ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA SWASTA ASY-SYAFI’IYAH INTERNASIONAL MEDAN T.P 2015/2016.
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM
PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS XI IPA
SMA SWASTA INTERNASIONAL MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Oleh :
Jafar Siddik
NIM. 4123141046
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Jafar Siddik dilahirkan di Medan pada tanggal 22 Januari 1995. Ayahanda
bernama Iskandar dan Ibunda bernama Ida Indriati, merupakan anak kedua dari
tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis mulai mengenyam pendidikan di SD
Negeri 060910 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis
melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 4 Medan dan lulus pada tahun 2009, lalu
melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 7 Medan di tahun yang sama dan lulus pada
tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Medan melalui ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN). Penulis telah mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu
(PPLT) Universitas Negeri Medan pada tahun 2015 di SMP Negeri 1 Selesai.
Kegiatan organisasi yang diikuti penulis selama kuliah adalah Biologi Pecinta
Alam (BIOTA) sebagai anggota Divisi Pecinta Alam, Himpunan Mahasiswa
Biologi Unimed, Unimed Japanese Community (SAKURAI) sebagai Ketua
Umum. Selama kuliah penulis pernah menjadi Asisten Laboratorium Mahasiswa
dari tahun 2013-2016 pada mata kuliah Biologi Umum I, Biologi Umum II,
Teknik Laboratorium, dan Biokimia.
iii
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM
PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS
XI IPA SMA SWASTA ASY-SYAFI’IYAH
INTERNASIONAL MEDAN
T.P 2015/2016
Jafar Siddik (NIM 4123141046)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran besarnya persentase
siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep sistem peredaran darah pada
manusia di kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan yang berjumlah 56
orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random
sampling sebanyak 50% dari jumlah populasi. Materi yang digunakan untuk
menganalisis miskonsepsi merupakan konsep yang telah dipelajari, yaitu konsep
sistem peredaran darah pada manusia. Instrumen yang digunakan adalah peta
konsep acuan. Data hasil penelitian di analisis dengan statistik deskriptif kualitatif
dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siswa kelas XI IPA
SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan telah terjadi miskonsepsi pada
konsep sistem peredaran darah manusia sebesar 14,7% dan tidak tahu konsep
sebesar 34,08%, sehingga siswa yang tahu konsep hanya sebesar 51,2%. Selain itu
materi yang memiliki persentase miskonsepsi yang besar terjadi pada materi alat
peredaran darah yaitu sebesar 14,8%. Kondisi yang dialami siswa tersebut
menuntut adanya upaya untuk menanggulangi miskonsepsi yang terjadi pada
siswa karena jika terus dibiarkan akan terus terjadi dan dapat mengganggu
pemahaman konsep siswa selanjutnya yang terkadang masih berkaitan antar
konsep tersebut.
Kata Kunci : Miskonsepsi, Peta Konsep, Konsep Sistem Peredaran Darah Pada
Manusia
iv
THE ANALYSIS OF THE MISCONCEPTIONS ON THE CONCEPT OF
HUMAN BLOOD CIRCULATION SYSTEM AMONG THE
ELEVENTH GRADE SCIENCE STUDENTS IN SMA
SWASTA ASY-SYAFI'IYAH INTERNATIONAL
MEDAN IN THE ACADEMIC
YEAR OF 2015/2016
Jafar Siddik (NIM 4123141046)
ABSTRACT
This study aims to obtain the percentage of the eleventh grade science
students who have misconceptions on the concept of the human circulatory
system in SMA Swasta Asy-Syafi'iyah Internasional Medan in the Academic Year
of 2015/2016. The population in this study is all the eleventh grade science
students which are 56 people in total. As much as 50% of the total population is
taken as samples through the random sampling techniques. The material used to
analyze the misconceptions is a concept that has been studied, namely the concept
of the human circulatory system. The instrument used is a reference concept map.
The data is analyzed in descriptive qualitative and quantitative statistics. The
results shows that around 14.7% of the eleventh grade students in SMA Swasta
Asy-Syafi’iyah International Medan have faced the misconceptions on the concept
of the human circulatory system and 34.08% do not know the concept, while only
by 51, 2% students know the concept. Besides, it is also found that the material
with large percentage of misconceptions is the blood circulation which is around
14.8%. This condition has demanded the efforts to cope with the misconceptions
that occur among the students because if it is left unchecked, the condition will
keep occuring and interfere the students' further understanding on the concepts
which are sometimes still related to that concept.
Keywords: Misconceptions, Concept Map, Human Circulatory System Concepts
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem
Peredaran Darah Manusia Di Kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah
Internasional Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016” disusun untuk memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Riwayati, M.Si. , Ibu Endang Sulistyarini
Gultom, S.Si., M.Si., Apt. dan Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si sebagai Dosen
Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Toyo
Manurung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik serta kepada Bapak Ketua
Jurusan Biologi, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, Ibu Sekretaris Jurusan Biologi, Ibu
Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt, Bapak dan Ibu Dosen maupun Staf
Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Maramuda, S.Pd selaku kepala
sekolah SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan, Ibu Fitriatul Asphani
Sirait, S.Pd selaku guru bidang studi biologi SMA Swasta Asy-Syafi’iyah
Internasional Medan yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada
peneliti selama melakukan penelitian di sekolah.
Teristimewa dan penuh kasih penulis sampaikan terima kasih yang tiada
akhir kepada Ayahanda tercinta Iskandar, S.Sos dan Ibunda tercinta Ida Indriati
vi
doa dan kasih sayang yang tiada henti, serta dukungan baik moril maupun materil
yang selalu diberikan kepada penulis demi penyelesaian studi di Universitas
Negeri Medan. Ucapan terima kasih teristimewa juga kepada Abang tercinta Jaka
Umbara dan adik tersayang Ichsan Bukhari serta sanak saudara penulis yang telah
mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis.
