PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR SMK NEGERI 2 BALIGE T.P. 2015/2016.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN

NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

MENGELOLA PERALATAN KANTOR

SMK NEGERI 2 BALIGE

T.P. 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebahagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Jernih Jelita Onni Lerian Malau

7121141021

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ii ABSTRAK

Jernih Jelita Onni L. Malau, NIM. 7121141021. Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor SMK Negeri 2 Balige T.P 2015/2016”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Universitas Negeri Medan Tahun 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran two stay two stray dan numbered head together terhadap hasil belajar siswa. Selain itu, untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran two stay two stray dan dengan model pembelajaran numbered head together pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor SMK Negeri 2 Balige TP. 2015/2016.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AP yang berjumlah 68 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X AP-1 (Eksperimen I) yang berjumlah 34 orang dan X AP-2 (Eksperimen II) yang berjumlah 34 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah objektif tes berbentuk pilihan berganda yang berjumlah 20 soal dari 25 soal pilhan berganda yang telah diuji validitasnya dengan 5 pilihan jawaban.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen I sebesar 82,05 dengan standar deviasi sebesar 6,64. Sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen II adalah sebesar 76,61 dengan standar deviasi 7,75. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan dk= n1 + n2– 2 pada taraf signifikan 95%. Dari perhitungan hipotesis diperoleh thitung sebesar 3,126 dan ttabel sebesar 1,668. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung > ttabel (3,126 > 1,668) maka hipotesis diterima.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan model pembelajaran two stay two stray dan model pembelajaran numbered head together terhadap hasil belajar siswa. Dan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray lebih tinggi dengan persentase peningkatan hasil belajar sebesar 50,35% dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran numbered head together dengan persentase peningkatan hasil belajar sebesar 47,98% pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor kelas X AP SMK Negeri 2 Balige T.P 2015/2016.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Two Stay Two Stray , Model Pembelajaran


(6)

iii ABSTRACT

Jernih Jelita Onni L.Malau, NIM. 7121141021. The Effect of Models of Learning Two Stay Two Stray dan Numbered Head Together of Student’s Learning Result to Manage Office Equipment in SMK Negeri 2 Balige TP. 2015/2016. Skripsi. Departemen of Economic Education, Study Program of Office Administration Education. State University of Medan 2016.

The problem of this research is the low student learning outcomes. The purpose of this study to determine the effect of learning models two stay two stray and numbered head together on student’s learning result. In addition, to know whether there are difference in learning result of students who are taught by learning model two stay two stray and model numbered head together to Manage Office Equipment in SMK Negeri 2 Balige TP. 2015/2016

The kind of this reserach was experiment methods. The population in this study where all students in grade X AP totaling 68 people. The sample in this research is class X AP-1 (experiment I) totaling 34 people and class X AP-2 (experiment II) totaling 34 people. The research instrument used to collect the data are objective multiple-choice test which consist of 20 multiple-choice test of 25 questions that have been tested validity with 5 option.

The result of data analysis indicated that the average score of experiment I was 82,05 with standart deviation of 6,64. However the avergae score of the experiment II was 76,61 with standart deviation of 7,75. The hypothesis testing was conducted by using t-test formula with dk = n1 + n2 – 2 at significance 95%. The calculating of hypothesis obtained tcount 3,126 and ttable 1,668. The result of hypothesis testing indicated that tcount > ttable (3,126 > 1,668) then the hypothesis is accapted.

From these results we can conclude that there is effect of models of learning two stay two stray and numbered head together of student learning outcomes. And learning outcomes using model of learning two stay two stray higher with an increasing percentage of learning outcomes by 50,35% compared with the result of student learning in teaching model of learning numbered head together with the percentage increse learning result for 47,98% to manage office equipment of the class X AP in SMK Negeri 2 Balige TP. 2015/2016.

Keyword : Model of Learning Two Stay Two Stray, Model of Learning


(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay

Two Stray dan Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor SMK Negeri 2 Balige T.P. 2015/2016”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S-1), Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak menerima bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati peneliti pada kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.


(8)

v

3. Bapak Dr. H. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Sri Mutmainnah, M.Si selaku Ketua Program Studi Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Tauada Silalahi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing saya selama proses perkuliahan.

6. Ibu Dra. Gartima Sitanggang, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, mengarahkan petunjuk demi terselesainya skripsi ini.

