Siklus Kerja Motor Bensin .1Siklus Udara Volume Konstan Torsi

7 Gambar 2.3 Proses Kerja Mesin dua langkah Otto http:www.motoracetuner.com 2.3 Siklus Kerja Motor Bensin 2.3.1Siklus Udara Volume Konstan Siklus ideal volume kostan ini adalah siklus untuk mesin otto. Siklus volume konstan sering disebut dengan siklus ledakan explostion cycle karena secara teoritis proses pembakaran terjadi sangat cepat dan menyebabkan peningkatan tekanan yang tiba-tiba. Penyalaan untuk proses pembakaran dibantu dengan loncatan bunga api. Nikolaus August Otto menggunakan siklus ini untuk membuat mesin sehingga siklus ini sering disebut dengan siklus otto. Gambar 2.4 Diagram P-v dan T-s siklus Otto Willard W. Pulkrabek: 75 8 Adapun urutan prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Proses 0 – 1 Proses pemasukan: Menghisap udara pada tekanan konstan, katup masuk terbuka dan katup buang tertutup. Campuran bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder melalui lubang katup masuk. 2. Proses 1 – 2 Compression Isentropic : Semua katup tertutup. diasumsikan bahwa proses ini berlangsung secara isentrofis reversible adiabatic. Piston bergerak dari TMB ke TMA. Temperature di titik 2 lebih besar dari pada temperature di titik 1.k melakukan atau dikenai kerja sehingga W=0. Kalor dimasukka ke sistem. 3. Proses 2 – 3 Proses Pembakaran : Proses penambahan kolor pada volume konstan, temperatur, tekanan dan entropy meningkat. 4. Proses 3 – 4 Ekspansi Isentropic : Kerja ekspansi dari titik 3 ke titik 4 dari siklus otto juga merupakan proses isentropic. Piston bergerak dari TMA ke TMB, temperatur dan tekanan menurun. 5. Proses 4 -1 Proses Pembuangan : Setelah torak mencapai TMB sejumlah kalor dikeluarkan dari dalam silinder sehingga temperatur fluida kerja akan turun. Proses ini berlangsung pada volume konstan.

2.4 Konstruksi Motor Bakar Bensin 2 langkah

Mesin bensin terdiri dari mesin itu sendiri dan berbagai macam alat bantu lainnya. Sedang mesin itu sendiri terdiri dari beberapa komponen yaitu bak engkol crank case , blok silinder, kepala silinder, piston, ring piston, batang piston, poros engkol, mekanisme katup. Dan sistem pelumas yaitu pompa pelumas, bak engkol, filter oli. Sistem pendingin yaitu pendinginan udara: kisi pendingin, kipas pendingin, pendinginan air radiator, tutup radiator, pompa air, slang air . 9 Gambar 2.5 Komponen Motor bensin 2 Langkah : http:science.howstuffworks.com

2.4.1 Komponen Mesin Bensin

1. Blok Silinder Blok silinder merupakan inti dari pada mesin, yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium ringan dan meradiasikan panas yang lebih efisien dibandingkan dengan besi tuang. Blok silinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok siilinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak naik - turun. Silinder - silinder ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh gasket kepala silinder yang letaknya antara blok silinder dan kepala silinder. Gambar 2.6 Blok Silinder: http: www.offthepharm.com 10 2. Kepala Silinder Kepala silinder cylinder head ditempatkan dibagian atas blok silinder. Pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Oleh sebeb itu umunya kepala silinder dibuat dari besi tuang. Akhir-akhir ini banyak mesin yang kepala silindernya dibuat dari paduan aluminium.kepala silinder yang terbuat dari paduan aluminium memiliki kemampuan pendingin lebih besar di banding mentel pendingin yang diaiiri air pendingin yang datang dari blok silinder untuk mendinginkan katup-katup dari busi. Gambar 2.7 Kepala Silinder: http: www.lambretta.com 3. Torak Torak bergerak turun-naik di dalam silinder untuk melakukan langkah hisap, pembakaran, dan pembuangan. Fungsi utama torak menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol memalui batang torak connecting rod. Terus - menerus menerima temperatur dan tekanan dan tinggi sehingga harus tahan saat mesin beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode waktu yang lama. Pada umunya torak di buat dari paduan aluminium, selain itu lebih ringan,radiasi panasnya juga lebih efisien di bandingkan dengan material lainnya. 11 Gambar 2.8Torak: http: www.bikemanperformance.com 4. Poros Engkol Tenaga torque yang di gunakan untuk menggerakan roda kendaraan di hasilkan oleh gerakan torak dan diubah yang menjadi gerak putarran pada poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari torak dan batang torak serta berputar pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut poros engkol umumnya dibuat dari baja carbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan yang tinggi konstruksi poros engkol.crank journal ditopang oleh batang poros engkol crank shaft bearing pada crank case dan poros engkol berputar pada journal. Masing - masing journal mempunyai crank arm dan crank pin letaknya dibagian ujung armnya. Crank pin di pasang pada crank shaft tidak satu garis offset dengan porosnya. Counter balance weight di pasang seperti pada gambar untuk menjamin keseimbangan putaran yang di timbulkan lubang oli untuk menyalurkan oli pada crank journal, bantalan batang torak, pena torak dan lain - lain. Gambar 2.9 Poros Engkol: http: www.lambretta.com 12

2.5 Torsi

Torsi T adalah ukuran kemampuan engine untuk menghasilkan kerja. Dan didalam keadaan sehari – hari torsi digunakan untuk akselerasi kendaraan untuk mendapatkan kecepatan tinggi. Torsi berkemampuan untuk menggerakkan poros engkol poros mesin motor bakar dari kondisi diam hingga berjalan. Torsi yang dihasilkan suatu mesin dapat diukur dengan menggunakan dynamometer yang dikopel dengan poros output mesin. Oleh karenasifat dynamometer yang bertindak seolah – olah seperti sebuah rem dalam sebuah mesin. Mekanisme pengereman yang digunakan dalam instalasi pengujian terdiri atas pulley yang terpasang pada poros yang berhubungan terhadap mesin, pocket balance, belt, baut gantungan. Apabila pengereman bekerja, belt yang terpasang pada pulley akan menahan putaran mesin yang diteruskan terhadap poros, sehingga akan terjadi perubahan terhadap mesin, memberikan keseimbangan gaya momen. � = � − �� � �+� 2 � .............................................R.S. Khurmi,:765 Dimana : T = Torsi Nm W = Beban tetap pada pengereman N S = Perubahan beban N D = Diameter puli m d = Diameter tali rem m

2.6 Daya Poros