Ucapan terima kasih yang terindah untuk para sahabat Teteh, Beti, Enzet,
Uti, Icak, Chandra, Memed, Husein, Luluk dan semua teman dari Pendidikan
Biologi A 2012, City, Desi, Ikhsan, Bang Rizky, beserta teman teman dari
SAKURAI yang tidak pernah lelah mendukung penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2016
Penulis,
Jafar Siddik
NIM. 4123141046
vii
DAFTAR ISI
Lembar Pengeasahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
BAB II. TINJAUAN TEORITIS
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Konsep dan Konsepsi
2.1.2. Miskonsepsi
2.1.2.1. Sifat-Sifat Miskonsepsi
2.1.2.2. Sumber Miskonsepsi
2.1.2.3. Penyebab Miskonsepsi
2.1.2.4. Cara Menggali Miskonsepsi
2.1.3. Peta Konsep
2.1.3.1. Pengertian Peta Konsep
2.1.3.2. Ciri Peta Konsep
2.1.3.3. Tujuan Pembelajaran Peta Konsep
2.1.3.4. Macam-Macam Peta Konsep
2.1.3.5. Fungsi Peta Konsep
2.1.3.6. Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep
2.1.3.7. Kelebihan dan Kekurangan Peta Konsep
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vii
viii
xi
x
1
4
4
4
5
5
6
6
7
8
9
9
10
11
11
12
13
14
16
16
17
viii
2.1.3.8. Rubrik Penilaian Peta Konsep Novak
2.1.4. Sistem Peredaran Darah pada Manusia
2.1.4.1. Darah
2.1.4.2. Alat-Alat Peredaran Darah
2.1.4.3. Macam-Macam Peredaran Darah
2.1.4.4. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia
2.2. Kerangka Berfikir
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Instrumen Penelitian
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Menentukan Kriteria Skor Penilaian Peta Konsep Siswa
3.5.2. Menghitung Persentase Penggunaan Proposisi, Hirarki dan Kaitan
Silang Sahih yang Digunakan oleh Siswa
3.5.3. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Tingkan Pemahaman
3.5.4. Menentukan Presentase Sub Materi yang Memiliki Miskonsepsi
3.6. Prosedur Penelitian
18
20
20
22
23
24
24
26
26
26
26
27
29
30
30
31
32
33
33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Penilaian Peta Konsep Siswa
4.1.2. Hasil Pengolahan Sebaran Pernyataan Peta Konsep Siswa
4.1.3. Hasil Perhitungan Materi yang Memiliki Miskonsepsi
4.2. Pembahasan
35
35
36
38
38
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
43
43
DAFTAR PUSTAKA
45
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Contoh Penilaian Peta Konsep Novak
Gambar 3.1. Peta Konsep Acuan
Halaman
19
28
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Penyebab Utama Miskonsepsi
10
Tabel 2.2. Langkah Membuat Peta Konsep
17
Tabel 4.1. Persentase Siswa Berdasarkan Kriteria Penilaian Peta Konsep 35
Tabel 4.2. Rata-rata Proposisi, Hirarki, dan Kaitan Silang
36
Tabel 4.3. Persentase Jumlah Siswa Yang Tidak Tahu Konsep (TK),
Miskonsepsi (M), Dan Tidak Tahu Konsep (TTK)
37
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Panduan Menyusun dan Pembuatan Peta Konsep
Lampiran 2. Handout Siswa
Lampiran 3. Tabel Skor Penilaian Peta Konsep Siswa
Lampiran 4. Perhitungan Persentase Skor Penilaian Peta Konsep Siswa
Lampiran 5. Menghitung Rata-Rata Penggunaan Proposisi, Hirarki,
dan Kaitan Silang Sahih yang Digunakan oleh Siswa
Lampiran 6. Perhitungan Peta Konsep Berdasarkan Kriteria Penilaian
Lampiran 7. Tabel Sebaran Pernyataan Pengetahuan Siswa
Lampiran 8. Menghitung Persentase Materi yang Memiliki Miskonsepsi
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian
Halaman
47
51
56
57
59
62
64
67
69
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan
aspek kehidupan manusia. Hal ini disebabkan pendidikan berpengaruh langsung
terhadap perkembangan manusia dan seluruh aspek kepribadiannya. Seluruh
proses pendidikan itu membentuk pengertian dan hubungan segala sesuatu tentang
kehidupan.
Pembelajaran biologi bertujuan membuat siswa memahami konsep-konsep
Biologi, mampu mengaplikasikan konsep yang dipelajari, mampu mengaitkan
suatu konsep dengan konsep lain, dan mampu memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari (Rahmawati, 2013). Siswa memperoleh konsep berdasarkan
pengalaman individu dan bisa pula dari hasil pemikiran sendiri. Konsep yang
dibentuk berdasarkan pengalaman setiap individu belum tentu sama dengan
individu lain. Oleh karena itu konsep yang terbentuk karena pengaruh lingkungan
sosial, membaca buku dan dari penjelasan oleh guru mengenai suatu konsep saat
proses belajar mengajar di sekolah. Suatu konsep dapat diterima oleh siswa
tergantung tingkat kerumitan dan kedalaman dari konsep tersebut.
Dalam proses belajar mengajar pembentukan konsep materi ajar sangatlah
penting, karena dapat berpengaruh langsung terhadap pemahaman peserta didik
terhadap suatu materi pelajaran.
Konsep merupakan dasar berpikir untuk
memecahkan masalah dalam proses belajar. Apabila konsep yang dimiliki oleh
peserta didik menyimpang bahkan bertentangan dengan konsep ilmiah maka hal
ini menyebabkan terjadinya hambatan terhadap penerimaan konsep baru yang
akan dipelajari. Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah inilah yang
biasanya disebut dengan miskonsepsi (Suparno, 2013).
Miskonsepsi dalam sains telah menjadi perhatian serius dalam dunia
pendidikan. Miskonsepsi tidak dapat dihilangkan dengan metode mengajar yang
klasik yaitu metode ceramah, karena sifat miskonsepsi sangat tahan dengan akan
perubahan dan sulit sekali diubah. Munculnya miskonsepsi yang paling banyak
1
2
adalah bukan selama proses belajar mengajar melainkan sebelum proses belajar
mengajar dimulai, yaitu pada konsep awal yang dibawa siswa sebelum ia
memasuki proses tersebut atau yang disebut prakonsepsi. (Celement dalam Purba,
2011). Prakonsepsi ini bersumber dari pikiran siswa sendiri atas pemahamannya
yang masih terbatas pada alam sekitarnya atau sumber-sumber lain yang
dianggapnya lebih tahu akan tetapi tidak dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Miskonsepsi dapat menjadi penghalang dalam memahami materi-materi
biologi.
Banyak konsep-konsep dalam biologi saling berhubungan dan
merupakan kunci untuk memahami konsep lain.