7. Bapak Drs. Lambok Simanjuntak, M.Si selaku Kepala SMK Negeri 2 Balige yang telah memberikan izin untuk pelaksanaan penelitian.

8. Ibu Dewita Adoline Simanjuntak, S.Pd dan Ibu Simamora, S.Pd selaku guru mata pelajaran mengelola peralatan kantor, seluruh guru beserta staf dan siswa kelas X AP SMK Negeri 2 Balige.

9. Teristimewa saya sampaikan kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Lasa Parulian Malau dan Ibunda Saulina Napitupulu yang telah membesarkan, mendidik, mengajar, membimbing, memberikan dorongan/semangat dan doa yang sangat berarti sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi sampai penyelesaian skripsi ini.


(9)

vi

10.Untuk kedua adik kandung saya yang saya sayangi Cinthya Mariela Malau dan Faldy Panusunan Malau yang telah memberikan dukungan dan doa maupun semangat kepada penulis.

11.Terkhusus buat sahabat-sahabatku Martina Gultom, Maria Krisma Jimmy Morin Sagala, Febrina Katarina Siregar, Risma Pasaribu, Indrawarnita Sinamo, Sela Hutasoit, Heppy Dini Sirait, Kak Junita Malau, Mia Audina Sembiring dan Yopendri Pinem terima kasih untuk doa dan dukungannya. 12.Dan tak lupa juga kelas ADP-A Reguler 012 teman seperjuanganku, terima

kasih buat semua kebersamaan yang kita jalani bersama-sama berjuang untuk bisa sampai titik akhir ini, dalam susah maupun senang.

13.Buat keluarga kecilku kos 76 C pancing jalan rela yang sudah 4 tahun seatap (Ratna Sinambela S.Pd, Endang Sinambela S.Si, Rida Siregar S.Pd, Seri Siregar S.Pd, Eka Saragih S.Pd, Teresia Sirait S.Pd, Irma Sianturi S.Pd, Sandri Simanjorang S.E, Birna Siahaan S.Pd, Peronika Napitupulu S.Pd, Junita Gultom S.Pd, Sarana Pasaribu S.Pd, Meha, Rossa, Debby dan Prima) terimakasih buat doa, kebersamaan dan dukungan kalian selama ini kepada saya.

14.Buat teman-teman seperjuangan PPLT SMK Negeri 1 Kabanjahe Crew 19 The Blue’s (Agustinus, Amon, Martha, Febrina, Suriati, Wiwin, Andi, Reny, Keriahen, Lesvia, Florensy, Karta, Yanna, Dewi, Nova, Marno, Anta dan Widya) terima kasih buat kebersamaan dan kekompakan yang terjalin selama ini.


(10)

vii

Peneliti menyadari, kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan bagi kita semua.

Medan, Juni 2016 Peneliti,

Jernih Jelita Onni L. Malau NIM. 712114021


(11)

viii DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... viii

Daftar Gambar ... xi

Daftar Tabel ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Pengertian, Prinsip dan Hakikat Belajar Mengajar ... 8

2.1.2 Model Pembelajaran ... 10

2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) ... 12

2.1.3.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)... 12

2.1.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) ... 14

2.1.3.3 Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) ... 16

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) ... 17

2.1.4.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Tipe Numbered Head Together (NHT) ... 18


(12)

ix

2.1.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Tipe

Numbered Head Together (NHT) ... 20

2.1.5 Hasil Belajar ... 21

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 23

2.3 Kerangka Berpikir ... 26

2.5 Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

3.1 Lokasi Penelitian ... 29

3.2 Populasi dan Sampel ... 29

3.2.1 Populasi Penelitian ... 29

3.2.2 Sampel ... 29

3.3 Variabel Penelitian ... 30

3.3.1 Variabel Penelitian ... 30

3.3.2 Defenisi Operasional ... 30

3.4 Rancangan Penelitian ... 32

3.5 Prosedur Kegiatan Penelitian ... 34

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.6.1 Validitas Test ... 36

3.6.2 Reliabilitas Test ... 37

3.6.3 Taraf KesukaranTest ... 38

3.6.4 Daya Pembeda Test ... 38

3.7 Teknik Analisis Data ... 39

3.7.1 Menentukan Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi ... 39

3.7.2 Uji Normalitas ... 40

3.7.3 Uji Homogenitas ... 42

3.7.1 Uji Hipotesis... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Deskripsi Penelitian... 44

4.1.1 Perhitungan Validitas Tes ... 45

4.1.2 Perhitungan Reliabilitias Tes ... 46

4.1.2 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes... 47


(13)

