DAMPAK KERJASAMA ENVIRONMENTAL COOPERATION PROGRAM For ASIA(ECPA) ANTARA PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN INTERNATIONAL CENTER ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY TRANSFER (ICETT) TAHUN 2002-2008

DAMPAK KERJASAMA ENVIRONMENTAL COOPERATION
PROGRAMFor ASIA (ECPA) ANTARA PEMERINTAH KOTA
PROBOLINGGODENGAN INTERNATIONAL CENTER
ENVIRONMENTAL TECHNOLOGYTRANSFER (ICETT) TAHUN 20022008
Oleh: MILANI KURNIA DEWI ( 05260056 )
International Relation
Dibuat: 2009-12-23 , dengan 6 file(s).

Keywords: Dampak, Lingkungan Hidup, Kerjasama
ABSTRAKSI

Lingkungan Hidup merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada seluruh makhluk
termasuk manusia. Oleh karena itu hal ini wajib dilestarikan agar dapat menjadi sumber dan
penunjang bagi seluruh mahluk. Sumber Daya Alam beserta lingkungannya merupakan suatu
ekosistem yang kompleks maka perlu diadakan pelestarian terhadap lingkungan hidup.
Banyak sekali organisasi-organisasi yang bergerak dan peduli terhadap pelestarian
lingkungan, contohnya seperti ICETT (International Center Environmental Technology
Transfer) yang merupakan Pusat International Transfer Penyaluran Technology Lingkungan
di Jepang. Kepeduliannya terhadap lingkungan membuat organisasi ini melakukan kerjasama
dengan Negara-negara lain. ICETT juga bekerjasama dengan Pemerintah Kota Probolinggo
dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Kota Probolinggo menghadapi permasalahan

lingkungan salah satu faktornya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan
lingkungannya. Sesuai dengan UUD No 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, maka
Pemerintah Kota Probolinggo melakukan kerjasama dengan ICETT.
Kerjasama ini dimulai pada tahun 2002 sampai 2005. Dalam kerjasama ini pemerintah Kota
Probolinggo mengirim 8 orang perwakilan dari berbagai instansi seperti Dinas Pendidikan,
Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, dan lainlain ke kantor pelatihan ICETT di Jepang. Delapan orang ini selanjutnya disebut sebagai Tim
ECPA. Di Jepang Tim ECPA diberikan pelatihan dan penyuluhan tentang bagaimana cara
melestarikan lingkungan yang baik dan bermanfaat. Dampak dari adanya kerjasama ini
sangat berpengaruh dalam pembangunan lingkungan Kota Probolinggo karena semua
program sudah terealisasikan kepada masyarakat, program-program yang sudah teralisasikan
ini adalah sosialisasi kepada masyarakat di Desa Pilang sebagai Project percontohan
pelestarian lingkungan hidup oleh Tim ECPA.
Dalam sosialisasi ini masyarakat diberikan pelatihan mengenai pembuangan sampah yang
dipilah menjadi sampah basah dan sampah kering serta pelatihan yang lainnya. Dampak dari
kerjasama ini positif, karena masyrakat mulai mempunyai kesadaran dan sudah
mengaplikasikan pemilahan sampah yang bermanfaat sehingga tidak terjadi penumpukan
volume sampah yang membuat tata Kota Probolinggo kelihatan tidak indah. Sampah yang
dipilah-pilah sesuai dengan jenisnya ini kemudian dibawa ke TPA yang lokasinya berdekatan
dengan kantor Badan Lingkungan Hidup. Kemudian sampah basah dibuat menjadi kompos
yang terdiri dari tabur, pellet dan granul.

Dampak lain yang dihasilkan adalah Dibawah Badan Lingkungan Hidup telah didirikan Unit
Pelaksana Teknis Pusat Informasi dan Pendidikan Lingkungan yang bertujuan memberikan
informasi dan pendidikan tentang lingkungan. Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang
dilakukan berhubungan dengan itu, contohnya Adiwiyata Bestari dan dibukanya Taman

Wisata Studi Lingkungan sebagai tempat rekreasi dan ruang belajar bagi anak-anak.

ABSTRACT
Environment is a gift of God to all creatures, including humans. Therefore it is mandatory
peserveted to be a source of support and for the whole organism. Natural Resources and the
environment is a complex ecosystem that should be the preservation of the environment.
Many organizations are engaged and care about the environment, such as ICETT
(International Environmental Technology Transfer Center) which is the International Center
for Environmental Technology Transfer Distribution in Japan. The Persevation of
environmental organizations to create cooperation with other countries. ICETT also
cooperate with the City Government of Probolinggo in overcoming environmental problems.
Probolinggo City face problems factor one environment is the lack of public awareness to
conserve the environment. In accordance with the Constitution of 2004 No. 32 on regional
autonomy, the City Government in cooperation with Probolinggo do ICETT.
This cooperation started in 2002 until 2005. In this cooperation the City of Probolinggo 8

people send representatives from various institutions such as the Education Office, Public
Health, Environmental Hygiene Department, the Office of Public Works, and others to the
office of training ICETT in Japan. This eight hereinafter referred to as the ECPA. In Japan
ECPA provided training and counseling on how to preserve the environment is good and
useful. The impact of this cooperation is very influential in the development environment for
all City of Probolinggo program already implementation to the community, programs that
already implementation this is socialization to the community in the Village pilot project as a
Pilang preserving the environment by the ECPA.
Socialization in this society are given training in waste disposal that separate off become wet
waste and dry waste and other training. The impact of this positive cooperation, because the
community began to have awareness and are applying separation waste that is not so useful
comulation volume of waste going to make the governance of Probolinggo does not seem
beautiful. Separation of Waste according to the type is then carried to the TPA office location
close to the Environment Agency. Then the wet garbage into compost that is created consists
of Tabur, pellet and granul. Impact that is generated under the Environment Agency has
established the Technical Unit of Center for Environmental Information and Education that
aims to provide information and education about the environment. Many activities carried out
related to that, for example Adiwiyata Bestari and opened Environmental Park Studies as a
recreation and study room for children.