Namun kebanyakan guru
mengajarkan konsep-konsep biologi tersebut dengan metode ceramah dan
hapalan, dan proses pembelajaran yang terjadi pun bersifat pasif sehingga banyak
siswa yang belum memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam, selain itu
guru juga tidak memperhatikan konsepsi awal siswa sebelum menerima konsep
yang baru, akibatnya terjadi miskonsepsi pada siswa sebelum menerima konsep
yang baru. Dalam kehidupan sehari-hari siswa juga memiliki konsepsi-konsepsi
yang berbeda-beda mengenai fenomena alam yang terjadi di sekitarnya yang tidak
jarang konsepsi yang terbentuk siswa ternyata berbeda dengan konsepsi-konsepsi
para ilmuwan. Peristiwa ini juga mengakibatkan miskonsepsi pada siswa.
Rendah dan lemahnya pemahaman konsep siswa di Indonesia disebabkan
proses pembelajaran sains khususnya biologi yang dilakukan guru dikelas masih
menerapkan belajar hanya menghapalkan konsep-konsep semata dalam prosesnya,
bukan belajar bermakna dengan menemukan sendiri konsep konsepnya. (Ausabel
dalam Dahar, 2006) menyatakan pembelajaran bermakna merupakan suatu proses
yang mengaitkan antar informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang
terdapat pada struktur kognitif seorang siswa. Hal ini diharapkan melalui proses
pembelajaran bermakna tersebut dapat membuat pemahaman konsep siswa
menjadi lebih baik dan dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap suatu konsep,
sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Masalah ini juga ditemukan khususnya pada sekolah menengah atas di
SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional mengenai pemahaman konsep siswa
3
terhadap pembelajaran biologi khususnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan
guru mata pelajaran biologi di sekolah SMA Swasta Asy-Syafi’iyah, beliau
menyatakan bahwasanya keungkinan besar terdapat miskonsepsi mengenai mata
pelajaran biologi khususnya materi sistem peredaran darah manusia. Pemahaman
siswa mengenai konsep-konsep biologi dan hubungan saling keterkaitan antar
konsep merupakan masalah yang cukup memprihatinkan dalam pemikiran
struktur kognitif siswa.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
pemahaman konsep awal atau prakonsepsi siswa yang berasal dari pengalaman,
baik lingkungan maupun konsep yang telah didapatkan sebelumnya, guru,buku
teks, dan lain sebagainya. Selain itu juga cara mengajar dalam proses
pembelajaran tersebut didukung dengan metode yang tepat.
Siswa yang mengalami miskonsepsi akan memegang konsep yang
dianggapnya benar dan ini akan menyebabkan miskonsepsi bersifat stabil dan
tahan akan perubahan. Miskonsepsi dapat menjadi bahaya laten karena dapat
menganggu proses belajar akibat adanya logika yang salah saat mempelajari
konsep baru yang benar. Jika miskonsepi tidak dihilangkan, miskonsepsi akan
berdampak negatif pada pembelajaran selanjutnya (Pabucu dan Geban dalam
Purba, 2011). Menurut Astuti (2015) terdapat miskonsepsi pada siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Pegajahan pada konsep sistem peredaran darah manusia yaitu
sebesar 16,7%.
Miskonspesi pada siswa yang terjadi terus menerus dikhawatirkan dapat
menganggu dan menghambat pembentukan konsep ilmiah pada struktur kognitif
siswa. Salah satu upaya mengatasi kesulitan siswa dalam pemahaman konsep
yang menyebabkan miskonsepsi yaitu dengan metode pembelajaran peta konsep
yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan konsep. Selain itu, peta konsep
dapat digunakan untuk menyelidiki apa yang telah diketahui siswa, mempelajari
cara belajar, mengungkap miskonsepsi, dan sebagai alat evaluasi.
Oleh karena itu, penetilian ini penting untuk dilakukan untuk menganalisis
miskonsepsi yang mungkin muncul dikonsep Sistem Peredaran Darah Pada
Manusia dengan menggunakan peta konsep, dengan penelitian yang berjudul
“Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia
4
Di Kelas XII IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat diidentifikasi beberapa masalah
yaitu:
1.
Rendahnya hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah
pada manusia.
2.
Pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak terlalu bervariasi.
3.
Siswa dituntut untuk menghapal konsep semata, seharusnya siswa sendiri
yang menemukan konsep-konsepnya.
1.3
Batasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas maka penelitian ini
hanya dibatasi pada:
1.
Penelitian berfokus pada terjadinya miskonsepsi pada konsep sistem
peredaran darah pada manusia yang telah diajarkan kepada siswa.
2.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA.
3.
Analisis miskonsepsi yang terjadi menggunakan peta konsep acuan
berdasarkan Novak dan Gorwin, (1985) yaitu teriri dari proposisi, hirarki,
kaitan silang dan contoh.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Apakah ada miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem peredaran
darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Tahun
Pembelajaran 2015/2016?
2.
Berapa persentase miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem
peredaran darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional
Tahun Pembelajaran 2015/2016?
5
3.
Pada materi mana yang memiliki persentase miskonsepsi yang paling besar
pada konsep sistem peredaran darah pada manusia di SMA Swasta AsySyafi’iyah Internasional Tahun Pembelajaran 2015/2016 ?
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui ada tidaknya miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem
peredaran darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional
Tahun Pembelajaran 2015/2016.
2.
Mengetahui persentase miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem
peredaran darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional
Tahun Pembelajaran 2015/2016.
3.
Mengetahui materi mana yang memiliki persentase miskonsepsi yang paling
besar pada konsep sistem peredaran darah pada manusia di Swasta AsySyafi’iyah Internasional Tahun Pembelajaran 2015/2016.
1.6
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain:
1.
Informasi bagi guru untuk menemukan strategi belajar yang dapat
menghindari terjadinya miskonsepsi pada siswa.
2.
Bagi siswa kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional agar
lebih memahami konsep dari sistem peredaran darah pada manusia.
3.
Sebagai bahan acuan dan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H., (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai
Pustaka.
Arikunto, S., (2000), Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, R, D., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem
Pencernaan Makanan Pada Manusia dengan Menggunakan Peta Konsep di
Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan T.P 2014/2015, Skripsi Sarjana
FMIPA UNIMED, Medan: UNIMED.
Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Erlangga.
Fitri, N., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Bioteknologi di Kelas
XII IPA SMA Negeri 1 Sei Rampah tahun pembelajaran 2014/2015,
Skripsi Sarjana Unimed, Medan.