x

4.2 Pengujian Analisis Data ... 48

4.2.1 Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Pre-Test ... 48

4.2.1.1 Kelas Eksperimen I ... 48

4.2.1.2 Kelas Eksperimen II ... 49

4.2.2 Uji Normalitas Data ... 50

4.2.2.1 Kelas Eksperimen I ... 51

4.2.2.2 Kelas Eksperimen II ... 52

4.2.3 Uji Homogenitas ... 54

4.2.4 Uji Hipotesis... 55

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 65


(14)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Batang Pre-test dan post-test Kelas Eksperimen I ...49 Gambar 4.2 Diagram Batang Pre-test dan post-test Kelas Eksperimen II ...50


(15)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X AP SMKN 2 Balige ... 29

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 30

Tabel 3.3 Rancangan Penelitian... 32

Tabel 3.4 Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa ... 35

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal ... 39

Tabel 4.1 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Kelas Eksperimen I ... 48

Tabel 4.2 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Kelas Eksperimen II ... 49

Tabel 4.3 Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen I ... 51

Tabel 4.4 Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen I ... 52

Tabel 4.5 Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen II ... 53

Tabel 4.6 Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen II ... 53

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pre-test dan Post-test ... 54


(16)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 66

Lampiran 2 RPP Eksperimen I ... 69

Lampiran 3 RPP Eksperimen II ... 78

Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Pre-test dan Post-test... 86

Lampiran 5 Instrumen Pre-test dan Post-test ... 96

Lampiran 6 Perhitungan Validitas ... 103

Lampiran 7 Perhitungan Reliabilitas ... 105

Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ... 107

Lampiran 9 Perhitungan Daya Beda Soal ... 108

Lampiran 10 Tabulasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen I ... 109

Lampiran 11 Tabulasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen II... 113

Lampiran 12 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I ... 117

Lampiran 13 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I ... 120

Lampiran 14 Uji Normalitas... 123

Lampiran 15 Uji Homogenitas ... 127

Lampiran 16 Perhitungan Uji Hipotesis... 129

Lampiran 17 Persentase Peningkatan Hasil Belajar ... 133

Lampiran 18 Tabel Harga Kritik dan r Product Moment ... 135

Lampiran 19 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 136

Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 137

Lampiran 21 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 138

Lampiran 22 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 140

Lampiran 23 Tabel Batas Atas dan Bawah ... 141

Lampiran 24 Tabulasi Validitas dan Reliabilitas ... 143


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa menjadi maju. Melalui pendidikan sumber daya yang berkualitas diharapkan sebagai motor penggerak kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan adanya pembaharuan sistem pendidikan. Yang perlu diperbaiki adalah proses belajar mengajar dilembaga–lembaga sekolah.

Proses belajar mengajar adalah serangkaian perbuatan guru dan siswa, siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan sumber belajar lainnya yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, sebagai guru yang professional guru harus mampu menguasai model- model pembelajaran yang bervariatif.

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.


(18)

2

Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran produktif mengelola peralatan kantor kelas X AP di SMK Negeri 2 Balige yaitu Ibu Dewita Simanjuntak, beliau mengatakan bahwa hasil belajar siswa masih kurang memuaskan. Rata-rata ujian formatif siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimal. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah, diantaranya cara penyampaian guru dalam pembelajaran yang kurang bervariasi yaitu pembelajaran yang berpusat kepada guru atau teacher oriented. Saat proses KBM siswa malas sekali untuk bertanya karena siswa cenderung menunggu sajian dari guru mata pelajaran, kecenderungan siswa hanya menunggu sajian dari guru tanpa ada usaha untuk mencari dan menemukan sendiri pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam proses pembelajaran guru cenderung menggunakan metode konvensional (ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan). Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa rendah, ini terbukti dari hasil observasi awal dimana dari 34 siswa kelas X-AP1 hanya 10 orang yang mencapai ketuntasan (29,41%) dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 75.

Berdasarkan hasil belajar di atas, maka perlu dikembangkan model dan strategi pembelajaran sehingga tercapai hasil belajar yang baik yang memenuhi KKM nantinya bahkan diatas nilai KKM.

Guru yang baik adalah guru yang dapat merencanakan pembelajaran dengan baik dan dapat mengaplikasikannya di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yakni hasil belajar yang maksimal.


