang ada .Dengan demikian, kepala sekolah yang berjiwa wirausaha harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur

Modul Pengelolaan Supervisi Manajerial | 169 Modul Pengelolaan Supervisi Manajerial | 169

Ada dua macam Kewirausahaan yaitu Program kewirausahaan tradisional dan Program kewirausahaan kontemporer. Pada era milenium, cukup banyak program kewirausahaan yang awalnya tradisional mulai bergeser ke kontemporer.

Tabel 8. Perbedaan Kewirausahaan Tradisional dan

Kontemporer

Tradisional Kontemporer

Kesempatan berasal dari usulan Kesempatan berawal dari atau praktek lain, kecenderungan, masalah

yang dialami,

aset dan pengetahuan serta ditemukan, atau diketahui keterampilan yang dimiliki.

solusi untuk memecahkan masalah itu.

Modul Pengelolaan Supervisi Manajerial | 170

Tradisional Kontemporer

Memenuhi kebutuhan pengguna Berfokus kepada solusi dari jasa, beragam sehingga dan masalah utama dari pelanggan, layanan jumlah banyak dan lalu berusaha menyimpulkan beragam.

sederhana bagi

pelanggan.

Semua dikerjakan sendiri dengan Secara profesional menjalin kemampuan seadanya.

kerjasama dengan membuat jejaring kerja untuk mencapai tujuan yang sama. Melibatkan pihak-pihak

yang dapat mengaktualisasi gagasan.

Cepat merasa puas dan sukses Selalu berasumsi bahwa target sehingga merasa semua sudah hidup harus selalu mengalami cukup

pengembangan sehingga perlu mengembangkan kreativitas dan inovasi agar berhasil usahanya.

Mencoba mengulangi kesuksesan Berjuang terus meningkatkan usahanya dalam rasio tertentu dan kuantitas, kualitas output dan membuat usaha yang sama tetapi outcome; jikalau berhasil terus berbeda produknya.

berupaya dan meningkatkan pengelolaan usahanya.

Contoh:

Contoh:

Usaha toko obat herbal Usaha online shop obat herbal Café Jengkol

Masakan Jengkol online Cofee rempah

Kopi rempah ekstraksi online Modul Pengelolaan Supervisi Manajerial | 171

Tradisional Kontemporer

Perikanan Perikanan online Sanggar Batik

Batik online

Terdapat 3 dasar dalam pengembangan kewirausahaan di sekolah

a) Pemahaman pengawas tentang kewirausahaan sekolah, memelajari dan merefleksikan studi kasus praktis tentang berbagai masalah yang memengaruhi keberhasilan program kewirausahaan sekolah.

2. Upaya mendukung praktik kewirausahaan dari perspektif praktis, inovatif dengan berbagai pemangku kepentingan, membuat, menguji, mengulangi, memutar, mendesain ulang, dll.

3. Mendukung pengembangan sikap, perilaku dan keterampilan kewirausahaan seperti memunculkan gagasan, perencanaan, presentasi, pengembangan orientasi pelanggan, pengembangan pelanggan, penjualan, pembelian, negosiasi, dan menangani keragaman serta internasionalisasi.