Henno, I., (2008) Using Concept Mapping as Assessment Tool in School Biology,
International of Jornal Reseach in Education, Finland: Tallin. Estonia &
Helsinki.
Hidayati, S., (2007), Sains Biologi 2, Jakarta: Bumi Aksara.
Kharatmal, M., (2009), Concept Mapping for Eliciting Students Understanding
of Science, Mumbai: Journal Indian Educational Review, 45(2):15-20.
Mc Mclure, J.R., (1999), Concept Map Assesment of Classroom Learning:
Reliability, Validity and Logistical Practicality, Journal of Research in
Science Teaching, 36(4):12-15.
Meena, K., (2009), Concep Mapping for Eliciting Students Understanding of
Science, Journal Indian Education Education Review, 45(2):18-24.
Novak, J.D & Gowin, B., (1985), Peta Konsep: Pengungkap Penguasaan Konsep
http://file.upi.edu/Direktori/FMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1964092819
89012SITI_SRIYATI/Kumpulan_artikel_5/PETA_KONSEP.pdf,(Diakses
tanggal 15 Januari 2016)
Purba, D.Y., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang
Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi Pada SMA Negeri Se-Kabupaten
Labuhan Batu, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.
Rahmawati, Y., Praytino, B.A. & Indrowati,M., (2013), Studi Komparasi Tingkat
Miskonsepsi Siswa Pada Pembelajaran Biologi Melalui Model
Pembelajaran Kontruktivis-Kolaboratif, Seminar X Pendidikan Biologi
FKIP UNS, 7-072.
45
46
Rohana, Yusuf, H., (2009), Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran
Statistika Dasar di Program Studi Pendidikan Matimatika FKIP
Universitas PGRI Palembang, Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2):10-14.
Sagala, S., (2010), Konsep dan Makna Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta.
Siwi, D.A., (2013), Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII Pada Konsep
Sistem Pencernaan dan Pernapasan, Skripsi, UIN-Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Bandung: Tarsito.
Suhirman, (1988), Prakonsepsi, Miskonsepsi, dan Pemahaman Konsep dalam
Pembelajaran Sains. Jurnal Teknologi Pembelajaran: Teori dan
Penelitian, 5(2):2-7.
Supardi, A., (2004), Eksplorasi Biologi, Bandung: Sinergi
Suparno, P., (2013), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan
Fisika, Jakarta: Grasindo.
Tekkaya, C., (2002), Misconceptions as Barrier to Undestanding Biology, Journal
of Research in Science Teaching, Hattecepe Universiti Egtinim, 23(2):11.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yarden, H., (2004), Using the Concept Map Techinique in Teaching Introductory
Cell Biology to College Freshmen, Journal Bioscience, 30(1):15-31.
Yusuf, Y., Natalina, M., Suryawati, E., Wulandarai, S., (2006), Upaya
Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas II4 Smp Negeri 2
Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005, (Universitas Riau Pekanbaru: Jurnal
Biogenesis, 2(1):59-63.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H., (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai
Pustaka.
Arikunto, S., (2000), Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, R, D., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem
Pencernaan Makanan Pada Manusia dengan Menggunakan Peta Konsep di
Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan T.P 2014/2015, Skripsi Sarjana
FMIPA UNIMED, Medan: UNIMED.
Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Erlangga.
Fitri, N., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Bioteknologi di Kelas
XII IPA SMA Negeri 1 Sei Rampah tahun pembelajaran 2014/2015,
Skripsi Sarjana Unimed, Medan.
Henno, I., (2008) Using Concept Mapping as Assessment Tool in School Biology,
International of Jornal Reseach in Education, Finland: Tallin. Estonia &
Helsinki.
Hidayati, S., (2007), Sains Biologi 2, Jakarta: Bumi Aksara.
Kharatmal, M., (2009), Concept Mapping for Eliciting Students Understanding
of Science, Mumbai: Journal Indian Educational Review, 45(2):15-20.
Mc Mclure, J.R., (1999), Concept Map Assesment of Classroom Learning:
Reliability, Validity and Logistical Practicality, Journal of Research in
Science Teaching, 36(4):12-15.
Meena, K., (2009), Concep Mapping for Eliciting Students Understanding of
Science, Journal Indian Education Education Review, 45(2):18-24.
Novak, J.D & Gowin, B., (1985), Peta Konsep: Pengungkap Penguasaan Konsep
http://file.upi.edu/Direktori/FMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1964092819
89012SITI_SRIYATI/Kumpulan_artikel_5/PETA_KONSEP.pdf,(Diakses
tanggal 15 Januari 2016)
Purba, D.Y., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang
Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi Pada SMA Negeri Se-Kabupaten
Labuhan Batu, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.
Rahmawati, Y., Praytino, B.A. & Indrowati,M., (2013), Studi Komparasi Tingkat
Miskonsepsi Siswa Pada Pembelajaran Biologi Melalui Model
Pembelajaran Kontruktivis-Kolaboratif, Seminar X Pendidikan Biologi
FKIP UNS, 7-072.
45
46
Rohana, Yusuf, H., (2009), Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran
Statistika Dasar di Program Studi Pendidikan Matimatika FKIP
Universitas PGRI Palembang, Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2):10-14.
Sagala, S., (2010), Konsep dan Makna Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta.
Siwi, D.A., (2013), Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII Pada Konsep
Sistem Pencernaan dan Pernapasan, Skripsi, UIN-Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Bandung: Tarsito.
Suhirman, (1988), Prakonsepsi, Miskonsepsi, dan Pemahaman Konsep dalam
Pembelajaran Sains. Jurnal Teknologi Pembelajaran: Teori dan
Penelitian, 5(2):2-7.
Supardi, A., (2004), Eksplorasi Biologi, Bandung: Sinergi
Suparno, P., (2013), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan
Fisika, Jakarta: Grasindo.
Tekkaya, C., (2002), Misconceptions as Barrier to Undestanding Biology, Journal
of Research in Science Teaching, Hattecepe Universiti Egtinim, 23(2):11.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yarden, H., (2004), Using the Concept Map Techinique in Teaching Introductory
Cell Biology to College Freshmen, Journal Bioscience, 30(1):15-31.
Yusuf, Y., Natalina, M., Suryawati, E., Wulandarai, S., (2006), Upaya
Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas II4 Smp Negeri 2
Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005, (Universitas Riau Pekanbaru: Jurnal
Biogenesis, 2(1):59-63.
PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS XI IPA
SMA SWASTA INTERNASIONAL MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Oleh :
Jafar Siddik
NIM. 4123141046
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Jafar Siddik dilahirkan di Medan pada tanggal 22 Januari 1995. Ayahanda
bernama Iskandar dan Ibunda bernama Ida Indriati, merupakan anak kedua dari
tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis mulai mengenyam pendidikan di SD
Negeri 060910 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis
melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 4 Medan dan lulus pada tahun 2009, lalu
melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 7 Medan di tahun yang sama dan lulus pada
tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Medan melalui ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN). Penulis telah mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu
(PPLT) Universitas Negeri Medan pada tahun 2015 di SMP Negeri 1 Selesai.
Kegiatan organisasi yang diikuti penulis selama kuliah adalah Biologi Pecinta
Alam (BIOTA) sebagai anggota Divisi Pecinta Alam, Himpunan Mahasiswa
Biologi Unimed, Unimed Japanese Community (SAKURAI) sebagai Ketua
Umum. Selama kuliah penulis pernah menjadi Asisten Laboratorium Mahasiswa
dari tahun 2013-2016 pada mata kuliah Biologi Umum I, Biologi Umum II,
Teknik Laboratorium, dan Biokimia.
iii
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM
PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS
XI IPA SMA SWASTA ASY-SYAFI’IYAH
INTERNASIONAL MEDAN
T.P 2015/2016
Jafar Siddik (NIM 4123141046)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran besarnya persentase
siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep sistem peredaran darah pada
manusia di kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan yang berjumlah 56
orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random
sampling sebanyak 50% dari jumlah populasi. Materi yang digunakan untuk
menganalisis miskonsepsi merupakan konsep yang telah dipelajari, yaitu konsep
sistem peredaran darah pada manusia. Instrumen yang digunakan adalah peta
konsep acuan. Data hasil penelitian di analisis dengan statistik deskriptif kualitatif
dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siswa kelas XI IPA
SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan telah terjadi miskonsepsi pada
konsep sistem peredaran darah manusia sebesar 14,7% dan tidak tahu konsep
sebesar 34,08%, sehingga siswa yang tahu konsep hanya sebesar 51,2%. Selain itu
materi yang memiliki persentase miskonsepsi yang besar terjadi pada materi alat
peredaran darah yaitu sebesar 14,8%. Kondisi yang dialami siswa tersebut
menuntut adanya upaya untuk menanggulangi miskonsepsi yang terjadi pada
siswa karena jika terus dibiarkan akan terus terjadi dan dapat mengganggu
pemahaman konsep siswa selanjutnya yang terkadang masih berkaitan antar
konsep tersebut.
Kata Kunci : Miskonsepsi, Peta Konsep, Konsep Sistem Peredaran Darah Pada
Manusia
iv
THE ANALYSIS OF THE MISCONCEPTIONS ON THE CONCEPT OF
HUMAN BLOOD CIRCULATION SYSTEM AMONG THE
ELEVENTH GRADE SCIENCE STUDENTS IN SMA
SWASTA ASY-SYAFI'IYAH INTERNATIONAL
MEDAN IN THE ACADEMIC
YEAR OF 2015/2016
Jafar Siddik (NIM 4123141046)
ABSTRACT
This study aims to obtain the percentage of the eleventh grade science
students who have misconceptions on the concept of the human circulatory
system in SMA Swasta Asy-Syafi'iyah Internasional Medan in the Academic Year
of 2015/2016. The population in this study is all the eleventh grade science
students which are 56 people in total. As much as 50% of the total population is
taken as samples through the random sampling techniques. The material used to
analyze the misconceptions is a concept that has been studied, namely the concept
of the human circulatory system. The instrument used is a reference concept map.
The data is analyzed in descriptive qualitative and quantitative statistics. The
results shows that around 14.7% of the eleventh grade students in SMA Swasta
Asy-Syafi’iyah International Medan have faced the misconceptions on the concept
of the human circulatory system and 34.08% do not know the concept, while only
by 51, 2% students know the concept. Besides, it is also found that the material
with large percentage of misconceptions is the blood circulation which is around
14.8%. This condition has demanded the efforts to cope with the misconceptions
that occur among the students because if it is left unchecked, the condition will
keep occuring and interfere the students' further understanding on the concepts
which are sometimes still related to that concept.
Keywords: Misconceptions, Concept Map, Human Circulatory System Concepts
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem
Peredaran Darah Manusia Di Kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah
Internasional Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016” disusun untuk memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Riwayati, M.Si. , Ibu Endang Sulistyarini
Gultom, S.Si., M.Si., Apt. dan Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si sebagai Dosen
Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Toyo
Manurung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik serta kepada Bapak Ketua
Jurusan Biologi, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, Ibu Sekretaris Jurusan Biologi, Ibu
Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt, Bapak dan Ibu Dosen maupun Staf
Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Maramuda, S.Pd selaku kepala
sekolah SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan, Ibu Fitriatul Asphani
Sirait, S.Pd selaku guru bidang studi biologi SMA Swasta Asy-Syafi’iyah
Internasional Medan yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada
peneliti selama melakukan penelitian di sekolah.
Teristimewa dan penuh kasih penulis sampaikan terima kasih yang tiada
akhir kepada Ayahanda tercinta Iskandar, S.Sos dan Ibunda tercinta Ida Indriati
vi
doa dan kasih sayang yang tiada henti, serta dukungan baik moril maupun materil
yang selalu diberikan kepada penulis demi penyelesaian studi di Universitas
Negeri Medan. Ucapan terima kasih teristimewa juga kepada Abang tercinta Jaka
Umbara dan adik tersayang Ichsan Bukhari serta sanak saudara penulis yang telah
mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis.