(19)

3

Dalam pembelajaran guru harus memahami hakikat materi pembelajaran dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru. Untuk itu perlu adanya penerapan berbagai metode dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

Adapun model pembelajaran yang dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama memecahkan masalah, saling membantu dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Seperti yang dikatakan Stahl (dalam Isjoni, 2009) bahwa “Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial”.Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk menerapakan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Numbered Head Together.

Model pembelajaran Two Stay Two Stray dan Numbered Head Together adalah model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi masalah yang diatas. Dengan model pembelajaran ini akan menuntut siswa lebih aktif dan menjadikan siswa lebih bertanggung jawab melalui kerja sama dengan sesama siswa.

Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) atau Dua Tinggal Dua Tamu diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan tugas berupa permasalahan–permasalahan yang didiskusikan jawabannya. Setelah diskusi intra kelompok selesai, dua orang dari masing– masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai duta mempunyai


(20)

4

kewajiban menerima tamu dari kelompok lainnya. Setelah kembali kekelompok asal, baik peserta didik yang bertugas sebagai tamu maupun yang menerima tamu mereka mencocokkan hasil kerja yang telah mereka lakukan. Dengan demikian, pengetahuan dan wawasan siswa berkembang, siswa lebih menguasai topik diskusi itu sehingga kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.

Sedangkan model pembelajaran Numbered Head Together ini memberikan kesempatan kepada peserta didik secara individual untuk menumbuh kembangkan potensi dirinya. Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa lebih ditekankan pada kompetensi individual dalam bentuk diskusi kelompok. Penggunaan kartu kepala bernomor dimaksudkan sebagai upaya untuk membangkitkan motivasi siswa secara individual untuk mengemukakan pendapat atau tanggapan. Dengan menerapakan model pembelajaran ini siswa tidak bisa lagi bergantung kepada sesama anggota. Setiap anggota memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap setiap permasalahan yang dibahas dalam forum diskusi. Dengan demikian, setiap anggota akan selalu siap jika sewaktu-waktu ditunjuk oleh guru berdasarkan kepala nomor yang dimilikinya.

Model pembelajaran Two Stay Two Stray dan Numbered Head Together akan dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar. Dimana kedua model pembelajaran ini siswa dituntut lebih aktif, bertanggung jawab setelah mendiskusikan suatu masalah mereka dan akan membagikan hasil diskusi kepada kelompok–kelompok lainnya. Pada saat pembagian nomor urut siswa akan waspada dan berusaha untuk belajar dan mengetahui inti dari setiap masalah yang dibahas karena ketika guru memanggil nomor, setiap siswa harus siap


(21)

5

menjelaskan kedepan tanpa terkecuali. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah. Jadi, selain belajar dari guru, siswa juga belajar dari teman sebaya yang memungkinkan proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Two

Stay Two Stray (TSTS) dan Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran

2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah.

2. Kurangnya partisipasi siswa dalam memberikan ide-ide.

3. Pembelajaran metode konvensional yang digunakan oleh guru membuat para siswa jenuh dan bosan saat belajar.

4. Pembelajaran berpusat pada guru (teacher oriented). 5. Model pembelajaran kurang bervariasi.


(22)

6

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan model pembelajaran Two Stay Two Stray dan Numbered Head Together terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor SMK Negeri 2 Balige T.P 2015/2016 ?

2. Apakah terdapat perbedaan perlakuan model pembelajaran Two Stay Two Stray dan Numbered Head Together terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor SMK Negeri 2 Balige T.P 2015/2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar


(23)

7

siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Kelas X AP SMK Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perlakuan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Kelas X AP SMK Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

1.6

Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang model pembelajaran kooperatif TSTS dan NHT dan bagaimana pemilihan model pembelajaran yang tepat saat PBM.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk lebih mengaktifkan siswa dalam belajar mengelola peralatan kantor di kelas X AP SMK Negeri 2 balige.

3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi civitas fakultas ekonomi UNIMED dan bagi pihak lain dalam melakukan penelitian yang sama.


(24)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada materi pokok memelihara dan merawat peralatan kantor kelas X AP SMK Negeri 2 Balige diperoleh nilai rata-rata pre-test 40,73 dengan standar deviasi 7,89 dimana nilai varians pre-test 62,25 dan diperoleh nilai rata-rata post-test 82,05 dengan standar deviasi 6,64 dimana nilai varians post-test 45.

