Dokumen Pengadaan 82
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Muaro Jambi
PASAL 3 PEKERJAAN PERSIAPAN
1.
Gudang KontraktorBarak Kerja. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor dapat membuat kantor kontraktor. Barak-
barak untuk pekerjaan dan gudang penyimpanan bahan boukeef. Yang sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari pihak DireksiPengawas berikut dengan kontruksi atau
penempatannya. Semua boukeef perlengkapan pemborong dan sebagainya. Pada waktu pekerjaan berakhir serah terima ke dua harus dibongkar
2. Syarat kerja
a. Kontraktor wajib memasukan identifikasi tempat kerja semua pekerjaan yang dilakukan di luar lapangan. Sebelum pemasangan peralatan yang dimiliki serta jadwal
kerja. b. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan
kerja. Sehingga memudahkan dan memperlancar kerja di lapangan. c. Penyediaan tempat penyimpanan barangmaterial dilapangan harus aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal lain yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan.
3. Pengaturan Jam kerja dan Pengarahan Tenaga Kerja a. Pemborong harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam, pengarahan tenaga kerja.
Pengaturan jam kerja maupun penempatan bahan hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan direksipengawas lapangan. Khususnya dalam pengawasan
tenaga kerja dan peraturan yang berlaku. b. Kecuali ditentukan lain, pemborong harus menyediakan akomodasi dan fasilitas-
fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja K3 seperti penyediaan PPPK yang cukup serta pencegahan penyakit menular.
4. Benda-Banda Bersejarah.
Kontraktor wajib mengamankan sekaligus melaporkanmenyerahkan kepada pihak yang berwenang jika nantinya menemukan benda-benda bersejarah pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
5. Perlindungan Tehadap Banguanan Yang Ada.
Sebagaimana pelaksana konstruksi kontraktor harus memperhitungkan gangguan terhadap banguanan yang ada disekitarnya. Segala kerusakan yang timbul pada
bangunankonstruksi sekitarnya
menjadi tanggung
jawab pemborong
untuk memperbaikinya kerusakan tersebut jelas akibat pelaksanaan pekerjaan.
6. Pembersihan dan Penebangan Pohon.
Bila dilapangan terdapat pohon-pohoh, pagar lama dan lain sebagainya, pemborong tidak diperkenankan membasmi, menebang atau merusaknya. Kecuali telah ditentukan atau
sebelumnya telah diberi tanda pada gambar bestek yang menandakan bahwa pohon- pohon dan pagar lama harus disingkirkan. Jika ada hal yang mengaharuskan pemborong
untuk melakukan penebangan, maka ia harus mendapatkan izin dari Pengguna Anggaran.
7. Pencegahan Pelanggaran Wilayah.
Pemborong harus membatasi daerah operasinya disekitar tempat pekerjaan, supaya pekerjaan tidak melanggar wilayah bangunan-bangunan lain yang berdekatan.
Pemborong harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki wilayahnya.
8. Penjagaan.
Pemborong bertanggungjawab atas penjagaan dan perlindungin terhadap pekerjaan yang sedang berjalan yang dianggap penting selama pelaksanaan pekerjaan.
9. Papan Nama Kegiatan.
Sebelum memulai pekerjaan kontraktor sebagai pelaksana fisik harus memasang papan nama kegiatan dengan papan yang sudah ditentukan.
Dokumen Pengadaan 83
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Muaro Jambi
10. Mengadakan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank.
a. Pemerikasaan Lapangan. Kontraktor harus mengadakan pemeriksaanpengukuran dan pengecekan langsung
kelapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan dijumpainya dan keadaan lapangan sekarang yang mungkin nanti akan
mempengaruhi pekerjaan.
b. Pengukuran dan Titik Peil i.
Pemborong harus mengadakan pengukuran yang tetap yang berkenaan dengan letakkedudukan pagar terhadap titik patokpedoman yang telah ditentukan,
siku pagar maupun datar dan tegak pagar harus ditentukan menggunakan alat WaterpassTheodolit. Hal tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan ketinggian
pagar dan sebagainya dengan hasil yang baik dan siku.
ii. Untuk dapat menentukan titik peil harus disesuaikan dengan notasi-notasi yang
tercantum pada gambar rencana kerja. Apabila terjadi penyimpangan atau tidak sesuai dengan antara kondisi lepangan dengan
layout, pemborong harus melaporkan kepada pengawasperencana pekerjaan tersebut.
c. Pemasangan Bouwplank i. Pemborong harus bertanggung jawab atas ketetapan dan kebeneran kesiapan
bouwplankpengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian dan benchmark yang diberikan konsultan pengawas secara tertulis serta
bertanggungjawab atas ketinggian, posisi, dimensi serta seluruh bagian pekerjaan.
ii. Bila mana suatu waktu dalam proses pembanguan ternyata terjadi suatu kesalahan dalam hal tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung
jawab pemborong serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut. iii. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh pengawas atau wakilnya tidak
menyebabkan tanggung jawab pemborong menjadi berkurang. Pemborong wajib melindungi semua benchmark dan lain-lain atau seluruh referensi yang
perlu pada pengukuran pekerjaan ini. iv. Bahan dan pengukuran
Tiang bouwplank menggunakan kayu dolken ukuran 57 dipasang setiap jarak 3,00 Meter. Sedangkan papan bouwplankdengan ukuran 220 Cm dari kayu
meranti diketam halus dan lurus bagian atasnya dan pasang datar.
d. Penyediaan Air Kerja dan Daya Listrik untuk Kerja. Air kerja harus disediakan olah kontrktor dengan membuat pompa di tapak proyek
atau disuplai dari luar. Air harus bersih bebas dari lumpur tidak berwarna, minyak, dan bahan-bahan kimia lainnya yang dapat merusak kontruksi. Penggunaan fasilitas
yang ada diperbolehkan sejauh tidak mengganggu aktivitas pemberi tugas dan kontraktor wajib mengganti biaya-biaya tambahan yang diakibatkan pemakaian air
tesebut. Listrik untuk bekerja harus dapat menggunakan sambungan yang ada sekarang. Kontrktor diwajibkan mengganti biaya tambahan yang diakibatkan
pemakaian listrik tersebut.
PASAL 4 UKURAN DAN SATUAN
1. Peil lebih kurang ± 0,00 ditetapkan sesuai dengan peil keadaan tanah.
2. Semua ukuran dalam gambar Bestek dan RKS dinyatakan dalam M meter, CM centi
meter dan MM mili meter, ukuran diatas peil dinyatakan dengan tanda +plus dan dibawah peil
– minus. 3.
Jika dalam gambar bestek tedapat perbedaan ukuran, ukuran tidak jelas dapat ditanyakan kepada pengawas.
4. Lapangan harus bersih dari sampah-sampah, akar-akar, dan lain-lain yang menggunakan
pelaksanaan pekerjaan pembangunan
PASAL 5 PEKERJAAN TANAH URUGAN TANAH
A. Galian Tanah.