Ucapan terima kasih yang terindah untuk para sahabat Teteh, Beti, Enzet,
Uti, Icak, Chandra, Memed, Husein, Luluk dan semua teman dari Pendidikan
Biologi A 2012, City, Desi, Ikhsan, Bang Rizky, beserta teman teman dari
SAKURAI yang tidak pernah lelah mendukung penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2016
Penulis,
Jafar Siddik
NIM. 4123141046
vii
DAFTAR ISI
Lembar Pengeasahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
BAB II. TINJAUAN TEORITIS
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Konsep dan Konsepsi
2.1.2. Miskonsepsi
2.1.2.1. Sifat-Sifat Miskonsepsi
2.1.2.2. Sumber Miskonsepsi
2.1.2.3. Penyebab Miskonsepsi
2.1.2.4. Cara Menggali Miskonsepsi
2.1.3. Peta Konsep
2.1.3.1. Pengertian Peta Konsep
2.1.3.2. Ciri Peta Konsep
2.1.3.3. Tujuan Pembelajaran Peta Konsep
2.1.3.4. Macam-Macam Peta Konsep
2.1.3.5. Fungsi Peta Konsep
2.1.3.6. Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep
2.1.3.7. Kelebihan dan Kekurangan Peta Konsep
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vii
viii
xi
x
1
4
4
4
5
5
6
6
7
8
9
9
10
11
11
12
13
14
16
16
17
viii
2.1.3.8. Rubrik Penilaian Peta Konsep Novak
2.1.4. Sistem Peredaran Darah pada Manusia
2.1.4.1. Darah
2.1.4.2. Alat-Alat Peredaran Darah
2.1.4.3. Macam-Macam Peredaran Darah
2.1.4.4. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia
2.2. Kerangka Berfikir
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Instrumen Penelitian
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Menentukan Kriteria Skor Penilaian Peta Konsep Siswa
3.5.2. Menghitung Persentase Penggunaan Proposisi, Hirarki dan Kaitan
Silang Sahih yang Digunakan oleh Siswa
3.5.3. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Tingkan Pemahaman
3.5.4. Menentukan Presentase Sub Materi yang Memiliki Miskonsepsi
3.6. Prosedur Penelitian
18
20
20
22
23
24
24
26
26
26
26
27
29
30
30
31
32
33
33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Penilaian Peta Konsep Siswa
4.1.2. Hasil Pengolahan Sebaran Pernyataan Peta Konsep Siswa
4.1.3. Hasil Perhitungan Materi yang Memiliki Miskonsepsi
4.2. Pembahasan
35
35
36
38
38
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
43
43
DAFTAR PUSTAKA
45
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Contoh Penilaian Peta Konsep Novak
Gambar 3.1. Peta Konsep Acuan
Halaman
19
28
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Penyebab Utama Miskonsepsi
10
Tabel 2.2. Langkah Membuat Peta Konsep
17
Tabel 4.1. Persentase Siswa Berdasarkan Kriteria Penilaian Peta Konsep 35
Tabel 4.2. Rata-rata Proposisi, Hirarki, dan Kaitan Silang
36
Tabel 4.3. Persentase Jumlah Siswa Yang Tidak Tahu Konsep (TK),
Miskonsepsi (M), Dan Tidak Tahu Konsep (TTK)
37
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Panduan Menyusun dan Pembuatan Peta Konsep
Lampiran 2. Handout Siswa
Lampiran 3. Tabel Skor Penilaian Peta Konsep Siswa
Lampiran 4. Perhitungan Persentase Skor Penilaian Peta Konsep Siswa
Lampiran 5. Menghitung Rata-Rata Penggunaan Proposisi, Hirarki,
dan Kaitan Silang Sahih yang Digunakan oleh Siswa
Lampiran 6. Perhitungan Peta Konsep Berdasarkan Kriteria Penilaian
Lampiran 7. Tabel Sebaran Pernyataan Pengetahuan Siswa
Lampiran 8. Menghitung Persentase Materi yang Memiliki Miskonsepsi
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian
Halaman
47
51
56
57
59
62
64
67
69
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan
aspek kehidupan manusia. Hal ini disebabkan pendidikan berpengaruh langsung
terhadap perkembangan manusia dan seluruh aspek kepribadiannya. Seluruh
proses pendidikan itu membentuk pengertian dan hubungan segala sesuatu tentang
kehidupan.
Pembelajaran biologi bertujuan membuat siswa memahami konsep-konsep
Biologi, mampu mengaplikasikan konsep yang dipelajari, mampu mengaitkan
suatu konsep dengan konsep lain, dan mampu memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari (Rahmawati, 2013). Siswa memperoleh konsep berdasarkan
pengalaman individu dan bisa pula dari hasil pemikiran sendiri. Konsep yang
dibentuk berdasarkan pengalaman setiap individu belum tentu sama dengan
individu lain. Oleh karena itu konsep yang terbentuk karena pengaruh lingkungan
sosial, membaca buku dan dari penjelasan oleh guru mengenai suatu konsep saat
proses belajar mengajar di sekolah. Suatu konsep dapat diterima oleh siswa
tergantung tingkat kerumitan dan kedalaman dari konsep tersebut.
Dalam proses belajar mengajar pembentukan konsep materi ajar sangatlah
penting, karena dapat berpengaruh langsung terhadap pemahaman peserta didik
terhadap suatu materi pelajaran.
Konsep merupakan dasar berpikir untuk
memecahkan masalah dalam proses belajar. Apabila konsep yang dimiliki oleh
peserta didik menyimpang bahkan bertentangan dengan konsep ilmiah maka hal
ini menyebabkan terjadinya hambatan terhadap penerimaan konsep baru yang
akan dipelajari. Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah inilah yang
biasanya disebut dengan miskonsepsi (Suparno, 2013).
Miskonsepsi dalam sains telah menjadi perhatian serius dalam dunia
pendidikan. Miskonsepsi tidak dapat dihilangkan dengan metode mengajar yang
klasik yaitu metode ceramah, karena sifat miskonsepsi sangat tahan dengan akan
perubahan dan sulit sekali diubah. Munculnya miskonsepsi yang paling banyak
1
2
adalah bukan selama proses belajar mengajar melainkan sebelum proses belajar
mengajar dimulai, yaitu pada konsep awal yang dibawa siswa sebelum ia
memasuki proses tersebut atau yang disebut prakonsepsi. (Celement dalam Purba,
2011). Prakonsepsi ini bersumber dari pikiran siswa sendiri atas pemahamannya
yang masih terbatas pada alam sekitarnya atau sumber-sumber lain yang
dianggapnya lebih tahu akan tetapi tidak dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Miskonsepsi dapat menjadi penghalang dalam memahami materi-materi
biologi.
Banyak konsep-konsep dalam biologi saling berhubungan dan
merupakan kunci untuk memahami konsep lain.