2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Head Together pada materi pokok memelihara dan merawat peralatan kantor kelas X AP SMK Negeri 2 Balige diperoleh nilai rata-rata pre-test 39,85 dengan standar deviasi 8,20 dimana nilai varians pre-test 67,42 dan diperoleh nilai rata-rata post-test 76,61 dengan standar deviasi 7,75 dimana nilai varians post-test 60.

3. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together. Hal tersebut diketahui dengan melihat persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I yang diajarkan dengan model pembelajaran Two


(25)

61

Stay Two Stray adalah 50,35 % dan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen II dengan model pembelajaran Numbered Head Together adalah 47,98 %. 4. Dari uji hipotesis diperoleh thitung sebesar 3,126 dan ttabel sebesar 1,668 pada

taraf signifikan 95% dan dk = n1 + n2 – 2 = 34 + 34 – 2 = 66. Jika thitung dibandingkan dengan ttabel maka di peroleh thitung > ttabel yaitu 3,126 > 1,668. Sehingga hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh yang positif yang signifikan model pembelajaran two stay two stray dan model pembelajaran numbered head together terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor kelas X AP SMK Negeri 2 Balige T.P 2015/2016 diterima. Dan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran numbered head together pada kelas X AP SMK Negeri 2 Balige T.P 2015/2016.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan uraian kesimpulan, maka ada beberapa saran yang perlu peneliti sampaikan sehubungan dengan penelitian ini, antara lain :

1. Disarankan kepada guru mata pelajaran mengelola peralatan kantor, untuk menerapkan kembali model pembelajaran two stay two stray dan numbered head together pada proses belajar mengajar yang selanjutnya sesuai dengan materi yang diajarkan.


(26)

62

2. Disarankan kepada sekolah untuk terus memantau dan membiasakan para guru mata pelajaran untuk memakai model-model pembelajaran yang beragam sesuai dengan materi guna meningkatka hasil belajar siswa.

3. Dengan melihat keadaan dimana guru masih terus terbiasa mengajar dengan metode konvensional disarankan kepada pembuat kebijakan sekiranya untuk memberikan pelatihan kepada para guru untuk mengenal beragam model pembelajaran.

4. Kepada peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yang sejenis, hendaknya memperhatikan tingkat kemampuan siswa dalam menerapkan model pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan efektif.


(27)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bloom. 2012. Penilaian ranah kognitif afektif dan psikomotorik.

http://djauharul28.wordpress.com/2012/12/07/penilaian-ranah-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/ (diakses 19 Maret 2016).

Dhian. 2014. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Model Two Stay Two Stray dan Numbered Head Together terhadap Prestasi Belajar Siswa Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Karangsambung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol1. No.1.

Djamarah, S.B. 2013.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Esnawi.2012.HakikatBelajarMengajarhttp://sainsjurnal.com/2013/12/Vol.1/No.1/ April2012/ISSN 2301-5934/)(diakses 18 Maret 2016).

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara. Huda, Miftahul.2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _____. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar. ____. 2011. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Istarani. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Medan: CV. Ison.

Jihad. Asep. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi pressindo

Jumiah.2012. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Heads Together di Kelas IV SDN 2 Inpres Okumel. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X.

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.

Lestari, Ayu. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XI-IPS SMAN 1 Hinai Langkat T.A 2011/2012. Medan: Skripsi FE Unimed


(28)

64

Nani. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Two Stay Two Stray dan Metode Ceramah terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang T.A 2012/2013. Jurnal Vol.16, No.3, ISSN 2087-3557.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup.

Sianipar, Eva.2011.Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan Numbered Head Together untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa SMK YPN Marisi. http://karya-tulis-ilmiah.um.ac.id/index.php/akuntansi/article/08Maret2016.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Supriato. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, konsep dan

landasan dan Implementasinya. Kencana: Jakarta.

Wijayanto.StrategiBelajarMengajar(http://a4100802051.wordpress.com/konsepst rategi-belajar-mengajar/hakikat-ciri-dan-komponen-belajar-mengajar/) (diakses 17 Maret 2016).


(1)

siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Kelas X AP SMK Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perlakuan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Kelas X AP SMK Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

1.6

Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang model pembelajaran kooperatif TSTS dan NHT dan bagaimana pemilihan model pembelajaran yang tepat saat PBM.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk lebih mengaktifkan siswa dalam belajar mengelola peralatan kantor di kelas X AP SMK Negeri 2 balige.

3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi civitas fakultas ekonomi UNIMED dan bagi pihak lain dalam melakukan penelitian yang sama.