Namun kebanyakan guru
mengajarkan konsep-konsep biologi tersebut dengan metode ceramah dan
hapalan, dan proses pembelajaran yang terjadi pun bersifat pasif sehingga banyak
siswa yang belum memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam, selain itu
guru juga tidak memperhatikan konsepsi awal siswa sebelum menerima konsep
yang baru, akibatnya terjadi miskonsepsi pada siswa sebelum menerima konsep
yang baru. Dalam kehidupan sehari-hari siswa juga memiliki konsepsi-konsepsi
yang berbeda-beda mengenai fenomena alam yang terjadi di sekitarnya yang tidak
jarang konsepsi yang terbentuk siswa ternyata berbeda dengan konsepsi-konsepsi
para ilmuwan. Peristiwa ini juga mengakibatkan miskonsepsi pada siswa.
Rendah dan lemahnya pemahaman konsep siswa di Indonesia disebabkan
proses pembelajaran sains khususnya biologi yang dilakukan guru dikelas masih
menerapkan belajar hanya menghapalkan konsep-konsep semata dalam prosesnya,
bukan belajar bermakna dengan menemukan sendiri konsep konsepnya. (Ausabel
dalam Dahar, 2006) menyatakan pembelajaran bermakna merupakan suatu proses
yang mengaitkan antar informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang
terdapat pada struktur kognitif seorang siswa. Hal ini diharapkan melalui proses
pembelajaran bermakna tersebut dapat membuat pemahaman konsep siswa
menjadi lebih baik dan dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap suatu konsep,
sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Masalah ini juga ditemukan khususnya pada sekolah menengah atas di
SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional mengenai pemahaman konsep siswa
3
terhadap pembelajaran biologi khususnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan
guru mata pelajaran biologi di sekolah SMA Swasta Asy-Syafi’iyah, beliau
menyatakan bahwasanya keungkinan besar terdapat miskonsepsi mengenai mata
pelajaran biologi khususnya materi sistem peredaran darah manusia. Pemahaman
siswa mengenai konsep-konsep biologi dan hubungan saling keterkaitan antar
konsep merupakan masalah yang cukup memprihatinkan dalam pemikiran
struktur kognitif siswa.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
pemahaman konsep awal atau prakonsepsi siswa yang berasal dari pengalaman,
baik lingkungan maupun konsep yang telah didapatkan sebelumnya, guru,buku
teks, dan lain sebagainya. Selain itu juga cara mengajar dalam proses
pembelajaran tersebut didukung dengan metode yang tepat.
Siswa yang mengalami miskonsepsi akan memegang konsep yang
dianggapnya benar dan ini akan menyebabkan miskonsepsi bersifat stabil dan
tahan akan perubahan. Miskonsepsi dapat menjadi bahaya laten karena dapat
menganggu proses belajar akibat adanya logika yang salah saat mempelajari
konsep baru yang benar. Jika miskonsepi tidak dihilangkan, miskonsepsi akan
berdampak negatif pada pembelajaran selanjutnya (Pabucu dan Geban dalam
Purba, 2011). Menurut Astuti (2015) terdapat miskonsepsi pada siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Pegajahan pada konsep sistem peredaran darah manusia yaitu
sebesar 16,7%.
Miskonspesi pada siswa yang terjadi terus menerus dikhawatirkan dapat
menganggu dan menghambat pembentukan konsep ilmiah pada struktur kognitif
siswa. Salah satu upaya mengatasi kesulitan siswa dalam pemahaman konsep
yang menyebabkan miskonsepsi yaitu dengan metode pembelajaran peta konsep
yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan konsep. Selain itu, peta konsep
dapat digunakan untuk menyelidiki apa yang telah diketahui siswa, mempelajari
cara belajar, mengungkap miskonsepsi, dan sebagai alat evaluasi.
Oleh karena itu, penetilian ini penting untuk dilakukan untuk menganalisis
miskonsepsi yang mungkin muncul dikonsep Sistem Peredaran Darah Pada
Manusia dengan menggunakan peta konsep, dengan penelitian yang berjudul
“Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia
4
Di Kelas XII IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat diidentifikasi beberapa masalah
yaitu:
1.
Rendahnya hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah
pada manusia.
2.
Pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak terlalu bervariasi.
3.
Siswa dituntut untuk menghapal konsep semata, seharusnya siswa sendiri
yang menemukan konsep-konsepnya.
1.3
Batasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas maka penelitian ini
hanya dibatasi pada:
1.
Penelitian berfokus pada terjadinya miskonsepsi pada konsep sistem
peredaran darah pada manusia yang telah diajarkan kepada siswa.
2.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA.
3.
Analisis miskonsepsi yang terjadi menggunakan peta konsep acuan
berdasarkan Novak dan Gorwin, (1985) yaitu teriri dari proposisi, hirarki,
kaitan silang dan contoh.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Apakah ada miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem peredaran
darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Tahun
Pembelajaran 2015/2016?
2.
Berapa persentase miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem
peredaran darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional
Tahun Pembelajaran 2015/2016?
5
3.
Pada materi mana yang memiliki persentase miskonsepsi yang paling besar
pada konsep sistem peredaran darah pada manusia di SMA Swasta AsySyafi’iyah Internasional Tahun Pembelajaran 2015/2016 ?
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui ada tidaknya miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem
peredaran darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional
Tahun Pembelajaran 2015/2016.
2.
Mengetahui persentase miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem
peredaran darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional
Tahun Pembelajaran 2015/2016.
3.
Mengetahui materi mana yang memiliki persentase miskonsepsi yang paling
besar pada konsep sistem peredaran darah pada manusia di Swasta AsySyafi’iyah Internasional Tahun Pembelajaran 2015/2016.
1.6
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain:
1.
Informasi bagi guru untuk menemukan strategi belajar yang dapat
menghindari terjadinya miskonsepsi pada siswa.
2.
Bagi siswa kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional agar
lebih memahami konsep dari sistem peredaran darah pada manusia.
3.
Sebagai bahan acuan dan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H., (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai
Pustaka.
Arikunto, S., (2000), Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, R, D., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem
Pencernaan Makanan Pada Manusia dengan Menggunakan Peta Konsep di
Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan T.P 2014/2015, Skripsi Sarjana
FMIPA UNIMED, Medan: UNIMED.
Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Erlangga.
Fitri, N., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Bioteknologi di Kelas
XII IPA SMA Negeri 1 Sei Rampah tahun pembelajaran 2014/2015,
Skripsi Sarjana Unimed, Medan.