(2)

60 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada materi pokok memelihara dan merawat peralatan kantor kelas X AP SMK Negeri 2 Balige diperoleh nilai rata-rata pre-test 40,73 dengan standar deviasi 7,89 dimana nilai varians pre-test 62,25 dan diperoleh nilai rata-rata post-test 82,05 dengan standar deviasi 6,64 dimana nilai varians post-test 45.

2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Head Together pada materi pokok memelihara dan merawat peralatan kantor kelas X AP SMK Negeri 2 Balige diperoleh nilai rata-rata pre-test 39,85 dengan standar deviasi 8,20 dimana nilai varians pre-test 67,42 dan diperoleh nilai rata-rata post-test 76,61 dengan standar deviasi 7,75 dimana nilai varians post-test 60.

3. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together. Hal tersebut diketahui dengan melihat persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I yang diajarkan dengan model pembelajaran Two


(3)

Stay Two Stray adalah 50,35 % dan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen II dengan model pembelajaran Numbered Head Together adalah 47,98 %. 4. Dari uji hipotesis diperoleh thitung sebesar 3,126 dan ttabel sebesar 1,668 pada

taraf signifikan 95% dan dk = n1 + n2 – 2 = 34 + 34 – 2 = 66. Jika thitung dibandingkan dengan ttabel maka di peroleh thitung > ttabel yaitu 3,126 > 1,668. Sehingga hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh yang positif yang signifikan model pembelajaran two stay two stray dan model pembelajaran numbered head together terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor kelas X AP SMK Negeri 2 Balige T.P 2015/2016 diterima. Dan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran numbered head together pada kelas X AP SMK Negeri 2 Balige T.P 2015/2016.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan uraian kesimpulan, maka ada beberapa saran yang perlu peneliti sampaikan sehubungan dengan penelitian ini, antara lain :

1. Disarankan kepada guru mata pelajaran mengelola peralatan kantor, untuk menerapkan kembali model pembelajaran two stay two stray dan numbered head together pada proses belajar mengajar yang selanjutnya sesuai dengan materi yang diajarkan.


(4)

2. Disarankan kepada sekolah untuk terus memantau dan membiasakan para guru mata pelajaran untuk memakai model-model pembelajaran yang beragam sesuai dengan materi guna meningkatka hasil belajar siswa.

3. Dengan melihat keadaan dimana guru masih terus terbiasa mengajar dengan metode konvensional disarankan kepada pembuat kebijakan sekiranya untuk memberikan pelatihan kepada para guru untuk mengenal beragam model pembelajaran.

4. Kepada peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yang sejenis, hendaknya memperhatikan tingkat kemampuan siswa dalam menerapkan model pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan efektif.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bloom. 2012. Penilaian ranah kognitif afektif dan psikomotorik. http://djauharul28.wordpress.com/2012/12/07/penilaian-ranah-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/ (diakses 19 Maret 2016).

Dhian. 2014. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Model Two Stay Two Stray dan Numbered Head Together terhadap Prestasi Belajar Siswa Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Karangsambung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol1. No.1.

Djamarah, S.B. 2013.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Esnawi.2012.HakikatBelajarMengajarhttp://sainsjurnal.com/2013/12/Vol.1/No.1/ April2012/ISSN 2301-5934/)(diakses 18 Maret 2016).

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara. Huda, Miftahul.2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _____. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar. ____. 2011. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Istarani. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Medan: CV. Ison.

Jihad. Asep. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi pressindo

Jumiah.2012. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Heads Together di Kelas IV SDN 2 Inpres Okumel. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X.

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.

Lestari, Ayu. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XI-IPS SMAN 1 Hinai Langkat T.A 2011/2012. Medan: Skripsi FE Unimed


(6)

Nani. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Two Stay Two Stray dan Metode Ceramah terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang T.A 2012/2013. Jurnal Vol.16, No.3, ISSN 2087-3557.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup.

Sianipar, Eva.2011.Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan Numbered Head Together untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa SMK YPN Marisi. http://karya-tulis-ilmiah.um.ac.id/index.php/akuntansi/article/08Maret2016.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Supriato. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, konsep dan

landasan dan Implementasinya. Kencana: Jakarta.

Wijayanto.StrategiBelajarMengajar(http://a4100802051.wordpress.com/konsepst rategi-belajar-mengajar/hakikat-ciri-dan-komponen-belajar-mengajar/) (diakses 17 Maret 2016).