Henno, I., (2008) Using Concept Mapping as Assessment Tool in School Biology,
International of Jornal Reseach in Education, Finland: Tallin. Estonia &
Helsinki.
Hidayati, S., (2007), Sains Biologi 2, Jakarta: Bumi Aksara.
Kharatmal, M., (2009), Concept Mapping for Eliciting Students Understanding
of Science, Mumbai: Journal Indian Educational Review, 45(2):15-20.
Mc Mclure, J.R., (1999), Concept Map Assesment of Classroom Learning:
Reliability, Validity and Logistical Practicality, Journal of Research in
Science Teaching, 36(4):12-15.
Meena, K., (2009), Concep Mapping for Eliciting Students Understanding of
Science, Journal Indian Education Education Review, 45(2):18-24.
Novak, J.D & Gowin, B., (1985), Peta Konsep: Pengungkap Penguasaan Konsep
http://file.upi.edu/Direktori/FMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1964092819
89012SITI_SRIYATI/Kumpulan_artikel_5/PETA_KONSEP.pdf,(Diakses
tanggal 15 Januari 2016)
Purba, D.Y., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang
Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi Pada SMA Negeri Se-Kabupaten
Labuhan Batu, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.
Rahmawati, Y., Praytino, B.A. & Indrowati,M., (2013), Studi Komparasi Tingkat
Miskonsepsi Siswa Pada Pembelajaran Biologi Melalui Model
Pembelajaran Kontruktivis-Kolaboratif, Seminar X Pendidikan Biologi
FKIP UNS, 7-072.
45
46
Rohana, Yusuf, H., (2009), Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran
Statistika Dasar di Program Studi Pendidikan Matimatika FKIP
Universitas PGRI Palembang, Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2):10-14.
Sagala, S., (2010), Konsep dan Makna Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta.
Siwi, D.A., (2013), Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII Pada Konsep
Sistem Pencernaan dan Pernapasan, Skripsi, UIN-Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Bandung: Tarsito.
Suhirman, (1988), Prakonsepsi, Miskonsepsi, dan Pemahaman Konsep dalam
Pembelajaran Sains. Jurnal Teknologi Pembelajaran: Teori dan
Penelitian, 5(2):2-7.
Supardi, A., (2004), Eksplorasi Biologi, Bandung: Sinergi
Suparno, P., (2013), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan
Fisika, Jakarta: Grasindo.
Tekkaya, C., (2002), Misconceptions as Barrier to Undestanding Biology, Journal
of Research in Science Teaching, Hattecepe Universiti Egtinim, 23(2):11.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yarden, H., (2004), Using the Concept Map Techinique in Teaching Introductory
Cell Biology to College Freshmen, Journal Bioscience, 30(1):15-31.
Yusuf, Y., Natalina, M., Suryawati, E., Wulandarai, S., (2006), Upaya
Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas II4 Smp Negeri 2
Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005, (Universitas Riau Pekanbaru: Jurnal
Biogenesis, 2(1):59-63.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H., (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai
Pustaka.
Arikunto, S., (2000), Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, R, D., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem
Pencernaan Makanan Pada Manusia dengan Menggunakan Peta Konsep di
Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan T.P 2014/2015, Skripsi Sarjana
FMIPA UNIMED, Medan: UNIMED.
Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Erlangga.
Fitri, N., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Bioteknologi di Kelas
XII IPA SMA Negeri 1 Sei Rampah tahun pembelajaran 2014/2015,
Skripsi Sarjana Unimed, Medan.
Henno, I., (2008) Using Concept Mapping as Assessment Tool in School Biology,
International of Jornal Reseach in Education, Finland: Tallin. Estonia &
Helsinki.
Hidayati, S., (2007), Sains Biologi 2, Jakarta: Bumi Aksara.
Kharatmal, M., (2009), Concept Mapping for Eliciting Students Understanding
of Science, Mumbai: Journal Indian Educational Review, 45(2):15-20.
Mc Mclure, J.R., (1999), Concept Map Assesment of Classroom Learning:
Reliability, Validity and Logistical Practicality, Journal of Research in
Science Teaching, 36(4):12-15.
Meena, K., (2009), Concep Mapping for Eliciting Students Understanding of
Science, Journal Indian Education Education Review, 45(2):18-24.
Novak, J.D & Gowin, B., (1985), Peta Konsep: Pengungkap Penguasaan Konsep
http://file.upi.edu/Direktori/FMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1964092819
89012SITI_SRIYATI/Kumpulan_artikel_5/PETA_KONSEP.pdf,(Diakses
tanggal 15 Januari 2016)
Purba, D.Y., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang
Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi Pada SMA Negeri Se-Kabupaten
Labuhan Batu, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.
Rahmawati, Y., Praytino, B.A. & Indrowati,M., (2013), Studi Komparasi Tingkat
Miskonsepsi Siswa Pada Pembelajaran Biologi Melalui Model
Pembelajaran Kontruktivis-Kolaboratif, Seminar X Pendidikan Biologi
FKIP UNS, 7-072.
45
46
Rohana, Yusuf, H., (2009), Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran
Statistika Dasar di Program Studi Pendidikan Matimatika FKIP
Universitas PGRI Palembang, Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2):10-14.
Sagala, S., (2010), Konsep dan Makna Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta.
Siwi, D.A., (2013), Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII Pada Konsep
Sistem Pencernaan dan Pernapasan, Skripsi, UIN-Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Bandung: Tarsito.
Suhirman, (1988), Prakonsepsi, Miskonsepsi, dan Pemahaman Konsep dalam
Pembelajaran Sains. Jurnal Teknologi Pembelajaran: Teori dan
Penelitian, 5(2):2-7.
Supardi, A., (2004), Eksplorasi Biologi, Bandung: Sinergi
Suparno, P., (2013), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan
Fisika, Jakarta: Grasindo.
Tekkaya, C., (2002), Misconceptions as Barrier to Undestanding Biology, Journal
of Research in Science Teaching, Hattecepe Universiti Egtinim, 23(2):11.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yarden, H., (2004), Using the Concept Map Techinique in Teaching Introductory
Cell Biology to College Freshmen, Journal Bioscience, 30(1):15-31.
Yusuf, Y., Natalina, M., Suryawati, E., Wulandarai, S., (2006), Upaya
Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas II4 Smp Negeri 2
Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005, (Universitas Riau Pekanbaru: Jurnal
Biogenesis, 2(1):59-63.